Anda di halaman 1dari 11

Surah Al Baqarah Ayat 30 tentang Peranan Manusia

sebagai Khalifah di Bumi

Manusia diciptakan Allah SWT. didunia ini mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai hamba dan sebagai khalifah.
Khalifah merupakan orang yang diberi kepercayaan untuk mengeloladan merwat bumi serta mengatur
kehidupan dimuka bumi dengan mengacu kepada rambu-rambu Allah (Al-Quran) agar segala kiprahnya
santiasa mempunyai nilai ibadah kepada Allah SWT. dan bermanfaat bagi umat manusia.

Bacaan Surah Al-Baqarah Ayat 30

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" “. (Q.S Al Baqarah: 30)

Isi Kandungan

a. manusia berfungsi sebagai khalifah dibumi Allah

b. Fungsi khalifah dibumi sebagai berikut:

1. menjadi pemimpin
2. menyejahterakan dan memakmurkan bumi

c. Upaya antisipasi terhadap rintangan pada umat manusia karena di dalam menjalankan fungsi atau tugas
manusia, iblis dan setan tidak akan henti-hentinya menggoda manusia agar tersesat.

d. Manusia yang mukhlis tidak akan mudah tergoda iblis atau setan
Surah Az Zariyat Ayat 56 tentang Tugas Manusia
sebagai Makhluk Hidup

Menurut AL Quran, manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk menyembah atau mengabdi kepada Allah
swt. Menyembah kepada Allah pada intinya adalah berhubungan dengan Allah, memuja kebesaran Allah,
dan berdoa kepada Allah agar manusia dekat kepada-Nya. Upaya untuk mendekatkan diri yang utama
adalah melalui komitmen melaksanakan rukun Islam sesuai dengan tuntunan atau syariat Islam.

Bacaan Surah Az Zariyat Ayat 56

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku “. (QS Az
Zariyat: 56).

Isi Kandungan

a. Allah swt. menciptakan jin dan manusia untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah.
b. Menyembah kepada Allah adalah ibadah, baik berupa ibadah khusus (mahdah) dan ibadah umum (gairu
mahdah)
c. Komitmen kepada syariat atau tuntunan (tatanan) Islam dalam kehidupan sebagai satu-satunya agama
yang diridai Allah diwujudkan melalui ritual Islam yakni rukun Islam.
d. Mencari rida Allah. Pengertiannya adalah bahwa setiap perbuatan, pengabdian, penyembahan harus
diawali dengan basmalah dan niat memohon rida Allah swt.
Tujuan Penciptaan Manusia dalam Islam
Segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan penciptaan dari Allah yang Maha Kuasa. Termasuk dari
segala apa yang diciptakannya tidak satu pun memiliki tujuan dan manfaat. Semut hewan yang kecil saja
terdapat manfaat diciptakannya semut dalam islam. Termasuk terhadap proses penciptaan manusia yang
ada di muka bumi ini beserta segala isi alam semesta.

Air yang mengalir dengan siklus di kehidupan manusia, hewan-hewan yang terus berkembang sebagai
pengelengkap hidup manusia, dan lain sebagainya. Penicptaan tersebut Allah ciptakan semata-mata
untuk kebaikan hidup manusia pula.

Untuk bisa bersyukur dan menghayati betapa besarnya karunia Allah pada manusia, maka itu perlu
kiranya manusia mengetahui apa tujuan penciptaan dirinya atau tujuan hidup menurut islam sesuai apa
yang dikatakan oleh Allah. Dengan mengetahui hakikat penciptaan manusia, maka manusia akan
mengarahkan hidupnya untuk tujuan hidup yang telah Allah tentukan serta berusaha sekuat mungkin
untuk mendapatkan akhir terbaik dari tujuan hidupnya. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan
penciptaan manusia:

Mengabdi Kepada Allah SWT Sebagai Illah

“Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS
Adzariyat : 54)

Allah adalah Zat Yang Maha Agung yang menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia dengan
kekuasaanya dan kemaha dahsyatannya membuat manusia tidak ada pilihan selain dari mengabdi dan
melakukan apa yang Allah inginkan. Bahkan ketika memilih untuk tidak taat dan patuh pun manusia lah
yang akan merugi. Allah telah memberikan jalan terbaik dan dampak yang baik akan didapatkan oleh
manusia. Untuk itu akan sangat banyak manfaat beriman kepada Allah SWTyang akan menyelamatkan
bukan menyesatkan kita.

Konsep manusia menurut islam semata-mata untuk mengabdi atau melaksanakan ibadah kepada Allah.
Ibadah sendiri berasal dari kata Abada yang artinya adalah sebagai budak. Untuk itu manusia hakikatnya
adalah sebagai budak atau hamba dari Allah. Seorang budak atau hamba tidak lain pekerjaannya adalah
mengikuti apa kata majikannya, menggantungkan hidup pada majikannya, dan senantiasa menjadikan
perkataan majikannya sebagai tuntunan hidupnya.
Perintah Allah untuk taat dan menyembah Allah adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah agar manusia
tidak merugi. Ketika manusia menyembah atau menjadikan hal lain sebagai Illah atau Tuhannya, maka
dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain kerugian. Untuk itu Allah memerintahkan manusia untuk
beriman pada rukun iman dan melaksankaan rukun islam sebagai tuntunan dasar islam.

Di zaman dahulu ada masyarakat yang menyembah berhala berupa patung. Tentunya orang tersebut
merugi karena patung yang merupakan batu atau benda mati, tidak bisa berbuat apapun malah berbicara
pun tidak bisa. Manusia yang menjadikan kebebasan diri dan hawa nafsu sebagai tuhannya juga akan
malah merugi. Hawa nafsu dan kebebasan manusia tidak bisa menuntun manusia malah akan
menyesatkan. Untuk itu, Manusia seharusnya menjadi raja bagi kebebasan dan hawa nafsunya bukan
justru diperbudak.

Contohnya sudah banyak, seperti minum-minuman keras, pergaulan bebas, dan lain sebagainya
membuat manusia akhirnya malah tersesat dan terperosok. Bukan menjadi baik dan teratur hidupnya
malah justru sebaliknya.

Menjadi Khalifah fil Ard dan Tidak Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Tugas manusia adalah menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah sendiri bisa bermakna pemimpin atau
penggganti. Misi ini adalah hakikat manusia menurut islam yang harus dilakukan. Untuk mengetahui apa
sebetulnya makna khalifah maka perlu memahaminya lebih dalam lagi dengan pendekatan ayat Al-
Quran.

1. Manusia Menjadi Pemimpin-Pengelola di Muka Bumi

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)

Bentuk pengabdian manusia kepada Allah salah satunya adalah menjalankan misi hidupnya
sebagaimana yang telah Allah berikan untuk menjadi Khalifah fil Ard. Khalifah artinya adalah pemimpin.
Tugas pemimpin adalah mengelola dan memperbaiki agar hal yang diatur dan dipimpinnya menjadi baik.
Pemimpin atau Khalifah bukan arti sebagai status yang menjalankannya hanya orang-orang tertentu.

Khalifah di muka bumi dilakukan oleh semua orang dan di semua lingkup. Keluarga, pekerjaan,
lingkungan sekitar, masyarakat, dan negara adalah lingkup dari khalifah fil ard. Untuk menjalankannya
maka kita membutuhkan ilmu pengetahuan dan skill untuk bisa berkarya bagi kelangsungan dan
kelancaran kehidupan manusia di bumi menjadi seimbang atau mengalami kerusakan.

2. Manusia Tidak Berbuat Kerusakan dan Melakukan Keadilan

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Qasas [28] : 77)

Sebagaimana ayat diatas maka manusia sebagai khalifah dilarang untuk berbuat kerusakan, kejahatan
yang mampu merusak keadilan dan kemakmuran di muka bumi, termasuk menjaga pergaulan dalam
islam yang sudah diatur untuk umat islam. Jika kerusakan tetap dilakukan oleh manusia maka yang
merugi adalah manusia itu sendiri. Tentunya manusia yang menggunakan akal dan taat kepada Allah
akan sadar untuk tidak berbuat kerusakan di semua aspek kehidupannya. Apa yang Allah berikan sudah
banyak dan tidak ada kurang satu apapun.

3. Menegakkan Keadilan Antar Sesama Manusia

Sebagaimana yang disampaikan di ayat berikut, bahwa keadilan dan hak-hak manusia perlu dijaga
keadilan dan keseimbangannya oleh umat manusia. Menjadi khalifah fil ard bukan hanya mengurus alam
dan kondisi sendiri, melainkan juga memperhatikan hak-hak hidup orang lain dan berlaku adil. Hal ini
menjaga kedamaian di muka bumi serta melangsungkan keadilan adalah nilai-nilai dasar dari ajaran
islam yang Rasulullah SAW ajarkan kepada umat islam.

“Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah
kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka
bumi dengan membuat kerusakan”.(QS. Hud [11] : 85)

Mengejar Tujuan Akhirat

Kehidupan di dunia adalah sementara. Untuk itu, dunia bukan tujuan akhir dari kehidupan manusia dan
juga bukan tujuan dari penciptaan manusia untuk tinggal di bumi. Kehidupan sejati adalah di Akhirat
nanti. Untuk itu Allah senantiasa menyuruh melakukan kebaikan untuk mendapatkan pahala akhirat,
menyampaikan kebahagiaan surga dan penderitaan neraka, serta memotivasi di setiap ibadah dan
perilaku kebaikan dengan balasan pahala. Untuk itu Allah menuntun manusia menuju akhirat dengan
memberikan petunjuk agama. Fungsi agama adalah untuk menuntun manusia agar tidak terlena dengan
kehidupan sementara dan senantiasa mengejar akhirat.
1. Allah Menyuruh untuk Berlomba-lomba Mengejar Pahala Akhirat

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamuberada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (QS Al Baqarah :
148)

Dalam ayat di atas diketahui bahwasanya Allah sendiri menyuruh manusia untuk berlomba-lomba
mengejar pahala akhirat dengan kebaikan. Segala kebaikan tersebut akan diganti dengan kehidupan
yang sangat baik yaitu di Surga.

Untuk itu, pahala akhirat bukan hanya simbol belaka namun sebagai credit poin kehidupan manusia
untuk mempersiapkannya hingga akhir hidup nanti. Allah Maha Adil untuk menghitung poin tersebut
sesuai dengan perilaku manusia ketika di dunia.

2. Segala Kebaikan akan Dibalas Pahala untuk Kehidupan Akhirat yang baik

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan” (QS An Nahl : 97)

Apa yang dilakukan manusia di muka bumi ini akan mendapatkan balasannya. Kebaikan akan dibalas
dengan kebaikan begitupun keburukan akan dibalas dengan keburukan. Untuk itu, kebaikan dan
keburukan manusia semuanya bukan Allah yang menentukan, tetapi manusia itu sendiri mau memilih
kehidupan akhir yang mana untuk dipertimbangkan.

Manusia yang memilih kebaikan tentu Allah dengan adil bahkan membalasnya lebih berkali lipat di
akhirat kelak. Sedangkan manusia yang memilih jalan keburukan dan kemaksiatan sebaliknya akan
mendapatkan siskaan yang juga sangat pedih.

Dampak Jika Manusia Tidak Tahu Tujuan Hidupnya

Manusia yang tidak tahu tujuan diciptakannya maka hidupnya akan terombang ambing dan tidak jelas
arah kemana dia akan berjalan. Untuk itu, bersyuukur bagi manusia yang menyadari dan mampu
menghayati tujuan hidupnya. Ia akan mengarahkan jalannya pada jalan keselamatan bukan kejahiliahan
yang menyesatkan. Selain itu jika manusia tidak mengetahui tujuan hidupnya, ia akan berlaku sombong
dan angkuh di muka bumi dengan aturan hidupnya sendiri. Sifat sombong dalam islam adalah sifat yang
buruk dan malah akan menjerumuskan manusia, karena orang sombong tidak pernah mengevaluasi dan
bertafakur.
Fungsi Al Quran Diturunkan

Segalam sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT. pasti ada manfaat dan gunanya, sekalipun itu berpa
binatang yang sangat kecil.

Apalagi ini dengan Al Quran yang merupakan firman Allah SWT. dan mengandung banyak pokok ajaran
sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur.

Oleh karena itu, dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al Quran di antaranya
sebagai berikut.

a. Fungsi Al Quran sebagai Petunjuk Bagi Manusia

Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai rahmat
dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa dalam hiduap dan kehidupannya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Araf ayat 52,

“Sungguh,Kami telah mendatangkah sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka, yang Kakmi jelaskan atas
dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”(Q.S. Al ‘Araf [7]:52)

Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran akan mendapatkan
kemuliaan, kejayan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Contoh kecil, apabila kamu bepertian ke suatu tempat untuk suatu tujuan. Namun, kamu tidak mengetahui
jalan yang akan dilalui maka saat itulah kamu pasti memerlukan sebuah petunjuk.

Petunjuk arah yang kamu tuju, misalnya melalui bertanya , peta, atau minta diantar oleh seseorang yang
dapt mencapai tujuan sehingga kamu tidak tersesat.

Begitu pula fungsi Al Quran terhadap umat manusia dapat mengantarkan ke arah tujuan, yaitu arah
kebenaran dan kebahagiaan, mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. bahwa Allah SWT.
Maha Pemberi Petunjuk dapat bersikap atau berakhlakul karimah, dan rasa kasih sayang atar sesama.

b. Fungsi Al Quran sebagai Sumber Pokok Ajran Islam

Fungsi Al Quran sebagi sumber pokok ajaran Islam adalah Al Quran sebab dari Al Quran-lah diambil segala
pokok syariat dan dalil-dalil syar’I yang mencakup seluruh aspek kukum bagi manusia dalam menjalani
hidup di dunia atau di akhirat.
Adapun pokok-pokok ajran yang ada dalam Al Quran sebagai berikut

1. Akidah (keimanan) yaitu keyakinan bahwa Allah adalah Maha Segala-galanya, baik sefat atau
zatnya. Keimanan memiliki enam cakupan yaitu Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari
akhir, Qada dan Qadar.
2. Ibadah yaitu sebagai penghambaan diri terhadap allah SWT. dengan cara melaksanakan segala
yang diperintahkannya dan menjauhi segala larangannya baik berupa perkataan, maupun
perbuatan.
3. Akhlak yaitu udi pekerti yang baik, yang menciptakan hubungan baik antar pribadi dengan pribadi
dan antar masyarakat dengan seseamannya.
4. Hukum yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT.
hubungan manusia dengan manusia, atau hubungan manudia dengna alam.

Adapun ayat Al Quran yang berhubungan dengan sumber pokok ajaran Islam yang tercantum dalam Surah
an Nisa’ ayat 105.

“Sungguh, Kami talah menurunkan kitab (Al Quran) kepada (Muhammad) membawakebenaran, agar
engkau dapat mengaddili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah
engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat”
(Q.S. An Nisa [4]:105)

c. Pengajaran bagi Manusia

Maksudnya menjadi pengajaran sehingga manusia mengetahui jalan yang hak dan yang batil, antara yang
benar dan yang sesat dan lain sebagainya, sebagaimana tercantum dalam Surah Yunus ayat 57.

“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tumahmu, penyembuh bagi
penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” (Q.S Yunus [10]:57)

Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Al Quran memiliki isi sebagai berikut.

1. Pengajran dari Allah SWT.

Al Quran berisi tentang pengajran dari Allah SWT. yang dapat menjelaskan arah atau tujuan hidup
yang benar sehingga manusia dapat menentukan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

2. Obat Penyakit Hati.


Dalam kehidupan sudah menjadi sunatullah bahwa berbagai macam maslah hadir dalam proses
hidup ini, baik itu mencakup urusan pekerjaan, belajar, keluarga, ataupun hallainnya yang
membuat hati tidak tenteram (gundah).Kondisi ini memerlukan penawar untuk menenangkan,
menentramkan jiwa dan mengendalikan hawa hafsu. Salah satu obat yang paling mujarah yaitu
dengan mendkatkan diri kepada Allah SWT.

Melalui ayat-ayat Al Quran baik dibada, dipeljari atau dipahami secara mendalam sehingga hati
yang gundah, jiwa yang tidak tenteram, dan hati yang kotor dapat terobati.

3. Petunjuk

Petunjuk dalam cabang ilmu pengetahuan.Dalam mencari ilmu-ilmu Allah yang terkandung dalam
Al Quran sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang luas.

4. Rahma

Sebuah kasih sayang merupakan sesuatu yang penting dalam hidup karena manusia tidak akan
dapat hidup sendiri pasti memerlukan orang lain, baik sebagai teman bicara, meminta bantuan,
dan sebaginya.Apalagi kasih sayang berupa rahmat dari Allah SWT dapae membuat nikmat, aman,
dan terkendali dalam hidup, baik rohani maupun jasamani.

Oleh karena itu, dengan fungsi inilah Al Quran mempunyai peran yang sangat penting untuk
menjalani hidup ini agar berjalan dalam kebenaran dan keselamatan di dunia atau di akhirat.
Fungsi Hadis

Umat Islam memandang hadis sebagai dasar hukum dan menempatkanya pada tempat kedua setelah Al
Quran karena hadis memperoleh dasar kebenarannya dair Al Quran dan bimbingan dari Allah SWT yang
seslau terjaga kebenarannya.

Oleh karena itu, hadis mempunyai fungsi sebagai berikut.

1. Sebagai penjelas dari Al Quran yang bersifat umum, contohnya tentang cara salat, puasa, haji,
dan lain-lain.
2. Menguatkan hukum-hukum yang terdapt dalam Al Quran. Contohnya kamu diperintahkan umtum
melaksanakan salat yang bertujuan mencegah perbutan keji dan mungkar.

Kemudia, dikuatkan oleh hadis bahwasanya salat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan
salat berarti dia mendirikan agama dan barang siapa meniggalkanya berarti dia merusak agama.

1. Menentukan hukum tersendiri. Contohnya, Nabi menentapkan bahwa seorang muslim tidak boleh
mewariskan kepada seorang kafir dan sebaliknnya orang kafir tidak mewariskan kepada orang
muslim.

Anda mungkin juga menyukai