Anda di halaman 1dari 67

Mata Tenang Visus

Turun Perlahan
Disusun oleh :
Zico Andika Tama
121810075

Program Pendidikan Profesi Dokter Departement Ilmu


Penyakit Mata
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2022
Kelainan Rafraksi

Glaukoma

Katarak

Retinopati

Retinitis Pigmentosa

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Kelainan Refraksi
Refraksi adalah suatu keadaan dimana
sekumpulan sinar melalui satu media transparan
ke media lain yang transparan tetapi berbeda
kepadatannya.

Media refraksi terdiri atas kornea,


humor aquous, permukaan anterior dan
permukaan posterior lensa dan corpus
vitreum.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Kelainan Refraksi
Cahaya yang masuk akan
direfraksikan ke retina,
kemudian akan
ditransmisikan sebagai Secara umum refraksi dipengaruhi oleh 4
impuls sepanjang nervus hal yaitu.
optikus ke korteks cerebri.
Keadaan kornea
Lensa
Aqueous humor
Vitreous humor

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Kelainan Refraksi
Penyebab

Kelainan
Perubahan indeks Kelainan panjang
kelengkungan
bias sumbu bola mata
kornea dan lensa

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Kelainan Refraksi Ametropia kurvatur

• Disebabkan kelengkungan kornea/ lensa


Klasifikasi yg tidak normal  perubahan
pembiasan sinar.
• Kecembungan kornea berat 
pembiasan lebih kuat  miopia
• Kecembungan kornea kurang 
pembiasan lemah  hipermetropia

Ametropia aksial
• Terjadi akibat sumbu optik bola
mata lebih panjang/ lebih
pendek. Ametropia indeks refraktif
• Miopia aksial -> fokus terletak
di depan retina. • Akibat kelainan indeks refraksi media penglihatan.
• Hipermetropia aksial -> fokus • Indeks bias kuat  miopia refraktif
terletak di belakang retina. • Indeks bias kurang  hipermetropia refraktif
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Miopia
Keadaan refraksi mata dimana dalam keadaan
tanpa akomodasi seberkas cahaya sejajar dari
objek yang terletak jauh akan difokuskan pada
satu titik depan retina.

Penyebab:
Kornea yang terlalu cembung
Vitreous humor
Lensa mempunyai kecembungan yang kuat
sehingga bayangan dibiaskan kuat

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Miopia Klasifikasi
Berdasarkan
derajatnya
Menurut
kelainannya Ringan: <-3.00 D

Miopia aksial Sedang: -3.00-6.00 D

Miopia kurvatura/ miopia


Berat: >-6.00 D
refraktif

Miopia Index

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Miopia
Manifestasi klinis Penglihatan jauh kabur, lebih jelas ketika
melihat dekat.
 Cenderung memicingkan mata bila melihat
jauh untuk mencegah aberasi sferis atau
untuk mendapatkan efek pinhole (lubang
kecil).
 Keluhan lain sakit kepala, sering disertai
juling dan celah kelopak yang sempit.
 Rasa tidak enak saat melihat (astenopia
akomodatif eye strain) terutama bila
melihat pada jarak yang tetap
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Tatalaksana Miopia
1. Miopia <2-3 D pada bayi dan balita umumnya tidak perlu dikoreksi

2. Miopia 1-1,5 D pada anak usia prasekolah sebaiknya dikoreksi. Namun


apabila tidak, pasien harus diobservasi dalam 6 bulan.

3. Untuk anak usia sekolah, miopia <1 D tidak perlu dikoreksi dan perlu
diobservasi dalam 6 bulan.

4. Untuk dewasa, koreksi diberikan atas kebutuhan pasien.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Tatalaksana Operatif Miopia

Laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK)

Laser-assisted subepithelial keratectomy


(LASEK)

Photorefractive keratectomy (PRK)

Intraocular Lens (IOL)

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia
Hipermetropia atau hyperopia atau far
sightendess adalah kelainan refraksi
apabila berkas sinar yang berjalan sejajar
masuk ke dalam mata dalam keadaan
istirahat tanpa adanya akomodasi,
dibiaskan membentuk bayangan di
belakang retina

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia Penyebab

Hipermetropia Aksial Hipermetropia Kurvatur Hipermetropia Refraktif


Sumbu bola mata/ sumbu Kelengkungan kornea/ Indeks bias yang kurang.
anteroposterior pendek lensa kurang
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia

Klasifikasi Berdasarkan kemampuan akomodasi:


Hipermetropia laten
01

Hipermetropia manifes, dibagi menjadi:


02
 Hipermetropia manifes fakultatif -> dapat dikoreksi dengan
akomodasi sekuatnya atau dengan lensa sferis positif
 Hipermetropia manifes absolut -> tidak dapat dikoreksi dengan
akomodasi sekuatnya
 Hipermetropia total

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia
Manifestasi klinis
Penglihatan kabur, terutama di
malam hari
Kesulitan melihat objek dari dekat.
Mata terasa sakit, mata lelah, dan
sakit kepala Manifestasi Klinis pada anak
Sering mengeluh sakit kepala
Sering menggosok mata
Memiliki kesulitan membaca atau menunjukkan
sedikit minat dalam membaca

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia
Anak di atas 6 tahun, perlu
Tatalaksana dipertimbangkan kebutuhan
penglihatannya karena
aktivitas lebih banyak.

Anak usia di bawah 6 tahun,


koreksi hanya diperlukan apabila
hipermetropianya cukup besar
atau didapatkan strabismus.

Untuk dewasa, koreksi


diberikan atas kebutuhan
pasien

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Hipermetropia
Tatalaksana Operatif
Thermal Laser Keratoplasty (TLK)

Conductive keratoplasty (CK)

Keratotomi heksagonal spiral

Laser excimer

Ekstraksi lensa bening dengan implantasi lensa


intraokular
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Komplikasi

Ablasio Retina

Vitreal Liquefaction dan


Detachment

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Astigmatisma
Astigmatisma adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar melalui lensa tanpa
akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik.

Terdiri atas
Astigmatisma reguler
Manifestasi Klinis
 Mata terasa tegang dan pegal Astigmatisma ireguler
 Melihat benda yang bulat menjadi lonjong
 Penglihatan kabur untuk jarak jauh
 Gejala lain menyipitkan mata, adanya rasa tidak
nyaman pada mata, fotofobia, merasa kesulitan
mengemudi di malam hari, dan sakit kepala

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Astigmatisma Etiologi

01 02
Kelengkungan (Kurvatura) Kekuatan refraksi
Permukaan kornea/ lensa
Tidak sama sepanjang dua yang berbeda tiap meridian
pokok meridian dari komea
anterior atau kornea posterior.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Astigmatisma
Tatalaksana
Kacamata koreksi silinder

Lensa kontak

Tindakan bedah : Lasik dan PRK


(Keratomy foto refraktif)

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Presbiopia
Gangguan akomodasi pada usia lanjut
akibat kelemahan otot akomodasi,
dengan lensa mata tidak kenyal atau
Presbiopia insipien
berkurangnya elastisitas akibat
sklerosis lensa
Presbiopia fungsional

Presbiopia absolute

Presbiopia nokturnal

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
PRESBIOPIA
Manifestasi Klinis
 Sulit membaca jarak dekat dengan huruf cetakan yang kecil
 Cenderung menegakkan punggung atau menjauhkan objek yang dibacanya supaya objek bisa
dibaca dengan jelas
 Keluhan setelah membaca seperti mata lelah, berair dan terasa panas
 Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat terutama di malam hari
 Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
PRESBIOPIA
Tatalaksana
Pasien dikoreksi kemungkinan adanya kelainan refraksi
ametropia dengan metode trial and eror hingga visus 6/6

Pasien diminta membaca kartu jaiger pada jarak 30-40


cm

Berikan lensa speris +1,00 yang dinaikan perlahan hingga


tulisan terkecil pada kartu jaiger terbaca

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak merupakan suatu bentuk
abnormalitas pada lensa mata berupa
kekeruhan lensa yang menyebabkan
tajam penglihatan berkurang.
.

Katarak
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Etiologi
1
Proses degeneratif/
2
Faktor 3
Cacat bawaan sejak
keturunan lahir
bertambahnya usia

4 5
Gangguan pertumbuhan
6
Operasi mata
Masalah kesehatan,
misalnya diabetes sebelumnya

7 8
Penggunaan obat 9
Mata tanpa pelindung
Trauma (kecelakaan)
pada mata tertentu, khususnya terkena sinar matahari
steroid dalam waktu yang cukup
lama
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Gejala
Melihat area keabuan

Gangguan pengelihatan

Pengelihatan kabur

Pengelihatan berbayang

Kilatan cahaya atau rasa silau

Diplopia monoakular

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Patofisiologi
Teori Hidrasi
Terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif
pada epitel lensa yang berada di subkapsular
anterior -> air tidak dapat dikeluarkan dari
lensa -> bertambahnya tekanan osmotik ->
menyebabkan kekeruhan lensa

Teori Sklerosis
Pada lensa manula
Serabut kolagen terus bertambah -> terjadi pemadatan
serabut kolagen di tengah -> sklerosis nukleus lensa

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak

Katarak Trauma Katarak kongenital Katarak Komplikata


Kerusakan lensa  Disebabkan proses penuaan/
akibat trauma pada Katarak pada bayi baru lahir
disebabkan karena kehamilan degenerative
kapsul lensa  Pada usia lanjut (>60)
ibu dengan riwayat infeksi
 Pada penyulit khusus sistemik
menahun
 Komplikasi penyakit sistemik
seperti diabetes melitus

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak

Katarak Senil Katarak Toksik


Disebabkan karena proses penuaan/  Disebabkan pemakaian obat jangka
degenerative panjang atau bahan kimia bersifat
Pada usia lanjut (>60) beracun seperti
 pemakaian steroid tetes jangka panjang
atau perokok

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak kongenital
Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan
sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio
intrauterin. Biasanya tidak meluas mengenai seluruh lensa

Pengobatan
Tindakan pengobatan adalah operasi.
 Operasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak.
 Biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih
muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak Senilis
Gejalanya adalah distorsi penglihatan dan penglihatan yang semakin kabur.
Stadium katarak senilis :

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR


Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal Berkurang (air dan masa lensa
berkurang)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Negatif Negatif
Penyulit - Glaukoma - Uveitis dan Glaukoma

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak Imatur Katarak Hipermatur

Katarak Matur Katarak Insipien

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak komplikata
Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses degenerasi seperti ablasi retina,
retinitis pigmentosa, glaucoma, tumor intraocular, iskemia ocular, nekrosis anterior
segmen, buftalmos, dan pasca bedah mata.

Katarak komplikata bisa juga disebabkan


 penyakit sistemik endokrin (diabetes melitus,
hipoparatiroid, galaktosemia, dan miotonia distrofi)
 keracunan obat (tiotepa intravena, steroid local lama,
steroid sistemik, oral kontraseptik)

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak Traumatik

Merupakan kekeruhan pada lensa yang muncul akibat trauma pada mata. Katarak
traumatik dapat terjadi akibat trauma tumpul, perforasi, atau penetrasi (tembus).
Katarak traumatik dapat menjadi salah satu penyebab
hilangnya penglihatan akut atau kronis.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Katarak Toksik

Steroid

Chlorpromazine
Katarak toksik jarang terjadi.
Obat-obatan yang dapat Amiodarone
menyebabkan katarak antara lain:

Busulphan

Allopurinol

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Pemeriksaan Fisik
Visus dasar dan visus koreksi terbaik

Shadow test

Reflex pupil

Tekanan intra ocular

Pemeriksaan fundus, fundus reflex

Pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri pengukuran power


IOL)

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Penanganan
Medikasi -> tidak banyak membantu
Pembedahan -> bergantung pada tingkat maturasi katarak

METODE CARA
EKIK (ekstraksi katarak intrakapsular) Membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan

EKEK (ekstraksi katarak Membuang nukleus dan korteks melkapsul anterior lalu
ekstrakapsular) menanam IOL

SICS (small incision cataractsurgery) Irisan sangat kecil, hampir tdk butuh jahitan

EKEK + fakoemulsifikasi Menggunakan ultrasonik utk memecah nukleus dan


mengaspirasi lensa

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma

Glaukoma adalah suatu neuropati optik (kerusakan saraf mata) disebabkan oleh
TIO yang tinggi (relative) ditandai oleh kelainan lapang pandang dan
berkurangnya serabut saraf optik

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Penyebab Glaukoma

Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan


siliar

Berkurangnya pengeluaran cairan mata di


daerah sudut bilik mata atau celah pupil

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma Glaukoma Glaukoma
Glaukoma Sekunder
Congenital Primer Absolut
• Glaukoma kongenital • Glaukoma sudut • Glaukoma pigmentasi Stadium akhir dari
primer terbuka • Sindrom eksfoliasi glaukoma apabila
• Glaukoma yang • Glaukoma sudut • Akibat kelainan lensa (fakogenik) tidak terkontrol
berkaitan dengan tertutup • Akibat kelainan traktus uvea
kelainan perkembangan • Sindrom iridokorneoendotelial
mata lain (ICE)
• Glaukoma yang • Trauma
berkaitan dengan • Pascaoperasi
kelainan perkembangan • Glaukoma neovaskular
ekstraokular. • Peningkatan tekanan episklera
akibat steroid

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Terbuka Primer
Gambaran patologik utama pada
glaukoma sudut terbuka primer adalah
adanya proses degeneratif anyaman
trabekular, termasuk pengendapan
materi ekstrasel di dalam anyaman dan
di bawah lapisan endotel kanal
Schlemm

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Terbuka
Primer
Faktor Risiko Gejala Klinis
Umur: umumnya >65 tahun
Onset tersembunyi
Ras: lebih sering dan lebih berat pada ras kulit
hitam
Penurunan lapang pandang progresif
tanpa nyeri
Riwayat glaukoma pada keluarga miopia

Kelainan retina

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Terbuka
Primer
Pemeriksaan Fisik Penanganan
Peningkatan TIO >21 mmHg Medikamentosa: analog prostaglandin
dan beta bloker

Gonioskopi : sudut terbuka Pembedahan: trabekulektomi

Perubahan penampakan diskus optikus : Laser: trabekuloplasti laser


glaucomatous cupping

Gangguan lapang pandang

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Tertutup Primer

Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila


terbentuk iris bombe yang menyebabkan oklusi
sudut bilik mata depan oleh iris perifer sehingga
terjadi penutupan pengaliran keluar aqueous
humor yang tiba-tiba sehingga terjadi
peningkatan tekanan intraokular yang mendadak
dan mencolok.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Tertutup Primer

Faktor Risiko Gejala Klinis


Nyeri okular
Anatomi: bilik mata depan dangkal
Nyeri kepala

Jenis kelamin: perempuan Penglihatan kabur

Halo seperti pelangi


Riwayat penyakit glaukoma keluarga
Mual muntah

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sudut Terbuka Primer
Pemeriksaan Fisik
Peningkatan TIO

Pupil mid-dilatasi, ireguler Penanganan


Edema epitel kornea Terapi definitif: iridotomi laser/
Kongesti pembuluh darah episkleral dan konjungtiva
operasi iridotomi

Bilik mata anterior dangkal

Flare dan sel ada humor aquous

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Sekunder

Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui


penyebab TIO meningkat atau karena manifestasi dari
keadaan/ penyakit lain.
Penyebab:
Glaukoma pigmentasi
Sindrom eksfoliasi
Akibat kelainan lensa (fakogenik)
Akibat kelainan traktus uvea
Sindrom iridokorneoendotelial (ICE)
Trauma
Pascaoperasi
Glaukoma neovascular
Peningkatan tekanan episklera
Akibat steroid

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Kongenital
Glaukoma kongenital yang terjadi
pada bayi dapat terjadi akibat
diturunkan. Saat lahir terlihat
kelainan perkembangan mata
dengan pembesaran bola mata.
Bola mata besar dengan kornea
keruh mata merah dengan rasa
takut pada sinar dan berair.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Glaukoma Absolut
Glaukoma absolut adalah suatu keadaan akhir semua jenis glaucoma dimana
tajam penglihatan sudah menjadi nol, dapat disertai keadaan seperti injeksi siliar,
edema kornea, bilik mata depan yang dangkal, pupil lebar, iris ektropion, dan
atrofi papil saraf optic yang total, rubeosis iris dan keratopati bula.
.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati

Retinopati merupakan kelainan


pada retina yang bukan
merupakan peradangan.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati

Retinopati Diabetikum Retinopati


Hipertensi
 Kelainan retina yang ditemukan  Kelainan retina dan pembuluh darah retina
pada pasien diabetes mellitus akibat tekanan darah tinggi.
 Berupa: aneurisma, pelebaran vena,  Arteri yang besarnya tidak teratur, eksudat
perdarahan dan eksudat lemak pada retina, edema retina dan perdarahan
retina

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati

Retinopati Retinopati
Anemia Hipotensi
Retina anoksia  infark retina  Penurunan tekanan darah -> dilatasi
bercak eksudat kapas arteriol dan vena retina, iskemik saraf
. optic, retina, dan koroid

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Hipertensi
Retinopati hipertensi adalah
kelainan-kelainan retina dan
pembuluh darah retina akibat
tekanan darah tinggi.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Manifestasi klinis Retinopati
Hipertensi
Pada kasus malignum: skotoma, nyeri kepala, diplopia, pengelihatan terasa
lebih gelap, dan fotopsia (tampak seperti ada cahaya).

Cotton wool spot


Kebocoran vaskular: flame shape dan
edema retina.

Penyempitan arteri, bisa bersifat


fokal atau generalisata Arteriosklerosis: melibatkan
penembalan dari dinding
pembuluh darah.
RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Hipertensi
Derajat perubahan vaskuler akibat hipertensi
(Klasifikasi menurut Keith-Wagener-Barker):
Derajat I : Konstriksi arteriol
Derajat II : Konstriksi vaskuler berat dan
tanda
Gunn’s crossing arteriovenosa
Derajat III : Perdarahan retina, eksudat
keras, cotton-wool spot, edema
retina
Derajat IV : Derajat III ditambah papil
edema

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Tatalaksana Retinopati Hipertensif
 Mengontrol tekanan darah dengan target di bawah 140/90 mmHg.
 Perubahan fundus akibat arteriosklerosis tidak dapat diperbaiki.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Diabetes Melitus

Kelainan retina yang ditemukan pada


penderita diabetes melitus. Retinopati akibat
diabetes mellitus berupa aneurisma,
melebarnya vena, perdarahan dan eksudat
lemak.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Diabetes Melitus
Gejala Klinis
 Mikroaneurimata
 Perdarahan biasanya dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak
dekat mikroaneurimata di polus posterior
 Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina
 Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia retina
 Pembuluh darah baru pada retina biasanya terletak di permukaan jaringan
 Edema retina ditandai hilangnya gambaran retina terutama daerah macula, sehingga
mengganggu tajam penglihatan

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Klasifikasi Retinopati Diabetes
Derajat I Terdapat mikroaneurima, dengan atau tanpa eksudat lemak pada
fundus okuli

Derajat II Terdapat mikroaneurima, perdarahan bintik dan bercak dengan atau


tanpa eksudat lemak pada fundus okuli

Derajat III Terdapat mikroaneurima, perdarahan bintik dan bercak terdapat


neovaskularisasi dan poliferasi pada fundus okuli

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Anemia
 Pada anemia dapat terlihat perubahan perdarahan dalam dan
superfisial, termasuk edema papil.
 Gejala retina dapat diakibatkan anoksia berat yang terjadi pada
anemia.
 Anoksia mengakibatkan infark retina sehingga tidak jarang
ditemukan pula suatu bercak eksudat kapas.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Hipotensi
Pada penurunan tekanan darah dapat terjadi kelainan
retina berupa dilatasi arteriol dan vena retina, iskemia
saraf optik, retina dan koroid akibat hipoperfusi. Dapat
terjadi neovaskularisasi, glaukoma dan retinitis
poliferan pada hipotensi kronik.

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Pigmentosa

Retinopati pigmentosa
merupakan degenerasi retina
progresif herediter yang ditandai
dengan degenerasi progresif
fotoreseptor retina

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Retinopati Diabetes Melitus
Funduskopi
 Penumpukan pigmen
Gejala Klinis perivaskular di perifer retina
 Nyctalopia/ rabun senja  Atrofi pigmen epitel retina
 Penurunan lapang pandang  Sel dalam badan kaca dengan
progresif papil pucat

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Tatalaksana
Belum ditemukan terapi efektif
Vitamin A 10.000-15.000 IU
Kurangi makanan berlemak 15% kalori harian
Tambahan diet dengan Zinc

RSUD WALED ⚫️SMF Ilmu Penyakit Mata ⚫️Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati ⚫️2022
Daftar Pustaka
1. Guyton, A. C., Hall, J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC. 2016
2. Octavia SA. Diagosis dan Tatalaksana Retinitis Pigmentosa: Studi Kasus. Jurnal Majority. Vol 6. No 3. Juli 2017
3. Pambudy, I. & Irawaati, Yunia. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Enam. Jakarta Pusat: Media Aesculapius. 2016
4. Riordan-Eva P, Whitcer. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology, 17th edition, chapter 19. 2017
5. Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
6. Ilyas, Sidarta. 2016. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke lima. Jakarta: Balai Penerbit FK UI
7. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
8. Pambudy, I. & Irawaati, Yunia. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Enam. Jakarta Pusat: Media Aesculapius.2016
9. Riordan-Eva P, Whitcer. Vayghan & Asbury’s General Ophthalmology, 17 Edition, chapter 19.2017
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai