Anda di halaman 1dari 27

Presentation Title

My presentation description
add your description here
MIOPIA
Definisi

Miopia atau nearsightedness atau rabun jauh


adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana
sinar-sinar sejajar akan dibiaskan pada suatu
titik di depan retina pada mata tanpa akomodasi.

Akomodasi adalah kemampuan mata untuk


mengubah daya bias lensa dengan kontraksi otot
siliar yang menyebabkan penambahan tebal dan
kecembungan lensa sehingga bayangan pada
jarak yang berbeda-beda akan terfokus di retina.
ANATOMI DAN FISIOLOGI

Bagian dari mata yang penting dalam memfokuskan


bayangan adalah kornea, lensa dan retina.
Kornea adalah suatu jaringan yang transparan,
jernih, di depan iris ( bagian mata yang berwarna ).
Lensa adalah struktur bikonveks, avaskular, tidak
berwarna dan hampir transparan sempurna.
Retina adalah jaringan yang berfungsi meneruskan
cahaya yang diterima oleh reseptor ke N.Optikus.
ETIOLOGI
1. Axial Myopia: akibat dari peningkatan diameter antero-posterior
bola mata. Ukuran kornea dan lensa normal
2. Curvatural Myopia: akibat peningkatan lengkung kornea/lensa atau
keduanya
3. Positional Myopia: akibat dari penempatan lensa di bagian anterior
4. Index Myopia: akibat dari peningkatan indeks refraksi lensa terkait
dengan sklerosis nukleus
5. Myopia due to excessive accommodation: Terjadi pada pasien
dengan spasme akomodasi
MIOPI AKSIALIS

Terjadi karena jarak antara anterior dan


posterior terlalu panjang.
Normal jarak ini 23 mm.
Yang kongenital didapatkan pada
makroftalmus. Sedang yang didapat terjadi
karena :
Anak membaca terlalu dekat
Wajah yang lebar
Bendungan, peradangan atau kelemahan dari
lapisan yang mengelilingi bola mata, disertai
dengan tekanan yang tinggi.
MIOPI REFRAKTIF

Miopia yang terjadi akibat bertambahnya indeks


bias media penglihatan (katarak)
Kornea :
kongenital; keratokonus dan keratoglobus
Didapat; karatektasia, kornea menonjol karna TIO tinggi.
Lensa : Lensa terlepas dari zonula zinnii, pada
luksasi lensa atau subluksasi lensa, katarak imatur.
Cairan mata; pada penderita diabetes melitus yang
tidak diobati, kadar gula dari humor akueus
meninggi sehingga daya biasnya meninggi pula.
Klasifikasi
Menurut etiologinya:

1. Miopia refraktif/indeks/bias adalah


miopia dimana bertambahnya indeks bias
media penglihatan.
2. Miopia aksial adalah miopia yang
terjadi akibat bertambah panjang sumbu
bola mata, dengan kelengkungan kornea
dan lensa yang normal.
Menurut derajat beratnya:

Miopia ringan, bila 0.25-3 .00dioptri.


Miopia sedang antara 3.25-6.00 dioptri
Miopia berat , bila 6.00-9.00 dioptri
Miopia sangat berat >9.00 dioptri
Menurut perjalanan:

Miopia simplex / stasioner / fisiologik


Biasanya timbul pada usia yang masih muda kemudian berhenti.
Dapat juga naik sedikit pada masa puber sampai sekitar umur
20 tahun. Besar dioptrinya kurang dari Spheris 5.00 Dioptri.
Tetapi jika dikoreksi dengan lensa yang sesuai dapat mencapai
tajam penglihatan normal
Miopia progresif
Ditemukan pada segala umur. Pada keadaan ini terjadi kelainan
fundus yang khas unutk myopia tinggi ( myopia lebih dari
Spheris 6.00 D ).
Miopia maligna
Disebut juga myopia patologis/degeneratif karena disertai
penuaan dari koroid dan bagian lain dalam bola mata
Manifestasi klinis
Gejala subyektif

Gejala terpenting adalah melihat jauh buram


Asthenopia (eye-strain)
Mata cepat lelah,berair dan pusing
Kecenderungan menjadi juling saat melihat
jauh
Pasien lebih jelas melihat dekat
Gejala Obyektif :
Camera oculi anterior dalam, disebabkan tidak
dipakainya otot-otot akomodasi.
Pupil midriasis, akibat tidak atau kurangnya
berakomodasi
Retina tipis,tampaknya menjadi belang seperti
macan disebut trigoid.
Matanya sedikit agak menonjol(Exopthalmus).
Tanda objektif miopi tinggi
bola mata yang mungkin stafiloma posterior,
lebih menonjol fundus tigroid di polus
posterior retina
bilik mata depan yang
dalam atrofi koroid berupa kresen
miopia atau annular patch
pupil yang relatif lebih
lebar perdarahan, terutama di
daerah makula, yang
kekeruhan badan kaca mungkin masuk ke dalam
(obscurasio corpori vitrei) badan kaca
kekeruhan di polus proliferasi sel epitel pigmen
posterior lensa di daerah makula (Forster
Fuchs black spot)
predisposisi untuk ablasi
retina
Stafiloma posterior pada
miopia degeneratif Perdarahan subretina dari membran neovaskular koroid pada miopi degeneratif
Perdarahan subretina dan bercak Fuchs dari
membran neovaskular koroid pada miopia degeneratif
DIAGNOSA
Anamnesis
Refraksi subyektif
Snellen chart, trial and error
Refraktor
Koreksi pin hole
Refraksi obyektif
Retinoskopi
autorefraktometer
Penatalaksanaan
Kacamata
Koreksi dengan menggunakan lensa sferis atau lensa negatif
sampai didapatkan visus 6/6.
Lensa kontak
Pembedahan
Photorefractive Keratectomy
Untuk myopia rendah
Yaitu upaya untuk mengurangi kelengkungan kornea dengan
cara memotong permukaan depan kornea dan kemudian
fotoablasi lapisan Bowman dan stroma anterior.
Kekurangan: dapat terjadi kekeruhan kornea
LASIK

Sebuah flap setebal 130-160micron dari kornea


anterior diangkat. Setelah flap diangkat, jaringan
midstroma secara langsung di ablasi dengan tembakan
sinar excimer laser, akhirnya kornea menjadi flat.
Digunakan pada kelainan miop yang lebih dari 12D.

LASEK (Laser Epithelial Keratomileusis)

Modifikasi dari PRK. Flap epitel di angkat dan laser


excimer dilakukan pada stroma. Dilakukan reposisi
epitel kornea.
KOMPLKASI
Ablasi retina pada miop yang tinggi
Strabismus
PROGNOSIS

Pemeriksaan secara teratur sangat penting


untuk penderita degeneratif miopi dan miopi
tinggi karena mereka mempunyai faktor resiko
untuk terjadinya ablasi retina dan degenerasi
retina.

Anda mungkin juga menyukai