Kedua unsur tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Unsur
jasmani manusia itu berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Sedangkan unsur ruhani
manusia itu diciptakan oleh Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Dengan adanya roh yang
tinggi yang mengandung akal pikiran yang akan menimbulkan sifat kemanusiaan sehingga dapat
dibedakan manusia itu dengan makhluk lain.
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al Mu'minuun : 115).
Tujuan dari diciptakan manusia adalah dalam rangka pengabdian diri kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala, dengan melaksanakan seluruh aturan-Nya yang telah ditetapkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku." (QS. Adz Dzariyat : 56).
Fungsi manusia, tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai Khalifah dimuka bumi, dalam rangka
menegakkan hukum dan aturan-Nya sebagaimana Firman-Nya :
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh," (QS. Al Ahzab : 72).
"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang
yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan." (QS. As Shaad : 26).
Untuk menunaikan tanggung jawab yang dipikulkan kepadanya ini, manusia harus mengerahkan
segala potensi (baik internal maupun eksternal) yang ada pada dirinya, dan harus sanggup
berkorban dengan segala harta dan jiwanya. Dengan pengerahan potensi dan kesanggupan
berkorban, maka tugas dan peran manusia untuk mewujudkan kekhilafahan dan menegakkan
hukum-Nya pasti dapat terwujud.
Adapun manusia yang tidak mau melaksanakan tugas dan enggan merealisasikan tugas dan
perannya, maka ia adalah manusia yang jahil (bodoh) dan dzalim. Sebagaimana yang disinyalir
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
"... Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS. Al Ahzab : 72).
http://finaniswati.blogspot.com/2013/11/unsur-unsur-jasmani-dan-ruhni-manusia_24.html
https://www.kompasiana.com/kusumahayu/5df04883d541df20a648bc82/proses-penciptaan-manusia-menurut-al-
qur-an?page=3
http://kadohosriah.blogspot.com/2014/07/tujuan-dan-fungsi-penciptaan-manusia.html
Nama; Sodikul Amri
NIM: 20190201050
Fakultas: Teknik (Teknik Industri)