“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)
Untuk lebih memberikan penjelasan tentang ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir
menjelaskan tentang tafsir dari ayat tersebut:
Tujuan manusia diciptakan antara lain juga agar mengetahui bahwa seluruh
bumi, tata surya, dan isinya telah terbentuk berkat maha kuasa Allah SWT. Hal
tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:
1
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah
Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa
atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi
segala sesuatu. (QS at-Thalaq: 12)
Tujuan manusia diciptakan juga akan menjadi bukti kelayakan manusia akan
ditempatkan di mana nanti saat di akhirat. Akhirat mempunyai dua tempat yang
bertolak belakang, yakni surga dan neraka. Allah bisa saja langsung
menciptakan manusia untuk seketika ditempatkan di keduanya tanpa alasan
apa pun, tetapi Allah tak melakukannya. Allah memilih membuat manusia hidup
di dunia terlebih dahulu untuk melihat sendiri amal perbuatannya sehingga
layak di tempat mana. Allah telah berfirman :
“Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan bumi, agar Ia membalas
orang-orang yang berbuat buruk sebab apa yang mereka kerjakan dan
membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan.” (QS. An-Najm:
31)
Dari kemenangan dan kesabaran menghadapi berbagai kesusahan itulah kita
dapat membuktikan “kelayakan” kita untuk menjadi penghuni surga. Meskipun
sebenarnya amal perbuatan manusia tak cukup untuk menebus surga yang
begitu sempurna, namun kemurahan Allah membuat kita tahu bahwa
melakukan amal kebaikan, bersyukur terhadap nikmat dan bersabar terhadap
musibah adalah hal yang dapat membuat kita mendapat balasan surga.
Untuk itu, pahala akhirat bukan hanya simbol belaka namun sebagai
credit poin kehidupan manusia untuk mempersiapkannya hingga akhir
hidup nanti. Allah Maha Adil untuk menghitung poin tersebut sesuai
dengan perilaku manusia ketika di dunia.
3
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An Nahl : 97)
Apa yang dilakukan manusia di muka bumi ini akan mendapatkan
balasannya. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan begitupun
keburukan akan dibalas dengan keburukan. Untuk itu, kebaikan dan
keburukan manusia semuanya bukan Allah yang menentukan, tetapi
manusia itu sendiri mau memilih kehidupan akhir yang mana untuk
dipertimbangkan.