Anda di halaman 1dari 4

Tujuan Manusia Diciptakan

Menurut Agama Islam


1. Sebagai Pengurus (Khalifah) bagi Planet Bumi

Tujuan manusia diciptakan salah satunya adalah dibentuk sebagai pengurus


(khalifah) di planet bumi ini. hal tersebut telah dinyatakan dalam firman Allah :

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (QS. Al-Baqarah: 30)

2. Untuk Menyembah Allah

Tujuan manusia diciptakan juga memiliki tujuan agar manusia dapat


menyembah Allah sebagai pencipta mereka. Hal tersebut telah dijelaskan
dalam firman Allah sebagai berikut :

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)
Untuk lebih memberikan penjelasan tentang ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir
menjelaskan tentang tafsir dari ayat tersebut:

“Sesungguhnya Aku menciptakan mereka hanyalah supaya Aku memerintah


mereka menyembahku, bukan karena Aku butuh terhadap mereka. ... Makna
ayat itu adalah bahwa Allah menciptakan manusia supaya menyembah Dia
saja, tak menyekutukan dengan yang lain. Siapa yang taat pada Allah, maka
Allah akan membalasnya dengan balasan yang sempurna. Siapa yang
bermaksiat pada-Nya, Allah akan menyiksanya dengan parah.” (Ibnu Katsir,
Tafsîr Ibnu Katsîr, VII, 425).

3. Agar Manusia Mengetahui Maha Kuasa Allah

Tujuan manusia diciptakan antara lain juga agar mengetahui bahwa seluruh
bumi, tata surya, dan isinya telah terbentuk berkat maha kuasa Allah SWT. Hal
tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:

1
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah
Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa
atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi
segala sesuatu. (QS at-Thalaq: 12)

4. Sebagai Bukti Kelayakan Saat di Akhirat

Tujuan manusia diciptakan juga akan menjadi bukti kelayakan manusia akan
ditempatkan di mana nanti saat di akhirat. Akhirat mempunyai dua tempat yang
bertolak belakang, yakni surga dan neraka. Allah bisa saja langsung
menciptakan manusia untuk seketika ditempatkan di keduanya tanpa alasan
apa pun, tetapi Allah tak melakukannya. Allah memilih membuat manusia hidup
di dunia terlebih dahulu untuk melihat sendiri amal perbuatannya sehingga
layak di tempat mana. Allah telah berfirman :  

“Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan bumi, agar Ia membalas
orang-orang yang berbuat buruk sebab apa yang mereka kerjakan dan
membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan.” (QS. An-Najm:
31)
Dari kemenangan dan kesabaran menghadapi berbagai kesusahan itulah kita
dapat membuktikan “kelayakan” kita untuk menjadi penghuni surga. Meskipun
sebenarnya amal perbuatan manusia tak cukup untuk menebus surga yang
begitu sempurna, namun kemurahan Allah membuat kita tahu bahwa
melakukan amal kebaikan, bersyukur terhadap nikmat dan bersabar terhadap
musibah adalah hal yang dapat membuat kita mendapat balasan surga.

Itulah di antara alasan yang dinyatakan secara eksplisit dari Alquran tentang


kenapa Allah menciptakan manusia. Dari informasi itu, kita jadi tahu tujuan
hidup di dunia ini untuk apa dan seharusnya kita fokus untuk memenuhinya dan
tak ada opsi lain bagi manusia.

5. Menegakkan Keadilan Antar Sesama Manusia

Sebagaimana yang disampaikan di ayat berikut, bahwa keadilan dan


hak-hak manusia perlu dijaga keadilan dan keseimbangannya oleh
2
umat manusia. Menjadi khalifah fil ard bukan hanya mengurus alam
dan kondisi sendiri, melainkan juga memperhatikan hak-hak hidup
orang lain dan berlaku adil. Hal ini menjaga kedamaian di muka bumi
serta melangsungkan keadilan adalah nilai-nilai dasar dari ajaran islam
yang Rasulullah SAW ajarkan kepada umat islam.

“Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan


timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di
muka bumi dengan membuat kerusakan”. (QS. Hud [11] : 85)
Mengejar Tujuan Akhirat
Kehidupan di dunia adalah sementara. Untuk itu, dunia bukan tujuan
akhir dari kehidupan manusia dan juga bukan tujuan dari penciptaan
manusia untuk tinggal di bumi. Kehidupan sejati adalah di Akhirat
nanti. Untuk itu Allah senantiasa menyuruh melakukan kebaikan
untuk mendapatkan pahala akhirat, menyampaikan kebahagiaan surga
dan penderitaan neraka, serta memotivasi di setiap ibadah dan perilaku
kebaikan dengan balasan pahala. Untuk itu Allah menuntun manusia
menuju akhirat dengan memberikan petunjuk agama. Fungsi
agama adalah untuk menuntun manusia agar tidak terlena dengan
kehidupan sementara dan senantiasa mengejar akhirat.

6. Allah Menyuruh untuk Berlomba-lomba Mengejar Pahala


Akhirat

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja


kamuberada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (QS Al Baqarah :
148)
Dalam ayat di atas diketahui bahwasanya Allah sendiri menyuruh
manusia untuk berlomba-lomba mengejar pahala akhirat dengan
kebaikan. Segala kebaikan tersebut akan diganti dengan kehidupan
yang sangat baik yaitu di Surga.

Untuk itu, pahala akhirat bukan hanya simbol belaka namun sebagai
credit poin kehidupan manusia untuk mempersiapkannya hingga akhir
hidup nanti. Allah Maha Adil untuk menghitung poin tersebut sesuai
dengan perilaku manusia ketika di dunia.

7. Segala Kebaikan akan Dibalas Pahala untuk Kehidupan


Akhirat yang baik

3
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An Nahl : 97)
Apa yang dilakukan manusia di muka bumi ini akan mendapatkan
balasannya. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan begitupun
keburukan akan dibalas dengan keburukan. Untuk itu, kebaikan dan
keburukan manusia semuanya bukan Allah yang menentukan, tetapi
manusia itu sendiri mau memilih kehidupan akhir yang mana untuk
dipertimbangkan.

Manusia yang memilih kebaikan tentu Allah dengan adil bahkan


membalasnya lebih berkali lipat di akhirat kelak. Sedangkan manusia
yang memilih jalan keburukan dan kemaksiatan sebaliknya akan
mendapatkan siskaan yang juga sangat pedih.

Anda mungkin juga menyukai