Languange, dapat digunakan fasilitas Arabic yang terdapat di word (bukan dalam
JPeg). Narasikan terlebih dahulu pengantar kata terkait ayat tersebut, lalu sajikan
ayat atau hadits dan tutup dengan narasi terkait tafsirannya. Hindari mengutip ayat
panjang tanpa narasi yang jelas. Sajikan ayat dan hadits 1 spasi seperti contoh
dibawah ini.
Allah sangat mencintai orang yang bekerja untuk memenuhi biaya hidup
Allah sangat membenci orang-orang yang senang menganggur, lemah, lunglai dan
tidak mau berusaha sehingga menggantungkan hidupnya pada orang lain. Seseorang
yang bekerja akan ditinggikan Allah derajatnya, sebagaimana firman Allah dalam
َت ِّم َّما َع ِملُ ۡو ۚا َولِيُ َوفِّيَهُمۡ اَ ۡع َمالَهُمۡ َوهُمۡ اَل ي ُۡظلَ ُم ۡون
ٌ َولِ ُكلٍّ َد َر ٰج
Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”. (Q. S. Al- Ahqaaf:19)
menjelaskan tentang keadilan dimana Allah Swt akan memberikan balasan kepada
mereka, dan setiap orang dari kedua kelompok manusia sebagaimana yang
surga maupun di neraka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia dan
mereka dan mereka tidak dirugikan dengan mengurangi ganjaran atau menambah
siksaan. Bekerja bukan sekedar untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan
hidup secara material semata, namun bekerja juga dapat mengantarkan seseorang
menganggur akan memejamkan hati, menghayal yang tidak-tidak dan akhirnya bisa
…………………..dst
merupakan hal yang sarat nilainya. Merupakan peningkatan yang dialami oleh faktor
kehiupa dimuka bumi dengan mengelola sumber daya yang Dia sediakan, seperti
ٰ ض ِّمنَ اَ ْن َشا َ ُك ْم هُ َو ۗ َغ ْير ُٗه ِا ٰل ٍه ِّم ْن لَ ُك ْم َما هّٰللا َ ا ْعبُدُوا ٰيقَوْ ِم قَا َل
َواِ ٰلى صلِحًا اَ َخاهُ ْم ثَ ُموْ َد ِ ْااْل َر
ُّم ِجيْبٌ قَ ِريْبٌ َرب ِّْي َّن اِ ۗ اِلَ ْي ِه تُوْ ب ُْٓوا ثُ َّم فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ فِ ْيهَا َوا ْستَ ْع َم َر ُك ْم
Artinya : Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya,
Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya). (QS Hud:61)"
1
Veithzal Rivai dan Andi buchari, (2009), Islamic Economics : Ekonomi Syariah bukan Opsi, Tetapi
Solusi, Jakarta : Sinar Grafika Offset, Hal. 5
Maksud dari pemakmuran bumi pada ayat mengandung pemahaman tentang
pertumbuhan ekonomi,2 sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib kepada
bumi dengan perhatian yang lebih besar dari pada orientasi pemungutan pajak,
karena pajak sendiri hanya dapat dioptimalkan dengan pemakmuran bumi. Barang
tersebut akan hancur”.3 Tujuan pokok pertumbuhan ekonomi Islam tidak melihat
2
Nurul Huda, (2017), Ekonomi Pembangunan Islam, Jakarta : Kencana, Hal. 124
3
Tariqi dan Abdullah Abdul Husain, (2004), Ekonomi Islam : Prinsip, Dasar dan Tujuan, Yogyakarta :
Magistra Insania, Hal. 282-283