BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tenaga kerja sebagai sumber daya aktif merupakan salah satu faktor
bagi kelancaran suatu proses produksi dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Keberadaan tenaga kerja dalam menjalankan aktivitasnya,
seharusnya didukung oleh sarana dan prasarana serta bentuk
manajemen yang baik dan manusiawi, agar tenaga kerja tersebut dapat
bekerja dengan baik dan sesuai dengan harapan perusahaan tanpa rasa
kecewa, ketidakpuasan dan kecemasan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
c) Berburu
d) Makelar (samsarah)
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis dari Abi Said “Bahwa Nabi
SAW melarang mengontrak seorang ajir hingga upahnya menjadi jelas
bagi ajir tersebut”.
SL
Keterangan:
· W= Upah
WP
Ketika upah (W) naik maka Wp harus naik pula. Hal ini
merupakan hukum dari penawaran tenaga kerja dipasar.[4]
Keterangan:
Bp= Bs=
SL
Wp
Dengan demikian maka tidak ada jalan lain untuk menurun terma
yang ada dalam penyebut dari persamaan tersebut kecuali dengan
terus menurunkan Wp meskipun saat itu dWp besarnya sudah
mencapai nol yang maknanya penawaran tenaga kerjanya sudah
mencapai batas atas. Dalam keadaan normal tenaga kerja sudah tidak
mau lagi menambah jumlah jam kerja, tetapi dalam kasus ini dimana
berkah yang di hasilkan dari bekerja naik, maka tenaga kerja yang
bersangkutan akan tetap berkeinginan untuk menambah jumlah jam
kerja dengan konsekuensi mengurangi jumlah reserpasi waktu luang.
Kondisi ini bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
W SL1 SL2
Wp1 W P2
(a)
W SL
(b)
L Full employment
L
Dari gambar panel (a) diatas menunjukan keseluruhan proses
penawaran tenaga kerja dalam suatu perekonomian. Sementara dalam
panel (b) menunjukan jumlah maksimum tenaga kerja yang tersedia
untuk melakukan kegiatan produksi dalam suatu perekonomian. Bisa
dikatakan bahwa panel (b) merupakan kasus khusus dimana semua
orang sudah bekerja, apa pun jenis pekerjaannya. Dalam analisis
selanjutnya nanti, kondisi yang akan dipakai adalah situasi yang
direpresentasikan dalam panel (b) di atas. Hal ini mengingatkan
bahwa dalam Islam, kerja adalah salah satu prinsip : bahwa setiap
orang Islam di perintahkan untuk bekerja . orang yang tidak bekerja
akan mengantungkan dirinya pada orang lain, yang berarti
menempatkan tangan mereka “di bawah” tangan-tangan orang lain.
Dengan tidak bekerja dia juga telah menyia-nyikan tenaganya yang
merupakan sumber daya dan harta yang bermanfaat. Ini berarti ia telah
melakukan pentabdiran atas sumber daya/harta yang ada padanya dan
ini di kecam oleh Allah. Sebagaimana diungkapkan dalam firman-Nya
dalam Al-quran yang mengatakan hal ini sebagai kawan setan. Inilah
argumen yang dipakai di sini untuk mengatakan bahwa setiap orang
sudah bekerja yang berarti perekonomian berada pada kondisi
seluruhnya bekerja(full employment).
W SL Y
I=i(X,Y)
L= i(X,Y)
QL
Q
X
(a) (b)
Y A
Y1 B
Y2 (a)
Y3
X1 X2 X3 X
P AS AS AS
(b)
Q
X1+Y1 X2+Y2 X3+Y3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh
anggota badan atau fikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas.
tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh
anggota badan atau fikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
Beranda
Arsip Blog
▼ 2013 (1)
▼ Oktober (1)
Foto saya
Yunika Nugraha