Anda di halaman 1dari 9

HAK 

Pekerja dalam
perspektif Islam

MAGISTER MANAJEMEN 2022


Dalam perspektif Islam, bekerja merupakan
kewajiban mulia bagi setiap manusia  
 Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 30

‫مل ًا‬
َ ‫ع‬
َ ‫يع َأ ْج َر َم ْن َأ ْح َس َن‬
ُ ‫ت ِإ ن َّا ل َا ن ُ ِض‬
ِ ‫ح‬
َٰ ِ‫ٱلصل‬
َّٰ ۟‫ع ِمل ُوا‬
َ ‫امنُوا۟ َو‬ َ ‫ِإ َّن ٱل ّ َ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
Artinya: “Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh (bekerja), tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik”
1. Hak Diperlakukan layaknya saudara

 Rasulullah saw bersabda: "Para pekerja adalah saudaramu yang dikuasakan Allah kepadamu. Maka
barang siapa mempunyai pekerja hendaklah diberi makanan sebagaimana yang ia makan, diberi
pakaian sebagaimana yang ia pakai, dan jangan dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak mampu. Jika
terpaksa, ia harus dibantu".  (HR. Ahmad)

‫تُ ْر َح ُم ْو َن‬ ‫ل ََعلَّك ُْم‬ ‫الل ّ ٰ َه‬ ‫ َواتَّ ُقوا‬ ‫ا َ َخ َويْك ُْم‬ ‫بَيْ َن‬ ‫ح ْوا‬
ُ ِ‫ َفا َ ْصل‬ ٌ‫اِ ْخ َوة‬ ‫ال ُْمْؤ ِمن ُ ْو َن‬ ‫اِن َّ َما‬ ࣖ
Artinya:  "Sesungguhnya orangorang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antarakedua saudara
mu (yang berselisih)dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (Q.S Al Hujarat : 10)
2. Hak kerja tidak melebihi kemampuannya

 Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫وه ْم‬
ُ ُ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ
‫ع‬ ‫َأ‬ ُ ‫ َفِإ ْن كَل َّ ْفتُ ُم‬،‫وه ْم َما يَ ْغلِبُ ُه ْم‬
‫وه ْم َف‬ ُ ‫َوال َ تُكَلِّ ُف‬
“Janganlah kalian membebani mereka (budak), dan jika kalian memberikan tugas kepada mereka,
bantulah mereka.” (HR. Bukhari)

 Dari Amr bin Huwairits, Rasulullah bersabda,

‫َان ل ََك َأ ْج ًرا ِفي َم َو ِازي ِن َك‬


َ ‫ع َملِ ِه ك‬
َ ‫ع ْن َخا ِد ِم َك ِم ْن‬ َ ْ‫َما َخفَّف‬
َ ‫ت‬
“Keringanan yang kamu berikan kepada budakmu, maka itu menjadi pahala di timbangan
amalmu.” (HR. Ibn Hibban)
3. Hak Pemberian
Upah
 ُ‫ير َأجْ َره‬
َ ‫ َأ ْعطُوا اَأْل ِج‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُع َم َر ق‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
Ketika mempekerjakan  ‫ رواه ابن ماجه‬.ُ‫ف َع َرقُه‬ َّ ‫قَ ْب َل َأ ْن يَ ِج‬.
orang lain, maka sudah
semestinya memberikan hakatas pe  Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
kerjaan yang telah dilakukan.  “Bayarlah upah pekerja sebelum keringatnya mengering.” (HR.
Ibnu Majah)
Hal ini pun
telah diajarkan oleh 
Rasulullah saw
4. Hak khusus untuk menyusui bagi pekerja
perempuan yang sedang hamil
 Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 233

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang
ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian.” 
5. Hak waktu beristirahat

 Kekuatan fisik pekerja adalah kekuatan fisik seorang manusia yang mempunyai kadar
batas, karena begitu majikan juga harus memberikan waktu istirahat pada pekerja.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
 Artinya : sesungguhnya Tuhanmu mempunyai hak atasmu, tubuhmu juga mempunyai hak
atasmu, istrimu pun mempunyai hak atasmu, dan matamupun mempunyai hak atasmu.
(HR. Al-Bukhori)
Jika ia tidak segera atau bahkan tidak memberikan 
hak kepada para pekerjanya, maka ia akan 
menjadi musuh Rasulullah saw di hari Kiamat kelak.

 :‫ص ْمتُهُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة‬ ُ ‫ َو َم ْن ُك ْن‬،‫ “ثَاَل ثَةٌ َأنَا خَصْ ُمهُ ْم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة‬:- ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ َ‫ت خَصْ َمهُ خ‬ َ – ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫ قَا َل‬،َ‫َع ْن َأبِي هُ َري َْرة‬
‫ رواه ابن ماجه‬.”ُ‫ فَا ْستَوْ فَى ِم ْنهُ َولَ ْم يُوفِ ِه َأجْ َره‬،‫ َو َر ُج ٌل ا ْستَْأ َج َر َأ ِجيرًا‬،ُ‫ َو َر ُج ٌل بَا َع ح ًُّرا فََأ َك َل ثَ َمنَه‬،‫ر ُج ٌل َأ ْعطَى بِي ثُ َّم َغ َد َر‬.
َ

 Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Adatiga orang yang aku menjadi
musuhnya di hari Kiamat, dan siapa yang aku menjadi musuhnya, maka akupun memusuhinya di
hari Kiamat, yakni orang yang bersumpah atas namaku lalu ia mengingkarinya, seseorang yang
menjual orang merdeka lalu ia memakan (uang) dari harganya, dan orang yang mempekerjakan
pekerja, kemudian orang itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya.” (HR.
Bukhari)
JAZZAKUMULLAH KHAYR
WASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAH

Anda mungkin juga menyukai