Sebaliknya, terlalu memperhatikan dunia hingga melupakan akhirat tentu juga tidak baik.
Manusia memang diciptakan dengan akal dan dihiasi dengan keinginan (syahwat) pada
keindahan-keindahan duniawi. Allah swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14 yang artinya
adalah.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga).
Allah SWT hanya menuntut hambaNya agar akhirat menjadi prioritas utama dan bersikap kepada
dunia dengan penuh kehati-hatian, jangan sampai seluruh perhatiannya tercurah hanya pada
dunia saja. Hendaklah ia mengendalikan sikapnya terhadap dunia sesuai dengan misi dan
tugasnya. Kemudian Allah SWT menjelaskan tercelanya orang yang menghendaki kehidupan
dunia daripada akhirat. Firman Allah SWT yang artinya :
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu
tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan
lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. Huud :15-16)
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan
sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya
dibalasi dengan baik". (QS. Al-Isra':19)
Orang barat yang materialistik dan timur yang komunis dan banyak pula dari penduduk dunia
ini, didasarkan pada anggapan bahwa dunia adalah tujuan satu-satunya. Sementara itu, siapa
yang bertujuan mencari akhirat dari para pengikut agama-agama lain dari kalangan non-muslim
adalah tersesat jalan, karena tidak ada surga tanpa Islam. Oleh sebab itu, tujuan mencapai akhirat
termasuk hal terpenting yang harus diingatkan, diserukan dan dijadikan sebagai agenda tarbiyah
kepada kaum muslimin.
Setelah kita faham dan menyadari bahwa hidup di Dunia ini tiada kekal, maka seharusnyalah kita
menggunakan dan memanfaatkan waktu kita hidup dengan sebaik mungkin. Agar nantinya kita
tidak menjadi manusia yang merugi di Akhirat.
Demikianlah kultum singkat dari saya, semoga kutlum ini bisa menjadi bahan belajar untuk kita
semua, saya akhiri wasalamualaikum Wr Wb.