Anda di halaman 1dari 3

HIDUP HEMAT DAN HARGA DIRI

………………………………………….
Hadirin Rahimakumullah…………….
Disamping itu dengan taqwa itu juga akan dapat menumbuhkan amal-amal sholeh yang nyata,
sebagai pembuktian kebenaran iman, sebab segala perbuatan dan amal manusia baik atau buruknya adalah
merupakan pencerminan inamnya terhadap Allah SWT.
Islam sebagai pedoman hidup penuh berisikan peraturan-peraturan, petunjuk dan tuntunan untuk
mengatasi segala persoalan hidup, baik yang bersifat kedunian maupun keakhiratan.Islam menyusun
tuntunan-tuntunan dan petunjul-petunjuk itu diatas dasar akhlak yang mulia, yang langsung berhubungan
dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Semua cita-cita dan harapan yang diusahakan manusia dalam hidup ini, harus memperhatikan
keseimbangan hidup dunia dan akhirat, sehingga amanat yang dipikulkan kepada manusia tidak hanya
bersifat keduniaan dan materi semata. Namun yang lebih penting ialah seimbang dengan persiapan dan
bekal untuk kehidupan akhirat.
Kita menyadari bahwa hidup ini ibarat arena, karena perjuangan yang membawa dua
kemungkinan, yakni bahagia atau celaka, senang atau sengsara, suka atau duka. Sudah semestinya
kebahagiaan hidup itulah yang kita cita-citakan, akan tetapi kitapun menyadari bahwa jalan
menujunkebahagiaan itu sendiri penuh dengan liku-liku dan tantangan serta ujian.
Namun demikian jikalau kita tabah, sabar dan tahan uji, maka tidak mustahil kebahagiaan itupun
akan kita rasakan. Hal demikian tidak saja terjadi pada masa-masa sekarang ini, tetapi zaman Nabi pun
tantangan, ujian dan percobaan telah dirasakan, hal ini sebagaimana telah tertera dalam firman Allah
SWT yang terdapat dalam surah Al-an’am ayat 10.
           
 
Artinya:
Dan sungguh telah diperolok-olokan beberapa Rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada
orang-orang yang mencemoohkan diantara mereka balasan ( Azab ) olok-olokan mereka

Hadirin Rahimakumullah…………….
Ayat ini memberi gambaran yang jelas, betapa para rasul dalam mengemban amanat Allah,
mengajak umatnya untuk menuju kepada kebahagian hidup dunia dan akhirat, banyak mendapat rintangan
dan cobaan.
Akan tetapi kesabaran dan ketabahan hati mereka membuahkan hasil yang nyata, bahkan
merekapun sempat menyaksikan betapa Allah telah membalas kejahatan orang-orang yang menentang
serta menghalangi ajakan para utusan Allah, yakni dengan menampilkan azab selagi para penentang itu
masih hidup didunia, apa lagi kelak di akhirat. Yang demikian itu telah banyak kita ketahui melalui
riwayat para Nabi dan Rasul Allah.
Bagi kita hidup di zaman sekarang tantangan dan cobaan dalam menuju kebahagiaan itu tidak lain
datang dari nafsu kita sendiri, nafsu telah dikuasai oleh angkara murka dan tertipu oleh bujuk rayu syaitan
dan iblis.
Tipu daya dan bujuk rayu iblis membawa kita kepada kesesatan, lupa akan arti tujuan hidup yang
sebenarnya, sehingga mereka tidak mau tahu amanat yang telah dibebankan oleh Allah.
Jika sudah demikian keadaan seseorang, maka saat-saat kehancurannya pun tidak mungkin
terelakan lagi, sebab Allah telah memberikan penegasan di dalam firman-nya:
          
   
Artinya:
Dan jika kamu hendak membinasakan suatu negeri, maka kamu perintahkan kepada orang-
orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan
kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
(ketentuan kami), Kemudian kamu hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. ( Al Isra’:16)

Hadirin Rahimakumullah…………….
Di dalam menghadapi kehidupan dengan berbagai persoalannya kita hendaklah tetap berpegang
pada ajaran-ajaran islam yang memang benar-benar telah disediakan untuk membentangi hati dan aqidah
kita dari kesesatan. Kita hendaknya menyadari bahwa harta benda, kedudukan dan kesempatan yang kita
miliki semua adalah amanat Allah yang kita pelihara dan kita tunaikan.
Kehidupan seseorang mu’min yang percaya adanya kehidupan akhirat, tidaklahsama seperti
kehidupan orang kafir yang menganggap umurnya kesempatan pertama dan terakhir untuk menghabiskan
kenikmatan duniawi, orang semacam ini kebanyakan mereka mengikuti kebodohan dan hidup mereka
hanya mencari kesenangan. Orang yang semacam ini termasuk dalam kategori kehidupan orang kafir
yang menganggap hidup itu hanya sampai disini.
Allah Ta’ala berfirman:
         
        
    
Artinya:
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
ke dalam syurga yang mengalir dibawah sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu
bersenang-senang(di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan
neraka adalah tempat tinggal mereka. ( Muhammad: 12 )

Dalam ayat lain Allah berfirman:


          
     
Artinya:
Orang-orang yang kafir itu seringkali ( nanti di akhirat ) menginginkan, kiranya mereka
dahulu (di dunia ini) menjadi orang-orang muslimin. Biarkanlah mereka ( di dunia ini ) makan
dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan
mengetahui (akibat perbuatan mereka). (Al Hijir: 2-3).

Hadirin Rahimakumullah…………….
Islam memberikan tuntunan agar setiap muslim jangan menjadi hamba perutnya, yang hidupnya
hanya untuk makan. Kerja mereka pagi-sore siang-malam mengumpulkan berbagai makanan.Jika berhasil
usaha mereka mendapatkan makanan makanan yang lezat cita rasanya, hidup mereka bergembira, tetapi
kalau tidak berhasil, keadaan mereka menjadi berubah, jengkel, marah-marah dan gelisah. Bahkan mereka
menduga bahwa taqdir Allah tidak adil.
Orang-orang semacam ini, perhatiannya hanya kepada hal-hal yang menyenangkan perut, mereka
tidak mempunyai inisiatif dan tidak bisa memikirkan usaha-usaha membina masyarakat muslim yang
berakhlaqul karimah dalam mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
Rasulullah Saw bersabda:

Artinya:
Orang-orang yang paling banyak kenyang di dunia, maka orang iyu nanti di akhirat
paling lama menderita lapar. (HR. Al Bazzar).

Berdasarkan uraian di atas dapat difahami bahwa kesederhanaan itu merupakan pola kehidupan
islam. Islam menentang hidup yang bermewah-mewah yang berlebih-lebihan sampai melampaui batas,
dengan tujuan untuk menghilangkan benih-benih kemewahan dari kehidupan perorangan dan golongan,
agar manusia selamat dan sejahtera serta bahagia dalam keserasihan hidupnya. Oleh karena itu hendaknya
kita senantiasa berusaha menerapkan hidup sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan harapan
semoga Allah akan lebih banyak lagi memberikan nikmat dan karunia-nya, selamatlah kita semua dari
segala bentuk mala petaka dan bencana yang hanya disebabkan oleh nafsu keserakahan angkara murka.
Malapetaka dan bencana yang disebabkan keserakahan, keangkara murkaan dan rayuan harta
yang melemahkan tidak saja menimpa di dunia, tetapi di akhiratpun akan mengancam.
Allah berfirman:
         
       
Artinya:
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-
olokan dan kamu telah di tipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak di
keluarkan dari neraka dan tidak pula diberi kesempatan untuk bertaubat. (Al Jaatsiyah: 35).

Anda mungkin juga menyukai