Puji Syukur kepada Allah yang telah mengaruniakan nikmat iman dan Islam. nikmat yang
dengannya, kita akan selamat di dunia dan akhirat. Karenanya, nikmat iman ini harus kita jaga,
sampai ajal tiba. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, para
shahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunah beliau hingga hari Kiamat.
Kemudian, kami wasiyatkan kepada khatib pribadi dan kepada para hadirin sekalian agar
meningkatkan takwa kepada Allah Ta’ala. Takwa adalah penentu arah kehidupan manusia. Arah
yang akan menentukan nasibnya; bahagia atau sengsara, selamat atau celaka.
Itulah anugerah Allah. Allah membagi rezeki sesuai kehendak-Nya. Ada yang sedikit ada yang
banyak. Sebagian orang ada yang dikarunia rezeki melimpah, hidupnya pun serba mudah. Namun
begitu, ternyata semua itu tidak memalingkannya dari cahaya hidayah. Harta yang dikaruniakan
gunakan untuk membangun rel yang memuluskan jalan mereka menuju jannah. Rel-rel yang
dibangun adalah besi-besi berkualitas dari infak fi sabilillah, sedekah kepada fakir miskin dan yatim
dan berbagai proyek amal jariyah. Lebih daripada itu, harta itu juga digunakan untuk membeli
berbagai fasilitas yang dapat membantu meraup ilmu mulai dari buku hingga biaya untuk belajar
kepada para guru. Kesehatan dan kemudahan hidup digunakan untuk meningkatkan kualitas ibadah
dan pengabdian kepada Allah. Dengan semua ini, insyaallah, kebahagiaan yang lebih abadi di akhirat
telah menanti. Kalau sudah begini, manusia semacam ini memang sulit ditandingi. Itulah karunia
Allah yang diberikan kepada siapapun yang dikehendaki.
Namun begitu, iman mereka menuntun agar bersabar menghadapi semua dan tetap berada di jalan-
Nya. Dan pada akhirnya, selain iman yang meningkat, semua kesengsaraan itu akan diganti dengan
kebahagiaan yang berlipat. Rasa sakit, sedih dan ketidaknyamanan hati seorang mukmin akan
menjadi penebus dosa dan atau meningkatkan derajat. Sedang di akhirat, hilangnya dosa berarti
hilangnya halangan menuju kebahagiaan di dalam jannah dengan keindahannya yang memikat. Dan
tingginya derajat keimanan adalah jaminan bagi seseorang untuk mendapatkan kemuliaan di akhirat.
Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa
innaa ilaihi raaji’uun”.Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al Baqarah:155-157)
Merekalah yang menjadikan dunia sebagai surga dan berharap atau bahkan yakin bahwa yang
Mahakuasa akan memaklumi kedurhakaan dan kelalaian mereka dari perintah-Nya, lalu memasukkan
mereka ke jannah-Nya. Padahal sejak di dunia mereka telah diperingatkan:
“Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam
siksa yang keras.” (QS. Luqman: 24)
Kebahagiaan dunia itu akan musnah rasanya setelah celupan pertama di neraka. Na’udzubillah min
dzalik.
Demikianlah khutbah pada siang hari ini, semoga dapat diambil manfaat dan pelajarannya. Kurang
dan salahnya kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
َوادْع ُْوهُ يَ ْست َِجبْ لَ ُك ْم ِإنَّهُ ه َُو البَ ُّر الك َِر ْي ُم،الر ِح ْي ُم َ أقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظ
َّ فَاسْت ْغ ِف ُروهُ يَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ِإنَّهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر،يم ِل ْي َولَ ُك ْم
Khutbah Kedua