Anda di halaman 1dari 6

MEMBELANJAKAN HARTA

DI JALAN ALLAH

ُ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكا تُه‬

Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah


Pada kesempatan yang mulia ini, Melalui mimbar khotbah ini saya ingin mewasiatkan kepada hadirin
dan kepada diri saya sendiri khususnya agar selalu iman dan takwa kepada Allah Swt. dalam pengertian
yang benarnya, yaitu melaksanakan segala yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala yang
dilarang oleh-Nya dengan penuh kesadaran, kesabaran serta ketulusan hati hanya karena Allah semata.
Dengan demikian, Allah akan menganu-gerahkan rahmat dan perlindungan-Nya serta keridaan-Nya,
sehingnga tercapailah kebahagiaan hidup yang hakiki baik di dunia dan akhirat.

Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah


Hidup dan kehidupan ini adalah milik Allah Swt. segala yang melekat pada diri dan anugerah apapun
yang kita miliki hakekatnya adalah milik Allah Swt. Oleh sebab itu, kita hendaklah sadar bahwa tenaga,
pikiran. harta benda bahkan jiwa raga, semua itu harus kita pergunakan pada jalan Allah untuk
memperoleh rida-Nya.
Terhadap harta benda yang kita miliki, kita harus sadar bahwa itu adalah anugerah Allah yang harus
kita kelola secara benar dengan kegemaran untuk menginfakkan dan membelanjakannya di jalan Allah.
sebelum datang saat penyesalan, yang tak memberikan kesempatan barang sedetikpun untuk
menginfakkan-nya, walaupun kemauan dan keinginan untuk berinfak itu begitu besar. Perhatikan firman
Allaah Swt. Berikut ini:

‫ول َربِّ لَ ْوٓاَل َأ َّخرْ تَنِ ٓى ِإلَ ٰ ٓى َأ َج ٍل‬ ُ ‫وا ِمن َّما َر َز ْق ٰنَ ُكم ِّمن قَب ِْل َأن يَْأتِ َى َأ َح َد ُك ُم ْٱل َم ْو‬
َ ُ‫ت فَيَق‬ ۟ ُ‫َوَأنفِق‬
‫ين‬
َ ‫صلِ ِح‬ َّ ٰ ‫ق َوَأ ُكن ِّم َن ٱل‬ َّ ‫ب فََأ‬
َ ‫ص َّد‬ ٍ ‫قَ ِري‬
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada
salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan
menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-
orang yang saleh." (QS. Al-Munafiqun, Ayat 10)

Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah


Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas ialah bahwa-sanya kehidupan manusia sangat terbatas
sesuai batas usia tertentu yang telah di tentukan secara pasti oleh Allah, yang tak diketahui oleh seorang
manusiapun secara pasti kapan datangnya. Keterbatasan usia manusia itu yang semakin detik semakin
berkurang itu, tentu harus diimbangi dan diisi dengan berbagai amal saleh dan kesukaan berinfak serta
membelanjakan hartanya di jalan Allah, sebagai persiapan dan modal kehidupan setelah mati.

Dengan demikian, amal nyata itu harus dibuktikan sebelum ajal menjemput kita, dengan kata lain
amaliah nyata harus dibuktikan selagi hayat masih dikandung badan. Bentuk amaliah yang ditekankan
dalam ayat di atas adalah menafkahkan sebagian pemberian Allah, termasuk di dalamnya harta benda,
di jalan yang diridai-nya. Harta benda adalah nikmat Allah yang amat besar. Sebab, satu kenyataan
bahwa orang yang mempunyai harta benda yang berlimpah, kehidupannya secara lahiriah penuh
kebahagiaan. Segala kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi, semua keinginannya bisa tercapai, sehingga
tidak jarang manusia terlena oleh kemewahan dunia sebab harta benda yang dimilikinya. Mereka
menjadi lalai bahwa hakikatnya harta benda itu adalah pemberian Allah Swt. yang harus disyukuri dan
dibelanjakan dijalan-nya

Mereka lupa diri dan beranggapan seolah-olah harta bendanya didapat karena usahanya semata-mata
dan bukan pemberian Allah Swt. Bagi mereka jerih payahnya lebih ditonjolkan daripada sumber
pemberinya. Mereka baru disadarkan bahwa semua harta itu adalah pemberian dan milik Allah Swt.
menjelang kematiannya.
Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah
Dengan cara berpikir yang demikian itu, muncul manusia-manusia egois yang hanya mementingkan diri
pribadi, mereka tidak mau tahu keadaan sekeliling, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
agama. Maka jadilah mereka, manusia-manusia bakhil dan kikir. Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya
dalam harta yang dimilikinya itu terdapat hak-hak orang lain. seperti fakik miskin, anak yatim, janda-
janda dan orang- orang jompo yang tak kuat berusaha dan tak memiliki sumber penghidupan.

Allah Swt. berfirman:

‫ق لِّلس َّۤا ِٕى ِل َو ْال َمحْ ر ُْو ِم‬


ٌّ ‫َوفِ ْٓي اَ ْم َوالِ ِه ْم َح‬
Dan pada harta benda mereka ada hak orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak
meminta. (QS. Adz-Dzariyat, Ayat 19)

Secara tegas ayat tersebut menyatakan adanya hak fakir miskin dalam harta para aghniya' (orang-
orang kaya) yang harus diberikan kepada mereka. Bagi orang-orang yang bakhil dan kikir ayat tersebut
merupakan peringatan keras, mereka diingatkan bahwa harta bendanya, meskipun secara lahiriah
mereka yang mencari dan mengumpulkan, tetapi sebagian dari padanya terselip titipan Allah untuk
orang-orang fakir miskin.

Bagi orang-orang yang suka membantu kepada orang-orang fakir miskin, berarti mereka telah
menafkahkan sebagian hartanya, yang berarti telah memperhatikan dan memenuhi perintah,
sebagaimana yang disampaikan melalui ayat di atas.

Masih banyak bentuk-bentuk lain, yang termasuk membelanjakan harta di jalan Allah, seperti
menyantuni anak yatim piatu, membantu pembangunan masjid, pondok-pondok pesantren, panti
asuhan, tempat-tempat pendidikan dan yang lain sebagainya. Semuan itu memerlukan kesadaran dan
harus dilakukan secara tulus ikhlas karena Allah, bukan karena unsur riya' dan bukan pula untuk mencari
popularitas dan motivasi duniawi lainnya.

Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah


Bukankah cita-cita kita adalah membangun keba-hagiaan dunia dan akhirat? Jika demikian, marilah
kita tunjukkan serta kita buktikan amal-amal nyata, kita berlomba untuk mencari rida Allah agar kita
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, yakni dengan menafkahkan sebagian pemberian Allah
termasuk harta benda pada jalan yang diridai-Nya. Kita santuni anak-anak yatim piatu, kita bantu para
fakir miskin, kita bela si lemah dan si jompo, kita tingkatkan kehidupan sosial mereka agar mereka dapat
merasakan kesejahteraan dan kesenangan hidup sebagaimana kita juga merasakan.
Marilah kita bantu pembangunan mesjid dan musolla agar semakin khusyuk dan mantap dalam kita
mengabdi kepada Al-Khaliq, kita bantu pula pembangunan madrasah dan pesantren, agar dari sana lebih
banyak bermunculan manusia-manusia berilmu tinggi dan berakhlak mulia.

Semua itu, kita buktikan dan lakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan untuk memenuhi
perintah Allah dan mendapatkan keridaan-Nya. Insya Allah jika kita telah melaksanakannya, baik secara
terang-terangan maupun tanpa setahu orang lain, maka Allah akan menambah nikmat dan karunia-Nya
kepada kita.

Allah Swt. berfirman:

َ ‫اب هَّللا ِ َوَأقَا ُموا الصَّالةَ َوَأ ْنفَقُوا ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم ِس ًّرا َو َعالنِيَةً يَرْ ج‬
‫ُون‬ َ ‫ِإ َّن الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَ ْتل‬
َ َ‫ون ِكت‬
30( ‫ُورهُ ْم َويَ ِزي َدهُ ْم ِم ْن فَضْ لِ ِه ِإنَّهُ َغفُو ٌر َش ُكو ٌر‬َ ‫) لِي َُوفِّيَهُ ْم ُأج‬29( ‫ُور‬َ ‫تِ َجا َرةً لَ ْن تَب‬
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur`ān) dan melaksanakan salat dan
menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, Agar Allah menyempurnakan
pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Mensyukuri. (QS. Fathir, Ayat 29- 30)

Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah


Apbila kaum Muslimin yang berharta bersedia serta rela menafkahkan sebagian hartanya demi
kepentingan agama Allah, niscaya tidak akan sia-sia, karena Allah Maha Mengetahui dan pasti kelak
mendapat ganti yang lebih baik. Sebaliknya, apabila orang-orang Islam yang berharta tidak mau
menafkahkan hartanya bagi kepentingan agama Allah, samalah artinya mereka telah berbuat zalim,
kelak di akhirat tidak akan memperoleh pertolongan.

Allah Swt. berfirman:

ٰ
‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫ين ِم ْن َأن‬
َ ‫َو َمٓا َأنفَ ْقتُم ِّمن نَّفَقَ ٍة َأ ْو نَ َذرْ تُم ِّمن نَّ ْذ ٍر فَِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ْعلَ ُمهۥُ ۗ َو َما لِلظَّلِ ِم‬
Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazaryang kamu janjikan, maka sungguh, Allah
mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun. (QS. Al-Baqarah, Ayat 270)
Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah
Secara realitas umat Islam sampai sekarang adalah umat yang besar, bahkan hampir di seluruh
belahan bumi ini berada di posisi mayoritas. Secara logika tentu saja memiliki potensi yang dapat
diandalkaṇ, namun pada kenyataannya, potensi ini banyak yang belum terakomodir dengan baik,
banyak ketimpangan yang seharusnya tidak terjadi. Di antaranya dapat kita lihat pada bidang ekonomi,
jurang pemisah antara kaya miskin sangat nampak, padahal mereka memiliki agama yang sama.
Kenyataan semacam ini tentu saja harus kita teliti penyebabnya untuk kita perbaiki bersama.

Lalu, bila kita amati secara serius, kita dapat menarik kesimpulan bahwa ketimpangan ekonomi yang
terjadi di kalangan umat Islam ini terjadi karena umat Islam kurang memiliki semangat beragama dalam
konteks sosial. Memang, dalam konteks ritual boleh dikatakan cukup kuat, namun pada konteks sosial
terasa belum mendapat perhatian yang memadai.

Di samping ayat-ayat tersebut perhatikan pula firman

Allah Swt. yang lain seperti berikut ini:

‫ين‬ ْ ‫ات َواَأْلرْ ضُ ُأ ِع َّد‬


َ ِ‫ت لِ ْل ُمتَّق‬ ُ ‫او‬ ُ ْ‫ار ُعوا ِإلَى َم ْغفِ َر ٍة ِم ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬
َ ‫ضهَا ال َّس َم‬ ِ ‫و َس‬.
َ
َّ ‫ون فِي ال َّسرَّا ِء َوال‬
‫ضرَّا ِ`ء‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُ ْنفِق‬
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (Yaitu) orang yang berinfak, baik di
waktu lapang maupun sempit, (QS. Ali 'Imran, Ayat 133 – 134)

‫َواَل يَحْ َسبَ َّن الَّ ِذ ْينَ يَبْخَ لُوْ نَ بِ َمٓا ٰا ٰتىهُ ُم هّٰللا ُ ِم ْن فَضْ لِ ٖه هُ َو َخ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ بَلْ هُ َو َش ٌّر لَّهُ ْم ۗ َسيُطَ َّوقُوْ نَ َما بَ ِخلُوْ ا‬
‫ض َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ خَ بِ ْي ٌر‬
ِ ۗ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫اث السَّمٰ ٰو‬ ُ ‫بِ ٖه يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ۗ َوهّٰلِل ِ ِمي َْر‬
Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari
karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa
(harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan
(apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali 'Imran, Ayat 180)

Dari ayat-ayat tersebut menjadi jelas bagi kita bahwa secara tegas Allah mengaitkan ketakwaan
dengan kesadaran berinfak. Di sisi lain Allah juga mengecam dan mengancam terhadap orang-orang
yang bakhil, tidak mau menunaikan kewajiban hartanya. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa untuk
menjadi muslim yang sempurna, seseorang mesti memiliki semangat beragama yang sempurna pula,
baik yang bertalian dengan ritual maupun yang bersifat sosial.
Hadirin jamaah Jum'at rahimakumullah
Untuk itu, marilah kita pengamalan ajaran agama secara menyeluruh dan tidak sepotong-potong.
Kepada yang sudah berkewajiban zakat, sebagaimana yang sudah diatur oleh syariah, segeralah
menunaikan kewajibannya. Tak lupa juga, marilah kita lebih meningkatkan kesadaran untuk bersedekah
dan berinfak agar tercipta suatu kondisi masyarakat yang saling kasih mengasihi, saling menyantuni,
sehingga potensi-potensi perpecahan, kerusuhan, kriminalitas dan sebagainya, yang dipicu oleh
kecemburuan sosial dapat ditekan dan diminimalkan.

ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِم َن اآْل يَا‬،‫آن ال َع ِظيْم‬


‫ت‬ ِ ْ‫ك هللا لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫بَا َر‬
‫ َأقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي هذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِمي َْن‬.‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫ فَا ْستَ ْغفِر ُْوهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬،‫ب‬
‫َّح ْي ُم‬ ٍ ‫ ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬.

‫َّجي ِْم‬
ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫اَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِم َن ال َّش ْيط‬
۟ ُ‫صلَ ٰوةَ َوَأنفَق‬
‫وا ِم َّما َر َز ْق ٰنَهُ ْم ِس ًّرا‬ ۟ ‫ب ٱهَّلل ِ َوَأقَا ُم‬
َّ ‫وا ٱل‬ َ َ‫ون ِك ٰت‬ َ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَ ْتل‬
‫نت َخ ۡي ُر‬َ ‫ٱغفِ ۡر َو ۡٱر َحمۡ َوَأ‬ ۡ ِّ‫ َوقُل رَّب‬.‫ُون تِ ٰ َج َرةً لَّن تَبُو َر‬ َ ‫َو َعاَل نِيَةً يَرْ ج‬
َ ‫ٱل ٰ َّر ِح ِم‬
‫ين‬

Anda mungkin juga menyukai