Anda di halaman 1dari 5

Alhamdulillahilladzi, arsyala rasulahu bil hudaa wadinil haq, liyud hirahu `alaa dinii kullihi wa kafaa billahi

syahida

Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu `anna Muhammadan `abduhu wa rasuluhu

Allahumma sholli `alaa Muhammad wa a`alaa ahli Muhammad kamaa shollayta `alaa Ibrahim wa alaa
ahli Ibrahim fil alaamina innaka hamidun majiid

Fa yaa ayyuhannas fa yaa ayyuhal hadirun, ittaqullah haqqa tuqatihi walaa tamutunna illaa wa antum
muslimun

Wa qalallahu ta`ala fil qur`anil karim a`udzubillahi minas syaithanirrajim bismillahirrahmanirrahim

‫اِنَّ هّٰللا َ ا ْش َت ٰرى ِم َن ْالم ُْؤ ِم ِني َْن اَ ْنفُ َس ُه ْم َواَمْ َوا َل ُه ْم ِباَنَّ َل ُه ُم ْال َج َّن ۗ َة‬
‫ُي َقا ِتلُ ْو َن ِفيْ َس ِبي ِْل هّٰللا ِ َف َي ْق ُتلُ ْو َن َو ُي ْق َتلُ ْو َن َوعْ ًدا َع َل ْي ِه َح ًّقا ِفى‬
‫ال َّت ْو ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِجي ِْل َو ْالقُرْ ٰا ۗ ِن َو َمنْ اَ ْو ٰفى ِب َع ْهدِهٖ ِم َن هّٰللا ِ َفاسْ َتب ِْشر ُْوا‬
‫ِب َب ْي ِع ُك ُم الَّ ِذيْ َبا َيعْ ُت ْم ِب ۗ ٖه َو ٰذلِ َك ه َُو ْال َف ْو ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬
Qs at taubah 111

Ma`asyiral muslimin rakhimakumullah

Pertama mari kita panjatkan rasa sembah sujud syukur kepada allah swt. Yang mana telah memberikan
kita Kesehatan berupa jasmani maupun rahani sehingga pada kesempatan yang mulia ini, kita bisa hadir
dalam sidang jamaah jum`at yang semoga di berkahi allah swt

Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada nabiyyullah Muhammad saw, ahli keluarga sahabat,
dan para utusan allah yang masih membimbing kita pada jalan shiratal mustaqim ini.

Seperti hal nya pada jum`at lalu, di setiap khutbah khotib selalu mengajak diri khotib pribadi dan seluruh
hadirin mustami` yang mendengar agar giat taat semangat dalam meningkatkan jiwa taqwa ini. Perlunya
kita sadari fahami dan percayai bahwa taqwa itu memiliki peran vital dalam kelangsungan kelancaran
kita Ketika menghadapi ujian demi ujian ini.

Hadirin sidang yang semoga di rahmati oleh allah swt

Mungkin sering tumbuh dalam diri, Ketika telah mendapatkan sesuatu khususnya harta dan materi yang
itu hasil dari jerih payah kita usaha kita, keringat kita. it`s mine (Ini punyaku) ini hak ku. Rasa kepemilikan
itu begitu melekat di dalam jiwa atau hati kita. Ingin mempertahankan, ingin mengembangkan, dan ingin
menyimpan nya itu mungkin sudah pasti terjadi. Lalu apa yang salah dari fenomena tersebut? Jawaban
nya ada pada ayat yang khotib baca di qs at taubah 111 allah berfirman

‫اِنَّ هّٰللا َ ا ْش َت ٰرى ِم َن ْالم ُْؤ ِم ِني َْن اَ ْنفُ َس ُه ْم َواَ ْم َوا َل ُه ْم ِباَنَّ َل ُه ُم ْال َج َّن ۗ َة‬
‫ُي َقا ِتلُ ْو َن ِفيْ َس ِبي ِْل هّٰللا ِ َف َي ْق ُتلُ ْو َن َو ُي ْق َتلُ ْو َن َوعْ ًدا َع َل ْي ِه َح ًّقا ِفى‬
‫ال َّت ْو ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِجي ِْل َو ْالقُرْ ٰا ۗ ِن َو َمنْ اَ ْو ٰفى ِب َع ْهدِهٖ ِم َن هّٰللا ِ َفاسْ َتب ِْشر ُْوا‬
َ ِ‫ِب َب ْي ِع ُك ُم الَّ ِذيْ َبا َيعْ ُت ْم ِب ۗ ٖه َو ٰذل‬
‫ك ه َُو ْال َف ْو ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh
atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah
kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.

Dalam ayat tersebut allah berfirman bahwa allah telah membeli harta dan jiwa orang mukmin dengan
imbalan surga dengan ganti kenikmatan yang abadi di akhirat nanti.

Bukankah kita ingin menjadi bagian dari golongan orang orang yang mukmin? Lalu jika kita ingin menjadi
orang orang mukmin seharusnya kita meng Imani dan mempercayai firman allah pada qs at taubah ayat
111 itu. Harta kita, jiwa kita telah di beli oleh allah, tidak ada bantahan ataupun alibi bagi orang orang
mukmin. Jadi Ketika allah hendak mengambil apa yang sedang di titipkan kepada kita lewat orang yang
membutuhkan, lewat agama yang membutuhkan, seperti pembangunan masjid, jalan, fasilitas umum
dsb, yang itu di pergunakan untuk hal yang positif. kembalikanlah, jangan justru di klaim “lho inikan
punyaku, inikan hasil jerih payahku, jadi terserahku dong mau aku kemanakan, mau aku apakan”. Sekali
lagi jika kita ingin menjadi dari golongan orang yang beriman orang yang mukmin, kembalikanlah.
Karena dari kutipan firman allah yang khotib bacakan tadi, tentu kita sebenarnya sudah tidak ada hak
akan harta maupun jiwa kita, karena itu semua sudah menjadi hak allah. Terus apa wajar Ketika harta
yang di titipkan kepada kita dan sang pemilik hendak mengambilnya lalu kita menolak atau bahkan
justru di akui miliknya. Coba kita fikir Kembali.

Ma`asyiral muslimin rakhimakumullah

Hal apa lagi yang membuat kita tidak mau memberikan harta yang sebenarnya bukan hak kita? Padahal
jelas itu punya allah swt. Dan JIKAPUN harta itu punya kita apa yang membuat kita tidak mau berbagi
kepada sesame menyumbangkan Sebagian dari apa yang kita punya untuk agama, Sedang menumpuk
harta agar cepat kaya, atau hanya sebatas di simpan karena kita cinta harta tersebut. Kikir pelit
mengklaim bahwa ini punyaku, ini hak ku, itu sama sekali tidak keren. coba kita lihat kucing Ketika
mendapatkan ikan ataupun makanan lain nya it`s the result of his efforts (itu hasil dari usahanya), dia
makan Bersama anak anaknya, di rasa sudah kenyang dia akan meninggalkan makanan tersebut, dan
membiarkan kucing lain untuk memakanya.

Lalu coba bandingkan dengan kita, mencari harta materi sebanyak mungkin, tapi Ketika kebutuhan dasar
kita sudah tercukupi seperti makan minum, tempat tinggal dan pakaian, sering kali kita justru tetap
ngotot untuk tidak mau berbagi, berusaha sebisa mungkin untuk di simpan rapat rapat sampai udara
pun di larang masuk. dan kita masih mempertahankan kebiasaan itu? Tidak sampai ranah agama, dari
segi sesame makhluk jika di compare di bandingkan dengan kucing, tidak kah kita malu denga kucing?
Apalagi dilihat dari sudut pandang agama, tidak satupun para nabi yang kita kagumi dan sholawat
kepadanya, itu mempunyai rasa pelit juga kikir, seluruh harta bahkan jiwa beliau, semua di berikan
kepada allah sesuai dengan aturan jual beli yang di paparkan dalam qs at taubah ayat 111. Setidaknya
jika tidak bisa persis seperti nabi, dalam islam itu ada yang Namanya zakat, dimana dalam aturan zakat
dari harta yang kita miliki sekarng itu ada sebagain hak milik orang lain (yatim piatu) seperti yang sudah
jelas allah firmankan pada qs az zariat ayat 19

‫ٕى ِل َو ْال َمحْ ر ُْو ِم‬Yِِٕ ‫َو ِف ْٓي اَ ْم َوالِ ِه ْم َح ٌّق لِّلس َّۤا‬
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
tidak meminta.

Hadirin sidang jamaah jum`at yang semoga di mulyakan oleh allah

Ada hak orang lain pada harta benda yang kita punyai ini, dan itu hukumnya wajib untuk di berikan
kepada orang tersebut, jika tidak kita lakukan sudah jelas hukum nya dosa yang kita dapat. Sudahi
berterus terusan dengan kekikiran kita, percalah kikir tidak menguntungkan bagi kita, justru dengan kikir
itu memperburuk diri kita, mungkin dengan kikir kita bisa menumpuk harta dengan cepat, seakan itu
menguntungkan bagi kita, tapi perlu kita ketahui kerugian,keburukan yang amat besar akan kita dapat di
akhirat nanti. Karena allah sudah jelas berfirman dalam qs ali Imran ayat 180

ۗ ‫َواَل َيحْ َس َبنَّ الَّ ِذي َْن َيب َْخلُ ْو َن ِب َمٓا ٰا ٰتى ُه ُم هّٰللا ُ ِمنْ َفضْ لِهٖ ه َُو َخيْرً ا لَّ ُه ْم‬
ُ ‫َب ْل ه َُو َشرٌّ لَّ ُه ْم ۗ َس ُي َط َّوقُ ْو َن َما َب ِخلُ ْوا ِبهٖ َي ْو َم ْال ِق ٰي َم ِة ۗ َوهّٰلِل ِ ِمي َْر‬
‫اث‬
ࣖ ‫ض َوهّٰللا ُ ِب َما َتعْ َملُ ْو َن َخ ِب ْي ٌر‬ ۗ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الس َّٰم ٰو‬
Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari
karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa
(harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah
warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Mungkin kita sering mengira bahwa kikir baik untuk kita, tapi firman allah mematahkan argument kita
dengan menegaskan bahwa kikir itu buruk bagi kita, karena jika kita kikir dan pelit terhadap sesame,
seluruh harta yang kita kikirkan itu akan di kalungkan kepada kita di hari kiamat nanti, jangan sampai
hadirin sekalian, penyesalan akhir yang kita rasakan. meng Imani mempercayai ayat ayat dan firman
allah di hari akhir itu sia sia tiada guna, memohon memelas agar diberi waktu untuk berbenah itu juga
sia sia. Pada hari itu waktunya untuk perhitungan amal sudah tidak lagi bisa di kurangi maupun di
tambahin amalan dan pahala kita yang di dapat selama hidup.

Sekarang lah waktu kita sadar, dan mulai mempercayai, mengimani juga mengimplementasikan firman
allah di kehidupan kita, silahkan cari harta juga materi karena itu juga hak kita, tapi gunakan sebaik
mungkin secukup mungkin, selebihnya berikan kepada orang yang lebih membutuhkan, berikan hak
orang lain yang terjebak pada harta kita. Kikir pelit itu ga keren, kikir itu tidak baik tidak menguntungkan
bagi kita, justru buruk dan merugikan bagi kita.
Mungkin cukup itu khutbah awal pada jum`at kali ini semoga bermanfaat dan berfaidah bagi diri kita

Wakurrabighfir warham wa anta arhamurrahimin

Alhamdulillah, hamdan katsiran kamaa `amr

Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan `abduhu wa rasuluhu

Allahumma sholli alaa Muhammad wa alaa ahli Muhammad kamaa shollayta alaa Ibrahim wa alaa ahli
Ibrahim amaa ba`d

Ma`asyiral muslimin sidang jamaah jum`at yang semoga di rahmati oleh allah

Pada khutbah kedua ini khotib ingin menekankan Kembali dari khutbah awal, jika kita ingin menjadi
golongan orang yang mukmin seharusnya kita sadar bahwa apa yang kita punyai ini bukan hak kita,
karena allah telah membeli apapun yang sedang kita banggakan ini, harta maupun jiwa. Silahkan
gunakan harta itu sesuai kebutuhan kita, selebihnya berikan kepada yang berhak menerima nya 8 asnaf,
Ketika agama membutuhkan, berikanlah apa yang kita punya itu, sebagai bukti bahwa kita telah
melaksanakan aturan jual beli yang allah firmankan, dengan imbalan surga nantinya.

Ketahui, Imani, dan jalani semuaa firman allah sekarang, bukan besok ataupun nanti, sekarang, waktu
berubah itu sekarang juga bukan nanti maupun besok. Karena alibi menunda untuk mencari waktu yang
tepat, itu sebenarnya sama sekali tidak membuat kita menemukan waktu yang tepat, justru membuat
kita pada posisi yang telat. Mari berubah dari sifat sering klaim bahwa ini hak ini, mari berbenah dari
sifat kikir dan pelit. Kembalikanlah hak allah kepada mereka, berbagilah kepada kepada sesame, kita
umat manusia di ciptakan dengan akal yang lebih sempurna di banding makhluk lain itu bukan untuk
kolot dengan kekikiran nya, justru berbagi kepada sesamalah bukti dari mempergunakan akal dengan
baik. Sekali lagi kikir dan bakhil itu tidak keren. Bismillah

Mungkin cukup itu khutbah pada jum`at kali ini semoga dengan izin allah, bisa membuka hati kita yang
selama ini kikir dan pelit menjadi orang yang luman dermawan dan suka berbagi kepada sesama. Lalu
mari berdo`a kepada alllah swt agar di lancarkan Langkah kita dan juga di ampuni semua kelalaian kita
yang dahulu.

Allahummahdina fiiman haadait, wa afinaa fiiman aafait, wa tawallanaa fiiman tawallait, wa baariklanaa
fii a’thoit, wa qinaa syarro maa qooloit, wa innaka taqdli walaa yuqdlo alaika, wa innahu laa yadlillu man
walait, wa laa ya’izzuman aadait.., tabaarakta robbana wa ta’allaita walakal hamdu ’alaa maa qodloita
astaghfiruka wa atuubu ilaika, wa shollollohu ’ala sayyidina muhammadanin nabiyyil ’ummiyyii wa alaa
ashhabiihi ajma’iin... amiin amiin ya rabbal alamin

Waladzikrallahi akbar wa aqimusshalah


Apakah dengan pelit kikir tidak mau berbagi itu menguntungkan bagi kita?

Anda mungkin juga menyukai