Anda di halaman 1dari 21

KEDUDUKAN,

FUNGSI DAN
PERAN
MANUSIA
Kelompok 3
Anggota Kelompok
Alfein Dhia Fadhlurrahman (218411003)

Darell Farhan Putra Sunaryo (218411006)

Muhammad Irsyad Ukar (218411016)

Muhammad Rifqi Anhar (218411017)

Rizka Savitri Khairunnisa. D. (218411023)


Kedudukan Manusia

Terbentuk Air
Sari Pati Tanah Segumpal Darah
Mani (nuftah)

Ditiupkan ruh Segumpal Daging


Kedudukan Manusia
Manusia yang lahir dari rahim seorang ibu ke dunia, memiliki kedudukan
yang sangat tinggi di hadapan Allah.

Bahkan Allah telah memerintahkan kepada malaikat dan iblis untuk bersujud
kepada manusia (Adam).

Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 34 yang artinya: "Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur
dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
Apa kedudukan manusia
di muka bumi?
Kedudukan manusia di alam semesta
telah dijelaskan dalam Alquran.
Manusia Sebagai Hamba Allah

Hamba Allah berarti orang yang senantiasa tunduk, patuh, dan taat
terhadap semua yang diberikan Allah atas dirinya.

Dapat dimaknai pula seseorang yang bergantung dalam hidup dan


matinya hanya kepada Allah semata, sehingga tidak ada pengingkaran,
penghianatan, dan pengufuran terhadap kekuasaan Allah.
Manusia Sebagai Hamba Allah

Allah telah memberikan potensi beragama kepada setiap manusia yang


lahir ke dunia dalam wujud kesaksiannya kepada Allah ketika berada di alam
roh.

Kesaksian tersebut dijelaskan dalam Surah Al-A’raf ayat 172 berikut.


ؕ‌‫َو ِاۡذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ۢۡن َبِنۤۡى ٰا َد َم ِم ۡن ُظُهۡو ِرِهۡم ُذ ِّر َّيَتُهۡم َو َاۡش َهَد ُهۡم َع ٰٓلى َاۡن ُفِس ِهۡم‌ۚ َاَلۡس ُت ِبَر ِّبُك ۡم‬
‫َقاُلۡو ا َبٰل ى‌ۚۛ َش ِهۡد َناۚۛ‌ َاۡن َتُقۡو ُلۡو ا َيۡو َم اۡل ِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ۡن ٰهَذ ا ٰغ ِفِلۡي َن‬
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukanlah aku ini Tuhanmu?'
Mereka (anak-anak Adam menjawab: 'Betul, Engkau Tuhan kami') kami menjadi saksi"
Manusia Sebagai Hamba Allah

Konsekuensi logis dari kesaksian terhadap ketuhanan adalah wujud


penghambaan diri kepada Tuhannya, yaitu menyembah dan beribadah
kepada-Nya.

Allah swt. berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.

‫َو َم ا َخ َلۡق ُت اۡل ِج َّن َو اِاۡل ۡن َس ِااَّل ِلَيۡع ُبُدۡو ِن‬


Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku"

Berdasarkan ayat di atas, dapat dimaknai bahwa seluruh aktivitas


manusia di dalam kehidupan dunia dalam rangka beribadah kepada Allah.
Oleh karena itu, setiap perbuatan harus diniatkan ibadah dan hanya
mengharapkan rida Allah semata.
Manusia sebagai Khalifah

Istilah khalifah, dalam bentuk mufrad (tunggal) dapat diartikan sebagai penguasa politik, yaitu
hanya ditujukan kepada nabi-nabi. Adapun untuk manusia menggunakan istilah khalaif yang
berarti penguasa yang lebih luas daripada penguasa politik.

Manusia sebagai penguasa di muka bumi ini, selain penciptaannya yang paling sempurna dan
seimbang, mahkluk-mahkluk lain yang ada seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan diciptakan untuk
kepentingannya. Hak pemakmuran dan pengelolaan bumi beserta isinya diberikan kepada manusia
sebagaimana dipaparkan dalam Surah Hud ayat 61 berikut:

‫ُهَو َاۡن َش َاُك ۡم ِّم َن اَاۡلۡر ِض َو اۡس َتۡع َم َر ُك ۡم ِفۡي َها‬


Artinya: ".... Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya”
Manusia sebagai Khalifah

Ada empat sifat manusia yang diterangkan dalam al-qur’an:


Pertama, bahwa manusia itu adalah mahkluk yang dipilih oleh tuhan. Dalam
surat Tahaa ayat 122:

‫ُثَّم اْج َتٰب ىُه َر ُّبٗه َفَتاَب َع َلْيِه َو َهٰد ى‬


Artinya: “Kemudian Tuhannya memilih dia maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.”
Manusia sebagai Khalifah

Kedua bahwa manusia dengan segala kelalaiannya diharapkan supaya menjadi wakil
tuhan di bumi (khalifah). Dalam surat al-baqarah ayat 30:

‫َو ِإْذ َقاَل َر ُّبَك ِلْلَم اَل ِئَك ِة ِإِّني َج اِع ٌل ِفي اَأْلْر ِض َخ ِليَفًةۖ َقاُلوا َأَتْج َع ُل ِفيَها َم ْن ُيْفِس ُد ِفيَها َو َيْس ِفُك الِّد َم اَء‬
‫َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّد ُس َلَك ۖ َقاَل ِإِّني َأْع َلُم َم ا اَل َتْع َلُم وَن‬
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi."

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?

" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Manusia sebagai Khalifah

Ketiga, bahwa manusia sebagai kepercayaan Tuhan, sekalipun resikonya


besar. Surat al-Ahzab ayat 72:

‫ِاَّنا َع َر ْض َنا اَاْلَم اَنَة َع َلى الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو اْلِج َباِل َفَاَبْيَن َاْن َّيْح ِم ْلَنَها َو َاْش َفْقَن ِم ْنَها َو َح َم َلَها‬
‫اِاْل ْنَس اُۗن ِاَّنٗه َك اَن َظُلْو ًم ا َج ُهْو ۙاًل‬
Artinya: “ Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”
Manusia sebagai Khalifah

Keempat, untuk itu manusia kemudian diberi kemampuan untuk mengetahui


semua nama dan konsep benda yang malaikat sendiri tidak mampu. Karena
itu malaikat sujud dan hormat kepadanya. Dalam surat Al Baqarah ayat 31:
‫ْۢن‬ ‫ْل ٰۤل‬
‫ٰص‬
‫ْم ِدِقْيَن‬‫ُكْنُت‬ ‫ْن‬‫ِء ِا‬ ‫ۤاَل‬ ‫ُؤ‬‫ٰٓه‬ ‫َو َع َّلَم ٰا َد َم اَاْلْس َم ۤا َء ُك َّلَها ُثَّم َع َرَض ُهْم َع َلى ا َم ِٕى ِة اَل ِبُٔـْو ِنْي ِب ْس َم ِء‬
‫ۤا‬ ‫َا‬ ‫َا‬ ‫َفَق‬ ‫َك‬
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
FUNGSI DAN PERAN
MANUSIA
Fungsi dan Peranan yang
diberikan Allah kepada Manusia

Menjadi Menjadi Menjadi


Abdi Allah Saksi Allah Khalifah
Allah
Fungsi dan Peranan yang
Diberikan Allah kepada Manusia
1. Menjadi Abdi Allah

Seperti yang tercantum dalam Q. S. Adz-Dzariyat: 56 “Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Manusia menjadi abdi Allah berarti akan melaksanakan perintah
Allah sebagai abdi-Nya, hanya mengabdi kepada Allah, dan tidak mengabdi kepada apapun selain Allah.

2. Menjadi Saksi Allah

Pada Rukun Islam yang pertama yaitu Dua Kalimat Syahadat, berisi bahwa manusia akan bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Manusia sebagai saksi Allah berarti
manusia menjadi saksi atas ke-Agungan Allah. Tercantum pada Q. S. Al-A’raf: 172 “Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul
(Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak
mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”
Fungsi dan Peranan yang
Diberikan Allah kepada Manusia
3. Menjadi Khalifah Allah Swt.
● Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah sebuah jabatan semata (Raja, Presiden, dsb.)
● Khalifah Allah: Seorang pemimpin Islam sebagai perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan alam bumi dengan syariah-
syariah yang telah diajarkan Rasulullah kepada umat manusia
● Seorang Khalifah harus benar-benar memiliki akhlak Al Quran dan Al Hadits
Dengan berpedoman pada Q.S. Al Baqarah: 30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus
ajaran Allah), sehingga manusia harus:
● Belajar
→ Objek belajarnya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya. Hal ini tercantum juga dalam Q.S.
An Naml: 15-16, Q.S. AL Mu’min: 54 dan Al Alaq: 1.
● Mengajarkan ilmu
→ Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah (Al Quran dan Al Bayan) maka wajib untuk mengajarkannya kepada
manusia lain
● Membudayakan Ilmu
→ Selain diajarkan kepada manusia lain, ilmu Allah juga harus diamalkan dan akan membudaya. Hal ini tercantum
pula di dalam Q.S. Al Mu’min: 35
Dari ketiga peran diatas, maka semua yang dilakukan oleh khalifah harus untuk kebersamaan sesama umat manusia dan hamba
Allah serta pertanggungjawabannya kepada Allah, diri sendiri, dan masyarakat
KESIMPULAN
Manusia memiliki kedudukan dimuka bumi sebagai:

● Hamba Allah, yang bertugas untuk senantiasa beribadah


kepada Allah semata. Dengan segala aktivitas yang
dijalankan dimuka bumi ini, hendaknya ditujukan untuk
beribadah dan mencari ridha Allah swt.

● Khalifah, yaitu manusia yang menjalankan


kepemimpinannya sejalan dengan ketetapan dan hukum-
hukum Allah swt. Karena pemimpin yang sebenarnya
hanyalah Allah semata.
Manusia sebagai Khalifah
Dengan fungsi dan peranan kedudukan manusia adalah, sebagai:

● Abdi Allah, yang berarti akan melaksanakan perintah Allah sebagai


abdi-Nya, hanya mengabdi kepada Allah, dan tidak mengabdi kepada
apapun selain Allah.
● Saksi Allah, yang berarti manusia menjadi saksi atas ke-Agungan
Allah.
● Khalifah Allah, yaitu seorang pemimpin Islam sebagai perwakilan Allah
untuk memakmurkan alam bumi dengan syariah-syariah yang telah
diajarkan Rasulullah kepada umat manusia. Dengan segala yang
dilakukan oleh khalifah harus untuk kebersamaan sesama umat
manusia dan hamba Allah serta, pertanggungjawabannya kepada
Allah, diri sendiri, dan masyarakat.
TERIMA KASIH
Sumber:

https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/kedudukan-manusia-di-hadapan-allah-w6O5v

https://www.republika.co.id/berita/qd7i8u320/3-kunci-meraih-kemuliaan-di-dunia-menurut
-rasulullah-saw

https://www.google.co.id/amp/s/owntalk.co.id/2020/10/29/mengapa-harus-di-ciptakan-ini-
fungsi-dan-peranan-manusia/%3famp

http://studyinglathif.blogspot.com/p/blog-page_54.html?m=1

https://www.jurnalpai.com/2018/02/kedudukan-manusia-di-alam-semesta.html

Anda mungkin juga menyukai