Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hasna Avinias Denta

NIM : A410170005

Prodi : Pendidikan Matematika

ASESMEN DAN PEMBELAJARAN

Assesmen atau penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan


dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar,
baik dengan menggunakan instrument tes atau non tes. Asesmen dapat di artikan
sebagai suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat
digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk
menyusun suatu rancangan pembelajaran. Dalam pengambilan keputusan
diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pembambilan
keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi
atau indikator yang akan dinilai.

Dapat dinyatakan pula bahwa asesmen merupakan sistematik untuk


memperoleh informasi tentang apa yang diketahui, dilakukan, dan dikerjakan oleh
peserta didik. Asesmen berkaitan dengan peserta didik. Asesmen atau penilaian
merupakan suatu strategi dalam pemecahan masalah pembelajaran melalui
pengumpulan dan penganalisisan informasi untuk pengambilan keputusan berkaitan
dengan semua aspek pembelajaran. Keputusan tersebut mengenai kemampuan siswa
atau kualitas pembelajaran.

Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil


pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan
kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran
tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan
sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuan
minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa
kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Kriteria
yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan
bersifat mutlak

Evaluasi bagi siswa yaitu untuk mengukur kemampuan siswa sehingga


siswa mengetahui letak kekurangannya dan mengetaui apa yang perlu ditingkatkan.
Sedangkan evaluasi bagi guru yaitu untuk mengetahui kualitas pengajarannya,
sehingga dapat memperbaiki pembelajaran berikutnya. Evaluasi bukan hanya
sekedar untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, tetapi juga untuk
membuat keputusan. Keputusan yang dimaksud berkenaan dengan pembelajaran.
Apabila tujuan pembelajaran belum tercapai maka guru perlu revisi untuk
mengulang. Tetapi apabila sudah tercapai, maka guru melanjutkan
pembelajarannya. Evaluasi pembelajaran yaitu proses untuk memperoleh informasi
yang menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses dan hasil belajar
siswa, sehingga bisa dijadikan sebagai dasar dalam penentuan perlakuan lanjut.

Evaluasi memiliki kesamaan dengan asesmen, namun ada pula yang


memandangnya berbeda. Evaluasi dipandang lebih luas dibandingkan dengan
asesmen karena evaluasi berkaitan dengan pembuatan keputusan tentang nilai atau
harga dari suatu objek. Sedangkan asesmen dipandang sebagai proses pengukuran
terhadap suatu karakteristik tertentu, seperti deskripsi tujuan, sementara evaluasi
dipandang sebagai proses pengukuran terhadap suatu karakteristik dan penentuan
nilai.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya


terdapat interaksi positif antara guru dengan siswa dengan menggunakan segala
potensi dan sumber yang ada untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan
menyenangkan. Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreatifitas anak
secara keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara
efektiv dan berlangsung dalam kondisi menyenangkan tujuan, banyak tujuan
pembelajaran telah dirumuskan oleh para ahli. Semuanya menuju idealisasi
pembelajaran. Assesmen dan pembelajaran adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.

Pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja
terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses
pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,
ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana
serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu
melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk
menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya
factor factor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam
mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru
dan peserta didik.

Penilaian merupakan kunci keterampilan profesional untuk guru. Guru


memerlukan pengetahuan dan keterampilan profesional untuk merencanakan
penilaian, mengamati pembelajaran, menganalisis dan menafsirkan keterangan
pembelajaran, memberikan umpan balik untuk siswa dan membantu siswa dalam
penilaian diri sendiri. Guru harus dibantu dalam mengembangkan keterampilan-
keterampilan seperti itu melalui pengembangan profesional secara kontinu. Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang
pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran
sederhana menurut DeCecco & Crawford (Ebel & Frisbie, 1991:27) memiliki lima
komponen yaitu tujuan pembelajaran, perilaku awal, proses pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan umpan balik.

Didalam Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 58 ayat 1 yang mengatakan bahwa “Evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.” yang melakukan evaluasi belajar
adalah pendidik alias guru. Evaluasi hasil belajar dan penentuan kelulusan peserta
didik dilakukan oleh guru atau pendidik dan satuan pendidikan sekolah. Dalam
pelaksanaan proses pendidikan, pendidik atau guru merupakan tenaga professional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
belajar, memberi bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat. Menunjukkan pentingnya penilaian kelas untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Makna “memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan” seharusnya
terintegrasi dengan pembelajaran. Pembelajaran yang didukung dengan penilaian
kelas yang tepat dan dimanfaatkan dengan tepat akan dihasilkan proses
pembelajaran yang optimal.
Ebel, R.L. & Frisbie, D.A. (1986). Essential of educational measurement. New
Jerseey: Prentice- Hall, Inc

Undang-undang Republik Indonesia, Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Suwandi, Sarwiji (2010). Model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma


Pustaka.

Widoyoko, S. Eko Putro (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai