Anda di halaman 1dari 11

PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT TINGGI

MATERI FILSAFAT DIKLAT/PELATIHAN


Tutor: Dr. Ir. Nana Rukmana DW., MA.

TUGAS ESSAY:

A. Umum
Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara tentang materi pokok ini, silakan
saudara mengerjakan latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Coba saudara jelaskan tentang pengertian dan definisi filsafat.
2. Coba saudara jelaskan tentang cabang-cabang filsafat yang ada
3. Apa yang saudara ketahui tentang hubungan filsafat dan agama
4. Coba saudara jelaskan tentang filsafat pendidikan dan pelatihan
5. Apa yang dimaksud dengan berfikir filsafat. Jelaskan.

B. Filsafat Diklat ASN


Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara tentang materi pokok ini, silakan
saudara mengerjakan latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Dalam perspektif filsafat kediklatan, paling sedikit ada empat ciri profesionalitas
ASN sebagai praktisi di bidang pendidikan dan pelatihan. Coba saudara
jelaskan!!
2. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan secara efisien dan efektif. Secara spesifik, kompetensi dapat dirinci
kedalam beberapa jenis ketrampilan. Coba saudara uraikan dengan jelas!!
3. Seorang Aparatur Sipil Negara tidak mungkin bekerja sendirian dalam upaya
melakukan perubahan di instansinya. Oleh karena itu perlu melakukan
kolaborasi dengan berbagai aktor baik internal maupun ekstrnal organisasi.
Mengapa demikian? Jelaskan

C. Filsafat Praktisi Diklat


Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara tentang materi pokok ini, silakan
saudara mengerjakan latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Berdasarkan sudut pandang filsafat ilmu, pendidikan dan pelatihan (diklat)
memunculkan tiga pertanyaan: Ontologis, apakah yang dimaksud dengan
diklat?; Axsiologis, apakah manfaat diklat?; Epistimologi, bagaimana cara
mengkaji dan mengembangkan diklat? Apa bedanya diklat dengan
pendidikan? Coba saudara jelaskan.
2. Coba saudara jelaskan dengan contoh-contoh yang saudara ketahui bahwa
faktor keberhasilan dalam diklat adalah tersedianya bahan ajar yang baik,
pengajar/fasilitator yang berkualitas dan efektif, dan peserta didik yang
semangat serta antusias mengikuti Diklat.
3. Proses pembelajaran yang tidak mencapai sasaran dapat disimpulkan bahwa
pembelajarannya tidak efektif. Salah satu penyebab ketidak efektifan proses
pembelajaran ini adalah karena pengajarnya tidak efektif. Coba saudara
jelaskan ciri-ciri pengajar yang tidak efektif.
4. Sesuai dengan filsafat diklat yang diuraikan dalam modul ini, praktisi diklat
harus memiliki kiat khusus untuk mencapai keberhasilan diklat. Coba saudara
jelaskan kiat-kiat tersebut.

Selamat Mengerjakan!
LEMBAR JAWABAN PESERTA

NAMA : Drs. Rudi Hermawan, M.Pd / Kelompok B / Absen No. 24

A. Umum
1. Coba saudara jelaskan tentang pengertian dan definisi filsafat.
Filsafat dapat dilihat dari dua sisi yaitu a) segi sematik, dan b) segi praktis, secara
sematik filsafat berasal dari kata Arab yaitu falsafah yang berasal dari bahasa
Yunani Philos dan Sophia yang secara umum berarti Cinta pada Kearifan.
Pengertian filsafat sebagai suatu kebijakan hidup yang yang menyeluruh
berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah.
Plato dalam The Liang Gie “ Filsafat adalah penyelidikan terhadap sifat-sifat dasar
yang penghabisan dari kenyataan”, J.A. Leighton dalam The Field Of Philoshopy
dalam The Liang Gie “Filsafat adalah pencarian suatu totalitas dan keserasian dari
pengertian yang beralasan mengenai sifat dasar dan makna dari semua segi
pokok kenyataan.
Jadi definisi Filsafat adalah upaya pengerahan akal budi berupa berpikir yang
mendalam dan holistik namun spekulatif mengenai hakikat sesuatu yang
bertujuan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dipertanyakan.

2. Coba saudara jelaskan tentang cabang-cabang filsafat yang ada

Cabang-cabang filsafat

a) Filsafat agama : Suatu usaha membahas tentang unsur-unsur pokok agama


secara mendalam, rasional, sistematis, menyeluruh dan logis.
b) Filsafat ilmu : Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab
beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu
c) Filsafat pendidikan : filsafat pendidikan itu sebagai “kegiatan-kegiatan
pemikiran yang ssistematis, diambil dari sistem filsafat sebagai cara untuk
mengatur dan menerangkan nilai-niai tujuan pendidikan yang akan dicapai
(direalisasikan)
d) Filsafat hukum : yaitu ilmu yang mempelajari hokum secara filosofi, yang dikaji
secara luas, mendalam sampai kepada inti atau dasarnya yang disebut dengan
hakikat.
e) Filsafat sejarah : filsafat sejarah yang dimengerti secara umum adalah sebuah
pemikiran filosofis peristiwa yang sudah pernah terjadi
f) Filsafat matematika : merupakan pemikiran menyeluruh (reflektif) dan
kompleks terhadap persoalan-persoalan mengenai sesuatu hal yang berkaitan
dengan landasan dan dasar dari pengetahuan matematika serta hubungan
matematika di segala bidang kehidupan mausia baik secara epistemologi,
ontologi, metodologi, maupun aspek etis estetika pengetahuan matematika.

3. Apa yang saudara ketahui tentang hubungan filsafat dan agama


Pada dasarnya ajaran agama mengacu pada pandangan hukum yang bersifat
teologis. Artinya hukum dalam perspektif agama itu diciptakan karena mempunyai
maksud dan tujuan yang lebih luas dari pada hukum yang diciptakan manusia.
Tujuan ditetapkannya norma-norma hukum dalam ajaran agama adalah agar
terwujud kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akhira t
Agama adalah titipan Allah buat hambanya, dalam term agama (Islam) dikatakan
“ada orang yang dianugerahi ilmu” ini menunjukkan bahwa ilmu tak bisa lepas dari
Agama” merujuk kepada pendapat Aristoteles “filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran”...agama Islam itu pasti benar, kebenaran yang datang
dari Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Filsafat dan agama selalu tarik menarik dan berinteraksi satu sama lain.
Belakangan fenomena menunjukkan bahwa kepongahan ilmu tumbang di depan
keagungan spiritualitas, sehinga bukan saja tidak bertengkar tetapi antara
keduanya terjadi perkawinan. Sangat menarik bahwa Nabi Muhammad sendiri
mengatakan bahwa, kemulian seorang mukmin itu diukur dari agamanya,
kehormatannya diukur dari akalnya dan martabatnya diukur dari akhlaknya.

4. Coba saudara jelaskan tentang filsafat pendidikan dan pelatihan

Filsafat berarti mengelola alam pikir dalam memikirkan kebenaran, karena orang
yang berfilsafat akan menjadi bijaksana dan cinta pengetahuan.
Sedangkan diklat adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan PNS dan Non PNS yang bertujuan 1) meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan dan sikap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas
jabatan secara profesional yang dilandasi kepribadian dan kode etik pegawai
sesuai dengan kebutuhan Kementerian Agama; 2) menciptakan aparatur yang
mampu berperan sebagai pembaru dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
3) memantapkan orientasi sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
kepada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; dan 4)
menciptakan pegawai berkualitas, profesional, berintegritas, dan
bertanggungjawab.
Jika dikaitkan dengan bidang kajian filsafat yang dilakukan secara maka filsafat
pendidikan secara ontologi yaitu menghasilkan SDM yang berkualitas setelah
mengikuti pendidikan dan pelatihan. Secara epistemologi juga sangat
diperhatikan terutama dalam proses atau syarat dan sumber yang digunakan
untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan dalam menghasilkan SDM yang
berkulitas. Dikaji dari segi aksiologi, hakekat nilai dari pendidikan dan latihan
tersebut dapat dilihat dari SDM yang dihasilkan setelah mengikuti Diklat.

5. Apa yang dimaksud dengan berpikir filsafat


Berpikir filsafat adalah upaya berfikir secara tepat, benar dan dapat dipertanggung
jawabkan dengan syarat: a) harus fistimatis, b) harus konsepsional/gambaran
yang berkaitan dengan intelektual, c) harus koheren/runtut, d) harus
rasional/logis, e) harus sinoptik/menyeluruh dan integral. f) mengarah kepada
pandangan dunia/semua realitas kehidupan.

B. Filsafat Diklat ASN


Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara tentang materi pokok ini, silakan
saudara mengerjakan latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

1. Dalam perspektif filsafat kediklatan, paling sedikit ada empat ciri profesionalitas
ASN sebagai praktisi di bidang pendidikan dan pelatihan. Coba saudara
jelaskan!
Empat ciri profesionalitas ASN
a. Ilmu
Seorang yang professional sudah tentu memiliki ilmu pengetahuan sesuai
dengan bidangnya masing-masing, tidak terkecuali seorang widyaiswara
yang memiliki ilmu pengetahuan sesuai spesialisasinya. Ilmu pengetahuan ini
harus terus ditingkatkan atau dikembangkan. Seorang professional harus
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
b. Amal
Ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang professional haruslah dimanfaatkan
untuk kemaslahatan umat. Ilmu yang dimilikinya hendaknya diamalkan
kepada sesama yang membutuhkan sehingg ilmu tersebut menjadi
bermanfaat yang insya Allah akan menjadi amal ibadah. Seorang widyaiswara
hendaknya banyak-banyak beramal/beribadah dengan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya.
c. Etika
Seorang professional akan menggunakan ilmunya secara benar dan memiliki
ketaatan dalam menjunjung tinggi etika keilmuan serta menghormati nilai-nilai
social atau norma yang berlaku di masyarakat.
d. Tanggung jawab
Setiap manusia semua perbuatannya dimintai pertanggungjawabannya
dihadapan Allah. Begitu juga seorang professional harus bertanggung jawab
kepada Allah SWT, agama, bangsa dan negara, masyarakat, keluarga, dan
diri sendiri atas segala perilaku dalam mengembn tugas yang berkaitan
dengan penguasaan ilmu yang dimilikinya.

2. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas atau


pekerjaan secara efisien dan efektif. Secara spesifik, kompetensi dapat dirinci
kedalam beberapa jenis ketrampilan. Coba saudara uraikan dengan jelas!!
Kompetensi dapat dirinci kedalam beberapa jenis ketrampilan.
a. Ketrampilan melaksanakan tugas (Task Skill)
Seorang yang kompeten harus terampil melaksanakan tugas secara efisien
dan efektif. Tugas apapun yang diberikan yang sesuai dengan
kompetensinya akan dapat diselesaikan dengan baik.
b. Ketrampilan mengelola tugas (Task Management skill)
Ketrampilan mengelola tugas merupakan ketrampilan yang memerlukan
suatu kompetensi yang mumpuni. Terkadang seseorang mendapat tugas
yang banyak dan menumpuk, maka seorang yang kompeten akan dapat
memilah tugas mana yang menjadi prioritas dan mana yang bukan prioritas.
Seorang yang terampil akan mempunyai program kerja, sehingga semua
pekerjaaan dapat terselesaikan dengan baik.
c. Ketrampilan Melaksanakan tugas dalam keadaan darurat dalam kondisi
dan lingkungan yang berlainan (Contigency Task Skill)
Seorang yang berkompen contigensy ini memiliki ketrampilan
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam keadaan darurat walaupun dalam
kondisi dan lingkungan yang berlainan. Seorang kompeten dapat
melakukan pekerjaan yang diberikan secara tiba-tiba dan segera harus
selesai.
d. Ketrampilan melaksanakan tugas dalam kondisi dan lingkungan yang
berlainan (job environmental skill)
Job environmental skill ini adalah suatu ketrampilan melaksanakan tugas
dalam kondisi apapun dan lingkungan dimanapun. Ketrampilan ini dimiliki
seorang kompeten tidak bergantung dimana dia berada. Dimanapun dia
berada dan dalam kondisi apapun semua pekerjaan yang dibebankan akan
terselesaikan. Dia cepat beradaptasi dengan lingkungan dimana dia
berada.

3. Seorang Aparatur Sipil Negara tidak mungkin bekerja sendirian dalam upaya
melakukan perubahan di instansinya. Oleh karena itu perlu melakukan
kolaborasi dengan berbagai aktor baik internal maupun ekstrnal organisasi.
Mengapa demikian? Jelaskan
Suatu organisasi adalah suatu system. Setiap anggota organisasi harus
bekerja sesuai system. Untuk mencapai tujuan organisasi tentu diharus
dikerjakan bersama-sama. Karena memang ada kata kunci “keberhasilan kita
tak terlepas dari orang-orang sekitar kita” dan setiap manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan, pun demikian sebuah organisasi, kalau boleh kita
bisa mengajukan pertanyaan manusia mana yang bisa hidup tanpa bantuan
orang lain, dan organisasi mana tetap eksis tanpa keterlibatan orang/lembaga
diluar dirinya sendiri/mitranya?

C. Filsafat Praktisi Diklat


Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara tentang materi pokok ini, silakan
saudara mengerjakan latihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Berdasarkan sudut pandang filsafat ilmu, pendidikan dan pelatihan (diklat)
memunculkan tiga pertanyaan: Ontologis, apakah yang dimaksud dengan
diklat?; Axsiologis, apakah manfaat diklat?; Epistimologi, bagaimana cara
mengkaji dan mengembangkan diklat? Apa bedanya diklat dengan pendidikan?
Coba saudara jelaskan.
a. Diklat adalah ; terdiri dari dua kata (dik dan lat) dik berarti pendidikan dan lat
adalah latihan, dengan demikian diklat artinya suatu proses pembelajaran
(transfer knowladge) dari oleh tenaga pengajar ke peserta berupa
pengetahuan dan kegiatan praktik berdasarkan ilmu pengetahuan yang
didapatkan tadi.
b. Manfaat diklat; Dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan
sikap peserta untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional
dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan
instansi; menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; memantapkan sikap dan
semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan
pemberdayaan masyarakat; menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola
pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan
demi terwujudnya pemerintahan yang baik.
c. Cara mengkaji dan mengembangkan diklat ;
Mengembangkan diklat mulainya dari diklat yang seusia dengan kebutuhan
peserta diklat itu sendiri dan atau pengembangan dan perluasan wawasan
yang mendukung tugas pekerjaannya. Tentunya diklat yang seperti ini harus
diawali dengan Analisis Kebutuhan Diklat sehingga diperoleh diklat yang
memenag menjadi kebutuhan peserta diklat.
Dalam mengembangkan diklat diperlukan analisis diklat yang sudah
berlangsung. Dapat dilihat apa yang perlu dikembangkan dari diklat tersebut
dan diklatnya disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pegawai di unit
kerja masing-masing.
d. Bedanya diklat dengan pendidikan
Diklat kata kuncinya teransfer ilmu dan praktik (lebih banyak) sedangkan
pendidikan lebih mengutamakan transfer ilmu walau diakui ada prakteknya
tapi tidak sebanyak diklat, dilihat dari peserta diklat pesertanya orang dewasa
yang tentunya pembelajaran andragogi sedang pendidikan pembelajarannya
adalah untuk anak atau remaja.
2. Coba saudara jelaskan dengan contoh-contoh yang saudara ketahui bahwa
faktor keberhasilan dalam diklat adalah tersedianya bahan ajar yang baik,
pengajar/fasilitator yang berkualitas dan efektif, dan peserta didik yang
semangat serta antusias mengikuti Diklat.
a. contoh bahan ajar yang baik
1) bahan ajar memiliki referansi
2) bahan ajar dapat dakses oleh peserta
3) bahan ajar terlihat/ada hiperlinknya
4) bahan ajar disusun mendukung tujuan pembelajaran
b. pengajar berkualitas dan efektif;
1) bersemangat
2) ferform yang meyakinkan
3) tingkat pendidikannya lebih tinggi dari peserta
4) pangkat golongan melebihi peserta/pengalaman yang lebih dari peserta
5) dalam PBM menggunakan metode variatif
6) melalui evaluasi tercapai tujuan pembelajaran
7) selalu menyampaikan salam perkenalan, deskripsi singkat mata diklat,
indikator keberhasilan, pokok-pokok materi
8) tidak membosankan peserta
9) tepat waktu dan sasaran pembelajaran
10) selalu menyiapkan bahan ajar, RBPMD/RP, bahan tanyang
11) menyiapkan bahan ajar yang variatif
c. Peserta yang semangat dan antusias
1) peserta mencerminkan semangat dan antusiasnya untuk belajar
2) mereka betul-betul siap belajar, dan dilihat dari berbagai cara (Game)
3) banyak bertanya atau curah pendapat yang diberikannya (responsibility)
4) tidak mengantuk
5) tepat waktu
6) baik peserta maupun tenaga pengajar lupa waktu

3. Proses pembelajaran yang tidak mencapai sasaran dapat disimpulkan bahwa


pembelajarannya tidak efektif. Salah satu penyebab ketidak efektifan proses
pembelajaran ini adalah karena pengajarnya tidak efektif. Coba saudara
jelaskan ciri-ciri pengajar yang tidak efektif.
Ciri-ciri pengajar yang tidak efektif
a. Tujuan pembelajaran tidak tercapai
Manajemen waktu yang kurang tepat sehingga materi tidak tersampaikan
semua
b. Kebanyakan game
Permainan dibolehkan dalam pembelajaran orang dewasa, tetapi harus
diingat bahwa permainan yang dilakukan harus berhubungan dengan materi
diklat. Jika permainan terlalu banyak maka akan menyita waktu sehingga
pembelajaran kurang berkualitas dan efektif.
c. Metode nya monoton
d. Kurang efektif menggunakan waktu
e. Kebalikan seluruh kriteria pembelajaran efektip

4. Sesuai dengan filsafat diklat yang diuraikan dalam modul ini, praktisi diklat harus
memiliki kiat khusus untuk mencapai keberhasilan diklat. Coba saudara jelaskan
kiat-kiat tersebut.
Kiat-kiat mencapai keberhasilan diklat;
Paling tidak memiliki 6 kriteria mencapai keberhasilan diklat;
a. Self confident, dengan indikator
1) memilki tingkat percaya diri yang tinggi
2) karena percaya diri pintu masuk kesuksesan
3) sadar kita memiliki potensi diri yang bisa dikembangkan
4) kita sendiri dapat menghargai sekecil apapun yang pernah kita raih
(bersyukur)
Percaya diri ini dapat ditingkatkan dengan cara;
- Jangan merasa rendah diri
- Kembangkan bakat dan kemampuan diri
- Bangsa dengan keberhasilan kita sendiri (bukan sombong)
- Yakin dengan kemampuan kita sendiri
- Merasa optimis
- Sadar akan kekurangan dan kelemahan kita
b. Understanding, dengan indikator
1) memahamai hidup dan bidang tugas
2) memahami kelemahan diri
3) memahami potensi diri
4) faham dengan kondisi lingkungan organisasi
c. Creativity, dengan indikator
1) memiliki keingintahuan yang tinggi
2) berambisi yang sehat dengan selalu
-menghindari harapan untuk sukses yang berlebihan karena dapat
menganggu kesehatan
-perlu usaha yang baru dari waktu ke waktu
-jangan boros dengan energi
-memiliki imajinasi
-mempermudah kreatifitas yang sulit bukan mempersulit sesuatu yang
mudah
d. Colaboration, dengan indikator
1) membangun networking
2) melakukan kejasama yang strategis
3) kita menyadari banyak hal yang yang tidak mungkin diselesaikan
oleh kita sendiri/mandiri karena kelebihan waktu dan energi yang
terbuang.
e. Excellence, dengan indikator
1) hindari pekerjaan yang asal jadi
2) dalam bekerja selalu berorientasi mutu
3) menggunakan TQM (Total Quality Manaegemn)
f. Enjoyment, dengan indikator
1) menikmati pekerjaan
2) nikmati pekerjaan dimanapun kita berada atau ditempaykan.
3) menikmati pekerjaan akan menghindari stres dan menghasikan
pekerjaan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai