Anda di halaman 1dari 95

FILSAFAT DIKLAT

Dr. Ir. Nana Rukmana D.W., MA

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 11


Deskripsi Singkat
Mata diklat ini memberikan gambaran mengenai arti
filsafat diklat, memahami filsafat dalam peningkatan
kompetensi ASN dan karakteristik praktisi diklat yang
efektif dalam upaya peningkatan kompetensi ASN

Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran praktisi
di bidang kediklatan tentang kemanfaatan diklat bagi
peningkatan kompetensi ASN

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 2


Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
 Menjelaskan arti filsafat kediklatan
 Menjelaskan Peran Diklat Dalam Peningkatan Kompetensi
ASN
 Mengindetifikasi karakteristik praktisi diklat yang efektif
dalam peningkatan kompetensi ASN

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 3


Materi Pokok
Materi pokok dalam mata diklat ini adalah:
 Filsafat kediklatan
 Peran Diklat Dalam Peningkatan Kompetensi
ASN
 Karakteristik praktisi diklat yang efektif dalam
peningkatan kompetensi ASN

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 4


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 5
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 6
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 7
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 8
Manfaat mempelajari filsafat Pendidikan dan
pelatihan ini adalah sebagai bahan acuan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan
yang berkaitan dengan kebijakan dari Lembaga
Administrasi Negara untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas dan pemimpin
perubahan yang professional.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 9


Menurut Aristoleles dalam Mudzakir (1999:15)
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang di
dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika

Menurut Marcus Tillius dalam Mudzakir


(1999:15) filsafat adalah pengetahuan tentang
sesuatu yang mehaagung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 10


Menurut Immanuel Kant dalam Mudzakir
(1999:16) filsafat sebagai ilmu pokok dan
pangkal segala ilmu pengetahuan yang
mencakup di dalamnya tiga persoalah yaitu: a)
apa yang dapat kita ketahui (metafisika), b) apa
yang boleh kita kerjakan (etika), c) sampai
dimana pengharapan kita (antopologi).

Dalam Ismaun (2007:2) dijelaskan bahwa


filsafat diartikan sebagai daya upaya pemikiran
dan renungan manusia mencari kebenaran atau
kebijaksanaan.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 11


Filsafat pendidikan menurut Ismaun (2007:22-23)
berupaya untuk memahami tentang pendidikan dalam
keseluruhannya, menginterpretasikan melalui konsep-
konsep umum yang akan dapat memandu pilihan
tujuan ideal (ultimate goal) dan kebijakan-kebijakan
pendidikan.

Filsafat pendidikan juga menginterpretasikan temuan-


temuan yang dihasilkan tentang pendidikan termasuk
teori-teori ilmiah yang dikaji terlebih dahulu sebelum
diterapkan. Ciri-ciri filsafat terdiri dari: a) persoalan
filsafat bercorak sangat umum, b) persoalan filsafat
tidak bersifat empiris, c) persoalan filsafat yang
menyangkut masalah-masalah asasi.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 12


Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat
kebenaran segala sesuatu, termasuk kebenaran
dalam penyelenggaraan diklat sesuai dengan filosofi
pendidikan dan pelatihan.

Berfikir filsafat adalah upaya berfikir secara tepat,


benar dan dapat dipertanggung jawabkan dengan
syarat: a) harus sistimatis, b) harus
konsepsional/gambaran yang berkaitan dengan
intelektual, c) harus koheren/runtut, d) harus
rasional/logis, e) harus sinoptik/menyeluruh dan
integral. f) mengarah kepada pandangan
dunia/semua realitas kehidupan.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 13


Oleh karena itu, filsafat diklat sangat penting
dipahami agar dalam penyelenggaraan diklat
harus berlandaskan pada filsafat pendidikan
dan pelatihan yang benar, dilaksanakan secara
sistematis, konsepsional dan integral. Artinya,
penyelenggaran diklat yang diselenggarakan
LAN harus sesuai dengan kebutuhan
peningkatan kompetensi Aparatur Sipil
Negara (ASN).

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 14


Menurut Agus Dwiyanto (2016:148), Lembaga
Administrasi Negara (LAN) sebagai lembaga yang
bertangung jawab untuk membina dan
menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (diklat)
kepemimpinan harus mampu membaca problem yang
dihadapi oleh pemerintah dalam mewujudkan
pemerintah yang berkinerja tinggi.

Diklatpim dapat memberi kontribusi terhadap


penyelesaian problem jika setiap alumni diklat mampu
memberi kontribusi yang nyata dalam penyelesaian
problem yang terjadi di institusinya. Seorang pemimpin
perubahan harus memiliki kapasitas menjadi pemimpin
transformatif, adaptif, dan kolaboratif, yang diperlukan
untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 15


Oleh karena itu praktisi diklat harus
memiliki kiat khusus untuk mencapai
keberhasilan tersebut yakni self
confidence, understanding, creativity,
collaboratioan, excellence, enjoyment
dan determinatioan.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 16


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 17
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 18
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 19
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 20
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 21
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 22
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 23
Filsafat pendidikan dan pelatihan berupaya
memahami tentang pendidikan dan pelatihan secara
menyeluruh, menginterpretasikan melalui konsep-
konsep umum yang akan dapat memandu pilihan
tujuan ideal (ultimate goal) dan kebijakan-kebijakan
pendidikan dan pelatihan.

Filsafat pendidikan dan pelatihan juga


menginterpretasikan temuan-temuan yang
dihasilkan tentang pendidikan dan pelatihan
termasuk teori-teori ilmiah yang dikaji terlebih
dahulu sebelum diterapkan.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 24


Pemahaman tentang Filsafat Diklat yang
diuraikan di dalam modul ini tentu saja
perlu ditindak lanjuti dalam
penyelenggaraan Diklat yang sesuai dengan
filosofi pendidikan dan pelatihan.

Materi diklat yang dikembangkan harus


dapat menjawab berbagai persoalan yang
dihadapi secara umum di lingkungan
birokrasi dengan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan diklat secara menyeluruh.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 25


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 26
CIRI-CIRI STRATEGI PELATIHAN SCL

 Kegiatan pelatihan menitikberatkan pada


keaktifan peserta
 Kegiatan belajar dilakukan secara kritis
dan analitik
 Motivasi belajar relatif tinggi `
 Instruktur hanya berperan sebagai
fasilitator
 Memerlukan waktu yang relatif lama
 Memerlukan dukungan sarana belajar
yang lengkap

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 27


PERBEDAAN SCL DAN TCL

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 28


Lanjutan ………..

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 29


MODEL BELAJAR

 SMALL GROUP DISCUSSION


 DISCOVERY LEARNING
 SELF-DIRECTED LEARNING `
 COOPERATIVE LEARNING
 COLLABORATIVE LEARNING

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 30


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 31
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 32
METODE PEMBELAJARAN

 CERAMAH BERVARIATIF
 PRESENTASI FORMAL
 DISKUSI KELAS/KELOMPOK `
 STUDI KASUS
 VISITASI (STUDI LAPANGAN)
 TAYANGAN FILM PENDEK
 BERMAIN PERAN
 PBL (PROBLEM BASED
LEARNING)

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 33


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 34
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 35
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 36
MENETAPKAN METODE PEMBELAJARAN
YANG DIGUNAKAN DALAM PELATIHAN (1)
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN:

 TUJUAN PELATIHAN (Pengetahuan?,


Ketrampilan?, Memperbaiki Perilaku?,
Menyadarkan untu berubah?
 KEMAMPUAN INSTRUKTUR (Dalam
penggunaan metoda)
 KEMAMPUAN PESERTA (Tingkat
intelektualitas, latar belakang pendidikan, usia,
dan pengalaman) `
 SARANA BELAJAR (Setiap metoda
membutuhkan sarana belajar tertentu)

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 37


MENETAPKAN METODE PEMBELAJARAN
YANG DIGUNAKAN DALAM PELATIHAN (2)
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN:

 BESARNYA KELOMPOK PESERTA (jika


dipilih metoda diskusi, peserta yang jml nya besar
hendaknya dibagi dalam kelompok kecil, 5 – 10 orang)
 KONDISI LINGKUNGAN (Jika kondisinya siang
dan panas, jangan metoda ceramah)
 KETERSEDIAAN WAKTU (Setiap metoda
memerlukan waktu yang berbeda)`
 PENERAPAN PRINSIP BELAJAR (Jika dipilih
prinsip belajar yang ingin melibatkan peserta secara aktif
dapat digunakan metoda simulasi, bermain peran atau
studi kasus)

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 38


PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Model pembelajaran inovatif berbasis masalah yang
merangsang peserta didik untuk belajar lebih aktif dalam
mengenali dan memecahkan berbagai permasalahan
yang diangkat dalam proses pembelajaran.

Metoda PBL melibatkan peserta didik dalam memecahkan


suatu masalah melalui tahap-tahap metoda ilmiah dan
terstruktur, sehingga semua peserta didik dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan
untuk memecahkan masalah.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 39


DEFINISI PBL
“Metoda Problem Based Learning : Sebuah metoda
pembelajaran yang didasarkan pada prinsip
bahwa masalah (problem) dapat digunakan
sebagai titik awal untuk mendapatkan atau
mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru. Dengan
demikian masalah yang ada digunakan sebagai
sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang
dapat menyokong keilmuannya”. (H.S. Barrows,
1982)
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 40
TUJUAN METODE PBL
Penerapan Metoda PBL ini ditujukan agar peserta
didik mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam
kelompok untuk berpikir kritis dan analitis dalam
mencari penyelesaian masalah melalui tahap-tahap
metoda ilmiah dan terstruktur.

Peserta didik diharapkan mampu memformulasikan


masalah, mengumpulkan data dan informasi terkait,
mensintesa data dan fakta yang ada, sampai membuat
hipotesis dari permasalahan tersebut.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 41


PERAN NSTRUKTUR DALAM METODE PBL

Metoda PBL lebih menekankan peran


pengajar/instruktur sebagai fasilitator, yang
bertugas sebagai pelatih, penasihat, dan
perantara untuk mendapatkan hasil yang
optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi,
dan inovasi dari peserta didik.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 42


PERAN PESERTA DALAM METODE PBL
•Menjelaskan apa yang sudah dipelajari kepada sesama peserta didik
dalam satu kelas/satu kelompok;
•Menghasilkan solusi dan rekomendasi melalui peninjauan analisis dan
tahap pengulangan
•Mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari berdasar pada
peran yang mereka lakukan dalam proses penyelesaian masalah
kepada peserta didik lainnya;
•Melakukan penilaian terhadap peserta didik lainnya pada saat peserta
didik memberikan presentasi temuan-temuan kelompok, dan
penyelesaian masalah di dalam kelompok.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 43


KARAKTERISTIK METODE PBL
•KOMPLEKS, dalam mengorganisasikan fokus
pembelajaran tidak ada satu jawaban yang ”benar”
seperti keadaan nyata dalam kehidupan.

•PESERTA BEKERJA DALAM KELOMPOK-


KELOMPOK untuk memecahkan masalah,
mengidentifikasi kesenjangan dalam pembelajaran,
dan mengembangkan pemecahan yang mungkin;

•PESERTA MENGUMPULKAN INFORMASI BARU


melalui pembelajaran yang diarahkannya sendiri (self
directed learning);

•Instruktur hanya berperan sebagai FASILITATOR;


9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 44
7 TAHAP DALAM
IMPLEMENTASI METODE PBL
•Identifikasi Masalah
•Eksplor Pengetahuan yang telah dimiliki
•Hasilkan Hipotesis
•Identifikasi isu-isu yang dipelajari
•Belajar Mandiri
•Re-evaluasi
•Assesment Dan Refleksi

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 45


TAHAPAN METODE PBL
•Identifikasi Masalah
Pada tahap ini peserta didik diajak berdiskusi untuk
mengidentifikasikan masalah yang dibahas atau
dipresentasikan oleh salah seorang peserta didik
•Eksplor Pengetahuan yang telah dimiliki
Peserta didik datang ke tempat pelatihan dengan
pengetahuan yang dimiliki serta segudang
pengalaman di lapangan, termasuk pengalaman
hidup. Masing-masing peserta didik diminta untuk
mengeksplor pengetahuan tersebut dalam diskusi
kelompok.
•Hasilkan Hipotesis
Tahap berikutnya peserta didik diminta untuk
membangun hipotesis dari permasalahan yang
diangkat dan didiskusikan dalam kelompok.
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 46
TAHAPAN METODE PBL
•Identifikasi isu-isu yang dipelajari
Isu pembelajaran pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai
pertanyaan yang tak dapat dijawab dengan pengetahuan yang
masih dimiliki oleh peserta didik. Pada tahap ini peserta didik
harus menyadari apa yang menjadi isu pembelajaran (learning
issues) baik bagi kelompok maupun bagi tiap peribadi.
•Belajar Mandiri
Belajar mandiri merupakan bagian yang penting dari metoda
PBL ini, karena peserta didik dituntut untuk dapat memahami
aspek teori dan memadukannya dalam pengalaman praktek di
lapangan
•Re-evaluasi
Pada tahap re-evaluasi ini peserta didik mencoba membahas
pengetahuan yang baru sebagai hasil dari belajar mandiri
untuk diterapkan pada permasalahan awal yang telah
diformulasikan dan didiskusikan bersama dalam kelompok.
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 47
TAHAP AKHIR METODA PBL
•Assesment dan Refleksi
Tahap ini merupakan waktu untuk melakukan
refleksi tentang proses pembelajaran yang telah
dilakukan sebelumnya, termasuk melakukan
review terhadap keseluruhan proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap
ini para peserta didik juga melakukan umpan
balik tentang keseluruhan tahapan proses
pembelajaran yang telah ditempuh.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 48


CONTOH PENGGUNAAN
METODA PBL dan ROLE PLAY
DALAM DIKLAT PENATAAN
RUANG

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 49


Permasalahan dalam mengajar
Konsep belajar-MENGAJAR
KoMUNIKASI EFEKTIF
PROFIL PENGAJAR YANG BAIK
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PENGAJAR
8 KETRAMPILAN MENGAJAR:
BERTANYA
MEMBERI PENGUATAN
MENGGUNAKAN VARIASI
MENJELASKAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK KECIL
MENGELOLA KELAS
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN YANG SESUAI

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 4


50
Permasalahan dalam
mengajar

oINSTRUKTUR/FASILITATOR TIDAK SIAP MENGAJAR


oPENGUASAAN MATERI KURANG
oPESERTA DIKLAT TIDAK MEMPERHATIKAN
oINSTRUKTUR/FASILITATOR TIDAK BERSEMANGAT
oSUARA INSTRUKTUR/FASILITATOR TIDAK JELAS
oMEDIA YANG DIGUNAKAN TIDAK MENARIK
oTERKESAN BICARA SENDIRI
oTIDAK DAPAT MENGGUNAKAN MEDIA DENGAN BAIK
oBAHASANYA KURANG DAPAT DIPAHAMI PESERTA

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 4


51
Konsep belajar
 Belajar merupakan proses
tingkah laku akibat
pengalaman/ latihan yang
dilakukan secara sadar;
 Belajar merupakan perubahan
tingkah laku yang bersifat
positif dan memberikan
manfaat bagi individu;
 Belajar merupakan perubahan
yang terarah dalam mencapai
tujuan.

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 52 2


Konsep mengajar

 Kegiatan penyampaian
bahan pelajaran kepada
peserta .
 Sebuah cara dan sebuah
proses hubungan timbal
balik antara peserta dan
instruktur yang sama-
sama aktif melakukan
kegiatan. (Tyson dan
Carol, 1970)

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 2


53
The communication process

Communicator Message Medium Receiver

Feed back

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 54


Linear communication Model
 Noise Noise Noise
encodes decodes

sender Message Receiver

channels
channels

•Noise •Noise
•Noise

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 55


Transactional Communication Model
noise
noise
noise

Communicator feedback
Send Responds Communicator
And Decodes Message Send and
receivers Decodes Receiver
responds
channel

noise
noise
noise

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 56


Komunikasi efektif

R makna yang ditangkap penerima


___ = __________________________ = 1
S makna yang dimaksud pengirim

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 57


Komunikasi efektif
 komunikasi yang efektif, menimbulkan :

 Pengertian
 Kesenangan
 Pengaruh pada sikap
 Hubungan
 Tindakan

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 58


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PENGAJAR

 Tujuan pembelajaran
 Siapa yang belajar
 Materi apa yang akan di sampaikan
 Berapa lama waktu yang dialokasikan
 Media apa yang anda gunakan
 Metode apa yang digunakan
 Strategi pelatihan sesuai tujuan pembelajaran
 Hasil yang diharapkan setelah pembelajaran
 Penampilan(busana)
 Sikap

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 59


8 KETRAMPILAN MENGAJAR
 1. BERTANYA
 2. MEMBERI PENGUATAN
 3. MENGADAKAN VARIASI
 4. MENJELASKAN
 5. MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
 6. MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK
 7. MENGELOLA KELAS
 8. MENGAJAR PERSEORANGAN

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 60


KETRAMPILAN BERTANYA

TIDAK BOLEH
 1.Menjawab pertanyaan sendiri
 2.Mengulang jawaban peserta
3.Mengajukan pertanyaan secara
 berulang-ulang
 4.Meminta jawaban secara
 serempak dari peserta
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 61
KETERAMPILAN MEMBERI
PENGUATAN
 Penguatan Verbal
 Penguatan Gestural (mimik/gerak badan)
 Penguatan dengan cara mendekati
 Penguatan dengan sentuhan
 Penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan
 Penguatan berupa tanda atau benda

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 62


KETRAMPILAN MENGGUNAKAN
VARIASI
 Penggunaan variasi suara
 Penggunaan media
 Pemusatan perhatian
 Mengadakan kontak pandang
 Gerakan badan dan mimik
 Perubahan posisi

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 63


KETRAMPILAN MENJELASKAN
MERENCANAKAN
 ISI PESAN
 KARAKTERISTIK PESERTA DIKLAT

MENYAJIKAN
 KEJELASAN (BAHASA, KELANCARAN, UCAPAN)
 CONTOH DAN ILUSTRASI
 PEMBERIAN TEKANAN (SUARA, IKHTISAR, dll)

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 64


KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

TUJUAN KOMPONEN

1. memotivasi MEMBUKA MENUTUP


2. menjelaskan batas  menarik  meninjau
tugas perhatian kembali
3. menjelaskan  menimbulkan  mengevaluasi
hubungan materi motivasi penguasaan
4. mengetahui tingkat  memberi  memberikan
pemahaman acuan tindak lanjut
 membuat
kaitan
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 65
KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI
KELOMPOK KECIL
DISKUSI KELOMPOK KECIL:
 Peserta: 3 – 9 orang
 Punya tujuan/topik yang jelas
 Interaksi tatap muka
 Berlangsung sistematis
 Arena berbagi informasi, berlatih kerjasama
mengambil keputusan

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 66


KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

PRINSIP HAL YANG PERLU


PENGGUNAAN DIHINDARI

Hangat dan antusias  Campur tangan


berlebihan
Menantang peserta
 Kesenyapan
didik berpikir kegiatan/pembicaraan
Adanya variasi karena ketidaksiapan
Keluwesan guru
Penekanan hal-hal  Ketidaktepatan memulai
positif dan mengakhiri
pelajaran
Penanaman disiplin
 Penyimpangan
diri sendiri  Bertele-tele
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja
 Pengulangan tak perlu 67
KOMPONEN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK
KECIL DAN PERORANGAN

MEMBIMBING DAN MERENCANAKAN DAN


MEMUDAHKAN BELAJAR MELAKSANAKAN KBM

 Memberi penguatan  Menetapkan tujuan


 Mengembangkan  Merencanakan kegiatan
supervisi proses awal  Berperan sebagai
 Mengadakan supervisi penasehat
proses lanjut  Membantu peserta
diklat menilai kemajuan
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja
sendiri 68
PROFIL PENGAJAR YANG BAIK
 ANTUSIASME
 KOMPETENSI DI BIDANGNYA
 KEMAMPUAN MENTRANSFER ILMU
 PEMAHAMAN CARA MANUSIA BELAJAR
 SIKAP/KEPRIBADIAN YANG BENAR
 KECAKAPAN BERKOMUNIKASI
 PENAMPILAN YANG BERCITRA POSITIF

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 69


DISKUSIKAN .........
 APAKAH INDIKATOR KEBERHASILAN
PENINGKATAN MUTU PESERTA
PELATIHAN SETELAH PELATIHAN ?

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 70


FORMAT PENILAIAN

ASPEK YANG DINILAI


UNTUK CALON
INSTRUKTUR:

KEMAMPUAN MEMPERSIAPKAN
BAHAN YANG AKAN DIAJARKAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI (VERBAL,


NON VERBAL, CONFIDENCE,
CREDIBILITY)

KEMAMPUAN MENGELOLA KELAS

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 71


PEMBELAJARAN
ANDRAGOGY

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 72


ANDRAGOGY

ANDRA /ANER ORANG


DEWASA

AGOGOS MEMIMPIN/MEMBIM
BING

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 73


ANDRAGOGY

•Ilmu yang mempelajari


bagaimana membimbing,
mengarahkan, mengajak
orang dewasa mau belajar

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 74


ASUMSI DASAR

1.KONSEP DIRI
A
N 2.PENGALAMAN
D
R 3.KESIAPAN UNTUK BELAJAR
A
G 4. MOTIVASI BELAJAR
O
G
5. ORIENTASI BELAJAR
Y

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 75


ANDRAGOGY
Self Concept :
Orang dewasa memiliki konsep diri yang mandiri dan
tidak tergantung
Pengalaman :
Sumber yang kaya untuk belajar bagi diri sendiri dan
orang lain
Kesiapan belajar:
berorientasi pada tujuan belajar
Motivasi belajar :
dari dalam diri sendiri
Orientasi dalam belajar :
tugas dan masalah

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 76


ORANG DEWASA terkadang atau merasa……

lebih
Tua
Berpengalaman
Berjasa
Pinter…. dll
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 77
Orang dewasa terkadang …
lebih suka
Bicara, daripada mendengar
Mengajar, daripada belajar
Fakta, daripada teori
Luwes, daripada resmi
Praktek daripada teori
Menerima saran daripada
digurui
Yang Sesuai dengan kebutuhan
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 78
dan sudah punya…..

Jati diri yang mapan


Kebutuhan beda
Tanggung jawab

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 79


Orang dewasa mampu ...........

menilai mutu :

 dosennya
 Isi ajarannya
 Manfaat PBM bagi dirinya
 Dan motivasinya dalam PBM

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 80


Tugas instruktur /pengajar

meningkatkan
kemauan belajar
peserta training

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 81


Kemauan belajar MENINGKAT bila
peserta percaya bahwa….
 PBM bermanfaat pada
dirinya
 Instrukturnya bermutu
 PBMnya menyenangkan

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 82


Bagaimana menciptakan PBM yang menyenangkan ?

SERIUS TAPI SANTAI


SALING MEMPERCAYAI
INFORMAL
SALING BEKERJASAMA
HANGAT

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 83


Tujuan PBM orang dewasa

Agar peserta mampu


membelajarkan
dirinya sepanjang
hayat

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 84


Rahasia sukses

Mau belajar…
Dan MAMPU belajar

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 85


KUNCI MAU BELAJAR

MOTIVASI

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 86


CONTOH PENYEBAB KURANG MOTIVASI
Merasa beban terlalu berat
Telah berulang kali gagal
Mengalami konflik berat
yang menghilangkan
konsentrasi
Jenuh
Lingkungan yang permisif
Terpengaruh lingkungan /
teman

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 87


YANG HARUS DILAKUKAN PENGAJAR/
INSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN ?
• DALAM DIRI

Berfikir positif
Memahami cara mengatasi kesulitan
Menentukan target
Mampu memanage dan menghargai
waktu
Mampu mengatasi stress

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 88


APA YANG HARUS DILAKUKAN DOSEN/INSTRUKTUR
DALAM PEMBELAJARAN ?

• LUAR DIRI

Menghargai dan memupuk silahturahmi

Mengembangkan komunikasi
Memiliki motivasi
Memiliki jiwa kepemimpinan

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 89


PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
ITU ......................

INSTRUKTUR/PENGAJAR

HARUS
• SEMANGAT
• ANTUSIAS
• MENGUASAI MATERI
• BERIKAN JOKE/HUMOR/JEDA
• LUWES DAN INTERAKTIF
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 90
PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN ITU.....

MEMBUAT PESERTA/SISWA HAPPY

• AKTIFKAN PESERTA
• MEMBUAT PERTANYAAN/DISKUSI
• KERASKAN SUARA
• BESARKAN TULISAN
• PERMUDAH YANG SUKAR

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 91


Peserta akan belajar jika .....................

Siap belajar
 Dikaitkan dengan sesuatu yang sudah mereka ketahui
 Setahap demi sertahap
 Dengan melakukan
 Semakin sering menggunakan apa yang dipelajari,
semakin baik ingatan dan pemahamannya
 Mendapatkan motivasi
 Adanya umpan balik

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 92


DISKUSIKAN

LANGKAH APA YANG HARUS DI


LAKUKAN OLEH INSTRUKTUR
UNTUK MELAKSANAKAN
PELATIHAN YANG EFEKTIF ?

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 93


A

B
SELESAI
C

9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 94


s e k i a n,
t e r i m a k a s i h,,
9/25/2018 Nana Rukmana D.Wirapradja 95

Anda mungkin juga menyukai