Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN

AL-QUR’AN DI TPQ AL MUTTAQIEN DS. KENDALREJO


KEC. BAGOR KAB. NGANJUK

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

AFRIZA EKA NURROCHMAN

NIS 6047

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN NGANJUK

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 NGANJUK

2023
PENGGUNAAN METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN DI TPQ AL MUTTAQIEN DS. KENDALREJO
KEC. BAGOR KAB. NGANJUK

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan kepada MAN 2 Nganjuk

Untuk memenuhi salah satu syarat

Kenaikan kelas XII

OLEH

AFRIZA EKA NURROCHMAMN

NIS : 6047

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN NGANJUK

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 NGANJUK

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Penggunaan Metode UMMI Dalam Pembelajaraan Al-Qur’an


Di TPQ Al Muttaqien Ds. Kendalrejo Kec. Bagor Kab. Nganjuk
Nama Siswa : Afriza Eka Nurrochman

NIS : 6047

Progam Studi : IPS

Menyetujui,

Wali Kelas Pembimbing

Titik Nurhayati, S.Pd. Enis Faizah, S.Pd.


NIP.197803022005012003 NIP.197101262005012002

Menyetujui,

Kepala MAN 2 Nganjuk

Drs. Imam Bashori


NIP. 196805241998031002

Tanggal : ..................................

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis penulis persembahkan kepada Allah SWT.
Yang melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pengggunaan Metode Ummi Dalam
Pembelajaran Al Qur’an Di TPQ Al Muttaqien Ds. Kendalrejo Kec. Bagor Kab.
Nganjuk dengan tepat waktu.

Karya tulis Ilmiah ini berisikan informasi mengenai penggunaan metode


Ummi dalam pembelajaran Al Quran di TPQ Al Muttaqien Desa Kendalrejo,
Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
pembaca semua.

Proses penyelesaian Penulisan karya Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan Ucapan terimakasih kepada:

1. Kepala Madrasah Aliyah Negeri Nganjuk, Bapak Drs. Imam Bashori


2. Ibu Titik Nurhayati, S,Pd. Selaku wali kelas XI-IPS 1
3. Ibu Enis Faizah, S.Pd. yang telah membimbing dalam penyelesaian karya
tulis ini.
4. Bapak/Ibu guru dan karyawan/wati MAN Nganjuk.
5. Teman-teman siswa/siswi MAN Nganjuk.
6. Semua pihak yang mendukung dan membantu penyelesaian KTI ini yang
saya buat.

Penulis menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kesempurnaan.


Karenanya saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan.

Nganjuk, 08 April 2023


penulis

Afriza Eka Nurrochman

iii
ABSTRAK

Nurrochman, Afriza Eka, 2023. Penggunaan Metode Ummi Dalam Pembelajaran


Al-Qur’an Di Tpq Al Muttaqien Ds. Kendalrejo Kec. Bagor Kab. Nganjuk.
Madrasah Aliyah Negri 2 Nganjuk.Pembimbing Enis Faizah, S.Pd.

Kata Kunci: Pembelajaran Al Qur’an, Metode Ummi

Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi


Muhammad saw sebagai wahyu melalui Malaikat Jibril dan diturunkan secara
berangsur-angsur (mutawattir). Di zaman ini masih banyak masyarakat yang
belum mengerti bagaimana cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar maka
dari itu TPQ Al Muttaqien memilih menggunakan metode Ummi yang metode
pembelajarannya jelas.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
metode Ummi serta kelebihan dan kekurangan metode Ummi dalam Pembelajaran
Al Qur’an di TPQ Al Muttaqien.
Peneliti menggunakan metode studi kepustakaan yan referensinya diambil
dari buku, internet, dan beberapa sumber informasi tentang pembelajaran Al
Qur’an serta wawancara yang diilakukan dengan Bapak Slamet Subur sebagai
narasumber.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1) Penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Al-
Muttaqien di Ds. Kendalrejo, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk yaitu, menggunakan
buku Ummi jilid 1-6 dan tajwid serta gharib. Setelah khatam jilid lanjut
meneruskan ke Al-Qur’an. Sistemnya privat individual yaitu maju satu persatu
secara bergantian menghadap ke gurunya untuk membaca Al-Qur’an dan yang
lainnya diberi tugas membaca sendiri-sendiri pelajaran yang kemarin. 2)
Kelebihan dan kekurangan metode Ummi. Adapun kelebihan diantaranya
menggunakan metode pendekatan ibu, goodwill manajemen, dan memiliki
sertifikasi guru. Sedangkan kekurangannya banyak buku pegangan dan target
watku yang lama.

iv
DAFTAR ISI

Judul .......................................................................................................................... i
Pengesahan ................................................................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Abstrak ...................................................................................................................... iv
Daftar isi .................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Al Quran ............................................................................... 4
B. Metode Ummi ............................................................................................. 5

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu Dan Tempat Penelitian ..................................................................... 9
B. Objek Penelitian .......................................................................................... 9
C. Teknik Penelitian......................................................................................... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 10
B. Pembahasan................................................................................................. 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
Daftar Pustaka........................................................................................................... 15
Riwayat Hidup ........................................................................................................... 16
Lampiran ................................................................................................................... 17

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut
istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat
manusia. Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan dan pedoman hidup
bagi mereka yang ingin mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Oleh karena
itu umat Islam harus mempelajari Al Qur’an sejak dini.
Al-Qur’an secara tidak langsung berarti wahyu yang diturunkan oleh
Allah untuk Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an sebagai sumber pokok dalam
kehidupan manusia, yang beragama Islam. Juga sebagai landasan pedoman
hidup yang mencakup kandungan manusia dalam hubungannya
yaitu:hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia (baik
muslim atau non muslim), dan manusia dengan alam seluruhnya.
Dampak dari hubungan antar manusia dengan Allah, manusia dengan
manusia, manusia dengan alam menjadi fondasi agama yang lebih baik,
sebaliknya apabila dengan hubungan tersebut tidak baik maka akan menjadi
masalah. Permasalahan-permasalahan yang terdapat didalam proses
pembelajaran Al-Qur’an diantaranya: kurang jelasnya pelafadzan makhorijul
huruf, kurangnya memahami bacaan-bacaan tajwid atau kurangnya
memperhatikan bacaan panjang pendeknya dan metode pembelajaran Al-
Qur’an yang dipakai kurang dikuasai. Akibatnya tidak adanya standarisasi
guru terhadap metode. (Humaidi Tatapangarsa :1990).
Berdasarkan permasalahan diatas maka solusi yang dilakukan oleh
pendidik yaitu dengan menggunakan metode ummi. Metode ummi merupakan
metode yang mengenalkan cara membaca Al-Qur’an dengan tartil dan
mempunyai kelebihan pada sistem yang digunakan, tidak hanya buku, tetapi
mempunyai keunggulan lain Seperti: guru yang bermutu, metode yang
digunakan, dan sistem yang bermutu. (http://ummifoundation.org/)

1
2

Dengan adanya metode Ummi secara langsung pembelajaran yang


mengfokuskan pada bacaan Al-Qur’an, sehingga bacaan makhorijul huruf
(tempat sumber suara) terkesan lebih jelas panjang pendeknya, dan bacaan
tajwidnya. Pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi harus ada pendampingnya,
sebab tugas pendamping adalah membenarkan bacaan peserta didik apabila
terdapat kesalahan. Selain dari itu, pendamping menggunakan pendekatan
yang mudah diajarkan bagi guru dalam pembelajaran di sekolah formal
maupun non formal, pendekatan yang menggembirakan sehingga menghapus
rasa takut dalam belajar al-Qur’an, para guru tidak sekedar memberikan
pembelajaran Al-Qur’an secara teoritik tetapi juga menyampaikan substansi
akhlaq-akhlaq Al-Qur’an yang diimplementasikan dalam sikap-sikap pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah di atas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana penggunaan metode
Ummi serta bagaimana kelebihan dan kekurangan pembelajaran Al-Qur’an
dengan metode Ummi. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penggunaan Metode Ummi di TPQ Al-Muttaqien Ds.
Kendalrejo, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahaan yang dapat
dirumuskan dalam karya tulis ilmiah ini. yaitu:
1. Bagaimana penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di
TPQ Al-Muttaqien Ds. Kendalrejo, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan metode ummi tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al
Qur’an
3

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Ummi dalam


pembelajaran Al Qur’an

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan maanfaat sebagai berikut:
1. Santri
Pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi untuk siswi mampu
memberikan kontribusi perihal membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar, selain itu memberikan kontribusi membantu para siswi sekaligus
menerapkan pembacaan tajwid dengan baik dan benar.
2. Ustadz/Ustadzah
Penelitian ini agar mampu memberikan sumbangsih terhadap Ustadzah
yang berguna meningkatkan keterampilan, keprofesionalan seorang
pendidik dalam penerapan pembelajaran metode Ummi khususnya pada
materi membaca Al-Qur’an.
3. Peneliti
Secara tidak langsung hasil penelitian dapat menambah cakrawala
pengetahuan maupun keilmuan perihal pembelajaran Al-Qur’an dengan
penerapan metode Ummi, serta peneliti mampu mengamalkannya dalam
kehidupan keseharian terutama kehidupan bermasyarakat.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Al-Qur’an
1. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam Bahasa
Inggris intruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Gagne dan
Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events
(kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) yang secara sengaja dirancang untuk
mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajarnya
dapat berlangsung dengan mudah. (Mulyono: 2012).
Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan yang dilakukan guru
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan
program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. Sedangkan yang dimaksud
dengan kemampuan mengelola proses pembelajaran adalah kesanggupan
atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang
edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan
perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai
tujuan pengajaran. (Suryosubroto: 2019)

2. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an menurut Bahasa berasal dari Bahasa arab yaitu, bentuk
jamak dari kata benda mashdar dari kata kerja qara’a, yaqra’u, qur’anan
yang berarti bacaan yang berulang-ulang. Sedangkan menurut istilah Al-
Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw sebagai wahyu melalui Malaikat Jibril dan diturunkan secara
berangsur-angsur (mutawattir). Al-Qur’an juga merupakan mu’jizat Nabi
Muhammad saw yang terbesar dan masih ada sampai saat ini. Kita sebagai
umatnya Nabi Muhammad saw wajib membaca dan memahami makna Al-
Qur’an karena, membaca Al-Qur’an merupakan ibadah dan barang siapa

4
5

yang mengaku dirinya umat Nabi Muhammad tapi tidak mau membaca
Al-Qur’an maka ia akan tersesat dalam kehidupannya.

B. Metode Ummi
1. Pengertian Metode Ummi
Asal mula mengapa metode ini diberi nama Ummi yaitu yang
pertama Ummi sendiri bermakna “Ibuku” (berasal dari Bahasa Arab dari
kata “Ummun” dengan tambahan ya’ mutakallim). Selain itu yang kedua
menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa
pada kita semua kecuali orang tua kita terutama ibu. Ibulah yang telah
mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan bahasa pada kita
dan orang yang paling sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu
kita. Semua anak pada usia 5 tahun bisa berbicara bahasa ibunya.
Kemudian, yang ketiga pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
Al-Qur’an Metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu dan pada
hakikatnya pendekatan bahasa ibu itu ada 3 unsur yaitu :
a. Direct Methode (Metode Langsung)
Langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak
penjelasan. Dengan kata lain learning by doing, belajar dengan
melakukan secara langsung.

b. Repeatation (diulang-ulang)
Bacaan Al-Qur’an akan semakin keliatan keindahan, kekuatan,
dan kemudahannya Ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam
Al-Qur’an. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan Bahasa kepada
anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya dengan
mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang
berbeda-beda.
6

c. Affection (Kasih sayang yang tulus)


Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran
seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya.
Demikian juga seorang guru yang mengajar Al-Qur’an jika ingin
sukses hendaknya meneladani seorang ibu, agar guru juga dapat
menyentuh hati siswa mereka. (Ummi Foundation, Sertifikasi Guru Al
Qur’an Metode Ummi,4-5)

2. Motto, Visi dan Misi Metode Ummi


a. Motto
Motto metode Ummi yaitu mudah, menyenangkan, menyentuh
hati. Mudah, metode ummi didesain untuk mudah di pelajari bagi
siswa, mudah di ajarkan bagi guru dan mudah di implementasikan
dalam pembelajaran di sekolah formal maupun non formal.
Menyenangkan, metode ummi dilaksanakan melalui proses
pembelajaran yang menarik dan menggunakan pendekatan yang
menggembirakan sehingga menghapus kesan tertekan dan rasa takut
dalam belajar Al-Qur’an. Menyentuh hati, para guru yang mengajarkan
metode ummi tidak sekedar memberikan pembelajaran Al-Qur’an
secara material teoritik, tetapi juga menyampaikan substansi akhlak-
akhlak Al-Qur’an yang di implementasikan dalam sikap-sikap pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.

b. Visi
Visi Ummi Foundation adalah menjadi Lembaga terdepan
dalam melahirkan generasi Qur’ani. Ummi Foundation bercita-cita
menjadi percontohan bagi lembaga-lembaga yang mempunyai visi
yang sama dalam mengembangkan pembelajaran Al-Qur’an yang
mengedepankan pada kualitas dan kekuatan sistem.
7

c. Misi
Misi metode Ummi yaitu mewujudkan Lembaga profesional
dalam pengajaran Al-Qur’an yang berbasis sosial dan dakwah,
membangun sistem manajemen pembelajaran Al-Qur’an yang berbasis
pada mutu, menjadi pusat pengembangan pembelajaran dan dakwah
Al-Qur’an pada masyarakat.

3. Model Pembelajaran Metode Ummi


Diantara spesifikasi metodologi Ummi adalah penggunaan model
pembelajaran yang memungkinkan pengelolaan kelas yang sangat
kondusif sehingga terjadi integrasi pembelajaran Al-Qur’an yang tidak
hanya menekan ranah kognitif. Metodologi tersebut dibagi menjadi 4
(empat), yaitu: privat/individual, klasikal individual, klasikal baca simak,
klasikal baca simak murni. Penjelasan 4 metodologi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Privat/Individual
Metodologi privat atau individual adalah metodologi
pembelajaran Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara murid dipanggil
atau diajar satu persatu sementara anak yang lain diberi tugas
membaca sendiri atau menulis buku Ummi. Metodologi ini digunakan
jika jumlah muridnya banyak (bervariasi) sementara gurunya hanya
satu, jika jilid dan halamannya berbeda (campur), biasanya dipakai
untuk jilid rendah (jilid 1 dan jilid 2), banyak dipakai untuk anak usia
TK.

b. Klasikal Individual
Metodologi klasikal individual adalah sebuah metode
pembelajaran baca Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara membaca
Bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah
dianggap tuntas oleh guru, pembelajaran dilanjutkan dengan
individual. Metodologi ini digunakan jika, dalam satu kelompok
8

jilidnya sama dan halamannya beda, biasanya dipakai untuk jilid 2 atau
jilid 3 ketas.

c. Klasikal Baca Simak


Metodologi klasikal baca simak adalah sebuah metode
pembelajaran baca Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara membaca
bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah
dianggap tuntas oleh guru, pembelajaran dilanjutkan dengan pola baca
simak, yaitu satu anak membaca sementara lainnya menyimak
halaman yang dibaca oleh temannya, hal ini dilakukan walaupun
halaman baca anak yang satu berbeda dengan halaman baca anak yang
lain. Metode ini digunakan jika, dalam satu kelompok jilidnya sama,
halamannya berbeda, biasanya banyak dipakai untuk jilid 3 keatas atau
pengajaran kelas Al-Qur’an.

d. Klasikal Baca Simak Murni


Metode baca simak murni sama dengan metode klasikal baca
simak, perbedaannya kalau klasikal baca simak murni jilid dan
halaman anak dalam satu kelompok sama. (Ummi Foundation,
Sertifikasi Guru Al Qur’an Metode Ummi, 9-10)

4. Tahapan Pembelajaran Metode Ummi


a. Guru dalam keadaan duduk mengucapkan salam kepada siswa yang
juga dalam keadaan duduk rapi
b. Bersama-sama membaca surat al-Fatihah (dimulai dari do’a ta’awudz)
c. Dilanjutkan do’a untuk kedua orang tua dan do’a Nabi Musa a.s.
Dilanjutkan dengan do’a awal pelajaran yang dipimpin oleh guru
secara terputus-putus dan siswa menirukan.
d. Dilanjutkan dengan hafalan surat-surat pendek yang sudah ditentukan
oleh sekolah.
e. Mengulang kembali pelajaran yang lalu (klasikal dengan bantuan alat
peraga).
9

f. Penanaman kosep secara baik dan benar.


g. Pemahaman konsep latihan.
h. Terapkan terampil.
i. Berikan tugas-tugas di rumah sesuai kebutuhan.
j. Do’a akhir pelajaran
k. Ditutup dengan salam
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 februari 2023 di TPQ Al
Muttaqien Ds. Kendalrejo Kec. Bagor Kab. Nganjuk. Penelitian ini dilakukan
dengan metode studi kepustakaan dan wawancara yang melibatkan salah satu
ustadz di TPQ Al Muttaqien sebagai narasumber dalam penelitian.

B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok pembicaraan atau permasalahan
yang diteliti meliputi: hal perkara atau orang. Objek penelitian ini adalah salah
satu ustadz di TPQ Al Muttaqien yaitu Bapak Slamet Subur.

C. Teknik Penelitian
1. Teknik Penelitian
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan wawancara.
a. Studi kepustakaan adalah Teknik pengumpulan data atau karya tulis
ilmiah yang berikaitan dengan objek penelitian atau pengumpulan data
yang bersifat kepustakaan. Penulis menggunakan metode ini untuk
menghimpun informasi yang lebih relevan dengan topik atau masalah
yang menjadi objek penelitian.
b. Wawancara adalah suatu percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewacara untuk mendapatkan
informasi terpercaya. Penulis menggunakan metode ini untuk
melakukan wawancara kepada salah satu ustadz TPQ Al Muttaqien.

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Studi Kepustakaan
Penggunaan metode Ummi meliputi proses pembagian meliputi
proses pembagian beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan anak
seperti kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi. Hal ini
akan terlihat proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an dapat
berjalan dengan lancar dan bisa optimal. Selain itu, melatih daya saing
santri antar sesama santri untuk berproses dalam mengembangkan
kemampuan diri untuk belajar membaca Al-Qur’an. Dari situ, mulai
muncul semangat antar santri untuk lebih baik dalam belajar membaca Al-
Qur’an.

2. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
narasumber Bapak Slamet Subur pada tanggal 04 Maret 2023 diperoleh
data sebagai berikut.
Bahwa TPQ Al-Muttaqien mulai menggunakan metode Ummi
pada tahun 2019. Penggunaan metode ini diterapkan karena banyaknya
santri yang kualitas membaca Al-Qur’an nya kurang baik. Serta agar santri
lebih semangat dan termotivasi dalam belajar membaca Al-Qur’an karena
dengan menggunakan metode Ummi lebih dan menyenangkan serta
menggunakan irama rost (naik-turun).
Penggunaan metode Ummi di TQP Al-Muttaqien ini menggunakan
buku Ummi jilid 1-6. Ketika sudah di jilid 5 maka akan diselingi dengan
pembelajaran tajwid dan ghorib sampai ke jilid 6. Jika sudah
menyelesaikan semua jilid, baru lanjut ke Al-Qur’an. Serta kelebihan
metode ini adalah menggunakan pendekatan ibu, goodwill manajemen,
dan memiliki guru yang bersertifikat. Sedangkan kekurangan metode ini
adalah banyaknya buku pegangan dan target waktu yang lama.

11
12

B. Pembahasan
1. Penggunaan metode Ummi dalam pembelajan Al-Qur’an di TPQ Al-
Muttaqien
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui jika penggunaan
metode ummi di TPQ Al-Muttaqien ini mulai diterapkan dan digunakan
pada awal tahun 2019. Penggunaannya menggunakan buku Ummi jilid 1-6
dan tajwid serta gharib. Setelah khatam jilid. Setelah itu meneruskan ke
Al-Qur’an. Sistemnya privat individual yaitu maju satu persatu secara
bergantian menghadap ke gurunya untuk membaca Al-Qur’an dan yang
lainnya diberi tugas membaca sendiri-sendiri pelajaran yang kemarin.
Untuk evaluasinya dilakukan secara langsung oleh setiap guru ketika
murid itu mengaji di hadapan guru. Ketika bacaannya sudah baik dan
benar, maka guru akan melanjutkan ke bacaan selanjutnya. Namun, jika
belum baik dan benar, maka akan dibenarkan oleh gurunya hingga murid
paham, tapi belum bisa dilanjutkan ke bacaan selanjutnya.

2. Kelebihan dan kekurangan metode Ummi


Berdasarkan hasil penelitian, terdapat banyak kelebihan dan
kekurangan yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Menggunakan Pendekatan Ibu
Kekuatan cinta, kasih sayang tulus, dan kesabaran seorang
Ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian
juga seorang guru yang mengajar Alquran jika ingin sukses
hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat
menyentuh hati siswa mereka
.
2) Goodwill Manajemen
Institusi yang pembelajaran al-Qur’an baik hampir dapat
dipastikan bahwa pengelolaannya memiliki perhatian terhadap
pembelajaran al-Qur’an, pengelola berperan cukup besar pada
13

iklim kerja yang kondusif sehingga dapat meningkatkan prestasi


secara optimal.

3) Sertifikasi Guru
Sertifikasi Guru adalah proses pertama dan utama yang
untuk menjamin mutu sebuah hasil. Sertifikasi Guru merupakan
proses standarisasi mutu pada setiap guru yang akan mengajarkan
atau menggunkan metode Ummi. Adapun kualifikasi guru dalam
metode Ummi yaitu: Tartil dalam membaca al-Qur’an, menguasai
Ghorib dan Tajwid dasar, terbiasa membaca al-Qur’an setiap hari,
Menguasai metodologi Ummi, Berjiwa da’i dan murobbi, Disiplin
waktu, dan Komitmen pada mutu.

b. Kekurangan
1) Banyaknya Buku Pegangan
Jika dilihat secara teknis, buku pegangan atau buku jilid
Ummi dianggap terlalu tebal. Ketebalan halaman tersebut
mencapai 40 halaman sendiri. Padahal standar ketebalan halaman
paling umum sekitar 20-25 halaman saja.

2) Target Waktu
Metode Ummi bisa dibilang memiliki target waktu
diusahakan cepat. Padahal, halaman pertama saja sudah 40
halaman, dan dituntut oleh target waktu dalam membaca Al-Quran,
tentu ini cukup mempengaruhi tenggat waktu yang ditentukan.
Itulah kelemahan dari metode ummi. Barangkali kamu merasakan
kelemahan lain yang belum tersebutkan di sini? Kamu boleh
tuliskan di kolom komentar.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis data penelitian, maka dapat


diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Al-
Muttaqien di Ds. Kendalrejo, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk yaitu,
menggunakan buku Ummi jilid 1-6 dan tajwid serta gharib. Setelah
khatam jilid lanjut meneruskan ke Al-Qur’an. Sistemnya privat individual
yaitu maju satu persatu secara bergantian menghadap ke gurunya untuk
membaca Al-Qur’an dan yang lainnya diberi tugas membaca sendiri-
sendiri pelajaran yang kemarin.
2. Kelebihan dan kekurangan metode Ummi. Adapun kelebihan diantaranya
menggunakan metode pendekatan ibu, goodwill manajemen, dan memiliki
sertifikasi guru. Sedangkan kekurangannya banyak buku pegangan dan
target watku yang lama.

B. Saran
1. Bagi Lembaga TPQ Al-Muttaqien
Pelaksanaan proses pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi
di TPQ Al-Muttaqieni sudah baik. Semoga bisa lebih ditingkatkan lagi
dari segi pembelajarannya agar menjadi lebih baik lagi dan bisa
mewujudkan tujuan yang diinginkan bersama. Kemudian yang lebih utama
dari segi aturan dan tata tertib, agar para murid bisa menjadi lebih disiplin
dan tanggungjawab dalam tugasnya sebagai murid.

14
15

2. Bagi Masyarakat
Untuk masyarakat di sekitar TPQ Al-Muttaqien diharapkan terus
mendukung proses pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi yang
dilaksanakan di TPQ Al-Muttaqien dengan membimbing anak-anaknya
untuk selalu belajar Al-Qur’an baik di TPQ maupun di rumah. Sehingga
nantinya dapat diwujudkan generasi yang berakhlak Qur’ani.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
Global. Malang: UIN-Maliki Press. 2012.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa


Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: PT
Rineka Cipta. 2009.

Foundation, Ummi. Sertifikasi Guru Al Qur’an Metode Ummi. Surabaya: Ummi


Foundation. 2011.

Sarqowi, Mursid. Upaya Meningkatkan Kualitas Membaca Al-Qur'an Dengan


Metode Ummi Di TPQ Al-Bukhori, Desa Gelanglor, Kecamatan Sukorejo,
Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo. 2020.

16
RIWAYAT HIDUP

Nama : Afriza Eka Nurrochman

Tempat Tanggal Lahir : Nganjuk, 02 Juli 2005

Pendidikan : SDN Kendalrejo

MTsN 10 Nganjuk

MAN 2 Nganjuk

Nama Orang Tua : Ayah : Slamet Subur

Ibu : Purwaningtyas

Pengalaman organisasi : Anggota ekstrakulikuler Majelis Ta’lim di MtsN


10 Nganjuk
Anggota eksrakulikuler Majelis Ta’lim di MAN 2
Nganjuk
Moto Hidup : Manfaatkanlah sebelum kamu dimanfaatkan

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Pembelajaran metode Ummi Jilid Ghorib

Gambar 2. Pembelajaran metode Ummi Jilid 3

Gambar 3. Wawancara dengan Ustadz Subur

18

Anda mungkin juga menyukai