OLEH
NIS 6047
2023
PENGGUNAAN METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN DI TPQ AL MUTTAQIEN DS. KENDALREJO
KEC. BAGOR KAB. NGANJUK
OLEH
NIS : 6047
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIS : 6047
Menyetujui,
Menyetujui,
Tanggal : ..................................
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis penulis persembahkan kepada Allah SWT.
Yang melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pengggunaan Metode Ummi Dalam
Pembelajaran Al Qur’an Di TPQ Al Muttaqien Ds. Kendalrejo Kec. Bagor Kab.
Nganjuk dengan tepat waktu.
Proses penyelesaian Penulisan karya Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan Ucapan terimakasih kepada:
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
Judul .......................................................................................................................... i
Pengesahan ................................................................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Abstrak ...................................................................................................................... iv
Daftar isi .................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Al Quran ............................................................................... 4
B. Metode Ummi ............................................................................................. 5
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut
istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat
manusia. Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan dan pedoman hidup
bagi mereka yang ingin mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Oleh karena
itu umat Islam harus mempelajari Al Qur’an sejak dini.
Al-Qur’an secara tidak langsung berarti wahyu yang diturunkan oleh
Allah untuk Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an sebagai sumber pokok dalam
kehidupan manusia, yang beragama Islam. Juga sebagai landasan pedoman
hidup yang mencakup kandungan manusia dalam hubungannya
yaitu:hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia (baik
muslim atau non muslim), dan manusia dengan alam seluruhnya.
Dampak dari hubungan antar manusia dengan Allah, manusia dengan
manusia, manusia dengan alam menjadi fondasi agama yang lebih baik,
sebaliknya apabila dengan hubungan tersebut tidak baik maka akan menjadi
masalah. Permasalahan-permasalahan yang terdapat didalam proses
pembelajaran Al-Qur’an diantaranya: kurang jelasnya pelafadzan makhorijul
huruf, kurangnya memahami bacaan-bacaan tajwid atau kurangnya
memperhatikan bacaan panjang pendeknya dan metode pembelajaran Al-
Qur’an yang dipakai kurang dikuasai. Akibatnya tidak adanya standarisasi
guru terhadap metode. (Humaidi Tatapangarsa :1990).
Berdasarkan permasalahan diatas maka solusi yang dilakukan oleh
pendidik yaitu dengan menggunakan metode ummi. Metode ummi merupakan
metode yang mengenalkan cara membaca Al-Qur’an dengan tartil dan
mempunyai kelebihan pada sistem yang digunakan, tidak hanya buku, tetapi
mempunyai keunggulan lain Seperti: guru yang bermutu, metode yang
digunakan, dan sistem yang bermutu. (http://ummifoundation.org/)
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahaan yang dapat
dirumuskan dalam karya tulis ilmiah ini. yaitu:
1. Bagaimana penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di
TPQ Al-Muttaqien Ds. Kendalrejo, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan metode ummi tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode Ummi dalam pembelajaran Al
Qur’an
3
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan maanfaat sebagai berikut:
1. Santri
Pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi untuk siswi mampu
memberikan kontribusi perihal membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar, selain itu memberikan kontribusi membantu para siswi sekaligus
menerapkan pembacaan tajwid dengan baik dan benar.
2. Ustadz/Ustadzah
Penelitian ini agar mampu memberikan sumbangsih terhadap Ustadzah
yang berguna meningkatkan keterampilan, keprofesionalan seorang
pendidik dalam penerapan pembelajaran metode Ummi khususnya pada
materi membaca Al-Qur’an.
3. Peneliti
Secara tidak langsung hasil penelitian dapat menambah cakrawala
pengetahuan maupun keilmuan perihal pembelajaran Al-Qur’an dengan
penerapan metode Ummi, serta peneliti mampu mengamalkannya dalam
kehidupan keseharian terutama kehidupan bermasyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Al-Qur’an
1. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam Bahasa
Inggris intruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Gagne dan
Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events
(kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) yang secara sengaja dirancang untuk
mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajarnya
dapat berlangsung dengan mudah. (Mulyono: 2012).
Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan yang dilakukan guru
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan
program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. Sedangkan yang dimaksud
dengan kemampuan mengelola proses pembelajaran adalah kesanggupan
atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang
edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan
perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai
tujuan pengajaran. (Suryosubroto: 2019)
2. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an menurut Bahasa berasal dari Bahasa arab yaitu, bentuk
jamak dari kata benda mashdar dari kata kerja qara’a, yaqra’u, qur’anan
yang berarti bacaan yang berulang-ulang. Sedangkan menurut istilah Al-
Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw sebagai wahyu melalui Malaikat Jibril dan diturunkan secara
berangsur-angsur (mutawattir). Al-Qur’an juga merupakan mu’jizat Nabi
Muhammad saw yang terbesar dan masih ada sampai saat ini. Kita sebagai
umatnya Nabi Muhammad saw wajib membaca dan memahami makna Al-
Qur’an karena, membaca Al-Qur’an merupakan ibadah dan barang siapa
4
5
yang mengaku dirinya umat Nabi Muhammad tapi tidak mau membaca
Al-Qur’an maka ia akan tersesat dalam kehidupannya.
B. Metode Ummi
1. Pengertian Metode Ummi
Asal mula mengapa metode ini diberi nama Ummi yaitu yang
pertama Ummi sendiri bermakna “Ibuku” (berasal dari Bahasa Arab dari
kata “Ummun” dengan tambahan ya’ mutakallim). Selain itu yang kedua
menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa
pada kita semua kecuali orang tua kita terutama ibu. Ibulah yang telah
mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan bahasa pada kita
dan orang yang paling sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu
kita. Semua anak pada usia 5 tahun bisa berbicara bahasa ibunya.
Kemudian, yang ketiga pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
Al-Qur’an Metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu dan pada
hakikatnya pendekatan bahasa ibu itu ada 3 unsur yaitu :
a. Direct Methode (Metode Langsung)
Langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak
penjelasan. Dengan kata lain learning by doing, belajar dengan
melakukan secara langsung.
b. Repeatation (diulang-ulang)
Bacaan Al-Qur’an akan semakin keliatan keindahan, kekuatan,
dan kemudahannya Ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam
Al-Qur’an. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan Bahasa kepada
anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya dengan
mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang
berbeda-beda.
6
b. Visi
Visi Ummi Foundation adalah menjadi Lembaga terdepan
dalam melahirkan generasi Qur’ani. Ummi Foundation bercita-cita
menjadi percontohan bagi lembaga-lembaga yang mempunyai visi
yang sama dalam mengembangkan pembelajaran Al-Qur’an yang
mengedepankan pada kualitas dan kekuatan sistem.
7
c. Misi
Misi metode Ummi yaitu mewujudkan Lembaga profesional
dalam pengajaran Al-Qur’an yang berbasis sosial dan dakwah,
membangun sistem manajemen pembelajaran Al-Qur’an yang berbasis
pada mutu, menjadi pusat pengembangan pembelajaran dan dakwah
Al-Qur’an pada masyarakat.
b. Klasikal Individual
Metodologi klasikal individual adalah sebuah metode
pembelajaran baca Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara membaca
Bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah
dianggap tuntas oleh guru, pembelajaran dilanjutkan dengan
individual. Metodologi ini digunakan jika, dalam satu kelompok
8
jilidnya sama dan halamannya beda, biasanya dipakai untuk jilid 2 atau
jilid 3 ketas.
METODE PENELITIAN
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok pembicaraan atau permasalahan
yang diteliti meliputi: hal perkara atau orang. Objek penelitian ini adalah salah
satu ustadz di TPQ Al Muttaqien yaitu Bapak Slamet Subur.
C. Teknik Penelitian
1. Teknik Penelitian
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan wawancara.
a. Studi kepustakaan adalah Teknik pengumpulan data atau karya tulis
ilmiah yang berikaitan dengan objek penelitian atau pengumpulan data
yang bersifat kepustakaan. Penulis menggunakan metode ini untuk
menghimpun informasi yang lebih relevan dengan topik atau masalah
yang menjadi objek penelitian.
b. Wawancara adalah suatu percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewacara untuk mendapatkan
informasi terpercaya. Penulis menggunakan metode ini untuk
melakukan wawancara kepada salah satu ustadz TPQ Al Muttaqien.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Studi Kepustakaan
Penggunaan metode Ummi meliputi proses pembagian meliputi
proses pembagian beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan anak
seperti kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi. Hal ini
akan terlihat proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an dapat
berjalan dengan lancar dan bisa optimal. Selain itu, melatih daya saing
santri antar sesama santri untuk berproses dalam mengembangkan
kemampuan diri untuk belajar membaca Al-Qur’an. Dari situ, mulai
muncul semangat antar santri untuk lebih baik dalam belajar membaca Al-
Qur’an.
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
narasumber Bapak Slamet Subur pada tanggal 04 Maret 2023 diperoleh
data sebagai berikut.
Bahwa TPQ Al-Muttaqien mulai menggunakan metode Ummi
pada tahun 2019. Penggunaan metode ini diterapkan karena banyaknya
santri yang kualitas membaca Al-Qur’an nya kurang baik. Serta agar santri
lebih semangat dan termotivasi dalam belajar membaca Al-Qur’an karena
dengan menggunakan metode Ummi lebih dan menyenangkan serta
menggunakan irama rost (naik-turun).
Penggunaan metode Ummi di TQP Al-Muttaqien ini menggunakan
buku Ummi jilid 1-6. Ketika sudah di jilid 5 maka akan diselingi dengan
pembelajaran tajwid dan ghorib sampai ke jilid 6. Jika sudah
menyelesaikan semua jilid, baru lanjut ke Al-Qur’an. Serta kelebihan
metode ini adalah menggunakan pendekatan ibu, goodwill manajemen,
dan memiliki guru yang bersertifikat. Sedangkan kekurangan metode ini
adalah banyaknya buku pegangan dan target waktu yang lama.
11
12
B. Pembahasan
1. Penggunaan metode Ummi dalam pembelajan Al-Qur’an di TPQ Al-
Muttaqien
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui jika penggunaan
metode ummi di TPQ Al-Muttaqien ini mulai diterapkan dan digunakan
pada awal tahun 2019. Penggunaannya menggunakan buku Ummi jilid 1-6
dan tajwid serta gharib. Setelah khatam jilid. Setelah itu meneruskan ke
Al-Qur’an. Sistemnya privat individual yaitu maju satu persatu secara
bergantian menghadap ke gurunya untuk membaca Al-Qur’an dan yang
lainnya diberi tugas membaca sendiri-sendiri pelajaran yang kemarin.
Untuk evaluasinya dilakukan secara langsung oleh setiap guru ketika
murid itu mengaji di hadapan guru. Ketika bacaannya sudah baik dan
benar, maka guru akan melanjutkan ke bacaan selanjutnya. Namun, jika
belum baik dan benar, maka akan dibenarkan oleh gurunya hingga murid
paham, tapi belum bisa dilanjutkan ke bacaan selanjutnya.
3) Sertifikasi Guru
Sertifikasi Guru adalah proses pertama dan utama yang
untuk menjamin mutu sebuah hasil. Sertifikasi Guru merupakan
proses standarisasi mutu pada setiap guru yang akan mengajarkan
atau menggunkan metode Ummi. Adapun kualifikasi guru dalam
metode Ummi yaitu: Tartil dalam membaca al-Qur’an, menguasai
Ghorib dan Tajwid dasar, terbiasa membaca al-Qur’an setiap hari,
Menguasai metodologi Ummi, Berjiwa da’i dan murobbi, Disiplin
waktu, dan Komitmen pada mutu.
b. Kekurangan
1) Banyaknya Buku Pegangan
Jika dilihat secara teknis, buku pegangan atau buku jilid
Ummi dianggap terlalu tebal. Ketebalan halaman tersebut
mencapai 40 halaman sendiri. Padahal standar ketebalan halaman
paling umum sekitar 20-25 halaman saja.
2) Target Waktu
Metode Ummi bisa dibilang memiliki target waktu
diusahakan cepat. Padahal, halaman pertama saja sudah 40
halaman, dan dituntut oleh target waktu dalam membaca Al-Quran,
tentu ini cukup mempengaruhi tenggat waktu yang ditentukan.
Itulah kelemahan dari metode ummi. Barangkali kamu merasakan
kelemahan lain yang belum tersebutkan di sini? Kamu boleh
tuliskan di kolom komentar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Lembaga TPQ Al-Muttaqien
Pelaksanaan proses pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi
di TPQ Al-Muttaqieni sudah baik. Semoga bisa lebih ditingkatkan lagi
dari segi pembelajarannya agar menjadi lebih baik lagi dan bisa
mewujudkan tujuan yang diinginkan bersama. Kemudian yang lebih utama
dari segi aturan dan tata tertib, agar para murid bisa menjadi lebih disiplin
dan tanggungjawab dalam tugasnya sebagai murid.
14
15
2. Bagi Masyarakat
Untuk masyarakat di sekitar TPQ Al-Muttaqien diharapkan terus
mendukung proses pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi yang
dilaksanakan di TPQ Al-Muttaqien dengan membimbing anak-anaknya
untuk selalu belajar Al-Qur’an baik di TPQ maupun di rumah. Sehingga
nantinya dapat diwujudkan generasi yang berakhlak Qur’ani.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
Global. Malang: UIN-Maliki Press. 2012.
16
RIWAYAT HIDUP
MTsN 10 Nganjuk
MAN 2 Nganjuk
Ibu : Purwaningtyas
17
LAMPIRAN
18