Anda di halaman 1dari 33

DAMPAK PORNOGRAFI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA

KARYA TULIS

Karya Tulis yang Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Dalam Mengikuti UAP (Ujian Akhir Pesantren)

Disusun oleh:

MUHAMMAD ARIFIN HIDAYAT

NISN:

62.542522

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 69 MATRAMAN


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
1444-1445 H / 2023-2024 M
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ini telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir

Pesantren (UAP) tingkat Mu’alimin/Aliyah Pesantren Persatuan Islam 69

Matraman Jakarta Timur.

Disetujui pada tanggal: _____________________________________ 1445 H


2023 M

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Rizdki Elang Gumelar, M.Pd. Saepuloh, M.Pd.


NPA : NIAT : 02.17.41197.001

Mengetahui:
Mudir Mu’allimin/Aliyah,
Arfie Novrian, S. S.
NIAT :

LEMBAR PENGESAHAN

Sidang Munaqosah tingkat Mu’allimin/Aliyah Pesantren Persatuan Islam 69

Matraman Jakarta Timur yang diadakan di:

Jakarta, __________________________________________________ 1445 H


2023 M

Mengesahkan Karya Tulis Saudara/i:

Nama Santri : Muhammad Arifin Hidayat

Nomor Induk :

Judul Karya Tulis : Dampak Pornografi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Yudisium :
Mengesahkan:

Penguji I Penguji II

…………………… ………………………
NIAT : NIAT :

Mengetahui:
Pimpinan Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta,
Al-Mudirul ‘Am

Drs Beben Mubarok, M. A.


NIAT : 01.50.33580.01
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih

diberi kesempatan untuk merasakan nikmat atas segala kesempurnaan ciptaan-

Nya. Shalawat serta salam semoga selalu Allah limpahkan kepada Nabi

Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan sampailah kepada kita

selaku umatnya.

Dengan kuasa Ilahi Rabbi, penulis telah dapat menyelesaikan karya tulis

yang sederhana ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, baik berupa moril

maupun materil, tetapi itu semua insyaa Allah akan menjadi kebanggaan tersendiri

bagi penulis.

Dalam perwujudan karya tulis ini, penulis menyadari bahwa dalam

penyusunannya masih banyak sekali kekurangan yang disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya pengetahuan penulis yang masih sangat kurang. Maka dari itu,

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam

penyusunan karya tulis ini.

Selain dari itu, mengingat jasa baik dari semua pihak yang telah

memberikan bantuan yang sangat berarti dalam penyusunan karya tulis ini, maka

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan dukungan sehingga terwujudnya karya tulis ini. Tak lupa penulis

ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ust Rizdki Elang Gumelar, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran membimbing dan meluangkan waktunya selama penyusunan karya

tulis.

2. Ust. Saepuloh, M.Pd., selaku pembimbing II sekaligs sebagai guru Bahasa

Indonesia yang dengan penuh ketelitian memberikan bimbingan dan masukan-

masukan yang sangat berarti.

3. Ust Drs Beben Mubarok, M. A., selaku Mudir ’Am Pesantren Persatuan Islam

69, Matraman, Kota Administrasi Jakarta Timur.

4. Ust. Arfie Novrian S. S., selaku Mudir Mu’allimin/Aliyah.

5. IbuVivi Chifzi,S. Pd., selaku wali kelas III Mu’allimin.

6. Para Asatidz dan Asatidzah Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman, Jakarta

Timur.

7. Orang tua yang selalu memberikan penulis semangat dan dukungan dalam

menjalani hidup ini.

8. Teman-teman yang selalu memberi masukan dan saran dalam penyusunan

karya tulis ini.

9. Teman-teman kelas XII-IPS yang selalu membuat penulis semangat dan

bahagia dalam menjalani ujian-ujian, termasuk penulisan karya tulis.

10. Teman-teman seperjuangan kelas III Mu’allimin/Aliyah yang telah

memberikan bantuan dan semangat perjuangan serta motivasi.


Semoga amal baik mereka semua diterima oleh Allah SWT dan diberi

pahala yang berlipat ganda. Dan dengan selesainya karya tulis ini, penulis sangat

berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun

bagi para pembaca. Sekiranya dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan

maupun kesalahan, saya minta maaf.

Dalam kehidupan tak ada satu pun yang sempurna. Demikian juga dengan

karya tulis ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna

memperkecil kesalahan yang penulis buat.

Jakarta, November 2019

Penulis:

Muhammad Arifin Hidayat


DAFTAR ISI

LEMBAR MOTO...................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI.........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................

B. Identifikasi Masalah....................................................................

C. Pembahasan Masalah...................................................................

D. Perumusan Masalah.....................................................................

E. Tujuan Penulisan.........................................................................

F. Manfaat Penulisan.......................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tidur

1. Pengertian Tidur....................................................................

2. Jenis Tidur.............................................................................

3. Prinsip Tidur Berkualitas.......................................................

B. Ashabul Kahfi

1. Pengertian Ashabul Kahfi......................................................

2. Ayat-Ayat Alquran Kisah Ashabul Kahfi dan

penjelasannya........................................................................
C. Sains

1. Pengertian Sains....................................................................

2. Ruang Lingkup Sains............................................................

D. Alquran

1. Pengertian Alquran................................................................

2. Aspek Kemukjizatan Alquran...............................................

BAB III PEMBAHASAN

A. Kisah Ashabul Kahfi

1. Awal Kisah Ashabul Kahfi....................................................

2. Kisah Tidur Ashabul Kahfi...................................................

B. Fenomena Ilmiah Kisah Ashabul Kahfi dalam Perspektif Sains

dan Alquran

1. Teori Relativitas Waktu.........................................................

2. Penonaktifan Fungsi Indra Pendengaran...............................

3. Penonaktifan Sistem dan Jaringan Aktif pada Rangka

Kerangka Otak.......................................................................

4. Change Position....................................................................

5. Sinar Matahari dengan Kadar yang Seimbang dan

Memadai................................................................................

6. Mata yang Terjaga dalam Kondisi Tidur...............................

BAB IV PENUTUP

A. K

esimpulan...........................................................................................
B. Saran-Saran..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi bagaikan dua mata pisau yang di mana ada

dua sisi yang bisa menguntungkan dan di sisi lain juga bisa

membahayakan. Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi ialah

tersebarnya pornografi. Di era teknologi seperti saat ini, pornografi sangat

mudah sekali di akses melalui media, terutama media internet. Akses

internet yang sangat mudah didapatkan oleh kalangan remaja dan anak-

anak membuat pornografi semakin mudah diakses melalui media internet.

Tidak hanya itu, pornografi juga terkadang bisa ditemukan di dalam buku,

majalah, komik, film bahkan dalam buku pelajaran pun sudah tersebar

konten-konten pornografi. Survei Komnas Perlindungan Anak Pada tahun

2010 mengungkapkan dari 4.500 remaja di 12 kota bahwasannya 97%

remaja yang berstatus siswa pernah menonton atau mengakses di internet

tentang pornografi1

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

memutus akses 1,9 juta konten pornografi sebagai bentuk nyata

melindungi masyarakat Indonesia dari penyebaran konten negatif di ruang

1
https://jariungu.com/berita_list.php?idBerita=33619
digital. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie

Setiadi mengatakan berdasarkan data Direktorat Jenderal Aplikasi

Informatika (Ditjen Aptika) Kemenkominfo bahwa hingga 14 September

2023 konten pornografi yang diputus aksesnya total 1.950.794. “Ada

sekitar 1.211.573 konten di website, kemudian di media sosial sebanyak

737.146 konten dan di platform file sharing sebanyak 2.075 konten,” ujar

Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat. Secara lebih

spesifik, Budi mengatakan di masa kepemimpinannya yang dimulai sejak

17 Juli 2023 ada sebanyak 60.791 konten pornografi yang telah ditangani

Kemenkominfo. Adapun untuk konten yang paling banyak ditangani

berasal dari media sosial berjumlah 42.521 konten, selanjutnya dari

website sejumlah 18.219 konten, serta 51 konten berasal dari platform file

sharing.

Kewenangan Kementerian Kominfo menangani pemutusan akses

ke konten pornografi tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

serta Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang PSE Lingkup

Privat.Selain konten pornografi, Kementerian Kominfo juga berhak

memutus langsung akses ke konten dengan muatan perjudian sesuai

dengan aturan yang sama. Sebelumnya, terkait dengan pemberantasan

konten pornografi pada Senin (31/7) Polda Metro Jaya menangkap dua

orang tersangka atas kasus rumah produksi film porno di Pasar Minggu,

Jakarta Selatan.Dua tersangka itu ialah I selaku sutradara sekaligus


pemilik dan pengelola web dari rumah produksi, serta JAAS sebagai

kamerawan.Penangkapan itu merupakan hasil pengembangan dari temuan

situs web dengan nama "kelasbintang" yang berisikan tentang film adegan

dewasa oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polda Metro

Jaya pada Senin (17/7)Selanjutnya, pada Selasa (1/8) Tim Unit 3 Subdit

IV Tipid Siber.

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya kembali mengamankan tiga

tersangka lainnya dari hasil pengembangan yaitu AIS selaku editor film,

AT sebagai sound enginering, dan SE yang merupakan sekretaris serta

talent dari rumah produksi tersebut.Dari hasil penggeledahan, sejumlah

barang bukti yang digunakan dalam produksi film juga ditemukan dari

lokasi penangkapan.Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu set

alat syuting (kamera, tripod, lensa, dan speaker), 5 hardisk, 1 flashdisk, 5

telepon genggam, 2 laptop, 2 PC komputer, serta 2 televisi.

Pornografi memang sangat sudah menyebar luas di Indonesia,

tidak hanya remaja, bahkan anak-anak pun sudah banyak yang

mengaksesnya. Berdasarkan Survei Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan 66,6

persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia

menyaksikan kegiatan seksual (pornografi) melalui media daring (online).

Data tersebut juga mengungkapkan 34,5 persen anak laki-laki pernah


terlibat pornografi atau mempraktikkan langsung kegiatan seksual, dan 25

persen anak perempuan.2

Sekolah sebagai instansi Pendidikan dan pencetakan SDM bangsa

juga tidak bisa terlepas dari sasaran penyebaran pornografi. Apalagi siswa-

siswa masih dalam tahap remaja yang memiliki rasa ingin tahuan yang

sangat tinggi. Pornografi sudah begitu luas beredar didalam kehidupan kita

maupun dikalangan masyarakat, terutama Indonesia.

Undang-undang Porngrafi yang sudah di buat pun seolah-olah

tidak ada dampaknya, semakin di larang semakin penasaran, tanpa

mempertimbangkan manfaat maupun mudharat berbagai carapun di

lakukan siswa untuk dapat mengakses pornografi.

UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi diciptakan untuk

memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara dari

pornografi, terutama bagi anak dan perempuan. Padahal sudah tertulis

jelas bahwa Indonesia melarang adanya pornografi, baik berupa komik,

majalah, mau pun film.3

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu

perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”


2
https://news.republika.co.id/berita/r3dtc3425/666-persen-anak-tonton-pornografi-di-media-daring
3
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_44.pdf
Dalam Agama Islam pun melihat aurat yang bukan mahkrom nya

haram, apa lagi menonton dan melihatnya di majalah vulgar yang bisa

mengundang syahwat.

Melihat kondisi demikian, hal ini dapat menjadi PR besar bagi

orang tua dan guru supaya bisa mengontrol siswa dan anaknya sebagai

generasi muda penerus bangsa Indonesia. Berdasarkan latar belakang di

atas penulis tertarik untuk membahas karya tulis dengan judul Dampak

Pornografi terhadap Prestasi belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan, penulis

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian yaitu :

1. Anak-anak mudah mengakses pornografi.

2. Kemajuan teknologi berpotensi terhadap mudahnya mengakses pornografi.

3. Pornografi bisa ditemukan di berbagai media.

4. Pornografi menyebar luas di Indonesia.

5. Sekolah menjadi sasaran penyebaran pornografi.

6. Pornografi berdampak pada menurunnya prestasi belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasih masalah di atas, penulis membatasi

masalah tentang Dampak Pornografi terhadap Prestasi belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

pembahasan masalah di atas, karya tulis ini dapat dirumus kan

sebagai berikut: “Apa dampak pornografi terhadap prestasi belajar siswa?”

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam penulisan katya tulis ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dampak pornografi terhadap belajar siswa.

2. Untuk mengetahui sudut pandang islam terhadap pornografi.

F. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah:

1. Dapat mengetahui dampak bahayanya pornografi bagi siswa.

2. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan penambahan pembelajaran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pornografi

Menurut bahasa, pornografi berasal dari bahasa Yunani "porne"

yang berarti perempuan jalan dan "graphein" yang berarti menulis. Dari

pengertian ini, pornografi dapat diartikan sebagai penggambaran tingkah

laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu

birahi. Namun, pengertian pornografi mengalami perkembangan seiring

dengan penafsiran orang per orang menurut perspektif yang dipakainya.

Pluralitas pengertian itu antara lain disebabkan oleh perbedaan sudut

pandang, seperti sudut pandang hukum, moral, agama, seni, psikologi,

bahkan sosiologi4 5 6.

Pornografi dapat menggunakan berbagai media teks tertulis

maupun lisan, foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak

(termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernapas

tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks

erotik yang diucapkan dan/atau suara-suara erotik lainnya,

sementara majalah sering kali menggabungkan foto dan teks


4
http://repositori.umrah.ac.id/3581/3/FANIA_TRI_REJEKI_170574201101_IlmuHukum%20-
%20Bab%20I.pdf
5
http://eprints.walisongo.ac.id/194/3/062211004_Bab2.pdf
6
http://digilib.unila.ac.id/318/11/BAB%20II.pdf
tertulis. Novel dan cerita pendek menyajikan teks tertulis, kadang-kadang

dengan ilustrasi. Suatu pertunjukan hidup pun dapat disebut porno7.

Dapat disimpulkan pornografi adalah segala sesuatu dalam bentuk

gambar, tulisan, kata-kata, gerak tubuh yang yang mengarah pada

kecabulan yang dibuat untuk merangsang seksualitas.

B. Anak Mudah Mengakses Pornografi

Kemudahan akses internet dan media sosial bagi siapa saja saat ini

justru menjadi kekhawatirkan orangtua yang memiliki anak. Tidak sedikit

anak yang sudah diberikan handphone sendiri oleh orangtuanya sehingga

tanpa pantauan orangtua, mereka bisa mengakses apa saja yang ada di

dalam handphone tersebut termasuk konten pornografi. Maraknya konten

pornografi dan tontonan yang tidak layak ditonton menjadi tantangan

orangtua supaya anak-anak tidak mudah terpapar. Konten pornografi

sangat berbahaya bagi perkembangan anak dan bisa merusak hingga

menurunkan fungsi otak. Kerusakan otak akibat kecanduan pornografi

bahkan lebih berat dibandingkan kecanduan lainnya. Karena ia bisa

merangsang banyak hal, baik terkait fisik dan juga emosi.

Konten pornografi bisa muncul dari mana saja. Termasuk

melalui film, video klip, games, media sosial dan juga iklan. Pornografi

yang tidak sengaja dilihat anak akan membuat mereka merasa


7
https://id.wikipedia.org/wiki/Pornografi#
penasaran. Jika tidak segera dicegah, anak akan terus kecanduan konten

tersebut dan dampaknya sangatlah tidak baik.

Kecanduan pornografi memengaruhi fungsi otak, merangsang

tubuh, fisik dan juga emosi yang diikuti dengan perilaku seksual. Menurut

Ahli Bedah Saraf rumah sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L.

Hilton yang dilansir dari laman Pusat Penyuluhan Sosial, kerusakan otak

akibat kecanduan pornografi lebih berat dibandingkan dengan kecanduan

hal lain8

C. Jenis-Jenis Media Pornografi

Dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 (UU Pornografi) yang

dimaksud dengan jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi

yang disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui

pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon,

internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta surat kabar, majalah, dan

barang cetakan lainnya.

Sedangkan menurut Armando, 2004, jenis media yang

mengandung unsur pornografi adalah: Media audio (dengar) seperti siaran

radio, kaset, CD, telepon, ragam media audio lain yang dapat diakses di

internet:

8
Dampak Konten Pornografi untuk Anak dan Cara Mengatasinya (popmama.com)
1. Lagu-lagu yang mengandung lirik mesum, lagu-lagu yang mengandung

bunyi-bunyian atau suara-suara yang dapat diasosiasikan dengan kegiatan

seksual;

2. Program radio dimana penyiar atau pendengar berbicara dengan gaya

mesum

3. Jasa layanan pembicaraan tentang seks melalui telepon (party line, dan

sebagainya.

4. Media audio-visual (pandang-dengar) seperti program televisi, film layar

lebar, video, laser disc, VCD, DVD, game komputer, atau ragam media

audio visual lainnya yang dapat diakses di internet:

5. Film-film yang mengandung adegan seks atau menampilkan artis yang

tampil dengan berpakaian minim, atau tidak (atau seolah-olah tidak)

berpakaian;

6. Adegan pertunjukan musik dimana penyanyi, musisi atau penari latar hadir

dengan tampilan dan gerak yang membangkitkan syahwat penonton.

7. Media visual (pandang) seperti koran, majalah, tabloid, buku (karya sastra,

novel populer, buku non-fiksi) komik, iklan billboard, lukisan, foto, atau

bahkan media permainan seperti kartu:


8. Berita, cerita, atau artikel yang menggambarkan aktivitas seks secara

terperinci hasrat seksual pembaca.

9. Gambar, foto adegan seks atau artis yang tampil dengan gaya yang dapat

membangkitkan daya tarik seksual.

10. Iklan di media cetak yang menampilkan artis dengan gaya yang

menonjolkan daya tarik seksual. atau yang memang dibuat dengan cara

yang sedemikian rupa untuk merangsang

11. Fiksi atau komik yang mengisahkan atau menggambarkan adegan seks

dengan cara yang sedemikian rupa sehingga membangkitkan hasrat

seksual.9

D. Pornografi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Prestasi akademik dapat diukur dengan suatu pencapaian tingkat

keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah

dilakukan oleh seseorang secara maksimal. Salah satu indikator prestasi

akademik yaitu nilai ulangan harian, PTS dan PAS, nilai rapor, dan nilai

UAP. Makin tinggi skor yang diperoleh, artinya tingkat keberhasilan dan

kesuksesan yang diraih makin baik. Sebaliknya, makin rendah skor yang

diperoleh, artinya tingkat kegagalan makin tinggi karena (biasanya) akan

sulit untuk melanjutkan ke sekolah atau kampus yang unggul.10


9
https://konsultasiskripsi.com/2019/02/02/jenis-jenis-media-pornografi-skripsi-dan-tesis/
10
https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/06/07/dampak-pornografi-dan-seks-bebas-terhadap-
prestasi-akademik-bag-ii/
Pornografi dapat memiliki dampak negatif pada kinerja akademik

siswa. Berdasarkan hasil pencarian, berikut adalah beberapa cara di mana

pornografi dapat memengaruhi kinerja akademik siswa:

1. Pornografi dapat menyebabkan siswa menjadi terganggu dan

kehilangan fokus pada penelaahan mereka. Ini karena pornografi dapat

secara otomatis mengubah pikiran mereka dan membuat mereka

kurang fokus pada tanggung jawab akademis mereka.

2. Pornografi dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi mereka

untuk belajar dan belajar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan

prestasi akademik dan nilai yang lebih rendah.

3. Pornografi dapat menyebabkan kecanduan, yang dapat menyebabkan

siswa menghabiskan lebih banyak waktu menonton film porno

daripada belajar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi

akademik dan nilai yang lebih rendah.

4. Pornografi dapat menyebabkan perilaku negatif, seperti melakukan

hubungan seks pranikah. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan yang

tidak diinginkan, infeksi menular seksual, dan konsekuensi negatif

lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa.


5. Guru dan orangtua mungkin tidak menyediakan bimbingan yang cukup

kepada siswa mengenai bahaya pornografi dan bagaimana itu dapat

memengaruhi kinerja akademik mereka. Ini dapat menuntun pada

siswa menjadi lebih mungkin untuk terlibat dalam pornografi dan

perilaku negatif lainnya.

Adalah penting bagi orangtua, guru, dan orang dewasa lainnya

untuk menyediakan bimbingan dan dukungan kepada siswa untuk

membantu mereka menghindari dampak negatif dari pornografi dan

berfokus pada tanggung jawab akademik mereka.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Dampak Pengaruh Pornografi Terhadap Prestasi Kognigtif

Pengaruh pornografi terhadap prestasi kognitif adalah topik yang telah

banyak diteliti, dan hasilnya bisa bervariasi. Berikut beberapa dampak

yang mungkin terjadi pada prestasi kognitif akibat paparan pornografi:

1) Gangguan Konsentrasi: Melihat konten pornografi secara berlebihan

dapat mengganggu konsentrasi dan fokus seseorang. Ini dapat

menyebabkan penurunan produktivitas dalam tugas-tugas berpikir

kompleks, seperti belajar atau bekerja.

2) Gangguan Emosi: Paparan pornografi yang berlebihan atau tidak sehat

dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan bersalah. Ini dapat

memengaruhi keadaan emosi dan kesejahteraan mental, yang pada

gilirannya dapat memengaruhi prestasi kognitif.

3) Penurunan Penghargaan Berlebihan: Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa konsumsi pornografi yang berlebihan dapat memengaruhi

sistem penghargaan otak. Hal ini dapat mengganggu kemampuan

seseorang untuk merasakan kepuasan dari tugas-tugas yang lebih

bermanfaat secara kognitif.

4) Perilaku Seksual yang Berisiko: Konsumsi pornografi yang berlebihan

atau tidak sehat dapat memengaruhi perilaku seksual seseorang. Ini

dapat mengganggu perencanaan dan pengambilan keputusan yang


berhubungan dengan seksualitas, yang pada gilirannya dapat

memengaruhi prestasi kognitif dalam hal keputusan yang bijak.

5) Gangguan Tidur: Menonton pornografi sebelum tidur atau sepanjang

malam bisa mengganggu pola tidur. Gangguan tidur dapat

mengakibatkan gangguan kognitif seperti penurunan kemampuan

konsentrasi, ingatan, dan pemecahan masalah.

Penting untuk diingat bahwa dampak pornografi pada prestasi kognitif

dapat berbeda-beda antara individu. Beberapa orang mungkin lebih tahan

terhadap dampak negatif, sementara yang lain mungkin lebih rentan.

Penting untuk menjaga keseimbangan dan mengonsumsi konten

pornografi dengan bijak, jika memang memutuskan untuk melihatnya.

Selain itu, jika seseorang merasa bahwa pornografi telah mengganggu

prestasi kognitif atau kesejahteraan mereka, penting untuk mencari

dukungan atau bantuan profesional11 12 13 14

B. Dampak Pengaruh Pornografi Terhadap Prestasi Afektif

11
https://www.researchgate.net/publication/
317508970_Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upaya_Guru_Pembimbing_untu
k_Mengatasinya
12
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/download/696/590
13
https://id.scribd.com/document/326492010/Makalah-Pengaruh-Film-Porno-terhadap-Prestasi-
Belajar-Peserta-Didik
14
https://123dok.com/document/qm8wpx9z-pengaruh-pornografi-terhadap-perilaku-belajar-
siswa.html
Berdasarkan hasil pencarian, ada informasi terbatas tentang

dampak spesifik pornografi pada kinerja afektif siswa. Namun, jelas

bahwa pornografi dapat memiliki efek negatif pada perilaku dan kesehatan

mental siswa, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja

afektif mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana pornografi dapat

memengaruhi perilaku dan kesehatan mental siswa:

1. Pornografi dapat menyebabkan siswa menjadi terganggu dan kehilangan

fokus pada penelaahan mereka. Hal ini dapat menyebabkan penurunan

motivasi dan minat belajar, yang dapat mempengaruhi kinerja afektif

mereka.

2. Pornografi dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi mereka untuk

belajar dan belajar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi dan

minat belajar, yang dapat mempengaruhi kinerja afektif mereka.

3. Pornografi dapat menyebabkan kecanduan, yang dapat menyebabkan

siswa menghabiskan lebih banyak waktu menonton film porno daripada

terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan pengembangan afektif

positif, seperti menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga atau

terlibat dalam hobi.

4. Pornografi dapat menyebabkan perilaku negatif, seperti melakukan

hubungan seks pranikah. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bersalah,

malu, dan emosi negatif lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan

mental siswa dan kinerja afektif.


Adalah penting bagi orangtua, guru, dan orang dewasa lainnya

untuk menyediakan bimbingan dan dukungan kepada siswa untuk

membantu mereka menghindari dampak negatif dari pornografi dan

berfokus pada kegiatan yang mempromosikan pengembangan afektif

positif.

Ini dapat mencakup mendorong siswa untuk meluangkan waktu

bersama teman dan keluarga, terlibat dalam hobi, dan mencari bantuan jika

mereka bergumul dengan kecanduan atau emosi negatif yang berkaitan

dengan penggunaan pornografi.

Menyediakan pendidikan mengenai bahaya pornografi dan

bagaimana itu dapat memengaruhi kesehatan mental dan kinerja afektif

mereka juga dapat membantu15 16 17

C. Dampak Pengaruh Pornografi Terhadap Prestasi Psikomotor

Pengaruh pornografi terhadap prestasi psikomotor, yang

melibatkan kemampuan fisik dan koordinasi tubuh, tidak sebaiknya terlalu

dipertimbangkan karena hubungan langsung antara konsumsi pornografi

dan prestasi psikomotor biasanya tidak terlalu kuat atau relevan. Prestasi

psikomotor lebih sering terkait dengan keterampilan fisik dan aktivitas

sehari-hari yang melibatkan koordinasi tangan, mata, atau gerakan tubuh.

15
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6571756/
16
https://marripedia.org/effects_of_pornography
17
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10399954/
Ketika seseorang melihat pornografi, biasanya tidak ada

keterlibatan fisik atau aktivitas psikomotor yang signifikan. Pornografi

lebih bersifat visual dan seringkali pasif, sehingga dampaknya pada

prestasi psikomotor sangat terbatas. Namun, ada beberapa faktor sekunder

yang dapat memengaruhi prestasi psikomotor yang berkaitan dengan

konsumsi pornografi, misalnya:

1. Gangguan Tidur: Konsumsi pornografi terlalu sering atau pada waktu tidur

dapat mengganggu pola tidur, dan kurang tidur dapat berdampak negatif

pada kinerja fisik dan psikomotor sehari-hari.

2. Kesejahteraan Emosional: Jika konsumsi pornografi menyebabkan stres,

kecemasan, atau perasaan bersalah yang signifikan, ini dapat mengganggu

kesejahteraan emosional seseorang, yang pada gilirannya dapat

mempengaruhi kemampuan fisik dan psikomotor.

3. Kecanduan atau Gangguan Perilaku: Jika seseorang mengalami kecanduan

pornografi atau perilaku seksual yang tidak sehat yang melibatkan

konsumsi pornografi, ini dapat mengganggu fokus dan perhatian pada

aktivitas fisik atau psikomotor yang lebih penting.

Dalam banyak kasus, dampak negatif pada prestasi psikomotor

lebih disebabkan oleh faktor-faktor lain yang mungkin terkait dengan

konsumsi pornografi, seperti gangguan tidur atau masalah emosional. Oleh

karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam konsumsi


pornografi dan memperhatikan kesejahteraan secara keseluruhan, termasuk

tidur yang cukup dan kesehatan emosional, untuk menjaga prestasi

psikomotor yang baik.

D. Pornografi Menurut Agama Islam

Islam sudah mengajarkan kepada kita untuk tidak mendekati zina

dan juga sudah Allah katakan dalam Quran surat Al-Isra ayat 32:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah

suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

Pandangan tentang pornografi dalam Islam adalah sangat jelas dan

konsisten. Islam mengajarkan bahwa pornografi dan perilaku seksual yang

tidak pantas sangat dihindari.

Dan juga Islam mengajarkan bagaimana cara menghormati tubuh,

dalam Islam tubuh dianggap suci dan privasi siswa individu harus

dihormati pornografi melanggar prinsip-prinsip ini dengan

mengeksploitasi tubuh manusia untuk tujuan hiburan atau keuntungan.

Pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian Islam juga

menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan kerugian, baik dalam

pikiran maupun tindakan.


Kewajiban tanggung jawab bagi setiap individu dalam Islam

dianggap bertanggung jawab atas perbuatannya. Oleh karena itu, setiap

muslim diharapkan untuk menjauhi pornografi dan perilaku seksual yang

melanggar hukum agama.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara,

bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau

bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau

pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi

seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Pornografi dapat menggunakan berbagai media teks tertulis

maupun lisan, foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak

(termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernapas

tersengal-sengal.

Mudahnya mengakses intrnet dan media sosial bagi siapa saja saat

ini justru menjadi kekhawatirkan orangtua yang memiliki anak. Maraknya

konten pornografi dan tontonan yang tidak layak ditonton menjadi

tantangan orangtua supaya anak-anak tidak mudah terpapar. Konten

pornografi dapat sangat berbahya dan bisa merusak perkembangan otak

anak-anak terutama di kalangan prlajar yang bisa menyebab kan turunnya

prestasi belajar siswa.


B. Saran

Untuk menghindari dampak pornografi bagi perkembangan siswa orang tua

Anda mungkin juga menyukai