Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-

NILAI KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA

PAGARALAM

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Diajukan Oleh :

MISWANTO

NIM/NIMKO : 17.14.1658/0717.1701.021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)

KOTA PAGAR ALAM


LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

“HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-NILAI

KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA PAGARALAM”

Oleh : Miswanto

Nim : 17.14.1658

Disetujui dan Disahkan

Pembimbing

Dr. Hendi Karyanto, M.Pd.I


NIDN. 2119088501

KATA PENGANTAR

i
‫بِسْــــــــــــــــــ ِمالل ِهالرَّحْ َمنِال َّر ِحي ِْم‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian yang berjudul “HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL

TERHADAP NILAI-NILAI KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI

KOTA PAGARALAM” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan

proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan skripsi pada

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kota Pagar Alam dan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik

mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.

Untuk itu penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H. Deni Apriansyah, S.Ag,M.Pd.I, selaku ketua yayasan Islam

Pagar Alam Terima kasih telah mengizinkan kami menimba ilmu disni

hingga selesai.

2. Ibu Rita yulia Anggraini, M.Pd.I Selaku wakil ketua yayasan islam Pagar

Alam Terima kasih telah memberikan motivasi selama perkuliahan ini.

3. Bpk.Dr Imam Subhi,M.Pd.I, Selaku Ketua STIT Dalam hal ini saya

ucapkan Terima kasih atas segala dukungan dan kelancaran dalam

menyelesaikan perkuliahan ini.

4. Bpk.Dr Hendi Karyanto,M.Pd.I Selaku Kepala Biro Pendidikan tinggi dan

Asesor STIT-STEBIS Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

ii
waktunya dengan penelitian dan perhatian,membimbing,mendorong, serta

memberikan nasehat pada penulisan proposal.

5. Waka 1 Bid Akademik Bpk. Julius,M.Pd,I Terima kasih Atas semua

dukungan dan bantuannya.

6. Waka 1 Bid Kemahasiswaan Bpk.Rahmat Alpan,M.Pd.I Terima kasih

Atas semua dukungan dan bantuannya.

7. Bapak Ibu dosen yang Telah sabar dalam memberikan ilmu pengetahuan

yang menunjang demi tersusunya proposal ini.

8. Stap TU STIT yang telah membantu penulisan dalam mengurus segala

urusan dalam perkuliahan.

9. Bapak Turnamin, S.Pd selaku kepala sekolah SMK PGRI Kota Pagar

Alam Beserta Staf yang telah membantu dan mengizinkan penulisan untuk

melakukan penelitian di SMK PGRI Kota Pagar Alam.

Penulis yakin dalam penulisan proposal skripsi ini masih banyak

kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga mencapai kesempurnaan penyusunan proposal skripsi ini.

Mudah-mudahan proposalskripsi ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

kami semua. InsyaAllah .Aamiin

Pagar Alam, 2020

MISWA

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
PROPOSAL JUDUL...........................................................................1
A. Latar belakang masalah...................................................1
B. Identifikasi masalah.........................................................4
C. Rumusan masalah............................................................4
D. Batasan masalah...............................................................5
E. Tujuan Penelitian.............................................................5
F. Manfaat Penelitian...........................................................5
G. Tinjauan pustaka..............................................................6
H. Kerangka Teori................................................................8
I. Hipotesis........................................................................10
J. Metode Penelitian..........................................................11
K. Sistematika pembahasan................................................17
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran

iv
PROPOSAL SKIRPSI

HUBUNGAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP NILAI-NILAI

KEJUJURAN DI SMK PGRI KELAS XI KOTA PAGARALAM

A. Latar belakang masalah

Kecedasan dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya menilai

tindakan atau jalan hidup seseorang spritual adalah kecerdasan untuk menghadapi

dan memecahkan masalah makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup

manusia lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. “Kecerdasan Spritual”

disimbolkan sebagai Teratai Diri yang menggabungkan tiga kecerdasan dasar

manusia (rasional, emosional, dan spritual), tiga pemikiran (seri, asosiatif dan

penyatu), tiga jalan dasar pengetahuan (primer, sekunder dan tersier), dan tiga

tingkatan diri (pusat transpersonal,tengah-asosiatif-interpersonal, dan pringgiran-

ego personal). Kecerdasan spritual berkaitan dengan unsur pusat dari bagian diri

manusia yang paling dalam menjadi pemersatu seluruh bagian diri manusia lain. 1

Gambaran kecerdasan manusia dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai

kecerdasan spritual disini diartikan kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan yang menentukan

perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk

menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding

dengan yang lain.2

1
Masganti sit, Psikologi Agama1(Medan: Perdana Publishing,2011), Cet.1, hal.28
2
Cut Munasti, Vol.1 No 2 Tahun 2017,Jurnal Psikologi Indonesia, Hubungan Antara
Kecerdasan Spiritual Dengan Tingkat Kesopanan Siswa, diakses tanggal, 01 Maret 2018, hal 57-
59

1
IQ dan SQ terpisah atau bersama-sama tidak cukup untuk menjelaskan

keseluruhan kompleksitas kecerdasan manusia dan juga kekayaan jiwa serta

imajinasinya. SQ menjadikan kita makhluk yang benar utuh secara intelektual,

emosional dan spritualnya. SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi

sebagian orang menemukan cara pengungkapan melalui agama formal tetapi tidak

menjamin SQ tinggi. Banyak orang humanis dan atheis memiliki SQ sangat

tinggi, sebaliknya banyak orang yang aktif beragama memiliki SQ yang rendah.

Kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang dapat membantu kita membangun

dan mengembangkan diri kita secara utuh.3

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bertumpu pada bagian

dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar.

Kecerdasan spritual menjadikan manusia yang benar-benar utuh secara

intelektual, emosional dan spritual. Dan kecerdasan spiritual itulah yang kemudian

membentengi diri siswa agar terhindar dari perilaku yang menyimpang yang

dilakukan siswa/i atau remaja.

Kejujuran merupakan salah satu sifat yang diwajibkan Allah Swt. Hal ini

menandakan bahwa sifat jujur merupakan akhlak yang terpuji. Teori pendidikan

kejujuran menurut pendapat al-Ghazali yang dikutip oleh Shafwat Abdul

Fattah.Nilai-nilai agama yang terdapat dalam potensi spiritual peserta didik dapat

mempengaruhi nilai-nilai kejujuran mereka. Hal inilah yang menghubungkan

ketertarikan anak dengan materi pembelajaran agama Islam. Dengan kejujuran

3
Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ (Memanfaatkan Kecerdasan Spritual dalam Berfikir
Interalistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan), (Bandung: Mirzan,2001), hal.3-4

2
yang timbul itulah peserta didik yang dapat menghadapi permasalahan dalam

proses pembelajaran menjadi lebih positif.

Banyak sekolah yang menerapkan sistem yang menanamkan nilai-nilai

agama dan tujuan untuk mengembangkan potensi spiritual peserta didik.

Walaupun pelaksanaa belum maksimal, SMK PGRI Pagaralam telah

memprogramkan kegiatan keagamaan seperti shalat Dzuhur berjamaah.

Guru dan orang tua adalah peran utama dalam pendidikan dan

pembentukan nilai kejujuran siswa. Kurangnya nilai kejujuran ketika proses

pembelajaran atau terjadi pada siswa seperti menyontek ketika mengerjakan soal

ulangan, berkata paham dalam materi yang disampaikan padahal tidak, ini

disebakan karena kurangnya komunikasi baik antara guru dan siswa maupun

orangtua dan siswa, karena kejujuran itu salah satunya diciptakan pada

komunikasi yang baik.Berdasarkan studi pendahuluan di SMK PGRI Pagar Alam

yang merupakan sekolah formal yang didalamnya tidak banyak terdapat

pendidikan agama, peneliti mendapatkan informasi dari para guru bahwa di

sekolah tersebut sering dilaksanakan kegiatan yang bersifat spiritual keagamaan

seperti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).Kegiatan tersebut

bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas (SQ) siswa, kedisiplinan siswa, dan

diharapkan juga berimbas dapat menerapkan nilai-nilai kejujurannya. Namun,

pada kenyataannya masih Sulit Membedakan Siswa yang jujur dan yang tidak

jujur dan Kurang Efektifnya Pembelajaran Dalam Membentuk Nilai-Nilai

Kognitif. yang dapat dilihat ketika proses pembelajaran dan mengerjakan soal

3
ulangan yang saling menyontek satu sama lain. Temuan tersebutlah yang nantinya

akan dijadikan objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan melihat seberapa jauh

Hubungan kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa kelas XI

SMK PGRI Pagar Alam. Karena dengan menggunakan kecerdasan spiritual dapat

menjadi kreatif, lebih cerdas secara spiritual dalam pembelajaran dan dalam

beragama dengan kejujuran seorang peserta didik akan menjadi lebih baik. Untuk

itu, menghadapi manusia di zaman modern sekarang kecerdasan spiritual dan

kejujuran dapat menjadikan salah satu upaya untuk mengembalikan jati diri

manusia kepada fitrah dan penciptaannya untuk berbakti kepada Allah Swt.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat di

identifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Sulit Membedakan Siswa yang juju dan yang tidak jujur

2. Kurang Efektifnya Pembelajaran Dalam Membentuk Nilai-Nilai

Kognitif

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Ada Hubungan Antara Kecerdasan spritual terhadap nilai

nilai kejujuran siswa Kelas XI SMK PGRI Pagar Alam?

2. Bagaimana NIlai Nilai Kejujuran Siswa Kelas XI SMK PGRI

Pagar Alam?

4
D. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan dan karena terlalu luas

pembahasan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi pada :

1. Hasil yang di peroleh dari Penelitian yang mengenai tentang

kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran khususnya pada

populasi dan sampel

2. Penelitian ini di lakukan lebih focus dan mendalam maka penulis

membatasi diri hanya berkaitan dengan Kecerdasa spiritual.

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Untuk Mengetahui Apakah Ada Hubungan Antara Kecerdasan

spiritual Terhadap Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Kelas XI SMK

PGRI Pagar Alam.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Kelas

XI SMK PGRI Pagar Alam.

F. Manfaat penelitian

Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun

teoritik yaitu:

1. Secara teoritik dari penelitian ini ialah untuk memperkaya khazanah

pengetahuan bagi mahasiswa dan para pembaca mengenai kecerdasan

spiritual dan hubungannya dengan Nilai nilai kejujuran. Sekaligus

5
membuktikan teori bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual

dengan nilai nilai kejujuran.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran,

gambaran, serta masukan perbaikan kepada pihak penyelenggaraan

pendidikan baik kepala sekolah dan bapak ibu guru, maupun orang tua

siswa dirumah untuk lebih memperhatikan dan mengasah kecerdasan

spiritual anak. Setidaknya menyeimbangkan perioritas antara kecerdasan

emosional, intelektual juga kecerdasan spiritual. Sehingga dengan

keserdasan spiritual yang dimiliki akan membantu para siswa membentuk

dan memiliki akhlak yang baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, orang

lain, dan lingkungan sekitar sebagaimana tujuan dari pendidikan itu

sendiri.

G. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang relevan dengan peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh salafudin yang berjudul “kecerdasan

spiritual dan hubungannya dengan penerapan nilai nilai kejujuran siswa

Mts daarul hikmah pamulang” fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan,

universitas islam negeri syarif hidayahtullah Jakarta.populasi dan sampel

berjumlah : 45 siswa dengan menggunakan teknik pengmpulan data :

wawancara,observasi dan angket dengan teknik ananlisis datanya : rumus

korelasi product moment. Dari hasil peneletian tersebut ialah Tingkat

Nilai-nilai Kejujuran Siswa MTs Daarul Hikmah Pamulang adalah 48,488

dan jika dikonsultasikan pada bab skala norma Kecerdasan Spiritual Siswa

6
yang terdapat dalam Bab III, maka tingkat Nilai-nilai Kejujuran Siswa

MTs Daarul Hikmah Pamulang dapat dikategorikan rendah.

Perbedaan dan persamaan : 1) Terdapat persamaan yaitu sama-sama

membahsa tentang kecerdasan spiritual dengan nilai nilai kejujuran. Perbedaan :

1). terdapat perbedaan populasi dan sampel yang di ambil karena peneliti yang di

lakukan oleh salafudin berjumlah 45 orang dan peneliti menggunakan rumus

perhitungan koefisien determinasi untuk mengetahui kontrsibusi variable X dan

Y.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmala Rawa yang berjudul : Hubungan

“Tingkat Kecerdasan spiritual dengan perlikau perilaku menyimpang

soswa kelas VIII di Mts Al-washkiyah tembung” Universitas Islam Negeri

sumatera utara dengan populasi dan sampel berjumlah : 368 siswa dari

keseluruhan kelas VIII 1- VIII 10. Dengan teknik pengumpulan data :

observasi,angket dan dokumentasi dengan analisis data yaitu: penelitian

korelasional yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

mempengaruhi variabel tersebut, sehingga tidak terdapat menipulasi

variabel. hasil dari penelitian ini yaitu Tingkat kecerdasan spiritual siswa

MTs Al-Washliyah Tembung termasuk dalam termasuk dalam kategori

tinggi dengan skor sebesar 68.8% dan rata-rata nilai sebesar 59,8.

Perbedaan dan persamaan : 1). Terdapat persamaan yaitu sama sama meneliti

tentang kecerdasan spiritual. Perbedaan : 1). Terdapat perbedaan populasi dan

sampel yg berjumlah 368 siswa dan penelitian yang di lakukan nurmala rawa

7
menggunakan instrument penelitian seperti uji normalitas,uji homogenitas dan uji

hipotesis.

3. Penelitian yang di lakukan cut munasti yang berjudul : “Hubungan antara

kecerdasan spiritual dengan tingkat kesopanan siswa SMP Negeri 6 Banda

Aceh”universitas Islam negeri Ar-raniry Darussalam. Dengan populasi dan

sampel berjumlah : 684 siswa yang terdiri dari kelas satu 224, kelas 2

berjumlah 230 dan kelas tiga berjumlah 226 siswa dengan teknik

pengumpulan data yaitu angket,teknik analisis data yaitu menggunakan uji

mean dengan rumus M = ∑X di bagi N Hasil penelitiannya adalah

Tingkat kecerdasan Spritual (SQ) siswa SMP Negeri 6 Banda Aceh tahun

2017 berada pada kategori tinggi dengan mean skor variable kecerdasan

spiritual adalah 95,88.

Persamaan dan perbedaan : Terdapat persamaan yaitu sama sama meneliti

tentang kecerdasan spiritual Perbedaan: Terdapat pebedaan populasi dan sampel,

terknik analisis data,peneliti yang di lakukan cut munasti ialah menggunakan

rumus mean M = ∑X di bagi N.

H. Kerangka Teori

Menurut Ary Ginanjar agustian, kecerdasan spiritual adalah kemampuan

untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran,perilaku dan kegiatan serta

mampu menyinergikan IQ,EQ,SQ secara Konfrensif.sebuah penggabungan atau

sinergi antara rasionalisme dunia ( EQ dan IQ ) dan Kepentintangan Spritual (SQ)

menjadikan seseorang menjadi raja atas jiwanya sendiri yang bebas Merdeka,

yang menghasilkan kebahagiaan dan kedamaian dalam jiwa4.


4
Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spritual Quotients, (The ESQ way 165), hal.42.

8
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual

adalah kemampuan spritual yang dimiliki seseorang untuk memberikan makna

kehidupan terdahap pemikiran dan perilaku seseorang yang berhubungan dengan

IQ,EQ,SQ. demi mencapai kebahagiaan.

Menurut Donah Zohar dan Ian Marshal mendefinisikan, kecerdasan

spiritual adalah kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia

dalam konteks makna yang luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa

tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang

lain.5

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual

adalah kecerdasan yang mampu memberikan tujuan dan makna hidup seseorang

dalam tindakan atau jalan hidup yang lebih baik kedepannya.

Menurut Toto Tasmara kecerdasan Spritual adalah Kemampuan Seseorang

untuk mendengarkan hati nuraninya atau bisikan kebenaran yang meng-ilahi

dalam cara dirinya yang mengambil keputusan atau melakukan pilihan

pilihan,berempati dan beradaptasi.kecerdasan spitual sangat di tentukan upaya

untuk membersihkan dan memberikan pencerahan qalbu sehingga mampu

memberikan nasehat dan arah tindakan serta caranya kita mengambil

keputusan.Qalbu harus senantiasa berada pada posisi menerima curahan cahaya

ruh yang bermuatkan kebenaran dan kecintaan kepada ilahi.6

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual

adalah kemampuan seseorang dengan menggunakan hati nurani dalam mengambil

5
Masganti Sit, Psikologi Agama, (Medan: Perdana Publising,2011), hal.28
6
Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental intelligent), hlm. 47

9
keputusan serta tindakan dalam beradaptasi di lingkungan sehari-hari.Berikut

adalah skema 1.1 dengan 2 variable :

Variable X1

Kecerdasan Spritual
Variable Y

Kejujuran
Variable X2

Tindakan

Skema 1.1

I. Hipotesis

Hipotesis menurut Suharsimi Arikunto adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Salah satu jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya

ialah menyangkut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. 7 Dalam

penelitian ini melibatkan dua variabel. Kecerdasan spiritual sebagai variabel X

(independen) dan nilai-nilai kejujuran siswa sebagai variabel Y (dependen).

Dengan melihat kerangka di atas, maka secara logis bahwa kecerdasan spiritual

dapat mempengaruhi nilai-nilai kejujuran siswa.

Ha: Adanya Hubungan kecerdasan spiritual terhadap penilaian Nilai-Nilai

kejujuran siswa kelas XI smk Pgri Pagaralam.

7
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian dalam pendidikan jasmani,hal 19

10
Ho: Tidak adanya Hubungan kecerdasan spiritual terhadap Nilai-nilai

kejujuran siswa kelas XI smk Pgri Pagaralam

Masalah yang diteliti ini melibatkan dua variabel, yaitu kecerdasan

spiritual sebagai variabel x dan nilai-nilai kejujuran siswa sebagai variabel y.

berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir yang telah dirumuskan di

atas, maka peneliti mencoba untuk merumuskan hipotesis yaitu “semakin tinggi

kecerdasan spiritual maka akan semakin tinggi nilai-nilai kejujuran siswa dan

sebaliknya semakin rendah kecerdasan spiritual maka akan semakin rendah nilai

nilai kejujuran siswa.

J. Metode Penelitian

Metodologi Penelitian adalah “strategi umum yang dianut dalam

mengumpulkan dan menganlisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan

yang dihadapi8

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. “Penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan

dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data

tersebut9”. Tujuan menggunakan statistik guna menjawab permasalahan yang ada

atau tidaknya hubungan kedua variabel yang diteliti dan diprediksi tentang berapa

besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

8
Arif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1982), hlm. 50
9
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah dasar Metode Teknik, (Bandung: Tarsito,
1998), Ed. 8, hlm. 139

11
a. Populasi dan Sampel

Populasi adalah ”unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa

berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas,

organisasi, dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari

sejumlah elemen”10. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target adalah

siswa dan siswi kelas XI.2 SMK PGRI Pagar Alam yang berjumlah 30 orang

Menurut arikunto, jika hanya meneliti sebagian dari populasi maka

penelitian tersebut penelitian sampel. sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang di teliti.11

b. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah:
1. Menurut Ridwan, Observasi adalah melakukan pengamatan secara

langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang di

lakukan.12

2. Menurut S. Nasution ,Wawancara (interview), adalah suatu bentuk

komunikasi verbal, jenis semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi.13 untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan

spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa kelas XI SMK PGRI Pagar

Alam

3. Menurut Sugiyono Angket Adalah Teknik pengumpulan data yang

dialkukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan

10
Nana Sudjana, Peneliti Dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: PT. Sinar Baru, 1989), cet.
ke-1, hlm. 84
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006). Hal.130
12
Ibid., hal. 170
13
Ibid., hal. 153

12
tertulis kepada responden untuk di jawabnya14. Untuk mengetahui

pendapat atau tanggapan siswa kelas XI.2 mengenai kecerdasan spiritual

dan hubungannya dengan nilai nilai kejujuran siswa SMK PGRI Pagar

Alam.

c. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk menganalisis data yang telah terkumpul untuk dapat menjawab rumusan

masalah dan pengujian hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan. Dalam

penelitian kuantitatif, adapun menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Analisis

data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul”15. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan metode

statistik yang sudah tersedia, dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat

analisis data tertentu yaitu dengan menggunakan statistik sehingga dapat diambil

suatu simpulan.

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat validitas dari instrumen

penelitian, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Carl Pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut :

N∑XY−(∑X) (∑Y)
rxy= 2 2 2 2
√ {N∑X − ( ∑X) } {(N∑Y − (∑Y) }

14
Ibid., hal. 203
15
sugiyono metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R&I.
(Bandung : alfabeta 2014), Hal. 147.

13
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan

variabel Y
N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
∑XY = Jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel

Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dari variabel X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dari variabel Y16

b. Reliabilitas

Lestari dan Yudhanegara mengatakan bahwa “Reliabilitas suatu instrumen

adalah keajegan atau kekonsistenan instrumen tersebut bila diberikan pada subjek

yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat

yang berbeda. maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama (tidak

berbeda secara signifikan)”.17 Rumus yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas instrumen angket digunakan rumus K-R.20 menurut Arikunto adalah

sebagai berikut :

N s2 −∑pq

Keterangan :

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan


16
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian.(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2013), Hal.317.
17
Lestari dan yudhanegara, penelitian pendidikan matematika,(bandung : PT.refika aditama,
2015), hal.206.

14
p = Proporsi subjek menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek menjawab item dengan salah (q=1-p)

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) 18

c. Statistik Deskriptif

Untuk Mencari skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = 𝐹 X 100%

Keterangan:

P : Persentase

F : Frekuensi

N : Number of cases ( banyaknya item )

Kemudian menjumlah skor dari tiap-tiap responden dan menentukan nilai


rata-rata dengan menggunakan rumus:
Mx = ∑ X
N
Keterangan :
Mx : mean yang di cari
X : Jumlah skor
N : Number of Cases ( banyaknya individu )

Setelah hasil rxy diperoleh, kemudian dilanjutkan untuk mencari kriteria

validitas dengan taraf signifikan koefisien dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

18
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian.(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2012), Hal.115.

15
r√n − 2
𝑡=
√1 − r 2

Keterangan :

t = nilai t hitung

n = jumlah responden

r = koefisien korelasi hasil t hitung19

d. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari dua macam yaitu :

a. Pra Penelitian

Tahap pra penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi awal

mengenai subjek yang akan diteliti serta tinjauan pustaka mengenai

Hubungan Kecerdasan spiritual terhadap nilai nilai kejujuran siswa kelas

XI SMK pgri pagaralam

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap pra penelitian ini

antara lain :

1. Membuat surat perizinan penelitian dari STIT Kota Pagaralam.

a. Tahap Penelitian

Tahap ini bertujuan dalam rangka mengambil atau mengumpulkan

data dari subjek penelitian dakam hal ini adalah pengambilan data dari

peserta didik SMK Negeri 2 Pangandaran.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap penelitian ini yaitu :

19
Sugiyono, metode penelitian kombinasi. (Bandung : alfabeta 2015), Hal.284.

16
1) Mendatangi subjek penelitian yaitu peserta didik kelas XI SMK pgri

pagaralam

2) Memberikan atau menyebar angket/kuesioner kepada peserta didik kelas

XI SMK pgri pagaralam.

3) Mengumpulkan angket/kuesioner yang telah disebar dari peserta didik.

4) Mengambil dokumentasi berupa foto/video saat pengisian angket.

5) Meminta surat keterangan telah melaksanakan penelitian kepada pihak

sekolah SMK pgri pagaralam

K. Sistematika Pembahasan

BAB I. PENDAHULUAN

BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah,rumusan masalah,batasan masalah,tujuan penelitian,manfaat

penelitian,tinjauan pustaka,kerangka teori,hipotesis,metodepenelitian dan

sistematika Pembahasan.

BAB II. TINJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori

relevan dan terkait dengan tema skripsi.

BAB III. METODE PENELITIAN

Memuat secara rinci metode penelitian penelitian yang digunakan peneliti

beserta lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan variable, serta

analisis data yang digunakan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

17
Berisi : (1) Hasil Penelitian, klasifikasi bahasan disesuaikan dengan

pendekatan, sifat penelitian, dan rumusan masalah atau fokus penelitiannya, (2)

Pembahasan, Sub bahasan (1) dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau

dipisah menjadi sub bahasan tersendiri.

BAB V. PENUTUP

Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi.Kesimpulan

menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya

dengan maslah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai

langkah-kangkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil

penelitian yang bersangkutan. Saran diarahkan pada dua hal, yaitu :

1) Saran dalam usaha memperluas hasil penelitian, misalnya disarankan

perlunya diadakan penelitian lanjutan.

2) Saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang terkait dengan

masalah atau fokus penelitian.

18
19

Anda mungkin juga menyukai