Anda di halaman 1dari 17

PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN PADA PESERTA

DIDIK KELAS RENDAH MELALUI PROGRAM TAHFIDZ DI


SD ISLAM TERPADU AL FIRDAUS PURWODADI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata I pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan

Oleh :
BAHAUDDIN AHMAD RAMADHANI
A510160092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL
FIRDAUS PURWODADI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

BAHAUDDIN AHMAD RAMADHANI


A510160092

Telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat

Dosen Pembimbing

Dr. Minsih, S.Ag., M.pd.


NIDN. 0625087902

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL
FIRDAUS PURWODADI

OLEH

BAHAUDDIN AHMAD RAMADHANI


A510160092

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. ( )
(Anggota II Dewan Penguji)

Surakarta,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,

Prof. Dr. Sutama, M.Pd.


NIP.196001071991031002

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Mei 2023


Yang menyatakan

Bahauddin Ahmad Ramadhani


A510160092

iv
PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN PADA PESERTA
DIDIK KELAS RENDAH MELALUI PROGRAM TAHFIDZ DI
SD ISLAM TERPADU AL FIRDAUS PURWODADI
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penanaman nilai
kedisiplinan pada peserta didik kelas endah melalui program tahfidz di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara. Kemudian teknik keabsahan data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik
analisis data model interaktif yang terdiri dari beberapa tahapan diantaranya
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa SDIT Al Firdaus Purwodadi sudah cukup
baik dalam menanamkan nilai kedisiplinan melalui program tahfidz. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perilaku siswa yang sudah mulai menyesuaikan waktu
mengulang dan menambah hafalan dari waktu berangkat, ketika di sekolah dan
saat pulang sekolah. Namun meskipun dikatakan cukup baik tetap saja ada
kendala yang menjadi kelemahan dalam pelaksanaan penanaman nilai
kedisiplinan Adapun solusi yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi
kelemahan tersebut yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
keberlangsung program tahfidz, memberikan motivasi dan juga bimbingan dengan
cara yang unik tidak monoton, serta memberikan penghargaan bagi siswa yang
mampu disiplin dalam menghafal serta memberikan sanksi bagi siswa yang tidak
disiplin, sebagai konsekuensi agar dapat disiplin untuk kedepannya.

Kata kunci: nilai, kedisiplinan, sekolah dasar.

Abstract
This study aims to describe the inculcation of disciplinary values in middle school
students through the tahfidz program at Al Firdaus Purwodadi Integrated Islamic
Elementary School. This type of research is qualitative research using a
descriptive research design. This research was conducted at the Integrated Islamic
Elementary School Al Firdaus Purwodadi. Data collection techniques used in this
study were observation, documentation and interview techniques. Then the data
validity technique used in this study is the source triangulation technique and
technical triangulation. Furthermore, the data analysis technique used in this study
is an interactive model data analysis technique which consists of several stages
including data collection, data reduction, data presentation, and drawing
conclusions. The results of this study concluded that SDIT Al Firdaus Purwodadi
was quite good at instilling disciplinary values through the tahfidz program. This
can be proven by the behavior of students who have started to adjust the repetition
time and add to their memorization from the time they left, when they were at

1
school and when they came home from school. However, even though it is said to
be quite good, there are still obstacles that become weaknesses in the
implementation of instilling disciplinary values. , as well as giving awards to
students who are able to be disciplined in memorizing and giving sanctions to
students who are not disciplined, as a consequence so that they can be disciplined
in the future.

Keywords: grades, discipline, elementary school.

1. PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya yaitu salah satu bentuk usaha yang dilakukan
guna memanusiakan manusia atau bisa dikatakan sebagai usaha untuk membuat
manusia saling mengerti satu sama lain akan suatu hal. Dengan begitu, maka
dengan adanya proses pendidikan diharapkan, manusia mampu meningkatkan
potensi diri yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor .Berdasarkan Undang-
Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa mengembangkan kemampuan membentuk watak dan peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakal mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
peka terhadap tantangan zaman
Pembentukan karakter sendiri merupakan usaha atau suatu proses yang
dilakukan untuk menanamkan hal positif pada anak yang bertujuan untuk
membangun karakter yang sesuai dengan norma , dan kaidah moral dalam
bermasyarakat (Sulianti, 2018). Dewasa ini penilaian pendidikan masih
mencondong ke aspek kognitif saja. Padahal aspek yang lain yaitu seperti afektif
dan psikomotorik tidak boleh di acuhkan. Tapi, pada kenyataannya aspek
psikomotorik dan afektif dirasa terlupakan. Terlebih lagi dalam penilaian afektif,
hal ini sesuai dengan Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan terte (Sukanti, 2011). Dengan begitu, perlu adanya penonjolan
kegiatan pembelajaran yang akan menjadikan aspek penilaian afektif dan

2
psikomotorik pada siswa. Karena dengan begitu perlu adanya pendidikan karakter
pada siswa untuk dapat mengoptimalkan hasil belajar dengan baik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian karakter adalah tabiat, watak,
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Aspek disiplin merupakan salah satu hal yang sangat vital bagi siswa.
Karena dalam melakukan segala sesuatu akan berhubugan dengan sikap dan
tindakan yang dilakukan siswa..

Setiap sekolah mempunyai cara tersendiri untuk membentuk karakter


disiplinpada anak. Dalam usaha pembentukan karakter disiplinsendiri dapat
dilakukan dengan melalui program pembelajaran tahfidzul qur’an atau
pembelajaran untuk menghafal Al-Qur’an seperti yang dilakukan di SD Islam
Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Harapannya dengan adanya pembelajaran tahfidz
akan lebih mudah menanamkan karakter disiplinpada anak. Sehingga akan
mencetak generasi penerus bangsa yang sesuai dengan yag diharapkan. Kemudian
menurut (Diah Utami & Maharani, 2018) menyatakan bahwa menghafal Al-
Qur’an merupakan bagian inheren dalam diri umat Islam. Sebuah tradisi yang
dilandasi oleh keimanan terhadap Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman
hidup utama. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga masa sekarang, lahir
para penghafal Al-Qur’an yang sering disebut al-huffazh (jamak dari al-hafizh).
Karena pembelajaran tahfidz itu seperti pembelajaran awal yang dilakukan
oleh kalangan salaf, yaitu umat islam terdahulu yang pasti semakin dekat dengan
nabi karakter religiusnya semakin tinggi. Untuk itu perlu adanya pendekatan
pendidikan seperti pendidikan yang diterapkan oleh kalangan salaf. Maka dari itu
peneliti melakukan penelitian dengan judul “penanaman nilai kedisiplinan pada
peserta didik kelas rendah melalui program tahfidz di sd islam terpadu al firdaus
purwodadi”.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain
penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al
Firdaus Purwodadi selama 4 bulan. Data yang digunakan pada penelitian berupa
kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini berupa teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Obervasi
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung untuk

3
mengamati kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Teknik dokumentasi pada penelitian
ini digunakan untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Sedangan teknik wawancara
digunakan untuk mewawancarai guru dan kepala sekolah SDIT Al Firdaus
Purwodadi terkait dengan kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum
merdeka di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi. Kemudian
teknik keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik triangulasi
sumber dan triangulasi tekhnik. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu teknik analisis data model interaktif yang terdiri dari
beberapa tahapan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
serta penarikan kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Penanaman Nilai Kedisiplinan melalui Program Tahfidz di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penanaman nilai kedisiplinan
melalui program tahfidz di SDIT Al Firdaus Purwodadi, dimulai dari kelas 1,
tepatnya 1 dan sampai kelas 6. Pada pelaksanaannya tahfidz sendiri dilakukan
secara bertahap, seperti hasil wawancara sebagai berikut:
“Penanaman nilai kedisiplinan terhadap anak memanglah harus kita giatkan
sejak dini. Dimana anak-anak akan mengalami proses pembentukan karakter yang
berbeda-beda. namun sebagai pendidik kita harus mengetahui bahwa karakter
tercipta dari suatu hal yang diajarkan dan yang menjadi kebiasaan. maka dari itu,
untuk mencetak anak yang disiplin kita tetapkan strategi bahwa aturan atau tata
tertib sekolah merupakan hal yang tidak boleh dilanggar sama sekali.”
(Kamis, 16 Maret 2023 dengan Kepala Sekolah Sapto wandono, S.Si.).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui penanaman
nilai kedisiplinan terhadap siswa harus diterapkan atau digiatkan sejak
awal masuk di sekolah. Hal ini tentu akan menjadi membentuk kesadaran
anak terkait kebiasaan anak yang disiplin. Temuan lain juga menunjukkan

4
adanya contoh dari guru yang membiasakan diri untuk tidak datang
terlambat ke sekolah. Hal ini didukung oleh hasil wawancara Hal serupa
juga disampaikan Wali kelas 1C sebagai Informan ke II menyatakan:
”Berkaitan dengan nilai kedisiplinan yang ditanamkan kepada anak-
anak. Sebelum mengarah ke situ, menurut saya lebih baik sebagai guru
atau sosok figure yang diikuti dan hormati, kita sendiri yang menunjukkan
contoh kedisiplinan secara nyata. Misalnya seperti ketika dating ke sekolah
tidak terlambat, waktu masuk dan istirahatpun mempunyai aturan yang
sama.’’
1) Hubungan antara nilai kedisiplinan dengan pembelajaran tahfidzul quran
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Kamis, 16 Maret
2023 dengan Kepala Sekolah Sapto Wandono, S.Sisebagai Informan I
menyatakan:“…dalam pembelajaran tahfidz itu dibutuhkan persiapan dan
kesiapan yang baik. Mengenai hal ini kedisiplinan merupakan salah satu hal
yang terpenting. Jadi sangat layak dikatakan jika kedisiplinan dengan
pembelajaran tahfidzul quran itu tidak bisa di pisahkan. Ibaratnya jika tidak ada
kedisiplinan, maka akan sangat sukar untuk menyukseskan pembelajaran
tahfidzul quran, begitu juga sebalikmya pembelajaran tahfidzul quran sudah
dijalnkan lantas tidak ada kedisiplinan dari yang mengikuti otomatis tidak akan
terlaksana dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama”

Kita tahu bahwa sebuah bangunan tanpa pondasi itu tidak mungkin bisa
terjadi. Kemudian jika bangunan tanpa tiang sudah pasti roboh meskipun sudah
ada pondasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran tahfidz yang telah berjalan, hal ini
pastinya akan menjadikan anak-anak disiplin dalam hal mencintai alquran. Berupa
semangat murojaah ataupun ziyadah yang sudah dilakukan setiap hari dengan
waktu yang pastinya sudah ditentukan oleh anak-anak sendiri. Hal ini merupakan
wujud dari kesuksesan pembelajaran tahfidul quran dan penanaman nilai
kedisiplinan.

2) Peran stakeholder dalam penanaman kedisiplinan melalui pembelajaran


tahfidz

5
Wawancara yang dilakukan penulis pada hari Kamis, 16 Maret
2023 dengan Kepala Sekolah Sapto Wandono, S.Sisebagai Informan I,
mengenai bagaimana Peran Orang tua dalam proses Penanaman nilai
kedisiplinan melalui program tahfidz, menyatakan:
“peranan orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan, karena
sekolah memiliki keterbatasan waktu dalam setiap harinya, jadi otomatis dari
pihak sekolah senantiasa menghubungi orang tua terkait keamjuan dari hafalan
anak-anaknya dan juga meminta untuk melakukan pendampingan kepada anak
ssat murojaah ataupun ziyadah di rumah. Selain itu peranan orang tua juga
diperlukan untuk memberikan masukan atau saran terhadap sekolah yang biasanya
ada pertemuan para orang tua atau wali di setiap semester”
Hal serupa juga disampaikan Wali kelas 1C sebagai Informan ke III
menyatakan: “..pastinya kita mengetahui bahwa kualitas anak dapat
dipertanggungjawabkan sekolah saat anak masih di sekolah, namun berbeda
halnya saat anak sudah pulang dari sekolah. Untuk itu peran orang tua sangatlah
di butuhkan untuk memantau kulaitas anak saat di rumah”
3) Fasilitas yang digunakan dalam Penanaman nilai kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidzul quran

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Kamis, 16 Maret 2023


dengan Kepala Sekolah Sapto Wandono, S.Si sebagai Informan I, mengenai apa
fasilitas yang digunakan dalam Penanaman nilai kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidzul quran, menyatakan: “Fasilitas dalam proses pembelajaran
tahfidz yang pasti tidak ada karena saya sendiri mengintruksikan kepada para
ustadz atau ustadzah untukdapat mengembangkan apapun yang ada sebagai
fasilitas penunjang pembelajarn tahfidz ”

Media atau sarana dan prasarana berperan penting dalam penerapan nilai
di era modern. Hal ini dipicu oleh perkembangan dan tuntutan zaman, meski
demikian hal ini hanya faktor pendukung agar siswa cukup familiar, sehingga
tidak merasa tertegun ketika berada di dunia luar dengan perlengkapan yang lebih
canggih.

6
3.1.2 Kendala yang dialami dalam Penanaman nilai kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidzul quran

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Kamis, 16 Maret 2023


dengan Kepala Sekolah Sapto Wandono, S.Si sebagai Informan I menyatakan: “
kekuatan hafalan yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda. Tingkat semangat dan
gregetnya pun juga berbeda. Hal ini mungkin yang jadi kendala uama untuk kami
” Berdasarkan hasil wawancara diatas diketahui Terdapat berbagai kendala yang
dihadapi sekolah dalam melakukan penanaman nilai kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidz. pertama, siswa memiliki kemampuan dalam mengingat
yang berbeda. Artinya pembelajaran tahfidz memang hasil khirnya adalah sebuah
hafalan yang kuat yang dimiliki oleh siswa

3.1.3 Solusi yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala dalam Implementasi


Kurikulum Merdeka

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Kamis, 16 Maret 2023


dengan Kepala Sekolah Sapto Wandono, S.Si sebagai Informan I, mengenai apa
solusi dalam mengatasi kendala dalam Penanaman nilai kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidzul quran, menyatakan: “seperti halnya sebuah sistem mas,
akan berjalan lancar jika semua komponennya tidak ada yang bersinggungan atau
dapat dikatakan semua harus bekerja sama untuk membangun semua
pembelajaran terkhusunya pembelajaran tahfidz dengan baik”

3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebagai berikut:
1. Penanaman nilai kedisiplinan melalui pembelajaran tahfidz alquran
di SDIT Alfirdaus Purwodadi
Pembelajaran tahfidzul quran merupakan salah satu prograam yang
diunggalkan di sekolah ini, karena di kabupaten grobogan belum banyak
sekolah dasar yang melaksanakan pembelajaran tahfidzul quran.
Pembelajaran tahfidz ini pun dimulai dari kelas rendah yaitu 1C sampai
dengan kelas 6 A,B,C. Untuk kelas 1 A dan B belum ada pembelajaran

7
tahfidznya, namun sudah ada pembelajaran mengajinya yaitu qiroati.
Pembelajaran ini merupakan mata pelajaran pokok yang diajarkan kenapa
dapat dikatakn seperti itu, karena sesuai dengan salah satu visi dan misi
dimana mencetak anak yang robbani dan berjiwa qurani.
Dengan kedisiplinan, sangat penting dalam proses keberhasilan dan
kesuksesan anak dalam menghafal atau dibalik, dengan adanya hafalan maka hal
ini membutuhkan kedisiplinan anak. Apalagi dalam hal ini anak sendiri yang
menginginkan bukan karena paksaan orang tua mungkin bisa lebih mudah anak
menghafal dan mendisiplinkan diri, karena pada dasaarnya anak yang masih
diusia tujuh sampai sembilan tahun lebih tertarik dengan apa yang disukai
(Trianto, 2013).
Menurut (Ferdinan & Ibrahim, 2018) pelaksanaan program tahfidzul quran
harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak, target untuk cepat
selesai memang baik tetapi hafal dan dapat faham itu lebih baik. Sekolah berperan
penting dalam implementasi pelaksanaan program tersebut..
2. Peran stakeholder dalam penanaman kedisiplinan melalui
pembelajaran tahfidz
Kepala sekolah memiliki peran esensial pada penanaman nilai kedisiplinan
melalui pembelajaran tahfidzul quran paling tinggi.. Peran pemimpin ini
ditunjukkan dengan memberikan arahan dan masukan dalam setiap pertemuan
yang diadakan kemudian disepakati bersama sesuai konteks dan nilai yang ada
pada visi sekolah
Menurut (Minsih et al., 2019) Kepala sekolah memiliki jabatan tertinggi
di sekolah. Karena kepala sekolah memiliki peranan penting dan segala sesuatu
yang ada di sekolah. Untuk itu antara kepala sekolah dan guru harus saling
bekerjasama dan diperlukan koordinasi dalam memajukan sekolah berkualitas.
Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor penentu
dalam proses pendidikan yang ada di sekolah

3. Dampak menamankan nilai kedisiplinan kepada anak melalui


program tahfidzul quran

8
Manifestasi nilai kedisiplinan daan pembelajaran tahfidzul quran
berdampak sangat besar terhadap anak. Dapat dikatakan berdampak secara
vertikal maupun horizontal. Dampak vertikal dapat dilihat dari tingkat
kedisiplinannya siswa dalam menjalankan kewajibanya yaitu seperti sholat lima
waktu kemudian menghormati orang tua dan guru. Baik tanpa paksaan maupun
perintah, kewajiban adalah hal yang harus ditunaikan siswa. Dampak secara
horizontal adalah kedisiplinan itu sendiri. Dimana siswa mencoba melakukan
kebiasaan disiplin agar dapat mendisiplinkan diri dalam kondisi apapun (Tu’u,
2004).
Dalam hal ini sejalan dengan (Fatah, 2014), yang mengungkapkan bahwa
dampak dari penanaman nilai kedisiplinan atau krakter baik yang lainnya dapat
dirasakan ketika semua itu sukses dilaksanakan oleh anak-anak. Nurhidaya (2020)
mengungkapkan nilai nilai kedisiplinan ini dapat membentuk integritas seseorang
dengan nilai-nilai aqidah, ibadah, dan muamalah duniawaiyah yang harus
diterapkan sehingga terbentuklah nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kesetiaan,
kemandirian dan tanggung jawab. Jadi, jika Internalisasi nilai-nilai ini betul-betul
ditanamkan dan diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari maka
terbentuklah integritas seorang mahasiswa. Proses ini penting sebagai dasar
menjalankan kehidupan sehari-hari yang lebih sesuai nilai. Proses penerapan nilai
atau aktualisasi nilai, yaitu penerapan nilai-nilai karakter dalam perilaku sehari-
hari dengan penuh kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak lain
4. Kendala dan solusi dalam upaya penanaman nilai kedisiplinan
melalui program tahfidz dalam program tahfidz di SDIT Al Firdaus
Purwodadi
Setiap siswa memiliki karakter dan kecerdasana bawaan masing-masing.
Pada tahap ini guru tidak dapat mencampuri dan terlibat sembarangan dalam
memberikan perlakuan yang paling tepat. Daya serap siswa terhadap materi akan
berbeda dipengaruhi oleh banyak faktor. Sehingga hal ini menjadi cukup kendala
untuk mengkondisikan pembelajaran yang optimal dan sesuai magnifestasi yang
diharapkan. Kendala dalam penanaman nilai kedisiplinan melalui program tahfidz
dalam program tahfidz di SDIT Al Firdaus Purwodadidipengaruhi oleh 2 faktor

9
yang berperan penting, yaitu perbedaan daya serap siswa, dan waktu berproses.
Meski demikian penelitian
Sekolah telah berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan
koordinasi berbagai tingkat secara rutin. Koordinasi dan pengawasan diperlukan
untuk mengontrol. Sekolah menyadari tidak dapat menyelesaikan masalah anak
secara mandiri, perlu campur tangan banyak pihak. Oleh karena itu melalui rapat
rutin, diketahui banyak pandangan dan cara mengatasi. Sekolah mengedepankan
regulasi yang diadaptasi dari al-quran dan al-hadish sesuai rekomendasi
kemuhammadiyahan.
Solusi yang ditawarkan dapat dikatakan sebagai pengawasan 3 sektor, yaitu
kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan orang tua agar implementasi lebih
optimal. Hal ini serupa dengan penelitian Azizah (2018) yang mengungkapkan
melalui optimalisasi peran guru dengan mempertimbangkan keadaan siswa
maupun aspek yang lainnya. Perlu solusi yang disesuaikan dengan keadaan siswa
yang diampunya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa solusi yang dilakukan oleh
pihak sekolah untuk mengatasi kendala-kendala dalam implementasi kurikulum
merdeka yaitu menyediakan akses internet kepada para guru untuk mendowload
buku termasuk administrasi yang kemudian dicetak, sehingga dapat digunakan
untuk bahan ajar dikelas. Kemudian, pihak sekolah juga bekerjasama dengan
percetakan dalam pengadaan buku, dengan harapan agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar sampai jenjang berikutnya. Selain itu, untuk
mengatasi kendala dalam implementasi kurikulum merdeka pihak guru juga
berupaya untuk mendownload buku serta materi-materi kurikulum merdeka
melalui internet. .
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan penulis dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Penanaman nilai kedisiplinan melalui program tahfidz dalam program
tahfidz di SD Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi dimanifestasikan

10
melalui aktivitas harian yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah.
Penanaman nilai kedisiplinan diimplementasikan dengan
melaksanakan kegiatan murojaah dan ziyadah yang rutin dan terus
menerus .
2. Dampak penanaman nilai kedisiplinan melalui program tahfidz dalam
kehidupan sehari-hari siswa SD Islam Terpadu Al Firdaus Purwodadi
berperan positif kearah vertikal dan horizontal. Dampak vertikal dapat
dilihat dari tingkat ketertiban siswa dalam menjalankan kewajibanya
kepada Allah, sedangkan dampak secara horizontal melalui
keteladanan siswa dalam berprilaku baik. Siswa juga mampu
membedakan rasa takut kepada Allah dengan rasa hormat kepada
orang tua sebagai dasar pentingnya tanggungjawab.
3. Kendala penanaman nilai kedisiplinan melalui program tahfidz di
SDIT Al Firdaus Purwodadi dipengaruhi oleh perbedaan daya serap
siswa, dan waktu berproses. Solusi keberhasilan implementasi nilai
dapat diberikan dengan cara metode yang tidak monoton, penggunaan
media yang sangat mendukung.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran yang ingin
disampaikan diantaranya :
1) Pihak Sekolah
Pihak sekolah diharapkan agar lebih banyak merencanakan program kegiatan
yang mampu mendukung implementasi kurikulum merdeka di SDIT Al
Firdaus Purwodadi.
2) Guru
Guru diharapkan lebih berperan aktif dalam mencari tahu pelaksanaan program
implementasi kurikulum merdeka, karena guru merupakan penggerak
terlaksananya kurikulum merdeka dalam proses belajar mengajar.
3) Bagi peneliti selanjutnya

11
Diharapkan agar penelitian ini dapat memicu penelitian selanjutnya, terutama
penelitian yang berkaitan dengan kesiapan guru dan sekolah dalam
implementasi kurikulum merdeka.

DAFTAR PUSTAKA
Diah Utami, R., & Maharani, Y. (2018). KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
METODE TALAQQI DALAM PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN JUZ
29 DAN 30 PADA SISWA KELAS ATAS MADRASAH IBTIDAIYAH
MUHAMMADIYAH. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 185.
https://doi.org/10.23917/ppd.v1i2.7353

Fatah, A. (2014). Dimensi Keberhasilan Pendidikan Islam Program Tahfidz Al-


Qur’an. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(2), 335–356.
https://doi.org/10.21043/edukasia.v9i2.779

Ferdinan, F., & Ibrahim, M. (2018). Pelaksanaan Progam Tahfidz Al Qur’an


(Studi Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan).
TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 37–50.
https://doi.org/10.26618/jtw.v3i01.1379

Minsih, M., Rusnilawati, R., & Mujahid, I. (2019). KEPEMIMPINAN KEPALA


SEKOLAH DALAM MEMBANGUN SEKOLAH BERKUALITAS DI
SEKOLAH DASAR. Profesi Pendidikan Dasar, 1(1), 29–40.
https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.8467

Sukanti, S. (2011). Penilaian Afektif Dalam Pembelajaran Akuntansi. Jurnal


Pendidikan Akuntansi Indonesia, 9(1), 74–82.
https://doi.org/10.21831/jpai.v9i1.960

Sulianti, A. (2018). Revitalisasi Pendidikan Pancasila dalam pembentukan life


skill. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 6(2), 111.
https://doi.org/10.25273/citizenship.v6i2.3156

Trianto. (2013). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia


Dini TK/RA & Anak Usia Dini Kelas Awal SD/MI. Kencana Prenada

12
Media Group PSIKOLOGI.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. In Gramedia.
https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results

13

Anda mungkin juga menyukai