Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : SATRIA HAMDANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856039387

Tanggal Lahir : 18 April 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4012/ Manajemen Berbasis Sekolah

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 12/ Medan

Hari/Tanggal UAS THE : 28 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Satria Hamdani


NIM : 856039387
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4012/ Manajemen Berbasis Sekolah
Fakultas : Keguran dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD-S1118
UPBJJ-UT : Medan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Batu Ajo, 28 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Satria Hamdani
1. Karakteristik manajemen berbasis sekolah dapat diketahui dengan cara bagaimana sekolah
mampu mengoptimalkan kinerja organisasi, proses belajar mengajar, pengolahan
sumberdaya manusia, pengolahan administrasi dan yang lainnya. Lebih lanjut BPPN dan
BANK Dunia (1999), mengutip dari Focus on School The Future Organisation of Education
Services for Student, Departement of Education, Australia (1990), mengemukakan ciri-ciri
MBS sebagai berikut: a. Organisasi Sekolah (1) Menyediakan manajemen organisasi
kepemimpinan transformasional dalam mencapai tujuan sekolah (2) Menyusun rencana
sekolah dan merumuskan kebijakan untuk sekolah mandiri (3) Mengelola kegiatan
operasional sekolah (4) Mennjamin adanya komunikasi yang efektif antara sekolah/dan
masyarakat terkait (school community) (5) Menjamin akan terpeliharanya sekolah yang
bertanggung jawab (akun-tabel kepada masyarakat dan pemerintah) b. Proses Belajar
Mengajar (1) Meningkatkan kualitas belajar siswa (2) Mengembangkan kurikulum yang
cocok dan tanggap terhadap kebutuhan siswa dan masyarakat sekolah (3)
Menyelenggarakan pengajaran yang efektif (4) Program pengembangan yang diperlukan
siswa c. Sumber Daya Manusia (1) Memberdyakan staf dan menempatkan personel yang
dapat melayani keperluan siswa (2) Memilih staf yang memiliki wawasan manajemen
berbasis sekolah (3) Menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi pada semua staf
(4) Menjamin kesejahteraan staf dan siswa (5) Kesejahteraan staf dan siswa d. Sumber
Daya dan Administrasi (1) Mengidentifikasikan sumber daya yang diperlukan dan
mengalokasikan sumber daya tersebut sesuai dengan kebutuhan (2) Mengelola dana
sekolah (3) Menyediakan dukungan administratif (4) Mengelola dan memelihara gedung dan
carana lainnya (5) Memelihara gedung dan sarana lainnya e. Prinsip-prinsip Manajmen
Berbasis Sekolah Menurut Nurkholis (2002, hal. 155), ada beberapa prinsip dalam
Manajemen Berbasis Sekolah, antara lain : (1).Prinsif Ekuifinalitas ( Principle of equifinality)
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen yang berasumsi pada bahwa terdapat beberapa
cara yangberbeda untuk tercapai beberapa tujuan. MBS menekankan fleksibilitas sehingga
sekolah harus dikekola oleh warga sekolah menurut kondisi mereka masing-masing. Karena
kompleksnya pekerjaan sekolah saat ini dan adanya perbedaan besar antara sekolah yang
satu dengan yang lain, misalnya tingkat akademik dan situasi komunitasnya. (2). Prinsip
Desentralisasi ( Principle of Decentralization) Prinsip ini dilandasi oleh teori dasar bahwa
pengelolaan sekolah dan aktivitas pengajaran tidak dapat dielakan dari kesulitan dan
permasalahan. (3) Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri ( Principle of selfmanaging system)
MBS menyadari pentingnya untuk mempersilahkan sekolah menjadi sistem pengelolaan
secara mandidri dibawah kebijakannya sendiri. Sekolah memiliki otonomi tertentu untuk
mengembangkan tujuan pengajaran, strategi manajmen, distribusi sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya, memecahkan masalah dan mencapai tujuan berdasarkan kondidi
mereka masing-masing. (4) Prinsip inisatif manusia ( principle of human initiativ) Prinsip ini
mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis melainkan dinamis.oleh karena
itu, potensi manusia harus digali, ditemukan, kemudian dikembangkan.sekolah dan lembaga
pendidikan yang lebih luas tidak dapat lagi menggunakan istilah staffing yang konotasinya
yang mengelola manusia sebagai barang yang statis. Lembaga pendidikan harus
menggunakan pendekatan human resources development yang memiliki konotasi dinamis
dan menganggap serta memperlakukan manusia di sekolah sebagai aset yang sangat
penting dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. (sulfemi, 2019)
2. Penilaian perspektif transparansi
Indikator dalam transparansi Kriteria penilaian
1. Kepala sekolah melibatkan Wakil kepala Sangat baik.
sekolah, ketua program keahlian,dan
pengurus komite dalam pembuatan program
sekolah
Penilaian efisiensi
Indikator dalam efisiensi Kriteria penilaian
2. Bidang keuangan telah dibuat standar Baik
operasional dan prosedur pembelian barang
dan pengeluaran uang dana BOS dan SPP.
Penilaian Akuntabilitas
Indikator dalam akuntabilitas Kriteria penilaian
3. Bidang kurikulum telah dibuat standar Baik
operasional dan prosedur pembuatan
perangkat pembelajaran, dan pelaporan
hasil belajar.
Penilaian Obyetivitas
indikator dalam Obyetivitas Kriteria penilaian
4. Bidang Humas telah dilakukan Baik.
pergantian dari wakil kepala sekolah ke
bidang Humas karena wakil kepala
sekolah yang lama memasuki masa
pensiun.
Penilaian Keadilan
Indikator dalam Keadilan Kriteria penilaian
5. Bapak Slamet Raharjo sebagai kepala Baik.
SMP Negeri Jurang Jero berperilaku adil
dalammembagi tugas meningkatkan mutu
sekolah.
3. Program Revitalisasi Komponen Standar Pendidikan untuk Peningkatan Mutu Sekolah

Standar Program Pertimbangan Kesesuaian


Standar Isi Pembuatan Tidak ada Sesuai sasaran
kurikulum pertimbangan
implementasi
bersama DUDI
Standar proses Pembuatan Tidak ada Sesuai sasaran
perangkat pertimbangan
pembelajaran
berupa RPP 1
lembar
Standar pengelolaan Melakukan pelatihan Tidak ada Sesuai sasaran
kompetensi pertimbangan
pengelolaan
Standar pembiayaan Melakukan pelatihan Mengirimkan tenaga Sesuai sasaran
kompetensi kependidikan
pengelolaan magang ke industri
relevan
Standarpenilaian Melakukan pelatihan Tidak ada Sesuai sasaran
kompetensi pertimbangan
pengelolaan
Standar Kelulusan Kompetensi lulusan Tidak ada Sesuai sasaran
dengan cara pertimbangan
melakukan les
tambahan belajar
untuk siswa kelas XII
4 Karakteristik Sekolah yang Efektif yaitu : 1. A safe and orderly environment conducive to teaching
and learning and not oppressive. Lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif untuk belajar-
mengajar serta tidak ada penindasan. Siswa dan warga sekolah merasa nyaman berada di
sekolah. Sekolah menjadi ekosistem yang subur untuk aktivitas guru dan siswa. Sekolah yang
demikian juga disebut sekolah ramah anak dan guru. 2. A clear school mission through which the
staff shares a commitment to instructional priorities, assessment procedures, and accountability.
Misi sekolah yang jelas adanya komitmen tentang prioritas pemblajaran, prosedur penilaian, dan
akutabilitas. Siswa dan orang tua merasa percaya terhadap sistem yang ada di sekolah. Sekolah
memiliki peraturan akademik maupun tata tertib yang dapat mengatur perilaku sosial maupun
perilaku akademik. 3. lnstructional leadership by principal who understands the characteristics of
instructional effectiveness. Kepala sekolah melakukan kepemimpinan pembelajaran serta
memahami bagaimana menjadikan pembelajaran yang efektif. Kepemimpinan pembelajaran
ditunjukkan dengan berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara efektif. Warga sekolah memiliki
kalender pendidikan maupun jadwal kegiatan yang efektif sehingga tidak terjadi kekurangan
maupun kelebihan waktu. Siswa mengerti kapan berlangsung kegiatan belajar dan kapan terjadi
penilaian. 4. A climate of high expectations in which the staff demonstrates that all students can
master challenging skills. Terbiasa memiliki harapan yang tinggi hal ini ditunjukkan dengan adanya
siswa menguasai keterampilan yang menantang. Sekolah memiliki iklim bekerja dan unjuk kerja
yang dinamis. Semua target berderajat tinggi. Hal tersebut terjadi pada guru, tenaga kependidikan
maupun siswa. Kinerja sekolah berujung pada prestasi. 5. High time-on-task brought about when
students spend a large percentage of time engaged in planned activities to master basic skills.
Pemanfaatan waktu tugas yang tinggi, siswa menghabiskan sebagian besar waktu dalam kegiatan
yang direncanakan untuk menguasai keterampilan. Tidak ada waktu yang terbuang. 6. Frequent
monitoring of student progress, using the result to improve both individual performance and the
instructional program. Sering memantau kemajuan siswa, menggunakan hasilnya untuk
meningkatkan kinerja individu dan program pembelajaran. Pantauan merupakan evaluasi untuk
melihat tingkat ketercapaian prestasi akademik maupun non akademik. 7. Hubungan rumah-
sekolah yang positif di mana orang tua mendukung misi dasar sekolah dan memainkan peranan
penting dalam membantu mencapainya (Positive home-school relations in which parents support
the school’s basic mission and play an important part in helping to achieve it)
5. penyusunan program 4 SMP Budi Luhur yang dipimpin oleh Pak Johan adalah sekolah yang berada
di pusat kota Sukamara. Jumlah peserta didik sekolah ini 434 siswa dengan 80 guru dan 20 tenaga
administrasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini sudah baik. pelaksanaan program
Akreditasi sekolah ini adalah B. Untuk meningkatkan mutu sekolah melalui, kepala sekolah sudah
membuat beberapa program kerja tahunan. Program dibuat dengan cara memberikan tugas kepada
beberapa guru senior. Setelah program selesai selanjutnya kepala sekolah menunjuk beberapa guru
yang sudah S2 dan senior untuk melaksanakan program tersebut. Setelah berjalannya waktu,
program telah selesai dilaksanakan, pelaporan kegiatan sekolah kepala sekolah menyampaikan
laporannya kepada pengurus komite sebagai pertanggungjawaban. Implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah pemberian otonomi yang lebih luas kepada
sekolah dengan tujuan akhirnya meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan sehingga
bisa menghasilkan prestasi yang sebenarnya melalui proses manajerial yang mapan. MBS adalah
proses mengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan yang memberikan otonomi
lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif secara langsung
semua komponen warga sekolah yaitu: kepada sekolah, guru, siswa,orang tua dan masyarakat.
Tujuan dari MBS adalah untuk meningkatkan kinerja sekolah dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah secara efektif dan efisien, dengan
asumsi bahwa pengambilan keputusan oleh sekolah itu lebih tepat dari pada oleh pemerintah,
karena yang tau keadaan dari masing-masing

Anda mungkin juga menyukai