Al Fitri
detik,
terasa
menit
minggu,
bulan
tahun
ini,
ke
ke
menit,
jam
bulan
membawa
kita
dari
abad
14
memasuki
dan
pergantian
kita,
terus
bulan,
dari
membawa
waktu
ke
dari
Dzulhijjah
abad
tanpa
tentang
berganti
hari
lalu
ke
ke-1
15
dan
jam,
tahun
melenium
itu
berganti
ke
suara
perhitungan
kedatangan
tahun
ke-2,
terus
baru
ke
dari
Hijriyah1,
tahun
waktu
ke
sehingga
melenium
kereta
kita
Muharram
memasuki
detik
minggu
menghantarkan
bulan
dalam
hari,
dari
bergulir
Hijriyah
telah
menyongsong
lengah
saja
adanya
tanpa
menuju
kenangan
akan
yang
tahun
baru
sadar
betapa
rutinitas
perputaran
waktu,
disadari.
Semua
tahun
berikutnya
ke
ada
pada
Hijriyah
tahun
datang
berharganya
sehari-hari,
sehingga
tentu
dan
berlalu
otomatis
apa
meninggalkan
sebelumnya.
waktu
waktu
bergulir
dengan
menyapa,
terkadang
Ketika
seolah-olah
momentum
kita
miskinnya
sejuta
tersentak
makna
yang
SAW.
umatnya
semaksimal
obyektivitas
dalam
betapa
sebuah
urgennya
mungkin.
orang-orang
waktu,
Terhadap
barat
hadistnya
pernah
sehingga
dimensional
mengibaratkan
harus
waktu,
waktu
itu
Sementara jika dihitung dalam tahun miladiyah membawa kita dari melenium ke-2
memasuki melenium ke-3, dari abad 20 memasuki abad 21.
2
Al Fitri
adalah
emas.
Filusuf
Perancis
Henry
Bergson
mengatakan
ada
macam waktu:2
Pertama,
ruang,
waktu
waktu
ini,
ia
yang
kuantitatif
dapat
menganalisis
diukur
waktu
satuan
yang
tahun,
bulan,
minggu,
hari,
waktu
yang
berada
pada
istilah
Perancisnya,
yang
hari.
homogeny,
digunakan
Dari
sinilah
bersentuhan
pengalaman
kebiasaan
jam,
dibagi-bagi.
detik
seken.
sebagai
Inilah
yang
pengalaman
Dalam
tems,
waktu
kehidupan
sehari-
pengalaman
ini
dasawarsa,
objektif-fisis.
rutinitas
sebuah
dan
satuan-
dan
dimensi
kuantitatif
sehari-hari,
dalam
abad,
dalam
yaitu
konsep
melenium,
menit,
dengan
Dalam
ke
menyebutnya
akan
waktu
berhubungan
dibagi-bagi
tataran
umum
fenomenal,
hidup
seperti
terasa
dengan
dan
waktu
Bergson
secara
yang
(emperik)
dinamakan
yang
dengan
yang
banal
dalam
ini
nyaris
dilakoni
pengalaman
waktu
dengan
ruang
menerus
tak
kesadaran,
(tempat),
terbagi.
aspek
pada
wilayah
dengan
durre,
manusia
bersentuhan
kualitatif
ia
yang
bersifat
Waktu
jenis
psikologis
tidak
kontinuitas
ini
Inilah
waktu
secara
pribadi-pribadi.
dengan
waktu
pengalaman
eksistensial
dirasakan
oleh
mental,
terus-
perasaan
yang
dan
berada
menamakannya
waktu
yang
digunakan
Pengalaman
kita
seringkali
yang
dinamakan
kualitatif
dengan
aspek
Bergson
lamanya
hubungannya
mengalir
dengan
manusia.
berarti
dan
terkait
subjektif-psikologis.
yang
ada
tersebut
yakni
emosional,
pengalaman
bahkan
yang
menyentuh
macam
waktu;
menurut
yaitu
http://books.google.co.id,
Filusuf
waktu
Jerman
objektif
dan
Martin
waktu
Heidegger3
subjektif.
ada
Waktu
3
Al Fitri
objektif
merupakan
pengukur
waktu
waktu,
secara
yang
oleh
objektif
berada
secara
umum,
yang
seperti
umum.
dialami
yang
waktu
waktu
secara
yang
secara
unik
kronometer,
dan
waktu
perorangan
sana
oleh
kelender
Sedangkan
luar
maka
dirasakan
arloji,
orang
di
digunakan
berbagai
subjektif
individual.
dirasakan
sama
subjektif
berada
setiap
pribadi
oleh
petunjuk
adalah
secara
waktu
Jika
oleh
di
alat
waktu
manusia
dalam
dan
sini,
berbeda
24
objektif
jam,
sepasang
namun
sejoli
gairah
asmara.
terasa
begitu
yang
orang
durasinya
kekasih
Bagi
atau
sehari
terasa
bagaikan
kencan
di
berpestapora
Namun
yang
waktu
sedang
yang
berlalu.
sakit
begitu
yang
orang
cepat
sedang
memandang
sangat
sedang
semalam
24
bawah
waktu
berbeda
sekarat
menit
terik
12
bagi
diserang
jam
orang
penyakit
sangatlah
ditunggu.
24,
yang
6,
memang
rasakan
berbeda
bagi
yang
ukuran
3,
1,
waktu
itu
Albert
secara
kita
Padahal
12,
pun.
sering
atau
bergulir
Einstein
dan
waktu
yang
itu
secara
nilai
matematis
jam
tidaklah
ada
bedanya,
secara
dua
emperik
menunggu
objektif
menggambarkan
Jika
kontradiktif:
waktu
secara
jam
di
mana
pengalaman
bersama
dan
sedang
yang
karena
kapan
eksistensial
dengan
gadis
60
ini
yang
baik, orang merasa dua menit, jika dua menit duduk di atas open
panas, orang merasa dua jam.
Dalam
Hijriyah)
kesadaran
3
konteks
bagi
kita
jernih
inilah
umat
semata
momentum
Islam
dalam
tidak
tahun
boleh
melihat
baru
hanya
berjalannya
Islam
(baca;
berhenti
pada
roda
waktu
4
Al Fitri
secara
perlahan-lahan,
pertanyaan
melainkan
introspektif-kontemplatif;
harus
bermuara
sebagaimana
pada
yang
diajarkan
Hitung-hitunglah
dirimu
sebelum
kamu
timbang-timbanglah dirimu sebelum kamu ditimbang.
Sehingga
instropeksi
dan
waktu
ke
bergelimang
atau
ini
sudah
pesona
nilai-nilai
tahun
ini
terhadap
waktu
kita
diri
ini
usia
direnda
dan
dipoles
dengan
kebajikan
dan
ketaatan
atau
berbagai
kelalaian,
kita
telah
kebaikan
atau
kemungkaran,
bentangan
kemaksiatan
dan
mengadakan
apakah
dengan
kedurjanaan,
Apakah
harus
sendiri
sebelum
dalam
kedurhakaan?
selama
dengan
awal
(muhasabah)
mungukir
justru
di
dihitung,
keburukan
yang
telah
dilalui
sari
puspa
ragam
justru
malah
dirajut
kepongahan
serta
dan
Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah
tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama
dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan
Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah
tergolong orang yang celaka" (HR. Al Hakim).
Momentum
menghadirkan
itu.
setiap
sebuah
Karena
saat
bahkan
selalu
kepada
atau
dihembuskan
baru
celaka
Allah
tidak
akan
manusia
(minus
apabila
SWT.
sejam
pada
tahun
kegelisahan
umur
berkurang
sehari,
Islam
sosok
memang
mebawa
pengabdian
seminggu
tahun
atau
pernah
merupakan
tidak
Waktu
semenit
mesti
eksistensi
capital)
kembali
ini
semacam
modal
dan
akan
atau
bahkan
lagi,
ia
yang
sia-sia
diinvestasikan
setahun
kita
dalam
sebulan,
sedetik
yang
tidak
bisa
5
Al Fitri
menarik
kembali
Ghazali
mengatakan
berlalu.
Itu
berganti
waktu,
dalam
hanya
akan
hadir
bahwa
yang
paling
umur
sudah
umur
100,
10,
80,
dan
tahun
dikeluarkan
50,
saja
(dosa)?
tentu
itu
dalam
yang
ada
dan
telah
yang
20,
kita
(pahala)
yang
keluarkan
mengarungi
Bukankah
hasil
dengan
kita
30,
atau
lautan
lalui
atau
itu
justru
sebesar
akan
Al
waktu
seiring
Mungkin
40,
Imam
adalah
yang
ini.
keberuntungan
kerugian
yang
60,
umur-umur
kepada
membuahkan
umur
dunia
70,
jauh
Filusof
berkurang
banyak
selama
apakah
membawa
sekarang
senantiasa
berapa
90,
Problemnya
modal
untuk
kehidupan
selama
waktu?
itu
artinya
arena
mencapai
momen
apapun
dipetik
relevan
perspektif
ini
makna
yang
merefleksikan
tahun
baru
Hijriyah,
kreterianya
oleh
menghargai
waktu,
kapan
lagi
dimaksud
dalam
konteks
dengan
merugi
(maqfun);
termasuk
ungkapan
kepada
tomorrow
hari
menjadi
bahwa
umatnya:
must
pun bersabda:
be
Today
better
yang
telah
untuk
ada
waktu,
lebih
nilai-nilai
jika
cepat
hari
orang
ini
seolah-olah
than
kalau
lebih
be
today.
lebih
kalau
better
Dalam
yang
hari
ini
yang
hari
kemarin
(roobih),
dengan
SAW.
than
sekarang
orang
dari
Rasulullah
Islam
tentunya
menjadi
beruntung
mutiara
umat
baik,
baik
harus
ditentukan
bukan
Bukankah
tergolong
yang
must
mengajak
positif.
kita
Islam
butir-butir
SAW.
kemarin
namun
lain
lain
umat
dalam
sebagaimana
mumpung
kata
sesungguhnya
terkandung
Rasulullah
dengan
sama
kita
pula,
berpesan
yesterday
sebuah
hadis
and
beliau
6
Al Fitri
Sebaik-baik
manusia
orang
yang
panjang
baik
perbuatannya.
Dan
sejelek-jelek
manusia
panjang umurnya, dan buruk kelakuannya. (HR. Thabrani)
Hijriyah
negeri
ke
defenitif
secara
negeri
adalah
Mukarramah
dakwa
lain
ke
akan
diartikan
pindah
Nabi
dan
al
Pengertian
hijrah
akan
umatnya
Munawwarah
dari
lagi,
dari
suatu
secara
Makkah
untuk
sebagaimana
terjadi
dan
yang
sedangkan
),
Madinah
pernah
dengan
pindahnya
Islam.
tidak
harfiyah
umurnya,
orang
al
kelangsungan
defenisi
sebagaimana
tersebut
sabda
Nabi
Muhammad SAW:
Tidak
akan
pernah
ada
hijrah
pasca
penaklukan
kota
Makkah
(fath
al
makkah),
akan
tetapi
yang
dimaksud
hijrah
setelah ini adalah jihad, dan niat. Jika kamu diminta untuk itu
maka jangan menghindar. (HR. Bukhari).
Oleh
kita
karena
perbincangkan
dalam
kehidupan
dengan
masyarakat
yang
berdampingan
Madinah
selaku
Islam.
ras,
yang
imamul
makna
direfleksikan
maupun
tinggi
dengan
dibawa
langsung
ummah,
(agama
sosialnya
keyakinan,
payung
dimonitor
sebagai
oleh
otoritas
relevan
ini
baik
berbangsa
dan
Islam)
sipil
dalam
sebagaimana
setelah
konsep
kehidupan
kehidupan
nilai-nilai
SAW.
masihlah
dalam
sofety)
Rasulullah
dan
dalam
ad-din
(social
suku
hijrah
kolektif,
moral-moral
terkenal
dalam
membedakan
atau
menjunjung
oleh
yang
masyarakat
dan
untuk
madani
dipraktekkan
Makkah
spirit
person
bernegara
masyarakat
itu
kemenangan
Piagam
Madinah
bercampur
hidup
panji
baur
saling
tertinggi
wadah
yang
kota
dimana
tanpa
menghargai
kebesaran
Nabi
menuju
Muhammad
kekuasaan
Piagam
SAW.
umat
7
Al Fitri
Sejalan
dicermati
paling
dengan
dalam
tidak
refleksi
suasana
ada
tahun
baru
kehidupan
hal
yang
umat
harus
dalam
ideologi
tauhidiyah
pelaksanaan
karena
Allah
keyakinan
SWT.
Akhir-akihir
ini
melenceng
dari
paranormal
ruh
qudrat
(nabi
asli
yang
sebagian
orang
palsu)
ketimbang
yang
hijrah
dalam
kategori
ini
Islam
untuk
meluruskan
anasir-anasir
nabi
dan
telah
mulai
percaya
kepada
mistisme
dengan
nabi
akhiruzzaman
Nabi
Islam
didakwakan
dan
hukumnya.
Islam
Aqidah
keyakinan
bidah
percaya
umat
yaitu
wajib
ikhlas
kepada
SWT.
ini
benar
semata-mata
dasar
percaya
tapi
merupakan
dalam
lebih
Allah
hal
makna
dimana
ada
umat
iradat
Dalam
ini,
dengan
tidak
ulama,
dewasa
dalam
khurafat
dan
SAW.
tauhid
dicampuri
tauhid,
ketimbang
Muhammad
kepada
keyakinan
hanya
tahayul,
moyang
jika
yang
muslim,
tanpa
ini
ibadah
kemusyrikan,
nenek
ketimbang
dan
Islam
(keyakinan)
seorang
keyakinan
mengandung
aspal
Itiqadiyah
kategori
kali
ditranspormasi
Islam
harus
kembali
Islamiyah.
Konsep
oleh
segenap
umat
aqidah
mereka
agar
jangan tersesat.
2. Hijrah
yang
berfikir
hanya
dalam
kategori
dilandasi
dengan
liberalisme
memakai
disadari
ternyata
normal,
namun
stabil,
oleh
dalam
rangka
yang
4
terjadi
Fikriyah
control
yang
kekuatan
akal
jika
akal
sekarang
fikiran
manusia
dilandasai
menjamin
wahyu
menafikan
fikiran
karenanya
(pemikiran),
wahyu
tujuan
http://www.badilag.net/artikel/8981
pelaksanaan-hukum-islam-di-indonesia.
ilahiyah,
sering
cara
nilai-nilai
wahyu,
yang
semata,
padahal
tanpa
akal
hukum
pemikiran
bukan
sewaktu-waktu
terpeliharanya
orang
yakni
manusia
Islam
akal
bisa
tidak
akan
tetap
salah
fikiran.
hilang
akal
satunya
Fenomena
sehatnya,
-urgensi-tahun-baru-hijriyah-sebagai-gerakan-
8
Al Fitri
sehingga
menghalalkan
segala
cara
untuk
ambisinya,
sesungguhnya
dengan
hijrah
fikiriyah
mengembalikan
manusia
diri
sebagai
terdapat
dalam
sebagai
anugrah
Tuhan
makhluk
lainnya,
sekiranya
makhluk
manusia
yang
yang
yang
tidak
tidak
manusia
memenuhi
ini
akan
berakal
ternilai
yang
harganya
diberikan-Nya
tidak
kepada
berakal
niscaya
dalam
pada
kategori
ketenangan
diuraikan
sebelumnya
aspek
psikologis
wilayah
(perasaan)
jiwa
(psikologis),
terkait
dengan
manusia.
Inilah
subjektif-psikologis,
mendekatkan
luas
Syuriyah
diri
kepada
beribadah)
konsep-konsep
untuk
meditasi
tempat-tempat
yang
perasaan
waktu
SWT.
menuju
melalui
dianggap
dan
yang
yang
kesadaran,
berada
pada
dengan
lewat
di
banyak
zikir
ketenangan
semedi
muaranya
sebagaimana
hanya
Allah
yang
(dalam
jiwa,
gua,
membawa
arti
lupakan
kuburan
wangsit.
dan
Dengan
dalam
dimensi
kategori
pengalaman
betapa
banyak
tingkah
lakunya
dalam
sehari-hari
sehari-hari
manusia
yang
dosa,
momen
Islami,
sementara
tahun
kuantitatif
yaitu
dan
prilaku
tidak
yang
pengalaman
pengalaman
yang
ini
Dari
harus
diperhatikan,
bermasalah
dilakoni
Islami-lah
yang
akhlak,
maksiat
dan
prilaku
Islami
konsisten
dalam
akan
oleh
akan
sebuah
dengan
pengalaman
kebiasaan
nyaris
ulah
kepada
bersentuhan
dalam
atau
ini
kembali
terasa
dengan
karena
moral
dengan
mari
sinilah
dinamakan
ini
tentunya
berprilaku
yang
yang
konteks
bergelimang
telah
(emperik)
dalam
memperhatikan
baru
yang
(prilaku),
hidupnya
selalu
mempraktekannya.
pengalaman
Sulukiyah
hidup
mayoritas
waktu
fenomenal,
sehari-hari,
manusia,
menyelamatkan
9
Al Fitri
yang
bermamfaat
simpulkan,
perbuatan
kebenaran,
hakikat
jelek
hijrah
dapat
adanya,
hijrah
kepada
dari
yang
sifat
disajikan
dan
dalam
akhir
tulisan
sesungguhnya
lebih
negatif
baik,
menuju
tulisan
ini
singkat
dapat
adalah;
hijrah
sifat
dari
hijrah
salah
positif,
dan
ini,
penulis
dari
menuju
hijrah