Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita semua
kesehatan hari ini.
Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada nabi Muhammad Saw, karena
berkat beliaulah kita semua bisa berada dalam lingkup agama yang selamat yakni
Islam.
Hadirin yang telah hadir di peringatan 1 Muharram yang sedang kita laksanakan, pada
kesempatan ini saya bermaksud memberikan sedikit pemahaman kepada kita semua
mengenai peristiwa 1 Muharram ini.
Seperti halnya umat agama lain, masyarakat muslim juga memiliki hari-hari peringatan
yang kemudian ditetapkan oleh pemerintah menjadi hari libur nasional.
Salah satunya adalah hari peringatan 1 Muharram yang merupakan hari pertama
dalam tahun baru menurut perhitungan kalender Islam.
Tentunya kita sebagai umat Islam harus memahami makna dan asal-usul
penetapannya sehingga pengetahuan kita bertambah mengenai apa yang menjadi
kebiasaan kita.
Tahun Hijriyah yang merupakan sebutan untuk tahun dalam Islam dihitung dengan
siklus Sinodik Bulan dimana total hari dalam satu tahunnya adalah 354, 36708 hari
atau lebih sedikit dibandingkan dengan 1 tahun dalam kalender Masehi.
Penetapan kalender Hijriah dan 1 Muharram dilakukan pada zaman Khalifah Umar Bin
Affan.
Pada saat itu Khalifah Umar mendapat teguran akibat menulis sebuah surat tanpa
adanya angka tahun di dalamnya.
Dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW hanya tahun saja yang digunakan sebagai
acuan karena bulan di mana terjadinya peristiwa tersebut bukanlah pada
bulan Muharram.
Terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi setelahnya, Hijrah menjadi titik awal
kebangkitan Islam sehingga penamaan dalam kalender yang berlaku dalam Islam
menempatkan kata Hijriyah di dalamnya.
Maka sudah sepatutnya tahun baru Islam menjadikan kita lebih bersemangat untuk
menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
Perlu kita perhatikan bahwa kesadaran dan pemahaman akan hikmah yang
terkandung dalam perayaan 1 Muharram seharusnya lebih besar dibandingkan
perayaannya itu sendiri.
Jangan terjebak pada euforia yang membuat kita lupa kepada Allah SWT.
Akhirnya demikianlah yang dapat saya sampaikan. Atas kesalahan yang saya lakukan
saya mohon maaf.