Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Singkat Bulan Muharram

Islam mempunyai dua belas bulan dalam hitungan satu tahun menurut hitungan yang telah
ditetapkan. Empat bulan di antaranya adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. Tiga bulan
letaknya berurutan, yaitu, bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharam (Asyura). Yang keempat
yaitu bulan Rajab yang bertempat  antara Jumadil Tsani dengan bulan Sya’ban.

Kemuliaan bulan-bulan tadi telah diabadikan Allah Swt dalam al-Quran surat At-Taubah: ayat 36
yang artinya “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat
itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan
ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.”

Muharam adalah bulan pertama yang dipakai di kalender umat Islam (penanggalan Qomariyah
atau Hijriyah). Menurut riwayat para ulama pakar tarikh yang masyhur, tarikh Islam mula-mula
ditetapkan oleh Umar bin Khattab Ra ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijriyah.

"Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan
kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali
dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun
berikutnya menyebut bulan biasa (halal)."

Ada beberapa alasan mengapa Hijrahnya Nabi Muhammad Saw yang ditetapkan sebagai awal
tarikh Islam (tahun Hijriyah)? Hal ini tidak lain karena hijrahnya Nabi Muhammad Saw
mempunyai nilai yang lebih dalam sejarah perkembangan dakwah Islamiyah. Setelah Nabi
Muhammad Saw hijrah ke Madinah, dakwah Islam mulai mencapai kejayaannya yang gemilang.
Berbeda dengan sebelum hijrah, umat Islam merupakan golongan yang selalu ditindas dan
disiksa oleh kaum Musyrikin. Dengan hijrahnya Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin ke
Madinah berarti Islam telah mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk di dalamnya
sebuah negara Islam yang memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri.  

Dengan melihat sejarah hijrahnya Nabi Muhammad Saw, diharapkan peristiwa hijrah akan selalu
dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun. Di situ sebagai memorial bagaimana perjuangan
yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga Nabi Muhammad Saw dengan para
sahabatnya dalam menegakkan Islam. Di samping itu, hijrah Nabi Muhammad Saw juga
menunjukkan bahwa Allah telah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan yang
bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hijrah merupakan awal
membangun kekuatan umat Islam.

Kemuliaan Bulan Muharam

Bulan Muharam adalah termasuk di antara asyhurul hurum dan bulan pembuka dalam setiap
tahun Hijriyah. Di bulan itu, Allah Swt  memberi pertolongan kepada Nabi Musa As dan kaumnya
dari kezaliman dan kekejaman Fir’aun dan tentaranya. Allah juga telah menyelamatkan Nabi
Nuh As Dan kaumnya dari banjir bandang. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharam. Maka
sebagai rasa syukurnya kepada Allah yang telah menyelamatkannya dari mara bahaya, Nabi
Musa As dan Nabi Nuh As berpuasa pada hari tersebut. 

Berkaitan dengan memuliakan bulan Muharram dan memperingati tahun baru Hijrah. Bahwa 
dalam memuliakan dan memperingati tahun baru Hijriah harus memperhatikan hikmah atau
pelajaran yang berharga dari peristiwa hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabatnya, yang dapat disebutkan dalam tujuh poin penting berikut ini:  

1. Hijrah itu adalah perpindahan dari keadaan yang kurang mendukung dakwah kepada
keadaan yang mendukung.  
2. Hijrah itu adalah perjuangan untuk suatu tujuan yang mulia, karenanya memerlukan
kesabaran dan pengorbanan.  
3. Hijrah itu adalah ibadah, karenanya motivasi atau niat adalah untuk kebaikan dan
kemaslahatan.  
4. Hijrah itu harus untuk persatuan dan kesatuan, bukan perpecahan.  
5. Hijrah itu adalah jalan untuk mencapai kemenangan.  
6. Hijrah itu mendatangkan rezeki dan rahmat Allah.  
7. Hijrah itu adalah teladan Nabi dan para sahabat yang mulia, yang seyogianya kita ikuti.

Amalan bulan Muharram

1. berpuasa di bulan muharram, khususnya puasa sunnah pada hari Asyura atau tanggal
10 Muharram.
2. mengerjakan puasa Tasu’a atau puasa sunnah hari kesembilan di bulan Muharram.
3. memperbanyak sedekah. Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar
memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu
anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka
yang membutuhkan. Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri
sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah
4. Mengusap kepala anak yatim
5. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali
6. Membaca doa akhir dan awal tahun

Anda mungkin juga menyukai