Sejarah tahun baru Islam berawal dari kebimbangan umat Islam saat menentukan
tahun. Pada zaman sebelum Nabi Muhammad SAW, orang-orang Arab tidak
menggunakan tahun dalam menandai peristiwa apa pun. Tapi, hanya menggunakan
hari dan bulan sehingga cukup membingungkan.
Contoh, pada waktu itu Nabi Muhammad lahir pada tahun Gajah. Hal ini menjadi bukti
bahwa pada waktu itu kalangan masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam
menentukan tahun. Berawal dari sini, para sahabat Rasulullah SAW pun berkumpul
untuk menentukan kalender Islam. Salah satunya yang hadir adalah Utsman bin Affan,
Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah.
Mereka mengusulkan kalender Islam berdasarkan hari kelahiran Nabi Muhammad, ada
yang mengusulkan sejak Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul. Namun, usul yang
diterima adalah usulan dari Ali Bin Abi Thalib di mana beliau mengusulkan agar
kalender Hijriah Islam dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke
Madinah. Dari usul Ali Bin Abi Thalib inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat
dan sejarah tahun baru Islam muncul.
Total 12 bulan dalam sistem penanggalan Islam juga tercantum dalam Al Quran
surat At Taubah ayat 36-37 :
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri
kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
Momentum tahun baru hijriyah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan
rasa optimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal yang baik ke yang lebih
baik lagi. Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut
dengan berhijrah. Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang
dicontohkan Rasulullah SAW saat beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum
Anshar. Bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok
Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu.
Makna awal tahun baru islam juga memiliki makna yang mendalam bagi setiap muslim
karena Makna tersebut lahir dari menegaskan kembali pentingnya menerapkan akhlak
mulia dalam kehidupan yang bersumber dari Al-Quran.
Momentum awal tahun baru Islam bagi kaum Muslimin agar terus mampu dalam
berkreasi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,
menciptakan birokrasi yang modern, yang transparan, rapi dan bersih
"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah yang
bernama Muharram". (HR. Muslim)
"Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat
menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim)
3. Memperbanyak Sedekah
1. Buat dan ringkaslah Cerita Sejarah tahun Baru Islam 1 Muharram yang
dibacakan tadi
2. Catat di buku khusus Literasi
3. Paraf oleh guru jam pertama mengajar di kelas kalian