Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Terbentuknya Kalender Islam

Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat
Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau
hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun
pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari
Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Sebelum datangnya Islam yang dibawa Nabi Muhammad, masyarakat Arab sudah
menggunakan kalender dengan sistem bulan (qomariyah) yang disesuaikan dengan Matahari
(syamsyiyah) awal bulan di mulai dengan munculnya bulan (hilal) jumlah harinya berselang
seling antara 29 dan 30 sehingga suatu tahun terdiri dari 354 hari atau 11hari lebih cepat dari
kalender Syamssiyah yang setahunnya 365 hari.

Allah dalam firmanNya:

‫ِإَّن ِع َّدَة الُّش ُهوِر ِع ْنَد ِهَّللا اْثَنا َع َش َر َش ْهًرا ِفي ِكَتاِب ِهَّللا َيْو َم َخ َلَق الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر َض ِم ْنَها َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌم َذ ِل َك الِّديُن اْلَقِّيُم‬
‫ ِإَّنَم ا الَّنِس يُء ِزَي اَد ٌة ِفي ا ُك ِر‬، ‫َفاَل َتْظِلُم وا ِفيِهَّن َأْنُفَس ُك ْم َو َقاِتُلوا اْلُم ْش ِرِكيَن َك اَّفًة َك َم ا ُيَقاِتُلوَنُك ْم َك اَّفًة َو اْعَلُم وا َأَّن َهَّللا َم َع اْلُم َّتِقيَن‬
‫ْف‬ ‫ْل‬
‫ُيَض ُّل ِبِه اَّلِذ يَن َكَفُروا ُيِح ُّلوَنُه َعاًم ا َو ُيَح ِّر ُم وَنُه َعاًم ا ِلُيَو اِط ُئوا ِع َّدَة َم ا َح َّر َم ُهَّللا َفُيِح ُّلوا َم ا َح َّر َم ُهَّللا ُز ِّيَن َلُهْم ُس وُء َأْع َم اِلِهْم َو ُهَّللا‬
‫اَل َيْهِد ي اْلَقْو َم اْلَك اِفِريَن‬

Artinya : "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa. Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan Haram itu adalah menambah kekafiran.
disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka
menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka
dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, Maka mereka
menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (syaitan) menjadikan mereka memandang
perbuatan mereka yang buruk itu. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir". (QS. At-Taubah: 36-37)

Nama-nama bulan qamariyah mulai Muharam sampai Dzulhijjah sudah populer


pemakainnya. Masyarakat Arab memberi nama bulan-bulan tersebut sesuai dengan keadaan
alam yang terjadi.

1. Muharram, karena pada bulan ini orang Arab sepakat mengharamkan peperangan dan ini
bertepatan dengan bulan September.

2. Shafar (kuning), dikarenakan pada waktu itu daun daun mulai menguning dalam
pemberian nama Shofar ini bertepatan pada bulan oktober.

3. Rabiul awal dan Rabiul akhir, karena di bulan tersebut musim gugur terjadi. Rabi' sendiri
dalam bahasa Arab bermakna musim gugur.
4. Bulan Jumadal Ula dan Akhirah yang bertepatan dengan Januari dan Februari terjadi
musim dingin dan beku. Dalam bahasa Arab beku adalah jamad. Dari sinilah bulan ini
dinamakan Jumadal Ula dan Akhiroh.

5. Ketika Matahari melewati semenanjung Arab, salju di Arab mulai mencair, karena itu
bulan ini di namakan Rajab.

6. Karena salju telah mencair, lahan pun bisa ditanami kembali, penduduk Arab mulai turun
ke lembah (syi'ib) untuk menanam dan mengembala. Bulan ini disebut Sya'ban.

7. Matahari bersinar terik hingga membakar kulit, pada masa ini bulannya dinamakan
Ramadhan yang artinya sangat panas.

8. Dibulan selanjutnya cuaca semakin panas karena panasnya meningkat bulan ini disebut
syawal yang berarti peningkatan.

9. Suhu yang panas membuat orang Arab lebih suka duduk-duduk di rumah dalam bahsa arab
duduk itu arti dari qa'id. Karena itu bulan ini diberi nama Dzul Qa'dah.

10. Terakhir Dzulhijjah, karena di bulan ini masyarakat arab pergi kekota Mekkah untuk
melaksanakan ibadah haji.

Masalah selanjutnya adalah menentukan awal penghitungan kalender islam ini. Apakah
akan memakai tahun kelahiran Nabi Muhammad saw., seperti orang Nasrani? Apakah saat
kematian beliau? Ataukah saat Nabi diangkat menjadi Rasul atau turunnya Al Qur'an?
Ataukah saat kemenangan kaum muslimin dalam peperangan?

Ternyata pilihan majelis Khalifah 'Umar tersebut adalah tahun di mana terjadi peristiwa
Hijrah. Karena itulah, kalender islam ini biasa dikenal juga sebagai kalender hijriyah.
Kalender tersebut dimulai pada 1 Muharram tahun peristiwa Hijrah atau bertepatan dengan
16 Juli 622 M. Peristiwa hijrah Nabi saw. sendiri berlangsung pada bulan Rabi'ul Awal 1 H
atau September 622 M.

Pemilihan peristiwa Hijrah ini sebagai tonggak awal penanggalan islam memiliki makna
yang amat dalam. Seolah-olah para sahabat yang menentukan pembentukan kalender islam
tersebut memperoleh petunjuk langsung dari Allah. Seperti Nadwi yang berkomentar:

"Ia (kalender islam) dimulai dengan Hijrah, atau pengorbanan demi kebenaran dan
keberlangsungan Risalah. Ia adalah ilham ilahiyah. Allah ingin mengajarkan manusia bahwa
peperangan antara kebenaran dan kebatilan akan berlangsung terus. Kalender islam
mengingatkan kaum muslimin setiap tahun bukan kepada kejayaan dan kebesaran islam
namun kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar
melakukan hal yang sama."

Anda mungkin juga menyukai