Anda di halaman 1dari 6

Mengenal lebih dekat dengan Tahun Baru Islam dan

Bulan Muharram
Muhammad Zakky Pusponegoro
Siswa Kelas 9
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mejayan

Tanggal 1 Muharram akan diperingati sebagai “hari baru” atau awal permulaan
bagi umat Islam. Di dalam tahun baru islam terdapat dua pokok peristiwa penting
dalam sejarah Islam. Pertama, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan
Hijrah dari kota Makkah menuju kota Madinah dalam upaya menegakkan syariat
Islam dan sebagai upaya untuk menuju peradaban Islam, pada tahun 622 masehi.
Kedua, seluruh umat Islam akan memperingati tahun baru Islam berdasarkan
kalender Hijriyah pada awal muharram, sehingga para umat muslim merayakannya
dengan lebih rajin beribadah dan berdzikir.

Tahun Baru Islam atau Hijriyah telah ada sejak masa kekhalifahan Umar bin
Khattab. Sebelumnya umat Muslim menggunakan Tahun Gajah tahun ketika
Abrahah menyerbu Makkah untuk meruntuhkan Ka’bah, sebagai acuan
penanggalan. Ada yang mengusulkan kepada Umar untuk menjadikan peristiwa
bi’tsah Nabi Muhammad SAW sebagai awal penanggalan, atau ada pada riwayat lain
Umarlah yang bertekad untuk memulai penanggalan yang mengacu pada kelahiran
atau bi’tsah Nabi Muhammad SAW. Namun, Ali bin Abi Thalib tidak menyetujui
pandangan tersebut dan mengusulkan untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi
Muhammad SAW sebagai awal penanggalan. Usul ini diterima dan diterapkan oleh
Umar pada tanggal 8 Rabi’ul Awal 17 H. Oleh sebab itu, nama tahunnya adalah Hijrah
atau Hijriyah.

Gambar. 1 Ilustrasi Hilal


Sistem penanggalan Hijriyah yang digunakan sudah memiliki pedoman yang
jelas dalam Al-Qur'an. Artinya, sistem kalender lunar atau Qamariyah. Kalender
Hijriyah menghitung durasi satu tahun berdasarkan 12 siklus pertemuan bulan, atau
12 fase bulan ketika bulan menandai bulan baru. Sistem dimulai dari hari Minggu
sampai Sabtu dari bulan Muharram sampai Dzul Hijjah. Siklus pertemuan per bulan
dalam penanggalan Hijriyah juga sangat bervariasi, rata-rata 29,53 hari. Berbeda
dengan kalender Masehi yang memiliki 30 atau 31 hari dalam sebulan, kalender
Hijrah hanya memiliki 29 atau 30 hari dan masih tidak teratur, dengan fokus pada
keadaan hilal (yang juga memiliki 29 hari). Karena perbedaan ini, tahun Hijriyah
biasanya 11 hari lebih pendek dari tahun Masehi. Tak kalah pentingnya, keberadaan
penanggalan Hijriah juga menjadi tonggak kemajuan sistem peradaban Islam
selama ini. Dari 12 bulan kalender Hijriah meliputi:

1) Muharram;
2) Shafar;
3) Rabi’ul Awal;
4) Rabi’ul Akhir;
5) Jumadil Awal;
6) Jumadil Akhir;
7) Rajab;
8) Sya’ban;
9) Ramadhan;
10) Syawal;
11) Dzul Qa’dah; serta
12) Dzul Hijjah.

Ada alasan mengapa muharram dipilih sebagai bulan pertama dalam kalender
hijriyah dikutip dari artikel ‘Menelisik Histori Muharam dan Hijriyah’ yang tayang di
laman nu.or.id “Sementara Umar dan para sahabat-sahabatnya menetapkan awal
bulan hijriyah adalah bulan Muharam bukannya bulan Rabi’ul Awwal adalah semata-
mata memandang bahwa bulan Muharam adalah bulan yang mula-mula Rasulullah
SAW berniat untuk berhijrah. Selain itu di bulan Muharam ini pulalah para jama’ah
haji baru selesai mengerjakan ibadah haji dan pulang ke negerinya masing-masing.”
Hal tersebutlah yang menjelaskan mengapa muharram dipilih sebagai bulan
pertama dalam kalender hijriyah.

Muharram merupakan bulan yang menjadi awal permulaan tahun baru dalam
kalender hijriyah. Bulan muharram merupakan satu diantara banyaknya bulan yang
dimuliakan (Al-Asyhurul Hurum). Ia dianggap sebagai bulan utama Setelah bulan
Ramadhan. Yakni Menurut sebagian besar ulama, sangat dianjurkan untuk berpuasa
pada hari Asyura tanggal 10 Muharram. Di antara keutamaan bulan Muharram, dia
dipilih oleh Allah SWT Sebagai momen pengampunan dari dosa dan kesalahan.
Keistimewaan bulan Ini, Muharram dipilih sebagai awal tahun dalam kalender Islam,
secara otomatis di dalamnya terkandung sejarah penanggalan atau penetapan
kalender Islam yang diawali dengan 1 Muharram.

Peristiwa hijrah Rasulullah SAW yang terjadi berabad abad yang lalu apabila
Kita telaah mengandung banyak nilai, hikmah dan makna yang dapat dipetik dalam
kehidupan sehari – hari, antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama; hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah Menjunjung tinggi


dan memelihara iman yang teguh dan semangat yang kokoh dalam diri Nabi
Muhammad SAW saat menegakkan, dan menyebarkan ajaran Islam hingga dalam
kurun waktu yang relatif singkat yaitu 23 tahun 2 bulan. Dan ajaran Islam selama 22
hari telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab; ajaran yang membangun peradaban
yang tinggi, manusia yang bermoral, berakhlak yang baik, hidup dalam kedamaian,
kehidupan yang berkeadilan Berkembang dan membangun sistem kepercayaan dari
politeisme ke monoteisme yang percaya pada satu Tuhan yaitu Allah SWT. Hijrah
Nabi tersebut dilakukan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan baik melalui
jiwa, raga dan harta dengan hanya semata-mata berjihad di jalan Allah SWT.

Kedua; syiar Islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW selama 23 tahun 2
bulan dan 22 hari tersebut dilakukan dengan cara baik-baik tanpa menimbulkan
konflik, pertentangan, paksaan dan cara kekerasan. Hal ini dikarenakan cara dakwah
Rasulullah SAW dengan menggunakan metode kearifan dan mauidhoh khasanah
(contoh yang baik).

Ketiga; Sesungguhnya dalam peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW


mengandung pesan dan nilai kesabaran, keteguhan, kegigihan, perjuangan dan
pengorbanan. Nilai kesabaran itu terlihat ketika Rasulullah SAW berdakwah selalu
mendapatkan hambatan dan tantangan terutama dari orang-orang Kafir Quraisy.
Tantangan itu begitu berat dan membahayakan sehingga akhirnya beliau
mendapatkan wahyu dari Allah SWT agar melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.

Keempat; mengingat pentingnya peristiwa hijrah dalam sejarah perjuangan


dakwah Islam, maka sangat tepat sekali mengambil dan menetapkan peristiwa
tersebut dalam kalender kaum muslimin, karena memiliki dorongan semangat jihad
Umat Islam sangat tergerak untuk bisa mempererat solidaritas, persaudaraan, saling
tolong menolong dan membantu dengan baik. Jadi sebagai seorang Muslim, sangat
penting untuk melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW yang berkewajiban
membangun, memajukan umat Islam sesuai dengan bidang dan profesinya masing-
masing selaras dengan kemauan dan kemampuan yang ada pada diri kita ini.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas dikutip dari ‘Nilai dan
Hikmah Hijriyah’, Oleh: Dr. Khotibul Umam, M.A “Bahwa dalam memuliakan dan
memperingati tahun baru Hijriyah harus memperhatikan hikmah atau pelajaran
yang berharga dari peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dan para sahabatnya, yang
dapat disebutkan dalam sembilan poin penting, yaitu:

1) hijrah dilakukan dengan niat dan keyakinan yang teguh dan semangat
tinggi untuk dapat melakukan perubahan;
2) hijrah dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana;
3) hijrah adalah tidak sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat lain,
akan tetapi hijrah yang sebenarnya adalah perpindahan dari keadaan yang
kurang baik menuju kebaikan, keadaan yang tidak mendukung dakwah
kepada keadaan yang mendukung;
4) hijrah adalah perjuangan untuk suatu tujuan yang mulia, karenanya
memerlukan kesabaran dan pengorbanan;
5) hijrah adalah ibadah, karenanya motivasi atau niat adalah untuk kebaikan
dan kemaslahatan;
6) hijrah harus untuk persatuan dan kesatuan, bukan perpecahan;
7) hijrah adalah jalan untuk mencapai kemenangan;
8) hijrah itu mendatangkan rezeki dan rahmat Allah; dan
9) hijrah adalah teladan Nabi SAW dan para sahabat yang mulia, yang harus
kita ikuti.”
Daftar Pustaka

Menelisik histori Muharam Dan Hijriyah. nu.or.id. Diakses pada 25 Juli, 2021, melalui laman
https://www.nu.or.id/opini/menelisik-histori-muharam-dan-hijriyah-rnjqx

Sejarah Singkat Kalender Hijriah. IAI Al-Khairat Pamekasan. Diakses pada 25 Juli, 2021,
melalui laman https://alkhairat.ac.id/blog/sejarah-singkat-kalender-hijriah/

Umam, K. (2019, September 13). Nilai Dan Hikmah Hijriyah. Digital Library UIN KHAS
Jember. Diakses pada 25 Juli, 2021, melalui laman http://digilib.iain-jember.ac.id/532/
Akhir Kata

Hi semua, perkenalkan namaku Muhammad Zakky Pusponegoro atau kalau merasa


namaku panjang banget dengan 12 suku kata, kalian semua dapat memanggilku
Zakky atau Niaz. Aku merupakan seorang yang menyukai membaca buku terlebih
lagi buku novel dan komik, selain membaca ternyata saya juga suka menulis tapi
hanya sebatas menulis resume atau esai, dan belum bisa untuk menulis cerita atau
buku original. Bisa dibilang aku merupakan seorang pemula dalam menulis karena
banyak penggunaan kata dalam penulisaan yang kunilai kurang atau bahasa lainnya
gak srek! Dengan tulisanku sendiri. Biarpun begitu kuharap resume yang kubuat ini
dapat berguna dalam tugas–tugas sekolah, maupun dalam kehidupan sehari hari.
Bye-Bye! Semua.

Anda mungkin juga menyukai