Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH 1 MUHARRAM DAN TAHUN BARU ISLAM

Disusun dalam rangka Memperingati

Tahun Baru Islam Tahun 1444 H

Disusun oleh :

1.12 - A5 - 09

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BOJONEGORO

JL.MONGINSIDI NO.160 PROVINSI JAWA TIMUR

TELP (0353) 891 375202


LATAR BELAKANG

Bagaimana sejarah 1 Muharram ? Muharram merupakan bulan pertama


dalam kalender Hijriah yang memiliki sejarah panjang dalam Islam. Berbagai
kejadian penting mewarnai perjalanan bulan ini di masa lalu. Mulai dari tonggak
awal sejarah Islam hingga peristiwa berdarah yang melahirkan perpecahan ditubuh
Islam sendiri.

Kata “Muharram” dalam Bahasa Arab artinya “ yang dilarang”, mengenai


Muharram ini, Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat At-Taubahayat 36 :

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan
yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka
memerangi semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa,” (Q.S At-Taubah (9):36).

Empat bulan haram yang dimaksud ayat diatas adalah Muharram, Zulkaidah,
Zulhijah dan Rajab. Maksudnya, pada waktu-waktu tersebut aktivitas tertentu
Menjadi terlarang untuk dilakukan, terutama berperang.

Secara ringkas Muharram akan dibagi Menjadi tiga babak, pertama awal
hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, kedua penetapan kalender
hijriah, dan ketiga peristiwa Karbala saat pembunuhan cucu Rasulullah SAW,
Husein bin Ali yang juga terjadi di Muharram.
ISI

Sejarah 1 Muharram Hijrah dari Mekkah ke Madinah

Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah merupakan


peristiwa hijrah ketiga setelah hijrah ke Habasyah dan Thaif. Peristiwa hijrah ke
Madinah inilah yang Menjadi tonggak awal pembetukan masyarakat Islam yang
mandiri dan berdaulat. Karena itu, ia bernilai penting dan tidak tergantikan dalam
sejarah keemasan Islam. Selama 13 tahun selepas diangkat Menjadi nabi dan rasul,
Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah di Mekkah. Tetapi, ajakan untuk masuk
Islam mengalami kendala besar di tanah kelahiranya.

Tekanan dan ancaman terus dirasakan oleh penganut Islam di masa awal
dakwah nabi. Berkali kali, Rasulullah SAW menerima ancaman pembunuhan yang
dilancarkan oleh Kafir Quraisy. Hal itu terus terjadi hingga ke-11 masa kenabian.
Sampai Rasulullah bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah Khazraj yang
menerima dengan terbuka dakwah Islam. Mereka mula-mula penduduk Madinah
yang membawa pulang ajaran Islam dan menyebarkannya di daerah asal mereka.

Di Aqabah itulah pembaitan pertama dilakukan Rasulullah SAW, cikal bakal


terbentuknya masyarakat Madinah. Setahun berikutnya,12 lelaki dari anshar
(Madinah) menemui Rasulullah SAW menyatakan tunduk ke agama Islam. Sejak
itu, kekuatan Islam mulai terbangun di Madinah, yang memantik kehendak Nabi
Muhammad SAW untuk berhijrah ini muncul di bulan Muharram.

Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke


Madinah, rumah Rasulullah dijaga ketat oleh kaum Kafir Quraisy agar beliau tidak
bisa lolos. Namun. Karena pertolongan Allah SWT, Nabi Muhammad berhasil pergi
dengan selamat. Di tempat tidur Nabi Muhammad SAW tidur, Ali bin Abi Thalib
berkorban dengan berbaring mengenakan selimut Nabi Muhammad, alhasil di pagi
harinya ketika orang-orang yang ditugaskan membunuh Nabi Muhammad SAW, 8
yang mereka inginkan sudah tiada lagi.Paginya pada 2 Rabi’ul Awwal atau 20 Juli
622 Masehi Nabi Muhammad beserta sahabatnya pergi bersembunyi di Gua Tsur,
setelah 3 hari mereka melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
Kalender Hijriah

Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriah, Muharram memiliki


keistimewaan bagi umat Islam. Di bulan tersebut terdapat banyak kisah penting bagi
umat Islam, salah satunya adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke
Madinah. Dalam buku“Hijrah dalam Pandangan Al-Qur’an”oleh Ahzami Saimun,
Disebutkan dampak dari perjalanan hijrah Nabi Muhammad nyatanya membawa
kebaikan dan berkah yang sangat luas terhadap kemanusiaan hingga masa kini.
Dalam hijrah itu juga disebut beberapa manfaat seperti, mampu menyelamatkan
manusia dari perpecahan dan kebingungan akan intimidasi.

Bahkan, hijrah yang dilakukan sekitar 14 abad silam itu, digadang-gadang


mampu mendorong umat muslim menempuh jalan selamat yang dibangun di atas
kepemimpinan pertama umat Islam. Selain dari adanya penanggalan Islam yang
mulai digunakan.Keputusan menjadikan hijrah sebagai awal kalender tahun baru
Islam merupakan usulan dari Ali bin Abi Thalib. Usulan itu, diambil dengan
pertimbangan bulan Muharram sebagai waktu kemenangan muslim pada
Bai’atAqabah II.

Namun demikian, mengutip buku “Di Balik 7 Hari Besar Islam”


penanggalan versi ini diresmikan oleh Khalifah Umar bin Khatab pada 637 M atau
sekitar tahun ke-16 H. Kalender ini memakai sistem lunar (peredaran bulan
mengelilingi matahari) selama 29,5 hari per bulan. Setiap satu bulan dalam
penanggalan Hijriah hanya berselang 29 atau 30 hari.Terlepas dari semua itu, masih
dari buku yang sama permulaan hijrah nabi Muhammad sendiri dimulai pada 2 (4)
Rabi’ul Awwal 13 (14) kenabian, September 622 Masehi. Dalam pemaparan itu
dijelaskan, antara permulaan hijrah Nabi Muhammad dan permulaan kalender Islam
sesungguhnya terdapat jarak sekitar 62 atau 64 hari( keduanya ada bulan Shafar ).

Yang menjadi perbedaan pendapat pada musyawarah itu adalah penetapan


awal tahun dalam kalender Islam. Ada lima usul penetapan tahun pertama di
penanggalan Islam di waktu itu, yaitu agar waktu pertama dimulai ketika wafat
Rasulullah, kedua sejak peristiwa Isra’ Mi’raj, ketiga ketika Nabi Muhammad
diangkat Menjadi Rasul, keempat sejak kelahiran Rasulullah, hingga usul Ali bin
Abi Thalib agar kalender Islam dimulai sejak hijrah abi Muhammad SAW dari
Mekkah ke Madinah. Usul Ali bin Abi Thalib kemudian yang diterima anggota
musyawarah, sejak 8 Rabi’ul Awwal 17 H, kalender Islam ditetapkan dan digunakan
luas di bawah kepemimpinan Khulafaul Rasyidin. Karena berpatokan pada tahun
hijrah Nabi Muhammad SAW, kalender itu dikenal dengan sebutan penanggalan
Hijriah
Tragedi Karbala

Selain berbagai peristiwa penting dan kejadian menggembirakan terjadi di


Muharram, di bulan ini, sejarah juga mencatat pembunuhan cucu Rasulullah SAW
( Husein bin Ali ). Pembunuhan Husein bin Ali ini dikenal dengan tragedi Karbala,
yang terjadi di wilayah 100 km sebelah barat daya Bagdad. Tragedi Karbala ini
dimulai dari perseteruan antara khalifah masa itu Yazid bin Muawiyah dan Husein
bin Ali. Sebagian umat Islam pada pemerintahan dinasti Umayyah merasa tidak puas
dengan cara Yazid memimpin, yang kemudian mengharapkan agar Husein
mengambil alih tampuk khalifah di masa itu. Yazid yang merasa sah sebagai
khalifah melihatnya sebagai upaya kudeta.

Merasakan ketidakberesan wilayah kekuasaanya, Yazid bin Muawiyah yang


berkedudukan di Damaskus mulai memata-matai pergerakan Husein yang saat itu
berada di Madinah. Alhasil, karena merasa tidak aman, Husein lantas pindah ke
Mekkah. Penduduk Kufah yang kian tidak puas dengan dinasti Umayyah meminta
Husein bertolah dari Kufah, dengan jaminan sekitar 100.000 penduduk Kufah siap
mmenyambut kedatanganya.

Setelah dua utusan Husein bin Ali dibunuh, Muslim bin ‘Aqil dan Qeis bin
Mashar As-Saidawiy, hal itu tidak juga mengendurkan keinginan Husein untuk
berangkat ke Kufah. Akhirnya, penduduk Makkah terpaksa melepas Husein dan
rombonganya berangkat menuju Kufah pada 18 Zulhijah tahun ke-60 Hijriah. Pada 2
Muharram 61 H, ketika rombongan Husein sampai di Karbala pasukan Ubaidillah
bin Ziyad juga bertolak dengan kekuatan tempur 4000 pasukan dengan persenjataan
lengkap, dipimpin oleh Umar bin Sa’ad bin Abi Waqqash.

Setelah mengepung selama delapan hari, tepat pada 10 Muharram hari


Asyura 61 H atau 10 Oktober 680 M, rombongan Husein yang berjumlah 72 orang,
terdiri dari 32 prajurit berkuda dan 40 orang pejalan kaki, sisanya anak-anak dan
perempuan. Mereka semua ditumpas oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Setelah
pasukanya habis, akhirnya Husein bin Ali dibunuh.
Peristiwa Penting dalam Sejarah yang Terjadi di Bulan Muharram

Pada Muharram inilah mula-mula Nabi Muhammad SAW berniat dan


bermaksud untuk melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Tonggak hijrah
tersebut yang menjadi awal berdirinya masyarakat Islam yang mandiri dan berdaulat
di kota Madinah.Berdasarkan sejarah tersebut, Muharram dijadikan bulan pertama
dalam penanggalan Islam.

Kyai Zakky Mubarak, dalam “Beberapa Peristiwa Penting Para Nabi pada 10
Muharram” yang dilansir laman NU Online, menuliskan sejumlah kejadian
monumental dalam sejarah yang terjadi di bulan Muharram. Kejadian-kejadian
istimewa dan bersejarah dalam Islam ini ialah sebagai beikut :

1. Pada bulan Muharram, taubat Nabi Adam AS diterima oleh Allah SWT.
2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat juga terjadi di
bulan Muharram, yakni usai dunia dilanda banjir yang menghayutkan dan
membinasakan sebagian besar manusia di Bumi.
3. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksa Namrud terjadi di bulan Muharram.
Siksa itu berupa nyala api, yang ternyata tidak membakar Nabi Ibrahim.
4. Peristiwa Nabi Yunus AS selamat dan keluar dari perut ikan Paus yang
menelannya pun terjadi di bulan Muharram.
5. Nabi Ayyub AS disembuhkan Allah SWT dari penyakitnya juga terjadi di
bulan Muharram.
6. Pada bulan Muharram, Nabi Musa AS dan umatnya (kaum Bani Isra’il)
selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah.Nabi Musa dan ratusan ribu
umatnya selamat dengan memasuki Gurun Sinai untuk kembali ke tanah
leluhur mereka.

Dikutip dari laman NU Online, tanggal 10 Muharram juga disebut hari


As-syura karena diambil dari kata Al-Asyir, yang berarti ke sepuluh. Lalu apa
saja peristiwa-peristiwa bersejarah pada tanggal 10 Muharram? Berikut
penjelasanya :

1. Tobatnya Nabi Adam AS kepada Allah SWT atas dosa-dosanya.

Nabi Adam AS, diampuni dan diterima taubatnya setelah memakan


buah khuldi. Atas hal itu, Nabi Adam AS dihukum oleh Allah SWT dan
diturunkan ke muka bumi. Beliau kemudian menyadari kesalahanya dan
bertaubat selama bertahun-tahun lamanya.
2. Nabi Idris AS diangkat ke tempat yang lebih tinggi
Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Idris AS memperoleh derajat yang
luhur, beliau dibawa ke langit oleh karena sifatnya yang selalu dibawa ke
langit oleh karena sifatnya yang selalu berbelas kasihan kepada sesamanya.

3. Nabi Musa AS dianugerahi kitab taurat

Saat berada di Bukit Thursina (Sinai) dan beliau diselamatkan dari


pasukan Fir’aun setelah melewati Laut Merah, Nabi Musa AS beserta
umatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah serta
memberikan anugerah berupa Kitab Taurat kepada Nabi Musa.

4. Nabi Ibrahim AS sebagai khalilullah atau kekasih Allah

Pada 10 Muharram, Nabi Ibrahim AS dituduh menghancurkan berhala


di tempat pemujaan Namrud dan dilemparkan ke dalam api menyala dan
berkobar. Namun beliau terhindar dari siksaan raja Namrud atas seizin Allah.

5. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di bukit Zuhdi dengan selamat

Nabi Nuh AS turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang


beriman, serta terhindar dari air banjir dan angin topan yang dahsyat.

6. Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara mesir karena fitnah

Saat Nabi Yusuf AS


KESIMPULAN dan PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bulan Muharram
sangat berpengaruh dalam perkembangan agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai
umat beragama diharapkan bisa memaksimalkan keutamaan di bulan Muharram
misalnya, Puasa Syura pada tanggal 10, banyak bersedekah, perbanyak membaca
shalawat dan perbanyak berdo’a kepada Allah SWT. Akhir kata penulis mengharap
semoga essai ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Masjid Hasyim, Husaini.1985.Syarah Riyadlus Shalihin.Surabaya; Pustaka

Ilmu.

Al Maraghi, Ahmad Mustafa.1993.Tafsir Al Maraghi.Semarang; CV Toha Putra.

Mubarok, Jaih.2004.Sejarah Peradaban Islam.Bandung; Pustaka Bani Quraisy.

Muslim bin Hajjaj An-Naisabwri.tt.Shahih Muslim.Beirut; Dar Ihya’ At-Turats.

Sabiq, Sayid.1982.Fiqhu Sunah.Bandung; Sinar Baru.

Syalabi, Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta; Pustaka Al-Husna.

Utsman, Ali, dkk.1976.Hadit Qudsi.Bandung; Diponegoro.

Yatim, Badri.2010.Sejarah Peradaban Islam; Dirasah Islamiyah II.Jakarta;

Grafindo Persada.

Zalba, Sidi.1998.Islam dan Kesenian.Jakarta; Pustaka Al-Husna.

Zuharini dkk.2010.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta; Bumi Aksara.

Zuhdi, Musjfuk.1997.Masali Fiqhiyah.Jakarta; Gunung Agung.

Anda mungkin juga menyukai