Anda di halaman 1dari 2

Rainer Athar Kafi

XII MIPA 5 / absen 29

Maulid Nabi Muhammad SAW

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah umat Islam memperingati hari Maulid Nabi atau
lahirnya Nabi Muhammad SAW. Rasulullah lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada
Tahun Gajah (570 M). Pada tahun kelahiran Rasulullah tersebut Raja Habasyah mengirimkan
pasukan tentara serta para gajah untuk meruntuhkan Ka’bah. Lalu Allah SWT menghancurkan
pasukan tersebut, karena memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada usianya yang masih muda Rasulullah SAW telah kehilangan kedua orang tuanya dan
tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Ayahnya, Abdullah meninggal sebelum ia
dilahirkan. Sedangkan ibunya yang bernama Aminah, meninggal dunia ketika ia masih berusia
enam tahun. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Nabi
Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. Kemudia,
memutuskan untuk pergi ke Gua Hiro untuk beribadah dan ketika sedang tidur di Gua Hira,
datanglah malaikat Jibril dan memberikan wahyu pertama dari Allah SWT.

Wahyu tersebut berisi perintah untuk membaca dan menyeru manusia kepada jalan yang
lurus. Setelah menerima wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan
ajaran Islam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim
Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah. Namun ada pula yang meyakininya peringatan
maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW.Terdapat beragam versi mengenai awal mula
peringatan Maulid Nabi SAW. Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali
pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa. Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa
Salahudin Al-Ayyubi.

Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi
Perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem. Selain itu adanya Maulid
Nabi ini mendorong umat muslim untuk senantiasa bershalawat. Meneguhkan kembali kecintaan
kepada Nabi Muhammad SAW serta melestarikan ajaran dan misi perjuangan Nabi Muhammad
SAW pun beserta Nabi lainnya dapat terus menginspirasi umat Islam.
Di Indonesia Maulid Nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatain. Selain itu,
perayaan Maulid Nabi juga dikenal dengan Grebeg Mulud karena tradisi masyarakat merayakan
Maulid Nabi dengan cara menggelar upacara nasi gunungan. Sejarah peringatan Maulid Nabi di
Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo. Peringatan Maulid Nabi dilakukan
demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna penting bagi umat Muslim.
Sebagai momen untuk meneladani nilai-nilai dan ajaran Rasulullah SAW yang diberikan untuk
umatnya dalam menjalani kehidupan ibadah maupun bermuamalah.

Anda mungkin juga menyukai