Penindasan yang di alami kaum muslimin pada permulaannya yakni pada pertengahan
atau akhir tahun ke-4 dari kenabian tidak seberapa, namun kemudian dari hari demi hari
bahkan bulan demi bulan berubah menjadi lebih mencekam dan mengkhawatirkan, terutama
pada pertengahan tahun ke-5 sehingga tiada tempat lagi bagi muslimin di Mekkah dan
memaksa mereka untuk memikirkan agar lolos dari siksaan-siksaan tersebut. Dalam kondisi
yang seperti inilah, turun surat az-Zumar yang mengisyaratkan perlunya berhijrah dan
mengumumkan bahwa bumi Allah tidaklah sempit, dalam firmanNya: "…orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
ke Habasyah yakni Kota yang sekarang dikenal dengan nama (Ethiopia) ini dulunya adalah
daerah pertama yang menjadi tempat perlindungan para kaum muhajirin untuk
menyelamatkan diri dari penindasan kaum musyrikin Quraisy. Pada saat itu Kota Habasyah
dipimpin oleh raja yang bernama Najasyi. Raja Najasyi adalah sosok yang sangat bijaksana.
Walaupun dengan perbedaan agama yang di anutnya, beliau tetap memberikan perlindungan
kepada kaum mujahirin. Bahkan beliau membela kaum muhajirin ketika hendak dibawa
kembali oleh utusan kaum quraisy, Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah. Tidak sampai
disitu saja pada hari berikutnya Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah datang kembali
ke Raja Najasyi dan menjelaskan tentang perbedaan pandangan antara islam dan Nasrani
mengenai Nabi Isa AS. Namun Ja’far bin Abi Thalib salah satu dari kaum muhajirin
menjelaskan mengenai Nabi Isa. Keajaiban pun terjadi, Raja Najasyi justru memeluk Islam
1
berkat penjelasan Ja’far bin Abi Thalib. Berikut perjalanan kaum muslimin dalam mencari
Sebab Hijrah
dan masuk Islam. Hal itu membuat murka kafir Quraisy sehingga mereka mulai menyiksa
dan menindas kaum muslimin. Sebab itu Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin
beragama Nasrani yang bijaksana dan adil. Kaum muslimin berhijrah secara diam-diam
menggunakan dua kapal yang dibeli dengan setengah harga. Hijrah ke Habasyah dilakukan
dua kali. Menurut Ya’qubi, hijrah pertama diikuti 15 orang dan yang kedua 70 orang tidak
Hijrah Pertama
Pada hijrah pertama rombongan muslimin yang terdiri dari beberapa orang laki-laki
dan perempuan berangkat ke Habasyah. Mengetahui hal itu, kaum musyrikin langsung
mengejar mereka namun tidak berhasil menangkapnya. Ketika kaum muslimin sudah tinggal
kembali ke Mekah. Begitu sampai di dekat Mekah mereka baru tahu bahwa kabar keislaman
Quraisy adalah bohong. Sayangnya mereka tidak kuat jika harus kembali lagi ke Habasyah,
jadi mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Mekah dengan cara sendiri-sendiri atau bersama
kelompok kecil di bawah perlindungan orang tertentu. Utsman bin Mazh'un ikut memasuki
Mekah bersama kelompok yang dikepalai Walid bin Mughirah. Ketika melihat banyak orang
Islam yang disiksa dan menderita, dia meminta pada Walid supaya membiarkannya ikut
merasakan apa yang dialami saudara-saudaranya. Begitu menerima siksaan Utsman malah
2
Nama-nama Muhajirin Pada Hijrah Pertama
Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabiah dan istrinya Sahlah binti Suhail bin Amr bin
Amir.
Abu Sabrah bin Abi Rahm al-Amiri dari Bani Amir bin Luay.
Amir bin Rabiah al-Unzi dan istrinya Laila binti Abu Hatsmah.
Ummu Salamah.
Ummu Kulsum.