Anda di halaman 1dari 3

Kisah Singkat Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar

*Kisah Kaum Muhajirin *

Persaudaraan yang dilandasi oleh iman dan Islam disebut persaudaraan sejati. Sebagaimana
persaudaraan yang dilkakukan oleh kaum muhajirin dan kaum anshar. Kaum muslimin pengikut Nabi
Muhammad saw. di Mekkah saat itu mengalami tekanan, ancaman dan siksaan dari kaum kafir
Quraisy. Mereka diperlakukan secara kasar dan menyakitkan seperti diejek, dihina, bahkan ada yang
disiksa diatas padang pasir seperti yang dialami oleh sahabat Bilal bin Rabah.

Meskipun ia disiksa oleh majikannya karena telah mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
saw. dan supaya mau meninggalkannya agar kembali menyembah berhala. Namun, Bilal bin Rabah
tetap mempertahankan keimanannya. Ketika dipukul oleh majikannya ia selalu mengucapkan ahad,
ahad (maksudnya Allah maha Esa, Allah maha Esa). Sampai kemudian ia di merdekakan (dibebaskan)
oleh sahabat Abu Bakar.
Kaum muslimin yang berada di kota Mekkah pada mulanya hanya merupakan kelompok kecil, belum
memiliki wilayah dan kedaulatan tersendiri. Banyaknya gunjingan, hinaan dan penganiayaan dari
kaum kafir Quraisy tidak menyebabkan lunturnya keislaman kaum muslimin. Mereka tetap teguh
mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw.
Supaya kaum muslimin Mekkah tidak semakin dihina dan dianiaya oleh kaum kafir Quraisy maka
Rasulullah saw. memerintahkan kepada umat islam untuk berhijrah ke beberapa daerah yang
keamanan dan kebebasannya untuk menyiarkan agama islam terjamin. Selain itu, Allah swt, juga
memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya supaya melakukan Hijrah. Kaum
muslimin yang berhijrah inilah yang dikenal dengan sebutan kaum Muhajirin. Setelah melakukan dua
kali hijrah ke Habasyah, Nabi Muhammad saw. memerintahkan kepada umat islam Mekkah untuk
berhirah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-14 kenabian. Hijrah ke Madinah dilakukan
secara terang terangan dengan kelompok yang besar. Mereka yang ikut hijrah ke Madinah rela
berkorban dengan meninggalkan harta, keluarga ataupun kerabatnya. Ketika kaum Muhajirin hijrah
ke Madinah, mereka tidak membawa bekal yang berlimpah. Mereka hanya membawa sekadarnya
saja.
Kepindahan umat islam yang pertama dilakukan ke negeri Habasyah (Ethiopia). Hijrah ini dilakukan
secara diam diam dan dengan kelompok kecil. Di negeri Habasyah mereka mendapatkan jaminan
keselamatan dari raja Najasi. Rombongan pertama terdiri dari sepuluh orang laki laki dan empat
orang perempuan. Kemudian disusul rombongan kedua yang mencapai 100 orang, di antaranya
adalah Usman bin Affan, Ruqayah binti Muhammad (putrinya Rasulullah saw), Zubair bin Awwam,
Abdur Rahman bin Auf, Jafar bin Abi Thalib, dan lain lainnya. peristiwa ini terjadi pada tahun kelima
kenabian.
Pada awal hijrahnya kaum muslimin Mekkah itu dilakukan secara sembunyi sembunyi. Begitu pula
Nabi Muhammad saw sewaktu akan hijrah ke Madinah tidak ada yang diberi tahu. Kecuali sahabat
Abu Bakar dan beberapa keluarga dekatnya. Hanya Umar bin Khattab yang secara terang terangan
berani menyatakan diri hijrah ke Madinah.
Umar mengatakan siapapun yang berani menghalangi keberangkatan kaum muslimin berhijrah ke
Madinah maka akan berhadapan dengan pedang Umar bin Khattab, sebab dari hijrahnya kaum
muslimin ke Madinah bukan karena ingin memperoleh kekayaan dan kedudukan, melainkan karena
ikhlas berjuang di jalan Allah swt dan untuk mendakwahkan agama Islam.
Dengan hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah maka berpindah pula pusat agama Islam yang
semula berada di kota Mekkah. Perpindahan tersebut juga menandai berakhirnya fase pertama
dakwah Rasulullah saw. setelah 13 tahun berjuang mengakkan agama allah swt. di tengah
masyarakat Mekkah yang jahilliyah.
Di Madinah sudah tersiar berita tentang hijrah Nabi Muhammad saw beserta kaum Muhajirin. Kaum
muslimin (Kaum Ansar) berbondong bondong datang ke perbatasan kota untuk menyambut
kedatangan rombongan Rasulullah saw. Kaum Ansar mengucapkan "Marhaban ya Rasulullah,
Marhaban ya kaum Muhajirin, selamat datang wahai Rasul Allah, selamat datang wahai Kaum
Muhajirin"
Kedatangan rombongan kaum Muhajirin dari Mekkah disambut dengan tangan terbuka dan penuh
persaudaraan. Apalagi tatkala Rasulullah saw beserta Abu Bakar As Siddiq ra. tiba, seluruh penduduk
yasrib (madinah) keluar, ingin melihat wajah nabi mereka yang dinanti nantikan kedatangannya.
Mereka menyambut dengan penuh suka cita.
Masyarakat Yasrib yang dulu hidup berkaum kaum dan saling bermusuhan memperebutkan harta,
kekuasaan dan martabat kini hidup rukun penuh kedamaian dan dibawah naungan islam. Sejarah
kedatangan Rasulullah saw. Yasrib berubah nama menjadi Madinatul Munawwarah yang artinya
kota yang memperoleh cahaya illahi.

*Kisah Kaum Ansar *

Setelah Nabi Muhammad saw menyiarkan agama islam di Mekkah, Rasulullah dan kaum muslimin
selalu mendapat tantangan serta hambatan dari kaum kafir Quraisy. Mereka trus mengganggu,
menghina, bahkan tidak segan untuk menyiksa umat islam. Melihat kenyataan yang demikian itu,
orang orang Madinah yang telah masuk Islam meminta Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya
untuk segera berhijrah ke Madinah.
Semula Nabi Muhammad belum menerima permintaan tersebut, karena beliau khawatir di Madinah
akan mengalami nasib yang sama dengan di Mekkah. Namun, berkat adanya jaminan keselamatan
untuk Nabi beserta umat islam oleh kaum muslimin Madinah seperti yang tertuang dalam perjanjian
Aqabah I dan II, maka Rasul akhirnya bersedia untuk hijrah ke Madinah.
Penduduk di Madinah yang pertama kali masuk islam adalah suku Khazraj dan suku Aus. Sejak
mereka mendengar keberangkatan Nabi Muhammad dari Mekkah, banyak kaum Ansar yang
berkerumun dan berdiri berjajar di pinggiran kota untuk menunggu kedatangan Rasulullah. Begitu
datang, Nabi Muhammad saw disambut dengan suara takbir yang mengumandang di seluruh kota
Madinah.
Para tokoh masyarakat di Madinah saling berlomba lomba menawarkan kesanggupannya untuk
melindungi Rasulullah dan para sahabatnnya dengan memberikan segala perbekalan serta
perlengkapan yang mereka miliki, bahkan ada pula yang menawarkan kepada Rasul agar bertempat
tinggal di kediamannya, namun. beliau menolaknya.
Kaum Ansar menerima dengan sikap yang amat baik dan mau berkorban untuk muslimin dari
Mekkah yang baru datang di Madinah, bahkan mereka bersedia untuk dipersaudarakan dengan
kaum Muahijirin karena mereka telah mengetahui bahwa agama islam mengajarkan persaudaraan
dan persatuan sesama muslim atau ukhuwa Islamiyah. Mereka menyambut kedatangan kaum
Muhajirin, seperti menyambut keluarga yang telah lama tidak bertemu.
Ketika Rasulullah mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Ansar.
Diantaranya yaitu :

1. Abu bakar As Siddiq di persaudarakan dengan Kharijah bin Zaid


2. Umar bin Khattab dengan Uthbah bin Malik
3. Usman bin Affan dengan Aus bin Tsabit.
4. Ja'far bin Abi Thalibdengan Mu'adz bin Jabal.
5. Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bin Zuhair
6. Abdul Rahman bin Auf dengan Sa'id bin Rabi'
7. Zubari bin Awwam dengan Ka'ab bin Malik
8. Abdullah bin Zain bin Tsa'labah bin Abdi Rabiih dengan Balharits bin
Al Khazraja

 Pertanyaan-Pertanyaan
1.

Anda mungkin juga menyukai