Utsman bin affan R.A. menjadi khalifah dan strategi yang di terapkan selama 12
tahun. Selama masa pemerintahannya, ada beberapa kebijakan dan strategi
yang di terapkan oleh beliau, antara lain sebagai berikut.
Pada masa khalifah Abu Bakar As-Shiddiq mushaf Al-Qur’an yang masih
dalam bentuk lembaran-lembaran telah berhasil di kumpulkan dan di
susun, namun belum sempurna. Mushaf Al-Qur’an itu di simpan di rumah di
rumah hafshah binti umar. Kebutuhan al quran semakin di rasakan karena
wilayah dakwah islam terus berkembang dan meluas. Sahabat yang
pertama kali menaruh perhatian dalam hal ini adalah Huzaifah bin Yaman.
Pada masa Utsman bin Affan R.A. terjadi perselisihan mengenai cara baca
al-Qur’an, Utsman bin Affan R.A. memutuskan untuk melakukan
penyeragaman cara baca al-Qur’an. Cara baca inilah yang secara resmi
dipakai oleh kaum muslimin.
Oleh karena itu, Utsman bin affan R.A. segera membentuk tim untuk
menyusun dan menulis kembali Al-Qur’an dalam bentuk buku dengan
sempurna seperti yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw. Tim ini terdiri dari
empat orang yaitu: Zaid bin Tsabit sebagai ketuanya, dibantu oleh Abdullah
bin Zubair, Sa'ad bin Ash, dan Abdurrahman bin Hartis. Tim tersebut di beri
tugas untuk menyalin naskah yang asli dengan dialek quraisy dan
menyeragamkan susunan surah-surah. Tim ini juga bertugas untuk
menggandakan menjadi tujuh buah. Salinan kumpulan Al-Qur’an ini di sebut
dengan mushaf. Satu mushaf disimpan di Madinah dan di sebut dengan
Mushaf Al Imama, sedangkan mushaf yang lainya di sebut dengan mushaf
Usmani. Disebut demikian karena mushaf ini di tulis dan di bukukan pada
masa pemerintahan utsman bin affan. Mushaf-mushaf ini di kirim ke
wilayah Makkah, Mesir, Syam, Basrah, Yaman, dan Kufah. Saat itu Utsman
mengharuskan umat Islam untuk menggunakan al-Qur’an hasil salinan yang
telah disebarkan tersebut. Sementara mushaf al-Qur’an dengan cara baca
yang lainnya dibakar, dengan demikian perselisihan berhasil dihindari.
Daerah-daerah strategis yang sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak
terus dikembangkan dengan melakukan serangkaian ekspedisi militer yang
terencana secara cermat. Beberapa wilayah berhasil dikuasai meliputi
Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhoders dan bagian yang tersisa dari Persia.