EKONOMI ISLAM
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi pada
dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter). Disisi lain
dunia Islam justru mencapai kegemilangan.
Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu
pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad pertengahan.
Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran sarjana muslim &
barat, memunculkan beberapa dugaan :
a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana
muslim dan barat.
b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim.
c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana
muslim
Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam & Barat
Plato, Aristoteles, Xenophon dll :
Abad 2-4 SM
Mengecam pembungaan uang
Ekonomi rumah tangga
Awal Masehi Abad ke 7 M:
Bibel :
Etika & moralitas, bisnis, riba dll Quran & Hadist
Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap
Topik Pembahasan:
1. Masa Rasulullah
2. Masa Khulafaur Rasyidin
3. Pemikiran ekonomi Islam Klasik
4. Pemikiran ekonomi Islam kontemporer
Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
Nama lengkap Al-Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid Al-
Harawi Al-Azadi Al-Baghdadi
Buku yang ditulis: Al Amwal
Pemikiran ekonomi Abu Ubaid adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan negara utama yaitu fai, khums dan shadaqah
2. Mengutamakan kepentingan publik
3. Pendistribusian yang berbeda atas kelompok Badui dan
urban
4. Menentang pendapat yang menyatakan bahwa pembagian
harta zakat harus dilakukan secara merata di antara
delapan kelompok
5. Fungsi uang yang hanya sebagai sarana pertukaran (medium
of exchange) dan sarana penyimpan nilai (store of value).
6. Konsep timbangan dan ukuran dalam transaksi ekonomi
Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)
Nama lengkap: Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-
Tusi Al-Ghazali
Karya yang terkenal adalahkitab Ihya ‘Ulum al-Din
Kesejahteraan (maslahah) suatu masyarakat tergantung kepada
pemeliharaan lima elemen dasar, yakni agama (al-dien), jiwa (nafs),
keturunan (nasl), harta (maal), dan akal (aql)
Pemikiran Al-Ghazali mengenai ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien
2. Perlunya “mutualitas” dalam pertukaran ekonomi
3. Proses timbulnya pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran
4. Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam suatu negara.
5. Menolak sistem riba
6. Sangat mengecam perilaku pemalsuan uang.
7. Perlunya lembaga al-Hisbah sebagai badan pengawas aktivitas ekonomi di
pasar
8. Negara menghimpun pendapatan dari seluruh penduduk berdasarkan
hukum Islam
Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)
Nama lengkap: Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim
Tentang harga, Ibnu Taimiyah menggunakan dua istilah, yakni
kompensasi yang setara (‘iwadh al-mitsl) dan harga yang setara
(tsaman al-mitsl)
Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut:
1. Perlunya penetapan harga, upah dan laba yang adil
2. Perubahan harga yang terjadi di pasar akibat kezaliman pedagang
tidak selalu benar, tetapi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
persediaan.
3. Penetapan harga oleh pemerintah hanya dapat dilakukan apabila
terjadi ketidaksempurnaan atau distorsi di pasar.
4. Fungsi uang hanyalah sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran
5. Pemerintah tidak melakukan bisnis dari pencetakan uang serta
mencetak uang fulus yang terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan
ketidakstabilan harga dalam perekonomian
Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406 M)
Nama lengkap: Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibn Khaldun
Karya tulis terkenal Al-Ibar (sejarah dunia), yang terdiri dari tiga buku,
yaitu Muqadimmah, Al-Ibar, dan Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun
Pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun ialah sebagai berikut:
1. Produksi diorganisasikan secara sosial dan internasional.
2. Organisasi tenaga kerja ini harus dilakukan melalui spesialisasi
3. Pembagian internasional dan sosial yang berakibat pada suatu proses
kumulatif yang menjadikan negeri-negeri yang kaya semakin kaya
dan menjadikan yang miskin lebih miskin lagi.
4. Kekayaan bangsa-bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang
dimiliki,tetapi ditentukan oleh produksi barang dan jasa serta neraca
pembayaran yang sehat.
5. Mendukung penggunaan emas dan perak sebagai standar moneter.
6. Variabel penentu bagi produksi adalah populasi, pendapatan, belanja
negara, dan keuangan publik
Baqir As-Sadr
Halaman
14
Alfred Marshal
Pernyataan normatif.
Kemiskinan di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin
memburuk.
Pernyataan positive.
Kemiskinan di negara-negara berkembang semakin buruk
Ekonomi konvensional
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.
2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen terhadap norma.
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta.
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg bersifat independen, dan karena
bersifat objective dan akhirnya berlaku universal
Contoh pernyataan :
Hukum penawaran,
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang
yang ditawarkan meningkat.
cateris paribus adalah pernyataan positif
Hukum tersebut berlaku karena para produsen
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya
produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum
adalah pernyataan normative
Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan pendekatan integratif antara
normative economics dan positif economics.
Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam etika pada posisi yang lebih
tinggi, jadi etika harus menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika
lah yg harus menguasai ekonomi, bukan sebaiknya)
Metodologi Ekonomi Islam
Kaidah umum dan universal, sesuai dengan universalitas islam dalam konsep
ekonomi Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.
b. tidak melakukan kemubaziran.
c. Berusaha meminimize resiko.
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Etika & Rasionalitas Enomi Islam
Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama terdiri
dari :
a. Al Quran.
b. Sunnah.
c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam Al Quran & Sunnah)
Fiqh Muamalah
Sejarah -Nilai Ekonomi Islam
Islam -Prinsip Ekonomi Islam
Metode Konsumsi
Deduksi
Produksi
Teori
Realitas Metode Ekonomi Distribusi
ekonomi Induksi
Makro Ekonomi
Karakteristik Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam.
Moral sebagai pilar ekonomi Islam
Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
Prinsip ekonomi dalam Islam
Basis kebijakan ekonomi islam
Paradigma ekonomi islam
Tujuan ekonomi Islam.
Penghapusan riba.
Pelembagaan zakat.
Pelarangan gharar.
Pelarangan yang haram
Paradigma ekonomi islam
Tujuan :
Fallah
Kehidupan Kehidupan
sebelum dunia Kehidupan dunia setelah Dunia
JAWABAN SEKULER
Manusia diciptakan Tuhan
JAWABAN ISLAM
Hidup untuk mencari kepuasan
Manusia diciptakan Allah jasmani
Hidup untuk beribadah kepada- Setelah mati, akan ada hidup
Nya yang abadi di alam lain (?),
Setelah mati akan hidup abadi atau pasti di sorga karena
di alam akherat: di sorga atau sudah diampuni
neraka Alam nanti tidak ada hubungan
Tergantung hidupnya di dunia: dengan sekarang (?)
beriman atau tidak; bila (Sumber: pemikiran spekulatif)
beriman, taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
MANA JAWABAN YANG BENAR?
DICIPTAKAN ALLAH
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
Makna Khusus
Aktivitas hubungan dengan Allah
(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)
Makna Umum
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH
Amal Terbaik
Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti
kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak
jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada
masyarakat.
Bidang Ekonomi
Barang
Mempunyai Menjadi
Nilai Guna Alat Pemuas
Jasa (Utility)
Kepemilikan Negara
(State’s Ownership)
Asas dan Kaidah
Sistem Ekonomi Distribusi
(Distribution) Menjamin Kebutuhan per
Islam
Individu Warga Negara
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs
Kebutuhan Khilafah Islam
Manusia
Pendidikan (Needs
for Education)
Keamanan (Needs
for Savety)
II- Kepemilikan :
Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang
menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan
kompensasi darinya.
Bentuk Kepemilikan:
Kepemilikan Negara
Harta yang merupakan hak seluruh kaum
(State’s Ownership) Muslim, sedangkan pengelolaannya
menjadi wewenang Khalifah.
Tatacara Memiliki:
Shahih (Benar)
Batil (Salah)
Sebab Kepemilikan Islam:
Menghidupkan
Waris Tanah Mati
Musaqat
Pemberian
Ijarah
Negara
Pengembanga
Perdagangan (Tijarah)
n Harta
Sebab Kepemilikan
Pembelian Lahan
Tahjir: Memagari
Ekstensifikasi Tanah
Pertanian Ihya’ al-Mawat:
Menghidupkan Tanah Mati
Iqtha’ ad-Dawlah:
Pemberian Negara pd Petani
Pengembangan
Tanah Pertanian
Wajib Mengelola Tanah
Pertanian
Intensifikasi Tanah
Pertanian
Haram Menyewakan Tanah
Pertanian
Sebab Pengembangan
Hukum Perdagangan:
Halal
Perdagangan
Domestik
Jual-Beli
Salam Barang dg
Barang
Istishna’
Bentuk Perdagangan
ِ
ْ َصنـَ ِع يَأ ُخـ ُذ ُح ْك َم الماَ َدة الَّتِ ْي ي
:صنَـعُ َها ْ الم
َ ُح ْك ُـم
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya.
Produk Halal
(Pabrik / Milik Individu
Kilang yang
halal)
Produk
Haram Milik Negara
(Pabrik /
Kilang yang
haram)
Hukum Syarikah:
Sepakat
Melakukan
Syarikah Belum
Akad Syar’i: Sepakat Sah
Ijab dan Qabul Memberikan
Modal
Sepakat
Hukum Syarikah Orang yang Boleh Melakukan Sah
dalam Islam Melakukan Tasharruf
Syarikah dalam
Urusan Tertentu
Barang
Obyek Akad: Sesuatu
yang Bisa Diakadkan Sah
Jasa
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat
untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk
mencari keuntungan.
Syarikah Amlak: Zat
Barang Pemburan
Syarikah
Bentuk Syarikah
Syarikah Abdan: Badan-
dalam Islam Badan(-)Harta Gila
Mudharabah: Mati
Badan(+)Harta
Mahjur
Syarikah Uqud: Syarikah Wujuh: Badan-
Pengembangan Harta Badan(+)Harta Orang Lain
Dibubark
an
Semua Kerugian Badan-Badan(+)Harta
Sepihak
Pembelian Berdua
Dikembalikan kepada
Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan Mufawadhah: Gabungan
Milik Kedua Belah Pihak. Syarikah
Hukum Syarikah Kapitalis:
Asuransi: Kerjasama
Penjaminan Tidak Dijalankan oleh
Badan tapi Modal
Hukumnya Haram
Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Syarikah Kapitalis
Ihtikar
Mematok Harga
IV- Kepemilikan Umum:
Haram
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas
Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi
Masya-rakat
Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang diperoleh
melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa
melalui peperangan.
Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah).
Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan rampasan
perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.
Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum Muslim
karena ketundukan mereka kepada sistem Islam.
Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum Muslim
untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada
harta di Baitul Mal.
Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan, seperti
Narkoba, dll.
Harta Kalalah:
Harta Orang Murtad
Baitul Mal:
Sebagai
sarana wajib penolong untuk
beribadah
Sebagai bentuk syukur kepada Allah
Jika
diniatkan ibadah, maka bisa bernilai
ibadah meskipun mubah
Konsep konsumsi islami
A 20 1
B 16 2
C 12 4
D 10 6
E 8 8
F 5 10
Dengan pendekatan kurva indiferen, konsumen ingin memperoleh
kepuasan maksimum, yaitu mencapai kurva indiferen tertinggi dengan
kendala pendapatan yang tersedia. Jadi dalam satu kurva indiferen,
tingkat kepuasan yang diperoleh adalah sama. Perhatikan gambar (a),
konsumsi dititik A, B, C dan D adalah terletak pada kurva indiferen
yang sama, berarti kepuasan yang diperoleh juga sama. Pergerakan
dari titik A ke titik B, dari titik B ke titik C, dari titik A ke titik C dan
sebagainya (perpindahan dari satu ke titik lainnya), berarti konsumen
ingin mendapatkan lebih banyak barang X untuk mendapatkan barang
Y di mana tingkat kepuasan konsumen tetap sama, atau sebaliknya
perpindahan dari titik D ke titik C, perpindahan dari C ke titik B dan
sebagainya , berarti harus ada barang X yang dikorbankan untuk
mendapatkan tambahan barang Y . Tingkat penggantian barang Y
dengan barang X atau tingkat penggantian barang X dengan barang Y
dinamakan tingkat penggantian subsitusi marginal (Marginal rate of
subsitustion), yaitu berapa suatu barang yang dikorbankan untuk
mendapatkan tambahan barang lain.
Gambar (b) adalah sekumpulan kurva indiferen atau dinamakan
indiference map, makin jauh dari titik origin berarti makin tinggi tingkat
kepuasan yang diterima konsumen. Kurva indiferen I3 > I2 > I1, ini
berarti kepuasan pada kurva I3 lebih besar dari I2 dan I1, dan kepuasan
yang diterima konsumen di I2 lebih besar dari kepuasan yang diterima
konsumen pada kurva indiferen I1. Berdasarkan dua gambar di atas
dapat ditentukan ciri-ciri kurva.
Ciri-ciri Kurva Indiferen
Ciri-ciri kurva indiferen adalah sebagai berikut :
2. Bentuk kurva indiferen cembung ke titik origin (titik O), hal ini
menunjukkan derajat pengantian barang yang semakin menurun.
Derajat penggantian ini dugunakan untuk mengetahui berapa jumlah
barang yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar
kepuasan yang diterima tetap sama.
Prinsip syariah
Prinsip kuantitas
Prinsip prioritas
Prinsip sosial
Prinsip lingkungan
Prinsip larangan meniru
Prinsip syariah
Prinsip akidah
Keimanan terhadap akhirat (Muhammad:15,
Al-Baqoroh:261,245)
Semuasumberdaya adalah anugerah dan
amanah, mutlak milik Allah
Prinsip ilmu (akhlak konsumsi islam)
Prinsip amal (implementasi ilmu)
Prinsip kuantitas
Perubahan lingkungan
mempengaruhi pola konsumsi, baik
kuantitas maupun kualitas
Paceklik, dihemat
Wabah, minum madu
Prinsip tidak mengikuti/meniru
Laranganmeniru umat islam konsumsinya
buruk (suka pesta jamuan)
Larangankonsumsi masyarakat kafir, yang
menjadi ciri khas
Larangan meniru hedonis (selalu bersenang-
senang), setiap yang diinginkan dibeli
Akhlak konsumsi islam
Konsumsi yang halalan thoyyiban
Zat
Halal (Al-Baqoroh:168-169, An-Nahl:66-69)
Haram (Al-Baqoroh:173, Al-Maidah:3,90)
Proses
Sebelum makan basmalah, selesai hamdalah, menggunakan
tangan kanan, bersih
Tidakdilarang, misal : riba (Ali Imron:130), merampas (An
Nissa’:6), judi (Al-Maidah:91), menipu, mengurangi
timbangan, tidak menyebut Allah ketika disembelih
Tujuan
Bukanuntuk sesembahan selain Allah, seperti sesajen,
sedekah bumi
Konsep maslahat dan utility
Muslimharus berkonsumsi yang membawa
manfaat (maslahat) dan bukan merugikan
(madhorot)
Konsep maslahat menyangkut maqoshiq
syariat (dien, nafs, nasl, aql, maal)
Konsep maslahat lebih objektif karena
bertolak dari al-hajat ad-dhoruriyat (need)
Konsepmaslahat individu senantiasa
membawa dampak terhadap maslahat
umum/sosial
Dampak konsumsi yang tidak
benar/haram
Merusak agama
Pengaruh terhadap ibadah
Pengaruh terhadap akhlak
Pengaruh terhadap kesatuan umat
Pengaruh terhadap kesehatan
Menimbulkan kerusakan dan kemerosotan
Kehinaan dan kenistaan
Kehancuran ekonomi dan kemandekan produksi
Perilaku Produsen:
Etika dan Faktor-faktor
Produksi Islam
Prinsip dan Tujuan Produksi
Faktor-faktor Produksi
Fungsi Produksi
Prinsip dan Tujuan Produksi
Pengertian Produksi
Physical capital
Human capital
Natural resources
Technological knowledge
QS Huud 61 - ... Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya[726] ...
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan
memakmurkan dunia.
HR Bukhari Muslim – “Tidak ada yang lebih baik dari seseorang yang
memakan makanan, kecuali jika makanan itu diperolehnya dari hasil
jerih payahnya sendiri. Jika ada seseorang di antara kamu mencari
kayu bakar, kemudian mengumpulkan kayu itu dan mengikatnya
dengan tali lantas memikulnya di punggungnya, sesungguhnya itu
lebih baik ketimbang meminta-minta kepada orang lain.”
Faktor-faktor Produksi
Modal
QS Al-Baqarah 272 - ... Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.
dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena
mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang
kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
MPL = Q/L
MPL = (Q2 – Q1)/(L2 – L1)
Jika tenaga kerja terus ditambah, pada suatu titik MPL akan
berkurang.
DMP: kondisi di mana marginal product of input berkurang saat
jumlah input ditambah
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi - Dua Input
Implikasinya: x = 1/L
Y/L = A F(1, K/L, H/L, N/L)
Contoh:
H
a
r
g
a 2700 A
B
2600
b C
2500
a
r 2400 D
a
2300 E
n
g
50 60 70 80 90 Q
BERAS (Kg)
A. Fungsi Permintaan
Sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara berbagai kemungkinan jumlah barang
yang diminta (Qd) dengan berbagai
kemungkinan tingkat harga (P).
Qd = a + bP ; b < 0
Ket :
Q = Jumlah yang diminta
P = Tingkat harga
a = Konstanta
b = Koefisien
Contoh :
Fungsi permintaan : Qd = 50 - 1/2 P
P
100
0 50 Q
Pergeseran Kurva Permintaan
H 500 D3
a
r D1
400
g
a D2
300
b
a 200
r
a
n 100
g
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi
jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin
besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan
sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
P S
H 500
a
r 400
g
a
300
b
a 200
r
a
n 100
g
DEPRESI BESAR
Model Klasik
Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model Klasik)
pada masala perekonomian yang luas, contoh:
Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa
penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan turunnya
upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya, pengangguran tidak
bertahan lama.
Revolusi Keynesian
John Meynard Keynes (The General Theory of Employment,
Interest dan Money, 1936)
Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja,
melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa.
Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian
untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Caranya:
pemerintah merangsang permintaan agregat untuk mengangkat
ekonomi keluar dari resesi
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
Perhatian utama:
Inflasi
Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis
Pengangguran
Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan fiskal kebijakan menyangkut pajak dan
keluaran
Kebijakan moneter alat yang digunakan oleh bank
sentral untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang
Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran) kebijakan
pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan
kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan
agregat
KOMPONEN EKONOMI MAKRO
Pembelian Pajak
barang & jasa
Pembayaran Rumah
Perusahaan Pemerintah gaji, bunga,
Pajak transfer Tangga
Ekonomi Islam
Tercapai karena :
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu
2. Tanggungan ahli warisnya
3. Kewajiban Negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN 3
Cara DISTRIBUSI
Jenis
Kepemilikan Kepemilikan
Individu Halal 2
Umum Haram
PENGELOLAAN
Negara
Pembelanjaan Pengembangan
Halal Halal
Haram Haram
PILAR EKONOMI ISLAM
PENGELOLAAN KEPEMILIKAN
Tercapai jika :
1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat
2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
DISTRIBUSI KEKAYAAN
Kesenjangan Ekonomi
Distribusi kekayaan
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan
menimbun emas dan perak
2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris