Kelompok 2
Fiqma Sari (182010200448)
Mahendra Dwi Atmaja (182010200049)
Muhammad Reza Muslim (182010200038)
Cindy Bairawati (182010200037)
M. Fahmi Fandani (172010200260)
Ekonomi Islam adalah bagian dari aktifitas manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhannya dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
dengan berpedoman pada syariat yang bersumber
dari al Qur’an dan Sunnah.
Untuk mampu memahami pemikiran ekonomi Islam dengan segala bentuknya,
maka tidak dapat dilepaskan dari tokoh-tokoh yang memunculkannya. Dengan
demikian akan lebih komprehensif dan dipahami latar belakang politik, sosial,
dan budaya dari kemunculan pemikiran tersebut.
Jadi sejarah pemikiran ekonomi Islam mempelajari tentang ekonomi Islam yang
dikaitkan dengan pemikiran para tokoh mulai dari masa Rasulullah SAW hingga
saat ini dengan segala latar belakang sosial, politik dan budayanya.
1. Fase pertama dimulai pada abad ke-1 sampai abad ke-5 Hijriyah (11M)
tentang dasar ekonomi islam, kemajuan, dan stagnasi.
2. Fase kedua dimulai pada abad ke-11 sampai ke-15 Masehi, fase cemerlang
yang meninggalkan warisan intelektual yang sangat kaya.
3. Fase ketiga dimulai pada tahun 1446 hingga 1932 Masehi tentang
tertutupnya pintu ijtihad (independen judgement).
8 Fase Perkembangan Pemikiran
Ekonomi Islam beserta
Karakteristiknya
Fase ke-1 Rasulullah SAW dan Khulafa Al Rasyidah
Fase Rasulullah SAW dimulai sejak kerasulan Muhammad SAW sampai wafatnya Nabi SAW (11
H./632 M.). Pada periode ini kekuasaan penentuan hukum sepenuhnya berada di tangan
Rasulullah SAW. Sumber hukumnya adalah Al-Qur'an dan sunnah Nabi SAW. Periode
Rasulullah ini merupakan periode revolusi sosial, politik dan ekonomi. Berpondasi pada
penyelesaian persoalan sosial, politik dan ekonomi dibangun.
Periode Khulafa’ al Rasyidah dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW sampai Mu'awiyah
bin Abu Sufyan memegang tampuk pemerintahan Islam pada tahun 41H./661 M. Sumber
fiqh pada periode ini, disamping Al-Qur'an dan sunnah Nabi SAW, juga ditandai dengan
munculnya berbagai ijtihad para sahabat. Pada masa ini, khususnya setelah Umar bin al-
Khattab menjadi khalifah (13 H./634 M.), ijtihad merupakan upaya yang luas dalam
memecahkan berbagai persoalan hukum yang muncul di tengah masyarakat.