Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI

ISLAM
Oleh :
Ainiya Syafitri (A02217004)
Alvi Nikmatin (A0221708)
Alhadisatur Rofiqoh (A02217007)
Pengertian Ekonomi
Islam
Ekonomi diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri baru pada abad ke-18, sejak ekonomi

klasik Adam Smith menuliskan buku berjudul The Wealth of Nations pada tahun

1776.

Ekonomi Islam Menurut Umer Chapra adalah cabang pengetahuan yang bertujuan

mewujudkan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya

yang langka sesuai dengan ajaran Islam tanpa terlalu membatasi kebebasan individu,

mewujudkan keseimbangan makroekonomi dan ekologi yang berkelanjutan.


Pengertian Ekonomi
Islam
• Pada dasarnya, Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang

berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan

permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara sesuai dengan prinsip

syariat Islam.

• Dalam beberapa literatur yang berbicara tentang masalah Ekonomi Islam

terdapat perbedaan dalam mengunakan istilah : antara muamalah dengan

iqtishad al-islami. Muamalat berarti tabadul amwal wa manfat bi washithatil

uqud wa‘at-tasarruf, (aktivitas tukar menukar harta dan manfaat dengan

perantaraan akad dan tasarruf).


Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam
Dalam persoalan sejarah tentunya mengalami perkembangan,

begitupun dengan pemikiran ekonomi Islam yang terus

mengalami perubahan seiring dengan tuntutan dan persoalan

yang dihadapi. Sekalipun demikian, para pemikir dan pelaku

ekonomi Islam tetap menyandarkan aktifitas mereka pada

syariah yang bersumber pada al Qur’an dan Sunnah. Sebuah

bentuk pemikiran ekonomi dapat ditelusuri dari akar munculnya

pemikiran tersebut dan dianalisa dari kerangka pembentukannya.


Perkembangan Umum Pemikiran
Ekonomi Islam

Muhammad Fase dasar-dasar Ekonomi Islam


Nejatullah Siddiqi
Fase Kemajuan
menguraikan sejarah
pemikiran ekonomi Fase Stagnasi
Islam dalam tiga fase
Fase Dasar-dasar Ekonomi Islam

Fase dasar-dasar ekonomi Islam merupakan fase abad pertama hingga kelima Hijriyah (abad
ke-11 Masehi). Pemikiran ekonomi dirintis oleh para fuqaha, sufi dan filosof. Pemikiran fuqaha
terfokus pada maslahah yang dianjurkan dan mafsadah yang dilarang agama, bersifat normatif
berwawasan positif dan cenderung mikroekonomi.

Beberapa tokoh fase pertama diantaranya: Zaid bin Ali (w. 80 H/738 M), Abu Hanifah
(w.150 H/767M), Abu Yusuf (w. 182 H/ 798 M), Asy- Syaibani (w. 189 H/804 M), Ibn
Miskawaih (w. 421 H/1030 M).
Fase Kemajuan

Fase kedua dimulai pada abad ke-11 sampai dengan ke-15 Masehi. Fase kedua ini
dikenal sebagai fase cemerlang karena meninggalkan warisan intelektual yang sangat kaya.
Pada fase ini wilayah kekuasaan Islam yang terbentang dari Barat sampai Timur
melahirkan berbagai pusat kegiatan intelektual.

Beberapa tokoh fase kedua diantaranya: Al-Ghazali (w. 505 H/1111 M), Ibnu Taimiyah
(w. 728 H/1328 M), Ibnu Khaldun (w. 808 H/1406 M), Al-Maqrizi (w. 845 H/1441 M).
Fase Stagnansi

Fase ketiga dimulai pada tahun 1446 hingga 1932 Masehi. Fase ketiga ini dikenal sebagai
fase tertutupnya pintu ijtihad (independent judgment). Para fukaha hanya menuliskan
kembali catatan-catatan para pendahulunya dan mengeluarkan fatwa yang sesuai dengan
aturan standar bagi masing-masing mazhab.

Tokoh-tokoh fase ketiga ini diantaranya: Shah Waliallah (w.1176H/1762M), Jamaluddin


al Afhgani (w.1315H/1897M), Muhammad Abduh (w.1320H/1905M), dan Muhammad
Iqbal (w.1357 H/1938M).
Memahami Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
• Sejarah pemikiran ekonomi Islam lebih fokus pada perkembangan pemikiran ekonomi Islam
sejak pertama kali dibangun pada masa Rasulullah hingga keberadaannya saat ini yang
melibatkan pikiran para tokoh-tokoh di zamannya dengan segala latar belakang sosial, politik,
budaya dan latar belakang keilmuannya.

• Sejarah pemikiran ekonomi Islam mempelajari tentang ide dan aplikasi ekonomi Islam dari satu
masa ke masa berikutnya. Berarti dibutuhkan ide yang telah dilahirkan dan aplikasinya. Disini
merupakan lahan keilmuan ekonomi Islam. Oleh karena itu sejarah pemikiran ekonomi Islam
terikat erat dengan rumpun keilmuan ekonomi Islam.
Pandangan Islam Terhadap Ekonomi

Salah satu aspek yang juga diperhatikan dalam Islam, ialah ekonomi. Dimana
industri perbankan dan keuangan sebagai salah satu penggerak kemajuan
perkembangan ekonomi dalam Islam. Mengapa perekonomian perlu dijaga dan
diperhatikan? sebuah hadits menyebutkan;

“Pada akhir zaman, kelak manusia harus menyediakan harta untuk


menegakkan urusan agama dan urusan dunianya” (HR. At-Thabrani)

Dalam hadits lain juga disebutkan;


“Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi
pemeliharaan ketakwaan kepada Allah” (HR. Ad-Dailam).
Pandangan Islam Terhadap Ekonomi

• Melihat bagaimana Rasulullah sebagai uswah hasanah, juga memperjuangkan


perekonomian umat Islam pada awal perkembangannya. Dan sebagai muslim, tidak
ada salahnya bagi seseorang untuk berusaha menjadi kaya agar bisa berbagi dengan
yang tak beruntung. Karena menjadi kaya dengan niat yang baik adalah salah satu
bentuk ibadah.

• Perekonomian Islam tidak hanya ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan


masyarakat Muslim saja, akan tetapi juga masyarakat luas termasuk non-Muslim.
Dalam Surah al-Baqarah ayat 60 dijelaskan,

“....makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah SWT dan jaganlah
berkeliaran dimuka bumi ini dengan berbuat kerusakan.”.
Pandangan Islam Terhadap Ekonomi

• Pemikiran Islam menjadi arus utama dalam mengambil keputusan yang bersifat
tegas dalam memberikan karakteristik perilaku rasional, sehingga memungkinkan
pengguna sumber daya yang diberikan oleh Allah sebagai solusi untuk
menjamin kesejahteraan individu di dunia. Maka menjadi penting bagi Muslim,
untuk menciptakan suatu kesimbangan antara kebutuhan materiil dan spritual
dikalangan masyarakat.

• Melalui aktivitas ekonomi, manusia bisa mengumpulkan nafkah sebanyak


mungkin, tetapi tetap berada dalam koridor aturan agama yang sudah ditetapkan
oleh Allah untuk kebaikan seluruh umat manusia. Namun tidak ada jaminan bagi
mereka yang menginginkan kesejahteraan ekonomi. Ekonomi Islam memiliki nilai-
nilai normatif-imperatif sebagatanpa adanya sebuah usahai acuan yang mengikat
SELESAI DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai