Anda di halaman 1dari 6

RESENSI BUKU

SEJARAH PERADABAN ISLAM

DISUSUN OLEH: DAHWIR


(119.008)

DOSEN PEMBIMBING:
DAROSNI, S.Ag.,MA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM (KPI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)-YDI

TAHUN 2020

1
2

Judul : Sejarah Peradaban Islam


Penulis : Dr. Badri Yatim, M.A.
Tebal : xiv+338 hlm.
Dimensi : 13,5x20,5 cm
Cetakan : XI, Oktober 2000

Buku Sejarah Peradaban Islam yang dikarang oleh Dr. Badri Yatim, MA ini
membahas sejarah perkembangan atau peradaban Islam mulai zaman klasik (Nabi
Muhammad), pertengahan (Khulafaurrosyidin dan tabi’in), dan modern (saat ini). Pada
masa klasik, peran bangsa Arab sangat dominan, sebab memang Islam lahir di Arab.
Pada masa pertengahan, muncul tiga kerajaan besar yang mewakili tiga kawasan
budaya, yaitu Kerajaan ‘Utsmani di Turki, kerajaan Syafawi di Persia, dan kerajaan
Mughol di India. Pembahasan pada masa pertengahan ini dititikberatkan pada
persaingan politik yang terjadi. Pada masa modern, yang dibahas adalah kerajaan Islam
di Nusantara (Indonesia). Perlu diketahui bahwa pembahasan kerajaan Islam di
Indonesia walaupun mendapat porsi besar di dalam buku ini tetapi sebenarnya Islam di
Indonesia belum termasuk dalam satu kesatuan kajian sejarah peradaban Islam. Buku
menitikberatkan pada masalah percaturan politik karena politik adalah salah satu ikon
penting adanya peradaban, sehingga aspek lainnya tampak hanya terikut di dalamnya,
seperti sistem pemerintahan, ekonomi, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan seni
bangunan.
Sejarah politik dunia Islam terbagi menjadi tiga kurun waktu. Periode klasik (650-
1250), periode pertengahan (1250-1800), dan periode modern (1800 sampai sekarang).
Sudah barang tentu pembahasan di dalam buku ini tidak seimbang antara tiga kurun
waktu tersebut. Periode pertama dibahas lebih panjang daripada periode selanjutnya
―baca: pertengahan dan modern― karena memang pada periode pertama merupakan
periode emas (kejayaan) Islam. Sebagai masa kejayaan, tentunya periode pertama
sering dijadikan pijakan atau tolok ukur dan rujukan keteladanan masa Nabi
Muhammad SAW yang hanya berlangsung selama 23 tahun. Pembahasan selanjutnya
adalah perkembangan Islam di kawasan Persia (Iran dan negara Islam Asia Tengah),
perkembangan Islam di kawasan Turki dan perkembangan Islam di kawasan India
sampai Nusantara. Pembabakan atau pembahasan perkembangan Islam di Indonesia
memang masih dirasa sulit untuk dibahas terutama periodesasi. Beberapa sebab yang
menjadikan hal tersebut adalah cakupan daerah yang luas di Indonesia, sehingga
perkembangan Islam di satu daerah tentunya berbeda dengan daerah yang lain. Berbeda
dengan pembahasan perkembangan Islam pada masa Nabi Muhammad atau sesudahnya
yang memang cakupan daerahnya tidak begitu luas, sehingga dengan mudah
diceritakan kembali melalui kilasan sejarah. Kita ambil contoh perkembangann Islam di
Indonesia mengenai kerajaan pertama yang berdiri di Indonesia apakah yang terlebih
dahulu kerajaan Samudera Pasai di Aceh atau kerajaan Aceh Darussalam. Namun
dengan berbagai keterbatasan tersebut, buku Sejarah Peradaban Islam karya Dr. Badri
Yatim, MA ini mencoba membuat periodesasi sebagai berikut: (1) Kedatangan Islam di
Indonesia, (2) Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia Sebelum Penjajahan Belanda, (3)
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia zaman Penjajahan Belanda, dan (4) Islam di
Indonesia zaman Modern dan Kontemporer.
Bab I membahas tentang definisi atau arti peradaban Islam (al-hadhoroh al-

2
3

Islamiyah). Bab II membahas tentang sejarah Nabi Muhammad dalam menyebarkan


Islam dengan diawali dengan pembahasan keadaan Arab sebelum Islam masuk.
Masyarakat pra Islam telah menyimpang dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi
Ibrohim. Mereka mempercayai Tuhan memiliki pembantu yang mereka interpretasikan
dengan membuat dan menyembah berhala. Bab ini menyebutkan sejarah Nabi
Muhammad mulai dari menyebarkan Islam di Makkah, perjanjian-perjanjian yang
dilakukan oleh Rosululloh dan hijrahnya Beliau ke Madinah dan mendirikan peradaban
madani di Makkah. Bab ini juga menyebutkan beberapa perang yang dialami kaum
muslimin, seperti perang Badr, Uhud, Khondaq, dll. Bab III-IV membahas masa
kemajuan Islam pada masa khulafaurrosyidin. Disebutkan pengumpulan Al-Qur’an,
pembangunan baitul maal, pemerintahan ‘Utsman dan ‘Ali yang penuh dengan
pergolakan. Dibahas juga Bani Umayyah yang mengalami kemajuan di berbagai bidang
walau dengan percekcokan yang terjadi di dalamnya. Bani Abbasiyah yang dianggap
sebagai golden age peradaban umat Islam pada masa itu yang mampu menyamai
kerajaan Romawi. Bab V membahas perkembangan Islam di Spanyol dengan berbagai
problematikanya. Spanyol ditaklukkan oleh Thoriq bin Ziyad dengan pasukannya dan
Ad-Dakhil merebutnya dari kekuasaan Bani Abbasiyah yang sedang berkuasa pada
masa itu. Terjadi perkembangan di bidang sains, fiqih, kedokteran, pembangunan
perpustakaan, dan didirikannya universitas di Cordova. Kerajaan Spanyol ini runtuh
karena konflik Islam dan Kristen, tidak adanya ideologi pemersaatu, kesulitan ekonomi,
tidak kejelasan peralihan kekuasaan, dan akhirnya dapat ditaklukkan oleh Raja
Ferdinand dan Ratu Isabella. Bab VI dijelaskan masa kemunduran Islam yang
dilanjutkan dengan berdirinya tiga kerajaan besar di bab selanjutnya. Tiga kerajaan
besar itu adalah Kerajaan Turki ‘Utsmani, kerajaan Syafawi, dan kerajaan Mughol di
India. Bab IX membahas upaya negara Islam membebaskan diri dari penjajahan Barat
dan bab X-XI menyebutkan perkembangan Islam di Nusantara.
Buku ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu isi buku ini menceritakan sejarah
peradaban Islam dari masa Nabi Muhammad, masa dinasti kerajaan besar, sampai
perkembangan Islam di Nusantara (Indonesia). Buku ini patut dibaca tidak hanya oleh
para akademisi tetapi juga oleh siapa pun yang ingin mengetahui sejarah Islam lebih
lanjut. Kelebihan lainnya adalah penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca, terdapat glosarium di bagian akhir untuk mencari kata-kata yang jarang
didengar oleh pembaca, buku ini berusaha mengungkapkan sejarah dengan objektif,
melihat dari berbagai sisi kehidupan, tidak hanya berbagai kemajuan dan kebaikan,
tetapi juga masa kelam peradaban Islam juga diceritakan dalam buku ini, selain itu juga
terdapat silsilah raja yang memudahkan pembaca mengetahui silsilah raja secara
umum.
Di samping berbagai kelebihan tersebut, buku ini juga memiliki berbagai
kekurangan. Misalnya pembahasannya hanya sampai masa kemerdekaan negara-negara
Islam, perjuangan kaum muslimin dalam penegakan Islam yang tidak begitu rinci,
percaturan pemikiran politik yang hanya dibahas sekelumit saja, sehingga
menyebabkan lembaga-lembaga keagamaan dan peradaban negara Islam menjadi tidak
terungkap secara gamblang. Kelemahan lainnya adalah hanya digunakannya
terjemahan ayat ketika mengutip kalam Ilahi. Alangkah baiknya sebagai buku yang
menjadi referensi sejarah Islam untuk mencantumkan ayat Al-Qur’an dengan bahasa
Arab. Namun, terlepas dari semua itu, dapat kita pahami bahwa memang pembahasan

3
4

sejarah Islam dalam buku ini hanya digunakan untuk satu atau dua semester. Buku ini
cukup memadai sebagai sebuah buku pengantar dalam kajian sejarah peradaban Islam.
Buku ini diperuntukkan bagi kalangan akademisi yang ingin mempelajari lebih
dalam tentang sejarah peradaban Islam, selain itu juga sebagai referensi dalam
pembuatan makalah atau karya tulis lainnya yang berhubungan dengan sejarah
peradaban Islam. Tidak hanya kalangan akademisi, siapa pun juga yang ingin
memperdalam dan mengetahui seluk beluk perkembangan Islam dari zaman ke zaman
juga dapat membaca buku ini.

Daftar Isi
Bab I―Pendahuluan
Diterangkan tentang definisi peradaban Islam yang mana secara bahasa peradaban
Islam diambil dari kata al-hadhoroh al-Islamiyah yang berartikan “kebudayaan Islam”.
Kebudayaan Islam merupakan landasan dari peradaban Islam, sedangkan landasan
kebudayaan adalah agama Islam itu sendiri. Pada bab pertama ini penulis
menyuguhkan pendahuan yang menarik dan memberikan bayangan bagaimana isi yang
terkandung dalam buku ini selain itu penulis juga memberikun cuplikan mengenai
definisi peradaban Islam.

Bab II―Riwayat Hidup Nabi Muhamad SAW


Pada bab kedua ini Penulis menjelaskan tentang riwayat hidup nabi Muhammad
yang diawali penjelasan tentang keadaan Arab sebelum Islam. Kemudian dakwah dan
Perjuangan yang dilakukan oleh Muhammad serta pembentukan negara Madinah.

Bab III―Masa Kemajuan Islam I (650-1000 M)


Dari masa Abu Bakar sampai kepada ‘Ali dinamakan Periode Khilafah Rosyidah.
Kemudian pada Khilafah Bani Umayyah Pemerintahan yang bersifat demokratis
berubah menjadi monarchiredetis. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90
tahun. Dan dinamakan Khilafah Bani Abbas karena para pendiri dan penguasa dinasti
ini adalah keturunan Al-Abbas; paman Nabi Muhammad SAW.

Bab IV―Masa Disintegrasi (1000-1250 M)


Dinasti-dinasti yang memerdekaan diri dari Baghdad, perebutan kekuasaan di pusat
pemerintahan, Perang Salib, dan Sebab-sebab Kemunduran Bani Pemerintahan Abbas.
Kesemuanya ini akan di bahas oleh Penulis dalam bab ini.

Bab V―Islam di Spanyol dan Pengaruhnya terhadap Renaisans di Eropa


Pada bab ini Penulis memaparkan mengenai masuknya Islam ke Spanyol,
perkembangan Islam di Spanyol, kemajuan peradaban, penyebab kemunduran dan
kehancuran, serta pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa.

Bab VI―Masa Kemunduran (1250-1500 M)


Setelah kholifah Abassiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol,
kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Malapetaka yang tidak
kalah dahsyatnya datang kembali, yaitu serangan dari Timur Lenk. Negeri Islam yang
selamat dari kehancuran tersebut hanyalah Mesir yang ketika itu berada di bawah

4
5

kekuasaan dinasti Mamalik di Mesir.

Bab VII―Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)


Tiga kerajaan besar tersebut merupakan Kerajaan ‘Utsmani, kerajaan Syafawi di
Persia, dan kerajaan Mughol di India. Selain itu Penulis juga memaparkan tentang
perbedaan kemajuan pada masa ini dengan masa klasik.

Bab VIII―Kemunduran Tiga Kerajaan Besar (1700-1800 M)


Penulis membahas tentang proses kemunduran tiga kerajaan besar berdasarkan
urutan keruntuhan masing-masing, yaitu kemunduran dan kehancuran kerajaan
Syafawi, kemunduran dan runtuhnya kerajaan Mughol, dan kemunduran kerajaan
‘Utsmani. Namun bersamaan dengan kemunduran tiga kerajaan tersebut, justru Eropa
Barat sedang mengalami kemajuan yang pesat karena adanya gerakan Renaissance
yang melahirkan perubahan-perubahan.

Bab IX―Penjajahan Barat atas Dunia Islam dan Perjuangan Kemerdekaan Negara-
negara Islam
Penulis memulainya dari peristiwa Renaissance yang terjadi di Eropa dan
penjajahan Barat terhadap dunia Islam di anak benua India dan Asia Tenggara,
kemudian kemunduran kerajaan ‘Utsmani dan ekspansi Barat ke Timur Tengah,
dilanjutkan dengan bangkitnya nasionalisme di dunia Islam dan timbulnya gerakan
partai yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya hingga akhirnya negara-negara
Islam yang menyadari kemundurannya serta kelamaan masa jajahan kaum imperialis
berusaha untuk meraih kemerdekaannya dengan berbagai cara yang akhirnya diawali
dengan kemerdekaan Indonesia yang kemudian diikuti oleh negara-negara Islam
lainnya.

Bab X―Kedatangan Islam di Indonesia


Penulis mengulas mengenai kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia,
munculnya pemukiman-pemukiman Muslim di kota-kota pesisir, dan juga saluran dan
cara-cara Islamisasi di Indonesia.

Bab XI―Kerajaan-kerajaan Islam sebelum Penjajahan Belanda


Di bab ini akan dipaparkan mengenai kerajaan-kerajaan Islam pertama yang ada di
Sumatera kemudian tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa,
Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi. Selain itu hubungan politik dan keagamaan antara
kerajaan-kerajaan Islam dan tiga pola “Pembentukan Budaya” yang terlihat dalam
proses pembentukan negara: Aceh, Sulawesi Selatan, dan Jawa.

Bab XII―Kerajaan-kerajaan Islam Zaman Penjajahan Belanda


Situasi dan kondisi kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ketika Belanda datang,
latar belakang kedatangan Belanda, VOC, Hindia Belanda, kemudian penetrasi politik
Belanda, perlawanan terhadap penjajahan Belanda, dan politik Islam Hindia Belanda
akan dipaparkan oleh Penulis secara runtut sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Bab XIII―Islam di Indonesia Zaman Modern dan Kontemporer

5
6

Pada bab ini Penulis mengemukakan mengenai asal-usul dan perkembangan Islam
dan juga perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh umat Islam serta organisasi
politik dan organisasi sosial Islam dalam mewujudkan Indonesia merdeka.

Bab XIV―Pusat-pusat Peradaban Islam


Memaparkan tentang pusat-pusat peradaban yang berada di Baghdad, Kairo
(Mesir), Isfahan (Persia), Istambul (Turki), Delhi (India), Andalus (Spanyol),
Samarkand dan Bukhoro (Irak). Dimana pada bab ini Penulis menyuguhkan tentang
kemajuan-kemajuan peradaban Islam dalam berbagai bidang yang berhasil membuat
kita tercengang dan tak henti untuk mengucap masya Alloh begitu majunya peradaban
di tempat tersebut.

Bab XV―Peradaban Islam di Indonesia


Pada bab ini, Penulis memaparkan tentang peradaban Islam sebelum dan setelah
kemerdekaan. Dimana pada bagian sebelum kemerdekaan, Penulis mengulas mengenai
bagaimanakah birokrasi keagamaan, ulama dan ilmu-ilmu keagamaan, serta arsitek
bangunan pada masa itu. Kemudian di bagian setelah kemerdekaan, Penulis mengulas
bahwa mulai terbentuknya departemen agama, pendidikan, hukum Islam, haji, dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kesimpulan
Gaya penulisan oleh Dr. Badri Yatim, MA dengan menggunakan metode narasi,
yaitu menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu
berlangsung berdasarkan urutan waktu. Dr. Badri Yatim, MA juga objektif dalam
memaparkan semua isi buku tersebut dan menjelaskan sejarah peradaban Islam secara
gamblang menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan alur yang jelas. Ini
memudahkan pembaca dalam menganalisis dan memaknai setiap maksud dan tujuan
yang dituliskan oleh Dr. Badri Yatim, MA.
Dan buku ini diterbitkan tanpa melihat faktor usia, golongan, dan jenjang
pendidikan para pembaca, sehingga cocok sebagai pegangan mahasiswa maupun
masyarakat umum dan semua orang bisa membaca dan memahami isi buku ini dengan
mudah. Akan tetapi buku ini belum memberikan data-data yang lebih spesifik untuk
menguatkan kebenaran. Dan karena semakin globalnya penjelasannya banyak
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab dari buku ini.

Anda mungkin juga menyukai