Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 2

1. Ahmad Arif Septian


2. Aeni Lukviati Urbah
3. Ahmad Muttaqin
4. Anis Syafaah
5. Aura Nasywa Azzahra
6. Aulia Zahra Febri Sandini
7. Azahra Dwi Putri RU
8. Azra Farinnuha
9. Azqi Inda Malihatin
10. Bayu Ihsan Sauqi
11. Desti Fauziah
12. Dini khoirunisa

MENGANALISIS PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA DAN DI EROPA MENGGUNAKAN


METODE KOMPERATIF

A. Penyebaran Islam nusantara

1. Melalui Jalur Perdagangan


Islam diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan sejak abad
ke-7 hingga abad ke-11. Menurut pernyataan dari para saudagar dari luar maupun
Indonesia sendiri, Islam disebarkan di sepanjang jalur perdagangan pelabuhan,
seperti Selat Malaka, Samudra, Palembang, disusul Demak, Cirebon, Gresik, Tuban,
Makassar, serta Indonesia bagian timur.

2. Melalui Jalur Pernikahan


Islam masuk ke Indonesia salah satunya berkat pernikahan. Jalur pernikahan
ini ditempuh para ulama sekitar abad ke-11 hingga ke-13 M. Para saudagar muslim
dari Gujarat, Arab, Benggala, dan lainnya menikah dengan orang Indonesia.
Windriati menyebut, umumnya saudagar yang menikah adalah orang-orang kaya dan
terpandang. Sehingga, para putra-putri raja yang akan dipersunting harus masuk
Islam terlebih dahulu. Jalur ini memiliki andil besar dalam persebaran Islam di Tanah
Air.

3. Melalui Jalur Pendidikan


Selain perdagangan dan pernikahan, Islam masuk ke Indonesia melalui jalur
pendidikan. Jalur ini dibentuk oleh para da'i yang mengabdikan dirinya untuk
menyebarkan Islam ke wilayah baru, salah satunya Indonesia.
Para da'i penyebar agama Islam ini bukanlah pedagang, melainkan murni
menjalankan misi untuk membawa ajaran Islam ke wilayah baru yang belum
tersentuh Islam. Dalam praktiknya, mereka dipandu oleh para pedagang.
Jalur pendidikan ini memegang peranan yang cukup penting. Sebab, melalui
dakwah Islam yang semula dikenal di pantai-pantai sepanjang jalur perdagangan,
akhirnya bisa berkembang luas hingga ke pulau-pulau Indonesia bagian timur.
4. Melalui Jalur Akulturasi Budaya
Agama Islam masuk ke Indonesia tak luput dari peran akulturasi budaya yang
dilakukan oleh para da'i. Hal ini terjadi sekitar abad ke-12 hingga ke-14 M. Para da'i
memberikan kesan kepada masyarakat bahwa Islam sesuai dan tidak bertentangan
dengan budaya mereka, sehingga mereka memeluk Islam dengan sukarela. Cara
dakwah ini dilakukan oleh Walisongo atau sembilan wali penyebar Islam di Jawa.

B. Penyebaran islam Eropa

İslam pada masa pertengahan menyelusuri bagian eropa melalui 3 jalan yaitu
bagian barat yaitu afrika utara, tengah tunisia dan, timur jalur turki. İslam datang ke
eropa melalui penaklukan Semenanjung Andalusia (sekarang Spanyol) di bawah
pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M.
Melalui penaklukan penaklukan, islam dapat menguasai eropa dengan
dibuatnya pemerintahan islam yang mulai berpusat di semenanjung iberia. Sebelum
kedatangan islam, eropa masih sangat terbelakang, banyak kebijakan-kebijakan islam
yang menjadikan cordoba sebagai pusat ilmu pengetahuan dan budaya.

1. Bidang politik
Pada masa pertengahan, bidang politik Islam di Eropa mengalami
perubahan yang signifikan. Terdapat kerajaan-kerajaan Islam seperti Kekhalifahan
Umayyah dan Kekhalifahan Abbasiyah yang memiliki pengaruh politik yang luas di
wilayah tersebut. Mereka membangun institusi politik, mengadopsi hukum Islam,
dan menjalankan pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Selain itu,
terdapat juga kerajaan-kerajaan Kristen yang memiliki hubungan politik dengan
dunia Islam, seperti Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Kekaisaran Franka.
Mereka juga sering berinteraksi untuk perdagangan, diplomasi dan
pernikahan politik.Ini menciptakan lingkungan politik yang kompleks di Eropa
pada masa itu.

2. Bidang sosial ekonomi


Islam menguasai Timur Tengah yang saat itu merupakan jalur
perdagangan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-
negara Islam. Hal ini membawa mereka menjelajahi Asia dan Amerika.

3. Bidang kebudayaan
Penguasa Islam Spanyol pun sangat memperhatikan pengmbangunan fisik
yang terjadi di wilayah Andalusia. Di sana telah dibangun fasilitas-fasilitas publik
untuk menunjang kemajuan peradaban, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat
banyak, gedung pertanian, jembatan, saluran irigasi, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai