kenapa sesuatu itu berkaitan dengan cinta,,, oleh karena itu ku berusaha selalu menuliskan,,,
"karena senyum"
Jumat, 18 Februari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para
pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk
menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya
Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu: Saluran perdagangan, Saluran
perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, sebenarnya banayk berhutang budi
kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada periode klasik. Memang banyak
saluran bagaimana peradaban Islam dengan kebudayaan lain di Andalusia dan pulau Sicilia serta
perang salib.
PEMBAHASAN
Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing,
seorang musafir Budha, yang mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-
Sse di Canton pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di duga
daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut, dalam Hsin-Ting-Shu dari
masa Dinasti yang terdapat laporan yang menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat
untuk menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).
Dari sumber tersebut, ada dua sebutan yaitu Po-Sse dan Ta-Shih. Menurut beberapa ahli,
yang dimaksud dengan Po-Sse adalah Persia dan yang dimaksud dengan Ta-Shih adalah
Arab. Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan Arab sudah hadir di Asia Tenggara sejak abad-7 dengan
membawa ajaran Islam.Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli sejarah tentang tempat orang
Ta-Shih.
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para
sufi. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui
penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa
pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara. Mengenai
kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului
oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal,
Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan.
Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para
pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk
menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya
Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu: Saluran perdagangan, Saluran
perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik [1]
Di Asia Tenggara, Islam merupakan kekuatan sosial yang patut diperhitungkan, karena
hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas
memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara federasi Malaysia, Kerajaan
Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar 90% beragama Islam),
Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam), Republik Filipina, Kerajaan Muangthai,
Kampuchea, dan Republik Singapura (Muzani, 1991: 23).
Dari segi jumlah, hamper terdapat 300 juta orang di seluruh Asia Tenggara yang mengaku
sebagai Muslim. Berdasar kenyataan ini, Asia Tenggara merupakan satu-satunya wilayah Islam yang
terbentang dari Afrika Barat Daya hingga Asia Selatan, yang mempunyai penduduk Muslim terbesar.
Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya. Termasuk
wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai lautan Cina dan
mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
Menurut Majul, ada 3 alasan yang menjadi penyebab sulitnya bangsa Moro
berintegrasi secara penuh kepada pemerintah Republik Philipina. Pertama, Bangsa Moro sulit
menghargai undang-undang nasional, khususnya yang mengenai hubungan pribadi dan keluarga,
karena jelas undang-undang itu berasal dari Barat dan Katolik. Kedua, sistem sekolah
yang menetapkan kurikulum yang sama, bagi setiap anak Philipina di semua daerah tanpa
membedakan perbedaan agama dan kultur, membuat bangsa Moro malas untuk belajar di
sekolah. Ketiga, Bangsa Moro masih trauma dan kebencian yang mendalam terhadap program
pemindahan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Philipina ke wilayah mereka di
Mindanao, karena program ini telah merubah posisi mereka dari mayoritas menjadi minoritas
hampir di segala bidang kehidupan.
Orang-orang Islam di Philipina menamakan dirinya “Moro”. Namun nama ini
sebenarnya bersifat politis, karena dalam kenyataannya Moro terdiri dari banyak kelompok etno
linguistik, umpamanya Maranow, Maquindanau, Tausuq, Somal, Yakan, Ira Nun, Jamampun, Badjao,
Kalibugan, Kalagan dan Sangil. Jumlah masyarakat Moro sekitar 4,5 juta jiwa atau 9 %
dari seluruh penduduk Philipina. Bila direntang ke belakang, perjuangan bangsa Moro dapat dibagi
menjadi 2 fase, yaitu: pertama, berjihad melawan penguasa Spanyol selama 377 tahun
(1521-1898). Kedua, Moro melawan pemerintah Philipina (1970-sekarang).
Rentetan peperangan yang panjang antara Spanyol dan Islam hasilnya tidak nampak, yang
nampak adalah bertambahnya ketegangan antara orang KRISTEN dan orang Islam Philipina. Amerika
menguasai Philipina setelah mengalahkan Spanyol. Hubungan dengan masyarakat Muslim
Philipina lebih baik. Ini merupakan efek dari kebijakan resmi Amerika untuk membiarkan
kehidupan keagamaan orang Islam dan kebiasaan ritualnya. Namun demikian, Islam dibenci dan
dicurigai.
Di Muangthai terdapat sekitar 2,2 juta kaum muslimin atau 4 % dari penduduk
umumnya. Muangthai dibagi menjadi 4 propinsi, yang paling banyak menganut Islam yaitu di
propinsi bagian selatan tepatnya di kota Satun, Narathiwat, Patani dan Yala. Pekerjaan kaum
muslimin Muangthai cukup beragam, namun yang paling dominan adalah petani, pedagang kecil,
buruh pabrik, dan pegawai pemerintahan. Agama Islam di Muangthai merupakan minoritas
yang paling kuat di daerah Patani pada awal abad ke-17 pernah menjadi salah satu pusat
penyebaran Islam di Asia Tenggara dan menghasilkan ulama besar seperti Daud bin Abdillah bin
Idris al-Fatani.
Di Jawa, agama Islam mengalami perkembangan pesat di masa kemunduran
kerajaan Majapahit. Penyebarannya dilakukan oleh para wali yang tergabung dalam
anggota wali sembilan, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, S. Bonang, S. Giri, S. Drajat, S.
Kalijaga, S. Kudus, S. Muria dan S. Gunung Jati. Wali sembilan berdakwah kepada rakyat
sesuai dengan bakat dan keahlian yang mereka miliki.Selain kerajaan Islam samudera Pasai, di
Sumatera juga berdiri kerajaan Islam Aceh. Ketika kerajaan Malaka pada masa pemerintahan
Mahmud syah dipukul Portugis, Raja Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat Syah berhasil
menyatukan seluruh daerah Aceh tahun 1507.
Di Jawa berdiri kerajaan-kerajaan Islam, yakni kerajaan Demak (kurang lebih 1500-1550),
Kerajaan Islam Banten, Kerajaan Pajang (1546-1580) dan Kerajaan Cirebon. Di Kalimantan,
tumbuh pula kerajaan Islam, seperti kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Islam Sukadana, Kerajaan Islam
Brunai. Sedangkan Kerajaan Islam di Sulawesi adalah Kerajaan Islam Bugis (Bone), Kerajaan Islam
di Gowa-Tallo. Kerajaan Islam di Maluku dan Nusa Tenggara adalah Kerajaan Ternate, Tidore
dan Kerajaan Islam Nusa Tenggara.
B. Islam di Eropa
Andalusia yang merupakan bagian dari wilayah Eropa telah diduduki umat Islam pada
zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Sebelum penaklukan Andalusia, uamat Islam telah menguasai wilayah Afrika Utara dan
menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Daulah Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas
Afrika Utara tersebut terjadi pada zaman pemerintahan Abdul Malik (685-705M). Hasan bin Nu’man
dan Musa bin Nushair adalah gubernur yang sangat berjasa dalam proses penyebaran Islam dan
perluasan wilayah Islam di kawasan tersebut.
Setelah kawasan itu betul-betul dapat dikuasai, uamt Islam mulai memusatkan perhatiannya
untuk menaklukkan wilayah Eropa, yaitu Andalusia. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu
loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan Andalusia.
Kemenangan-kemenangan yang dicpai umat Islam Nampak begitu mudah. Hal ini tidak dapat
dipisahkan dari adanya factor ekstern dan fakto intern. Yang dimaksud dengan factor ekstern adalah
suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Andalusia sendiri. Pada masa penaklukan Andalusia oleh
orang-orang Islam, kondisi soisal, politik, dan ekonomi negara itu berada dalam keadaan
menyedihkan
Adapu yang dimaksud dengan factor intern adalah suatu kondisi yang terdapat dalm tubuh
para penguasa, para tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan
wilayah Andalusia. Para pemimpin adalh tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu , dan
penuh percaya diri. Diantara factor intern yang paling terpenting adalah konsep Islam itu sendiri
yang mengajarkan sikap toleransi, persaudaraan, persamaan hak dan tolong-menolong.
Setelah berakhirnya periode klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran.,
Eropa bangkit dari keterbelakangan-nya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi
terutama dalam bidangilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan-kemajuan eropa ini tidak bias
dipisahkan dari pemerinthan Islam di Spanyol. Ketika itu, orang-orang eropa Kristen banyak belajar
diperguruan-perguruan tinggi Islam disana [4].
Andalusia merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik
dalam bentuk hubungan politik, social, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-
orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Andalusia berada dibawah kekuasaan Islam jauh
meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains
disamping perkembangan dan kemajuan bangunan fisik. Yang terpenting diantaranya ialah
pemikiran Ibnu Rusyd (1120-1198 M). ia melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan
berfikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang
berfikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap pantheisme
dan antropomisme, dua bentuk pemikiran yang berkembang dd kalangan kaum Kristen. Demikian
besar gerakan kebebasan berfikir yang telah diajarkan oleh Ibnu Rusyd yang disebut Averroisme
(Ibnu Rusyd-isme). Pemikiran yang dikembangkan oleh Ibnu Rusyd dan gerakan Averroisme tersebut
ditolak pihak gereja. Karena terlalu bebas dalam menggunakan pemikiran atau rasional.
Berawal dari gerakan Averroisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-17
M. Buku-buku Ibnu Rusyd di cetak di Venesia tahun 1481 M, 1482, 1489, dan 1500 M. Bahkan edisi
lengkapnya terbit pada tahun 1553 M DAN 1557 M. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad ke-
17 M di Jenewa.
Pengaruh peradaban Islam, termasuk didalamnya pemikiran Ibnu Rusyd, ke Eropa berawal
dari banyaknya para pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Andalusia,
seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granda dan Salamanca. Selama mereka belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya para ilmuan Muslim.
Pusat kegiatan penerjemahan itu berada di Toledo. Setelah kembali kenegerinya masing-masing,
mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama di Eropa
adalah Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibnu Rusyd.
Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam universitas-
universitas itu, ilmu yang, mereka peroleh dari universitas Islam diajarkan dan dikembangkan,
seperti ilmu kedokteran Ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari
adalah pemikiran Al-Farabi (Farabes), Ibnu Sina (Avecina), Dan Ibnu Rusyd (Avveros).
Pengaruh Ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
itu menimbulkan gerakn kebangkitan lagi (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada adba ke-14 M.
Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan karya-
karya umat Islam yang bertuliskan dengan huruf Arab yang dikaji kembali dan kemudian
ditejemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
Walaupun agama dan umat Islam terusir dari wilayah Andalusia di Eropa dengan cara yang sangat
kejam dan biadab, tetapi umat islam telah membantu gerakan-gerakan penting dalam bentuj
pemikirn dan riset, ilmu pengetahuan di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah, kebangkitan kembali
kebudayaan Yunani Klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi
pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan masa pencerahan (aufklarung) pada abad
ke-18 M.[5]
C. Islam di Amerika
Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam
sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang
menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke
Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol di abad ke 16.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika.
Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa
budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak
yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.
Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara
tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang
menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah
Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh
pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur
Tengah, dimana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.
Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang
kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara asal". Periode imigrasi
ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang
datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang
keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong
rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal
yang sudah bertaha lama.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah
keturunan asing. Diantara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan
sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro
Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-
negara Muslim yang menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua
dekade sebelumnya.
Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, dimana
beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada awal 1900-an adalah
yang terbanyak diantara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah berdiri di
kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah menjadi pusat
komunitas Muslim yang besar di AS. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu
entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS,
yakni sekitar 227 Masjid di tahun 2001[6].
D. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
I. STANDAR KOMPETENSI
1 Pembukaan
a. Salam
2 Kegiatan Inti
3 Penutup
1. Bahan rujukan
a. Drs. Murodi, Dkk, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997),
b. www.islam di asia tenggara.com
c. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/
history/a/afammuslims.htm
VIII. EVALUASI
Mengetahui Pemakalah
Dosen Pengasuh
Dra. MUDIAH, M.Ag Kelompok 6
LAMPIRAN
EVALUASI
a. Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi dari
Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan.
Jawab :
a. Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal
ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklulan
Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan
sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara. Mengenai kedatangan
Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi
antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat,
Iran, Yaman dan Arabia Selatan..
Keyword : sebarluaskan, pedagang, sufi, damai, terbuka, interaksi, pribumi, Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran,
Yaman dan arabia Selatan.
b. Islam masuk Eropa melalui Andalusia, dimana Andalusia yang merupakan bagian dari wilayah Eropa
tersebut telah diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang
khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dalam proses
penaklukan Andalusia terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin
suatu pasukan ke Eropa. Mereka itu adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.
Keyword : Andalusia, Eropa, diduduki, umat Islam, Khalifah Al-Walid, pahlawan, berjasa, Thariq bin Maliq, Thariq bin
Ziad, Musa bin Nushair.
c. Sejarah masuknya Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu,
kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada
kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19.
Keyword : Abad 16, Estevánico, muslim, pertama, tercatat, amerika utara, peneliti, sejarah, masuk, islam, Imigran
Timur Tengah, abad 19.
Making Scheme Evaluasi :
Apabila jawaban siswa memenuhi keyword yang sudah ditentukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
masing-masing soal memiliki bobot sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para
pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk
menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya
Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu: Saluran perdagangan, Saluran
perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, sebenarnya banayk berhutang budi
kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada periode klasik. Memang banyak
saluran bagaimana peradaban Islam dengan kebudayaan lain di Andalusia dan pulau Sicilia serta
perang salib.
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu,
kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada
kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke
AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para
ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.Oleh karena itu dalam
makalah ini kami akan menyampaikan masalah masuknya Islam di Asia Tenggara, Eropa dan
Amerika.
DAFTAR PUSTAKA
Murodi, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, Semarang, PT. Karya Toha Putra, 1997.
www.islam di asia tenggara.com
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/history/a/
afammuslims.htm
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam MA. Kelas Tiga , Semarang, PT. Karya Toha Putra, 2003.
[1]
www.islam di asia tenggara.com
[2]
Drs. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam MA. Kelas Tiga , (Semarang: PT. Karya Toha Putra,2003), h. 113.
[3]
www.islam di asia tenggara.com
[4]
Drs. Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997) cet. ke-6, h. 87
[5]
Drs. Murodi, Dkk, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997), h. 50-56
[6]
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/history/a/
afammuslims.htm
[7]
DR. Mel Silberman, 101 Active Learniang, ( Bandung: Nusa Media, 1996)
Posting Komentar
‹
›
Beranda