Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Islam di Asia Tenggara

1. Sejarah Masuknya Islam ke Asia Tenggara


Kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh
interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina,
Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Islam di Asia Tenggara tersebar dengan terbentuknya suatu
kerajaan-kerajaan dan juga Melayu-Islam Nusantara yang tersebar di beberapa negara yang ada di Asia
Tenggara.Islam menyebar dengan seiring berjalanya waktu dari satu wilayah ke wilayah lain,yang
berawal dari peurelak 864 M dan terdapat Monumen Islam Asia Tenggara (MONISA) dengan adanya
makam Sulthan Alaiddin Said Maulana yang ada di Indonesia. Pada abad ke-5 sebelum Masehi
Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka
telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan
para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Proses
masuknya Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur yang digunakan. Jalur-jalur tersebut semua
menyesuaikan dengan budaya timur yang mengedepankan keramahtamahan. Sehingga hal ini
memudahkan Islam untuk masuk dan berkembang di kawasan ini. Berkaitan dengan hal ini maka ada
beberapa saluran masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:

 Perdagangan
 Perkawinan
 Tasawuf
 Pendidikan
 Kesenian
 Politik

2. Sejarah Masuknya Islam ke Singapura


Singapura memiliki luas 782 km² dengan jumlah penduduk 5,7 juta dan 14% penduduk muslim.
Singapura pernah menjadi satu di antara pusat Islam paling penting di Asia Tenggara. Hal itu disebabkan
oleh keunggulannya sebagai pintu masuk bagi perdagangan internasional antara Eropa, Timur Tengah,
Australia, dan Timur Jauh. Pada sisi lain, selain sebagai transit perdagangan, posisinya yang strategis juga
telah memungkinkannya menjadi pusat informasi dan komunikasi dakwah Islam, baik pada masa
kesultanan Malaka (sebelum kedatangan kolonial Eropa), masa kolonial, sampai pada awal abad ke-20.
Karena itu, jelaslah bahwa Singapura mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Asia
Tenggara. Peran penting tersebut perlahanlahan berakhir ketika kekuasaan kolonial semakin kokoh, dan
terus berlanjut ketika pada akhirnya Singapura memisahkan diri dari negara federasi Malaysia dan
menjadi negara republik yang merdeka pada tahun 1965; umat Islam menjadi minoritas, selanjutnya
komunitas Muslim yang sebagian besar adalah bangsa Melayu menempati posisi kelas dua di bawah etnis
Cina.
Pada akhir abad ke-14 wilayah Singapura menjadi wilayah bagian kekuasaan Malaka. Pada saat
itu Malaka berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting di kawasan ini, bahkan dapat disebut
sebagai pusat perdagangan di Asia. Di kota ini bertemu para pedagang dari tanah Arab, Gujarat, Parsi,
Benggali, Pegu, Siam, negeri Cina pada satu pihak, dan pedagang dari Sumatera, Jawa, Maluku dan
kepulauan kecil lainnya pada pihak lain. Karenanya Malaka saat itu selain berfungsi sebagai pusat
perdagangan, juga berfungsi sebagai pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Sejak abad ke-15, pedagang Muslim menjadi unsur penting dalam perniagaan wilayah Timur,
tidak terkecuali Singapura. Beberapa di antara para pedagang ada yang menetap, dan menjalin hubungan
perkawinan dengan penduduk setempat. Lama kelamaan mereka membentuk suatu komunitas tersendiri.
Para pedagang ini tidak jarang merangkap menjadi guru agama dan imam.
Pada tahun 1915, Singapura berada di bawah kekuasaan Inggris. Inggris memberikan hukuman
mati bagi demo tuntut gabung khalifah Turki. Pada tanggal 29 Januari 1919, misalnya Raffles dan
Farquhar mendarat di Mauara Sungai Singapura dan bertemu dengan Tumenggung Abdurrahman,
pemimpin Melayu saat itu, untuk menandatangani sebuah perundingan. Pada tanggal 6 Pebruari 1919,
Tumenggung dan Sultan Husein dari Johor telah pula menandatangani sebuah persetujuan pendirian basis
dagang bagi East India Company.
3. Sejarah Masuknya Islam ke Malaysia
Malaysia berpenduduk 38 juta dan 61% muslim. Islam adalah agama resmi negara Malaysia.
Islam datang pertama kali di sekitar abad ke-8 H (14 M). Bukti penyebaran Islam terdapat pada penemuan
Batu Bersurat di Trengganu yang bertanggal 702H (1303M). Batu Bersurat itu ditulis dengan aksara
Arab. Pada sebuah sisinya, memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk
berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah. Sisi lainnya memuat daftar singkat
mengenai 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.
4. Sejarah Masuknya Islam ke Filipina
Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun
1380. Orang pertama yang memperkenalkan Islam ke Sulu adalah Tuan Mashaika yang diduga telah
sampai di Sulu pada abad ke13. Keturunannya kemudian menjadi inti komunitas Muslim di Sulu.
Berikutnya yang datang menyebarkan Islam di sulu adalah ulama Arab bernama Karimul Makhdum pada
paroh kedua abad ke-14. Ia diterima dengan baik oleh komunitas Muslim Buansa.
Filipina pernah dijajah oleh Spanyol. Islam sudah berkembang di Filipina ketika kolonial Spanyol
datang menjajah Filipina pada 16 Maret 1521. Kesultanan Sulu yang berdiri tahun 1450, saat itu telah
berusia 71 tahun. Ketika Legafzi sampai di tahun 1565, kesultanan ini sudah berumur 115 tahun. Pasukan
Spanyol masuk ke Filipina dan menyerang dari arah selatan. Akibatnya Kesultanan Manila jatuh ke
tangan spanyol pada tahun 1570, sedangkan kesultanan Muslim lainnya di Mindanao dan Sulu dapat
mempertahankan wilayahnya. Muslim Mindanao dan Sulu berbeda dengan wilayah utara yang mudah
ditaklukkan tanpa perlawanan berarti—melakukan perlawanan sangat gigih terhadap Spanyol. Tentara
kolonial Spanyol harus bertempur mati-matian kilometer demi kilometer untuk mencapai Mindanao-Sulu
(kesultanan Sulu takluk taahun 1876). Mereka juga menghabiskan lebih dari 375 tahun masa kolonialisme
dengan perang berkelanjutan melawan kaum Muslim. Walaupun demikian, kaum Muslim tidak pernah
dapat ditundukkan secara total.

Anda mungkin juga menyukai