Anda di halaman 1dari 34

Nama resmi : Republik Singapura

Ibukota : Singapore (Downtown Core, Central)


Luas : 710.2 km2
Sistem Pemerintahan : Republik parlementer
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Resmi : Inggris (utama),Melayu (nasional), Cina
Mandarin, Tamil
Mata uang : Dolar Singapura
Letak Astronomis : 10 LU – 29 LU dan 102 BT – 104 BT
Negara Singapura merupakan negara kota yang
berada di Asia Tenggara. Letaknya berada di ujung
Semenanjung Malaysia berbatasan dengan Johor
(Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia). Lokasi
negara ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya
yang berkembang pesat,serta atraksi wisatanya,
semua berkontribusi terhadap kesuksesannya
menjadi daerah tujuan yang sangat diminati, baik
dalam segi bisnis maupun wisata
Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan
yang ditempati oleh suku Melayu. Dan setelah kemerdekaan,
standar kehidupan dinegara ini meningkat secara tajam.
Investor asing dan perusahaan pemerintahan dalam bidang
industri telah memegang ekonomi modern dalam sektor
elektronik dan perakitan. Berdasarkan GDP (Gross domestic
product), Singapura merupakan negara terkaya di dunia
dalam peringkat ke18. Meskipun Singapura memiliki wilayah
dan relatif kecil, Singapura mempunyai simpanan dana
cadangan sebesar US$ 139 miliyar. Data survei dari Mercer
Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura
menduduki urutan ke-5 di Asia dalam standar kehidupan
termahal dan dalam urutan ke 14 di dunia, ungkap Ridwan .
 Berdasarkan GDP (Gross domestic product), Singapura
merupakan negara terkaya di dunia dalam peringkat ke18.

 Data survei dari Mercer Human Resource Consulting


menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan ke-5 di
Asia dalam standar kehidupan termahal

 Dan dalam urutan ke 14 di dunia dalam standar


kehidupan termahal
Singapura pertama kali disebut dalam
catatan bangsa China di abad ke 3, yang
menyebut Singapura sebagai Pu-luo-chung
(pulau di ujung semenanjung). Perjalanan
sejarah negara Singapura, tak terpisahkan
dengan sejarah Malaysia. Catatan tentang
sejarah Singapura diawali ketika pangeran
dari kerajaan Sriwijaya, Sang Nila Utama,
terdampar di pulau ini. Menurut legenda
yang beredar hingga kini, di pulau tersebut
Sang Nila Utama melihat sesosok binatang
yang menyerupai singa. Ia pun menamai
pulau tersebut dengan Singapura atau
Singapore dalam Bahasa Inggris (yang
berarti kota singa)
Singapura lebih dikenal dengan
nama Temasek, sebuah pelabuhan
dan kota terpenting di bawah
pemerintahan kerajaan Sriwijaya
yang pada saat ini mengalami
kemunduran. Setelah kekuasaan
Sriwijaya memudar atas Temasik,
kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Siam memperebutkan kota ini.
Namun pertahanan kota ini berhasil
menghalang serangan Siam. Pada
waktu itu juga, nama Tumasik
berubah menjadi Singha Pura
(dalam bahasa Sansekerta: Kota
Singa.
Pada tahun 1819, pasukan Inggris
tiba di Singapura. Dengan latar
belakang politik seperti inilah Sir
Stamford Raffles mendirikan
Singapura atau Singapore, sebagai
tempat perdagangan.

Singapura sempat dianggap sebagai


benteng yang tak tertembus, tapi
Jepang berhasil menguasai di tahun
1942. Singapura kemudian pada akhir
Perang Dunia dikembalikan lagi pada
kerajaan Inggris dan pada tahun 1959
diberi hak oleh Inggris untuk
memerintah sendiri.
Pada September 1963, Singapura
membentuk persekutuan dengan
Peresekutuan Malaysia hingga
persekutuan tersebut pecah.
Penyebabnya, konflik antara UMNO
(partai berkuasa di Malaysia)dan Partai
Aksi Rakyat Singapura (PAP) pimpinan
Lee Kuan Yew. Dan Singapura
dikeluarkan pada tanggal 7 Agustus 1965.
Pada tanggal 9 Agustus 1965, Singapura
merdeka dan menjadi negara republik.
Malaysia menjadi negara pertama yang
mengakui kemerdekaan Singapura
tersebut.
Dalam sejarahnya, Singapura pernah menjadi satu di antara pusat Islam paling
penting di Asia Tenggara. Hal itu disebabkan oleh keunggulannya sebagai pintu
masuk bagi perdagangan internasional antara Eropa, Timur Tengah, Australia, dan
Timur Jauh. Pada sisi lain, selain sebagai transit perdagangan, posisinya yang
strategis juga telah memungkinkannya menjadi pusat informasi dan komunikasi
dakwah Islam, baik pada masa kesultanan Malaka (sebelum kedatangan kolonial
Eropa), masa kolonial, sampai pada awal abad ke-20. Karena itu, jelaslah bahwa
Singapura mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Peran penting tersebut perlahanlahan berakhir ketika kekuasaan kolonial semakin
kokoh, dan terus berlanjut ketika pada akhirnya Singapura memisahkan diri dari
negara federasi Malaysia dan menjadi negara republik yang merdeka pada tahun
1965 umat Islam menjadi minoritas, selanjutnya komunitas Muslim yang sebagian
besar adalah bangsa Melayu menempati posisi kelas dua di bawah etnis Cina.
Pada akhir abad ke-14 wilayah Singapura menjadi wilayah bagian
kekuasaan Malaka. Hal ini berawal ketika Singapura dikuasai oleh Raja
Parameswara. Penguasa baru Tumasik ini di kemudian hari diserang oleh
armada Majapahit , dan terdesak ke Malaka. Di wilayah yang disebut
terakhir inilah Parameswara membangun kerajaan Malaka, dan banyak
berhubungan dan bergaul dengan para pedagang Muslim. Hal ini pada
gilirannya membuat Parameswara memeluk agama Islam dan bergelar
Sultan Iskandar Shah.
Kemudian Malaka mengalami kajatuhan yang
disebabkan oleh serbuan Portugis pada tahun 1511
yang disertai oleh mundurnya para sultan Malaka ke
Selatan Johor, maka sejak itulah merupakan awal
kemunduran dan kehancuran wilayah Singapura.
Dihitung Selama 130 tahun kolonialisasi portugis menduduki di
Malaka yang tercatat sejak tahun 1511, dikarenakan kebijakan
kolonial protugis , tampak cenderung mencegah penyebaran
Islam dan menghambat perkembangan dagang Muslim.
Kemudian Raffles dibantu oleh Kolonel
William Farquhar, yang menjabat sebagai
Residen Malaka .Maka Pada tanggal 6 Pebruari
1819, Tumenggung dan Sultan Husein dari
Johor sepakat menandatangani sebuah
persetujuan pendirian basis dagang bagi East
India Company.
Perjanjian berikutnya ditandatangani pada
tahun 1824, yang berisi pernyataan bahwa East
India Company dan pewarisnya memiliki hak
yang kekal atas Singapura dan pulau dalam
jarak 10 mil dari pantai Singapura.
Demikianlah, suatu pendudukan yang
berdampak sangat besar bagi perkembangan
Singapura, terutama bagi perjalanan sejarah
Islam dalam masyarakat Melayu.
 singapura juga memegang peranan penting dalam penyebaran tarekat
Naqsyabandiyah . Dikarenakan Ismail Minangkabawi, salah seorang
tokoh tarekat Naqsyabandiyah, setelah kembali dari Mekah, memilih
Singapura sebagai pangkalan aktivitasnya, hingga akhirnya abad ke-19,
 Di Singapura juga berkembang tarekat Muhammadiyah. Pendirinya adalah
Syekh Muhammad Suhaimi bin Abdullah..
 Dalam penyebaran syiar Islam,Singapura juga berperan sebagai tempat
penerbitan buku-buku keislaman seperti Tarjuman al-Mustafid karya
AbdulRauf al-Singkili, Hidayat al-Salikin dan Sayr al-Salikin karya
Imam al-Ghazali dan banyak lagi lainnya.
 Yang lebih penting lagi adalah bahwa Singapura juga berperan sebagai
pusat dakwah dan informasi bagi kaum reformis. Misalnya, penyebaran
syiar Islam antara lain dilakukan melalui penerbitan majalah Al-Imam.
Karakter di singapura berawal dari etnis
Melayu yang identik dengan kelompok
Islam atau Muslim Melayu adalah
penduduk paling awal di negara kota ini.
Sebelum terbentuk SIngapura, penduduk
pertama di pulau ini adalah orang Melayu..
Sebaliknya sekarang, Muslim Melayu
menjadi minoritas, dengan hanya
menempati 14% .. Eksistensi minoritas ini
ditambah dengan marginalitas di bidang
pendidikan, ekonomi dan politik
membuatnya mempunyai stigma negative
dalam artian terbelakan dibadingkan
dengan etnis Cina dan India
Disingapura Terdapat dua aliran besar
dalam Islam yakni Sunni dan Syi’ah.
Aliran Sunni, yang juga disebut
sebagai ahlul Sunnah wal Jama’ah
(ASWJ) adalah mereka yang meyakini
terhadap kenabian Muhammad bin
Abullah, dan patuh terhada ajarannya
atau Sunnahnya. Sedangkan Syi’ah
secara umum diartika sebagai
kelompok yang mengakui kenabian
Muhammad dan setelah itu
kepemimpinan dipegang oleh Ali dan
keluargannya, sehingga mereka tidak
mengakui sunnah
sebagian besar dari Muslim di
Singapura adalah beraliran Sunni..
Jumlah pengikut Syi’ah di Singapura
sangat sedikit meski aliran ini telah
hadir sejak sebelum Perang Dunia I dan
baru berkembang setelah tahun 1980-
an. Sebagaimana di negara yang lain,
Islam yang diakui oleh pemerintah
Singapura adalah Islam yang beraliran
Sunni atau ASWJ (Ahlul Sunnah Wal
Jamaah). Ketegasan ini seperti
termaktub dalam undang undang
AMLA (Administration of Muslim
Law Act). Umumnya mereka adalah
yang bermazhab Syafi’i.
Berawal dari warga Muslim yang berhasil mendekati
pemerintah agar mengesahkan suatu undang-undang yang
mengatur Hukum Personal dan Keluarga Islam. Tepatnya pada
Agustus 1966, parlemen Singapura mengeluarkan pengaturan
pelaksanaan Hukum Islam (Administration of Muslim Law Act
= AMLA). AMLA merupakan pengundangan hukum Islam.
Akta ini memberikan ruang yang fleksibel bagi Dewan Agama
Islam, Pengadilan Agama, dan Pencatat Perkawinan Islam
dalam menerapkan hukum syari’at
Kedua belah pihak harus mendaftar diri di Registry of Marriage (ROM).
Pendaftaran dilakukan paling lambat 3 bulan setelah tanggal penyelenggaraan
pernikahan dilakukan. Surat nikah hanya dapat dikeluarkan pada bukti sejumlah
kondisi oleh Deklarasi Hukum. Kedua belah pihak harus muncul secara pribadi
ditempat registrasi untuk menyatakan bahwa pernikahan mereka dimaksudkan
mematuhi berikut:
1) Untuk pasangan jika salah satu pihak bukan merupakan warga negara
singapura atau tidak mendapatkan Permanent Resident di singapura, minimal
15 hari sebelum tanggal pemberitahuan tersebut
2)masing-masing pihak adalah minimal 21 tahun atau di atas 21 tahun (baik
perempuan maupun laki-laki), atau kecuali para pihak atau salah satu pihak
telah bercerai atau duda atau janda atau memiliki ikatan pernikahak
sebelumnya.
3)Tidak ada pihak yang terkait dengan masalah hukum.
4)Tak satu pun dari para pihak dalam pernikahan dimaksud pihak yang menikah
berdasarkan hukum, agama, kebiasaan melakukan pernikahan kontrak.
Pernikahan dianggap sah jika dilakukan berdasarkan hukum, agama,
kebiasaan jika seseorang yang berada di atas usia 21 tahun atau terdapat
permohonan secara khusus bagi pihak yang menyelenggarakan pernikahan
karna ada masalah khusus seperti pernikahan harus dilangsungkan karna
telah terjadi pembenihan atau wanita telah hamil, maka lisensi pernikahan
khusus akan diberikan oleh Menteri.

Persyaratan untuk perkawinan yang sah :


1) Setiap pernikahan yang diselenggarakan di Singapura akan sah jika surat
nikah dikeluarkan oleh Panitera atau khusus yang valid surat nikah
diberikan oleh Menteri; dan oleh Panitera atau orang yang telah diberikan
izin untuk melangsungkan upacara pernikahan.
2) Setiap pernikahan harus diselenggarakan di hadapan minimal 2 saksi
yang sudah dewasa atau di atas 21 tahun.
3) penyelenggaraan pernikahan dilakukan tanpa adanya paksaan dan
sukarela antara kedua belah pihak.
Pendidikan islam di Singapura di sampaikan awal oleh para ulama
yang berasal dari negeri lain di Asia Tenggara atau dari Negara Asia
Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut diantaranya ialah
Syaikh Khatib Minangkabau, Syaikh Tuanku Mudo Wali Aceh, Syaikh
Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syaikh Syed Usman bin Yahya
bin Akil (Mufti Betawi), Syaikh Habib Ali Habsyi (Kwitang Jakarta),
Syaikh Anwar Seribandung (Palembang), Syaikh Mustafa Husain
Syaukh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang)
Dalam komunitas Muslim ini juga sudah terdapat sistem pendidikan
agama yang bersifat tradisional. Pada umumnya mereka belajar agama
di rumah-rumah, yang kemudian dilanjutkan di surau-surau dan
mesjid. Pada tahun 1800-an kampung Glam dan kawasan Rocor
menjadi pusat pendidikan tradisional. Dalam hal ini guru-guru dan
imam mereka sangat berpengaruh, terutama dalam mempraktekkan
agama dan upacara-upacara sosial keagamaan.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam baru dijumpai pada abad ke-
20 dan madrasah ini bernama Madrasah Al-Sibyan yang berdiri pada tahun
1905 dengan fokus utama pendidikan, menghafal Alquran. Sementara itu,
madrasah modern yang pertama kali berdiri adalah Madrasah Al-Iqbal
pada tahun 1908.
Namun madrasah tersebut kurang mendapat respon postif dari
komunitas muslim Singapura ketika itu, sehingga madrasah tersebut
setahun kemudian ditutup.
Menyadari kelemahan dan kekurangan pada bidang pendidikan formal
agama Islam di satu sisi, dan kebutuhan Muslim Singapura untuk
meningkatkan standar hidup melalui pendididkan di sisi lain, maka pada
bulan Agustus 1981, dibentuklah sebuah Majelis Pendidikan Anak-anak
Islam (MENDAKI). Agenda utama mereka adalah melakukan
pembaharuan sistem pendidikan Islam dengan menyelenggarakan
pendidikan yang memadukan antara pendidikan sain dan Islam, sehingga
diharapkan outputnya memperoleh ajaran agama Islam sekaligus
memiliki pengetahuan umum dan life skill untuk menjamin masa depan.
Setahun kemudian, Kementeria Pendidikan mewajibkan pengajaran
agama di sekolah-sekolah pemerintah bagi murid yang beragama Islam
pada tingkat sekolah lanjutan
Pada akhir abad ke-19 mulai muncul beberapa organisasi agama Islam
dengan basis masyarakat Muslim Melayu di Singapura. Organisasi organisasi
tersebut bergerak dalam ranah sosial kemasyarakatan. Diantaranya adalah
program community service diantaraya, santunan terhadap orang orang yang
kurang mampu, menggiatkan pendidikan, menyelenggarakan dakwah, wadah
kegiatan profetik, sampai kepada advokasi. Diantara gerakan gerakan tersebut
misalnya
adalah Jamiyah, Muhammadiyah, MENDAKI, PERGAS, PERTAPIS,
Salah satu lembaga dakwah terkemuka di Singapura dewasa ini adalah
All Malaya Muslim Missionary Society yang secara umum dikenal
sebagai Jamiyah, yaitu sebuah organisasi non pemerintah yang modern
dengan identitas dan ideology Islam yang sangat kuat. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1932 oleh Maulana Abdul Alim
Siddiqi, seorang duta dakwah dari Merut, India dalam kunjungannya
bersama sejumlah tokoh agama ke Singapura dan Malaya. Dia
sebelumnya telah mendirikan kelompok dakwah serupa selama
persinggahannya di Kolombo dan Saigon.
Sementara itu Muhammadiyah
didirikan pada 1957 oleh Ustadz
Abdul Rahman Harun dan
beberapa sahabatnya. Prinsip
gerakan dari Muhammadyah ini
mirip sekali dengan
Muhammadiyah yang ada di
Indonesia. Bahkan beberapa ciri
ciri dari gerakan ini sangat mirip
misalnya tentang falsafah, logo,
maupun bidang geraknya
terutama pada ranah sosial dan
pendidikan
Problematika umat muslim melayu di singapura didasari dengan
menjadinya golangan minoritas , padahal pada masa awalnya singapura
bangsa muslim melayu telah menjadi mayoritas kala itu , adapun etnis
terdiri dari bangsa Cina (76,8 %); Melayu (13,9 %); dan India (7,9 %) dan
lain-lain (1,4 %)20 .
Muslim Singapura secara politis tergolong minoritas yang hidup di tengah
masyarakat plural dan multi-kultural Sejak kolonialisasi Inggris,
keragaman etnis, budaya, dan agama semakin tampak jelas di negara ini
sebagai konsekuensi dari lajunya arus migrasi terutama dari etnis Cina.
Selain itu, arus modernisasi dan pembangunan yang begitu pesat serta
ekonomi global modern yang berlangsung di negara ini memerlukan
tenaga kerja yang handal dan profesional di bidangnya. Hal ini menjadi
salah satu faktor penyebab lajunya arus migrasi tenaga kerja dari berbagai
belahan dunia ke negara ini, sehingga semakin menambah keragaman
etnis, budaya, dan agama.
Singapura dikenal sebagai negara sekular, di mana negara menjadi netral dalam
permasalahan agama, Paham sekularisme pemerintah berimplikasi pada
beberapa kebijakan. Misalnya,
1. suara azan yang berfungsi sebagai pengingat dan pemanggil Muslim untuk
mendirikan shalat, tidak boleh dikumandangkan melalui loud speaker.
Alasannya adalah agar non-Muslim yang mayoritas tidak terganggu.
2. pelarangan memakai jilbab bagi siswi Muslim di sekolah-sekolah
pemerintah. dan jelas ini sebagai problem yang besar bagi umat melayu
muslim di negara tersebut.
Seperti ditegaskan oleh, PM, Lee Hsien Loong, kepada warga Muslim, bahwa
pelarangan jilbab dimaksudkan untuk memelihara integrasi dan keharmonisan
sosial. Jilbab dipandang sebagai simbol agama tertentu. Mengizinkan
Muslimah memakai jilbab di sekolah akan mengganggu integrasi nasional.
Larangan yang sama juga dulu pernah diberlakukan kepada para pegawai
Muslimah saat mereka bekerja di lembaga-lembaga pemerintah .
Seperti hal nya di negara-negara sekular lainnya,kebijakan pemerintah
relatif kurang memperhatikan implikasinya pada pengamalan dan
penegakan syiar Islam. Hal ini dapat dibuktikan dari kebijakan terkai
penataan tempat tinggal.Karena lajunya arus urbanisasi dan migrasi
global, pemerintah telah membangun rumah susun dan mewajibkan
seluruh rakyat, termasuk warga Muslim untuk tinggal di perumahan yang
telah disediakan pemerintah, Kebijakan ini punya dampak yang besar,
khususnya bagi Melayu-Muslim. Mereka yang semula tinggal di kampung
tradisional yang homogen dan dapat menikmati kebersamaan dalam
menjalankan agama, sekarang jadi tinggal terpencar ke tempat tinggal
modern yang terdiri dari berbagai etnik dan agama. Mereka tidak lagi
homogen tetapi mesti membaur dengan etnik dan pemeluk agama lainnya

Anda mungkin juga menyukai