Anda di halaman 1dari 9

KLIPPING

KONDISI GEOGRAFIS NEGARA INDONESIA

Mapel IPS

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Wahyu Pratama

Kelas : VI

Absen : 03

SD 3 KEDUNGDOWO
Sejarah Modern Singapura

Pada tahun 1965 Singapura menjadi negara yang independen dan bergabung dalam
Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 9 Agustus 1965. Belakangan, Singapura di
tahun 1965 secara resmi menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada
bulan September. Sejak, kemerdekaannya Singapura telah berhasil lolos dari
belenggu hegemoni dan standar hidup mereka telah meningkat secara drastis.

Saat ini, Singapura berada di daftar teratas bagi wisatawan yang mencari surga di
bumi. Investasi langsung asing meningkat dan peningkatan minat untuk memenuhi
standar industri internasional telah merubah Singapura menjadi pusat daerah
industri, pos perdagangan, pendidikan, urbanitas dan modernitas. Singapura hari ini
membanggakan keunggulan fasilitasnya yang mengundang banyak orang datang
dari berbagai negara dan dari semua jalan-jalan kehidupan. Perencanaan Industri
dijabarkan ke dalam pelaksanaan oleh Albert Winsemius, ekonom Belanda dan
Singapura meperoleh keuntungan dari perencanaan sosial dan ekonomi yang rapi.
Berdasarkan peringkat GDP , Singapura adalah negara ke 5 termakmur di dunia.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah dana ekonomi Singapura telah diperas
beberapa miliar dari cadangan resmi dengan izin Presiden sebagai bagian dari paket
ketahanan pada 5 Februari 2009 di bawah bimbingan Menteri Keuangan Singapura,
Tharman Shanmugaratnam. Cadangan resmi Singapura sendiri mencapai US $
170,33 miliar. Menurut sebuah survei ekonomi Singapura menduduki peringkat 10
sebagai kota paling mahal untuk hidup di dunia. Ini adalah akibat dari penduduk
yang dinamis dan kosmopolitan di Singapura yang hidup dalam keselarasan dan
kekayaan dengan orang Cina lokal yang membentuk etnis mayoritas.

Singapura adalah salah satu republik di Asia Tenggara dan anggota


Persemakmuran, yang mencakup sekelompok pulau, dengan P. Singapura sebagai
pulau terbesar. Di sebelah barat dan utara berbatasan dengan Selat Johor
(Malaysia), di sebelah timur dan selatan dengan Selat Singapura (Indonesia).
Negara ini terletak 137 kilometer sebelah utara garis khatulistiwa. Lokasi negara ini
yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, kontras budayanya
yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua berkontribusi terhadap
kesuksesannya menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk bisnis maupun wisata.
Republik Singapura

Bendera Lambang Negara


Nama resmi: Hsi-chia-p'o Kung-ho-kuo (Cina Mandarin); Republik Singapura
(Melayu); Singapore Kudiyarasu (Tamil); Republic of Singapore (Inggris)

Semboyan/Motto: “Majulah Singapura” (Bahasa Melayu)

Lagu Kebangsaan: Majulah Singapura

Ibukota: Singapore

Bahasa di Singapura: Mandarin, Inggris, Melayu, Tamil

Agama di Singapura: Buddha, Islam, Hindu, tanpa agama, Kristen, Katolik, dan
lainnya

Aksara di Singapura: Huruf Latin, Cina Disederhanakan, Huruf Tamil

Kemerdekaan: 9 Agustus 1965

Luas: 710,2 km2

Penduduk: 5.076.700

Pendapatan per kapita: $52.839

Mata uang: Dolar Singapura (SG$)

Zona waktu: GMT+8 (=WITA)


Format tanggal: dd/mm/yyyy

Lajur kemudi: Kiri

Domain resmi: .sg

Kode telepon: +65

1. Asal mula nama Singapura

Dahulu, Singapura bernama 'Tumasik' yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti
'seperti laut'. Sedangkan Singapura berasal dari bahasa Melayu Palembang yang
berarti 'Kota Singa'. Diberi nama Singapura karena anak penguasa Palembang,
Sang Nila Utama, pergi ke pulau Tumasik. Saat disana, dia melihat hewan yang
dianggapnya adalah seekor singa. Lalu dia mempunyai ide untuk membuat sebuah
kota di pulau Tumasik yang dinamakan Singapura.

Studi sejarah membuktikan bahwa singa kemungkinan tidak pernah ada di pulau itu;
makhluk yang dilihat oleh Sang Nila Utama, pendiri dan pemberi nama Singapura,
bisa jadi seekor harimau.

2. Geografi Singapura
Singapura terletak
di kawasan Asia Tenggara tepatnya di antara Malaysia dan Indonesia di selatan
Semenanjung Malaka. Letak Singapura sangat strategis karena terletak di jalur
silang pelayaran internasional. Letak geografis Singapura adalah 1°22’N, 103°48’E.

Singapura terdiri dari 63 pulau dan yang terbesar adalah pulau Ujong (biasanya
disebut 'pulau Singapura'). Di sebelah utara Singapura terdapat dua jembatan
menuju Johor, Malaysia. Luas Singapura sekitar 697 km 2 dan negara terluas ke-192
di dunia. Titik tertinggi negara Singapura terletak di Bukit Timah Hill dengan
ketinggian 166 m. Hampir dua pertiga wilayah Singapura memiliki ketinggian kurang
dari 15 meter di atas permukaan laut.

Singapura berbentuk sebuah ketupat. Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan


beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa-saya di sebelah barat daya.
Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali
di sebelah selatan. Di sebelah selatan, Singapura memiliki pelabuhan akan yang
terlindung oleh dua pulau lepas pantai.

Singapura terletak kira-kira 130 km di utara garis khatulistiwa. Suhu rata-rata tercatat
26^o C, dengan pergeseran hanya sekitar 1,4^o C. meskipun demikian, negeri ini
mengalami tiga musim yang berbeda satu sama lain: musim hujan yang sejuk
(November-Maret) mempunyai hubungan dengan angin musim timur laut; musim
kemarau yang panas (April-September) mempunyai hubungan dengan angin musim
barat daya; musim pancaroba (September-November) diwarnai oleh perubahan
cuaca yang terjadi secara mendadak. Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun.

3. Sejarah Singapura

Daerah Singapura pertama kali disebut dalam catatan bangsa China di abad ke 3,
yang menyebut Singapura sebagai “Pu-luo-chung” (“pulau di ujung semenanjung”).
Tak banyak yang diketahui tentang sejarah pulau ini di masa itu, tapi keterangan
apa- adanya ini berbeda dengan masa lalu Singapura yang penuh warna. Di abad
ke 14, Singapura menjadi bagian dari kerajaan besar Sriwijaya, dan dikenal sebagai
Temasek (“Kota Laut”). Terletak di titik pertemuan jalur perjalanan laut di ujung
Semenanjung Malaya, Singapura telah lama dikunjungi berbagai kapal, mulai dari
junk China, kapal dagang India, dhow Arab, kapal-kapal perang Portugis sampai
kapal layar Bugis.

Selama abad ke 14, pulau kecil namun berlokasi strategis ini mendapat nama baru –
“Singa Pura” (“Kota Singa”). Menurut legenda, seorang pangeran Sriwijaya yang
datang melihat seekor hewan yang ia kira singa, dan lahirlah nama modern
Singapura ini (“Singapore” dalam bahasa Inggris). Inggris mengisi bagian penting
berikutnya dalam kisah Singapura ini. Selama abad ke 18, mereka melihat perlunya
sebuah “rumah singgah” strategis untuk memperbaiki, mengisi bahan makanan, dan
melindungi armada kerajaan mereka yang semakin besar, serta untuk menahan
kemajuan bangsa Belanda di wilayah ini. Dengan latar belakang politik seperti inilah
Sir Stamford Raffles mendirikan Singapura atau Singapore, sebagai tempat
perdagangan. Kebijakan perdagangan bebas berhasil menarik para pedagang dari
seluruh penjuru Asia, bahkan dari negeri-negeri jauh seperti Amerika Serikat dan
Timur Tengah.

Di tahun 1824 , hanya lima tahun setelah pendirian Singapura modern, populasi
bertumbuh pesat dari hanya 150 menjadi 10.000. Di tahun 1832 , Singapura menjadi
pusat pemerintahan Straits Settlements (Wilayah Pemukiman Teluk) untuk daerah
Penang, Malaka dan Singapura. Pembukaan Terusan Suez di tahun 1869 dan
penemuan telegraf dan kapal uap memperbesar peran penting Singapura sebagai
pusat perdagangan yang semakin meningkat antara Timur dan Barat.

Singapura juga menjadi lokasi militer di abad ke 14, ketika terlibat dalam perebutan
Semenanjung Malaya antara kerajaan Siam (kini Thailand) dan Majapahit dari Jawa.
Lima abad kemudian, kembali Singapura menjadi lokasi peperangan besar selama
Perang Dunia II. Singapura sempat dianggap sebagai benteng yang tak tertembus,
tapi Jepang berhasil menguasai pulau ini di tahun 1942 . Setelah perang, Singapura
menjadi Crown Colony (koloni Tahta Inggris). Tumbuhnya nasionalisme menjadikan
terbentuknya pemerintahan mandiri di tahun 1959 dan akhirnya pada tanggal 9
Agustus 1965 Singapura menjadi republik merdeka.

4. Penduduk di Singapura
Sin
gapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85% dari rakyat
Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan
Perumahan (HDB). Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa
(77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India
(7,3%), dan etnis lainnya (1,3% ). Mayoritas rakyat Singapura menganut agama
Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura menganut agama Islam,
12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya 0,6%, sedangkan sisanya
(14,5%) tidak beragama. Singapura terdiri atas multietnis (Melayu, Cina, India, dan
Eropa). Tata kehidupan masyarakatnya merupakan perpaduan antara budaya Timur
dan budaya Barat.

Singapura mempunyai empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Mandarin, Melayu, dan
Tamil. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional Singapura tetapi lebih bersifat
simbolis; ia digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (Majulah Singapura)
dan juga sewaktu latihan dan dalam perbarisan pasukan tentera dan polisi.
Pemerintah PAP lebih cenderung dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar (lingua franca) dan penggunaan bahasa Melayu hanya terbatas
kepada kaum Melayu saja. Hanya segelintir daripada kaum Tionghoa dan India yang
fasih dalam bahasa nasional (mayoritas daripada mereka telah melewati masa
Singapura sebelum merdeka).

Anda mungkin juga menyukai