Anda di halaman 1dari 15

Foreign Case Study 2018

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

DAYA TARIK KEBUDAYAAN MULTIKULTURAL


SINGAPURA SEBAGAI OBYEK WISATA BUDAYA

Zita Vangelisca
1702739

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah
di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Daya Tarik Kebudayaan
Multikultural Singapura Sebagai Obyek Wisata Budaya.

1. PENDAHULUAN
Sektor pariwisata di Singapura merupakan salah satu sektor ekonomi jasa memiliki
prospek yang cerah. Pada era globalisasi ini, pembangunan pariwisata dijadikan prioritas
utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata bukan
hanya untuk wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk menggalakkan kepentingan
wisatawan dalam negeri. Pembangunan kepariwisataan pada hakikatnya untuk
mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata berupa kekayaan alam
yang indah, keragaman flora fauna, kesenian, kebudaya serta peninggalan sejarah.
Berbagai tempat wisata yang menarik banyak ditawarkan oleh berbagai negara di
dunia,baik berupa wisata alam,wisata sejarah,wisata belanja dan wisata budaya yang
dapat menggambarkan dan menciri khas kan dari suatu negara. Begitu pula,negera
Singapura yang saat ini termasuk dalam kelompok negara berkembang pesat di wilayah
Asia tenggara,perlahan tapi pasti Singapura terus berusaha dan menggali potensi
pariwisata yang dimiliki sebagai salah satu sektor penunjang kemajuan ekonomi
negaranya.
Negara Singapura dikenal sebagai negara yang multikultural, karena merupakan
percampuran budaya dari berbagai masyarakat etis yang telah lama tinggal di Singapura.
Di Singapura, multikulturalisme yang terjadi juga disebabkan oleh datangnya para
imigran. Bangsa Cina,Melayu, India dan Arab adalah beberapa bangsa yang pada masa
kolonial memilih unutk hijrah dan kemudian menetap di Singapura. Hingga saat ini,
walaupu pemerintah Singapura menggalakkan kosmopolitan, namun masalah budaya 
dihimbau untuk tetap terjada dan terlestarikan. Pemerintah-pun membangun beberapa
fasilitas, sarana, dan prasarana yang dapat digunakan warga Singapura untuk saling unjuk
kebudayaan. Kondisi ini menjadikan banyak objek wisata budaya di Singapura terdiri dari
berbagai ragam kebudayaan, seperti budaya Melayu, Cina, dan budaya India serta budaya
Arab atau Timur Tengah yang menarik dan syarat makna budaya bagi pengunjung yang
datang. Keragaman wisata budaya ini sudah tersaji dan tertata dengan baik di kawasan
pinggiran kota Singapura yang sangat ramai oleh pengunjung seperti area obyek wisata
Littel Indian, China Town, Bugis Street, Arabian Street, obyek wisata ini tidak hanya
sekedar sebagai tempat tujuan wisata belanja saja, namun lebih dari itu obyek wisata
tersebut juga merupakan obyek wisata yang sangat kental dengan kebudayaan yang
berkembang di Singapura. Sehingga pengunjung wisatawan baik domestik maupun
mancanegara dapat dengan mudah menikmati beragam wisata budaya yang menjadi
kharakteristik kebudayaan Singapura.Makna kebudayaan sendiri ialah hasil cipta, rasa

2
dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Didukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih serta didukung
dengan sumber daya manusia yang berkualitas,sistem pengolahan pariwisata yang baik
diberbagai aspek, tentunya merupakan faktor pendukung kesuksesan kemajuan negara
Singapura.Hal ini tentunya masih sangat jauh berbeda dari sistem pengolahan pariwisata
yang ada di Indonesia yang masih belum terkelola dengan baik dan
berkesinambungan,padahal banyak potensi wisata yang dapat digali lebih lanjut untuk
menarik perhatian wisata.Ditambah kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih
kurang memadai dan cenderung pasif maka pemanfaatan potensi wisata yang ada di
Indonesia cenderung terabaikan ditambah berbagai infastruktur fasilitas yang kurang
memadai dan ketidak jelasan sistem pengolahan wisata yang membuat batu sandungan
dalam pemanfaatan pariwisata di Indonesia.
Oleh karena itu,dibutuhkan adanya kesadaran dari masyarakat dan berbagai pihak
terkait pemangku kepentingan terhadap program kebijakan pengembangan pariwisata
agar pariwisata Indonesia dapat lebih berkembang maju melalui pengolahan pariwisata
yang handal didukung dengan para ahli pariwisata yang turut memberikan sumbangsih
ide gagasan untuk kemajuan ekonomi bangsa Indonesia.
Asal mula nama Singapura
Singapura berasal dari bahasa Melayu Palembang yang berarti 'Kota Singa'.Diberi
nama Singapura karena anak penguasa Palembang,Sang Nila Utama,pergi ke pulau
Tumasik. Saat disana,dia melihat hewan yang dianggapnya adalah seekor singa.Lalu dia
mempunyai ide untuk membuat sebuah kota di pulau Tumasik yang dinamakan
Singapura.

Sejarah Singapura

Gambar 1. Sejarah Singapura

Catatan sejarah awal Singapura masih belum dapat dipastikan keabsahannya,sebuah


catatan dari Bangsa Tionghoa pada abad ketiga menyebutnya sebagai "Pu-luo-
chung",atau "pulau di ujung semenanjung". Kemudian,kota pulau ini disebut sebagai
Temasek ("Kota Laut"),sejalan ketika pemukiman pertama didirikan pada tahun 1298-
1299 Masehi. 
Pada abad ke-14, pulau kecil berlokasi strategis ini mendapatkan julukan
baru.Menurut legenda, Sang Nila Utama,seorang Pangeran dari Palembang (ibukota
kerajaan Sriwijaya),sedang berburu ketika matanya tertuju pada seekor hewan yang

3
belum pernah ia jumpai sebelumnya.Menganggap hal ini sebagai sebuah pertanda
baik,beliau kemudian mendirikan sebuah kota di mana hewan itu ditemukan, dan
menamainya "Kota Singa” atau Singapura,yang diambil dari bahasa Sansekerta "simha"
(singa) dan "pura" (kota).
Pada masa itu,Singapura diperintah oleh lima raja Singapura kuno.Terletak di ujung
Semenanjung Melayu,Singapura merupakan titik pertemuan alami rute pelayaran,pulau
ini juga berfungsi sebagai pusat perdagangan berbagai kapal laut yang berkembang
pesat,mulai dari kapal tradisional  dari negeri Cina,kapal dagang India,kapal layar
Arab,kapal perang Portugis, hingga perahu layar Bugis.
Periode terpenting  dalam catatan sejarah Singapura berikutnya adalah selama abad
ke-19,ketika Singapura modern didirikan.Pada saat itu,Singapura sudah menjadi pusat
perdagangan yang berpotensi besar di sepanjang Selat Malaka,dan Inggris pun menyadari
perlunya untuk memiliki pelabuhan di kawasan ini,di mana para pedagang Inggris
memerlukan sebuah tempat strategis untuk mengisi perbekalan,tempat singgah untuk
melindungi armada niaga kerajaannya yang berkembang pesat,serta untuk menahan gerak
maju Belanda memasuki kawasan ini.
Pada saat itu Letnan-Gubernur Bencoolen (sekarang disebut Bengkulu) dari
Sumatera,Sir Thomas Stamford Raffles mendarat di Singapura pada tanggal 29 Januari
1819,setelah menjelajahi pulau-pulau di sekitarnya. Menyadari besarnya potensi pulau
yang tertutup rawa ini, ia pun membantu untuk melakukan perundingan dengan penguasa
setempat,untuk menjadikan Singapura sebagai sebuah pusat perdagangan.Tak
lama,kebijakan perdagangan bebas di pulau ini pun berhasil menarik para pedagang dari
seluruh Asia dan dari negeri-negeri jauh seperti Amerika dan Timur Tengah.
Di tahun 1832,Singapura menjadi pusat pemerintahan untuk sekelompok wilayah
kekuasaan atau Negeri-Negeri selat,yang terdiri dari Penang,Malaka,dan
Singapura.Dengan dibukanya Terusan Suez di tahun 1869,dan penemuan telegraf serta
kapal uap,peran Singapura sebagai pusat perdagangan yang menggabungkan antara dunia
Timur dan Barat meningkat sangat pesat antara tahun 1873-1913.Kemudian di tahun
1860, negeri yang sedang berkembang ini kemudian memiliki populasi yang telah
tumbuh pesat dari hanya 150 penduduk pada tahun 1819,menjadi 80.792 penduduk,di
mana,sebagian besar terdiri dari etnis Tionghoa,India,dan Melayu.
Namun,perdamaian dan kemakmuran negeri ini menderita pukulan berat selama
Perang Dunia II,ketika diserang oleh pesawat udara Jepang pada tanggal 8 Desember
1941.Walau dahulu dianggap sebagai benteng yang tak terkalahkan, Singapura pun jatuh
dalam penyerbuan Jepang pada tanggal 15 Februari 1942. Negeri ini kemudian menjadi
jajahan Jepang selama tiga setengah tahun ke depan.Ketika Jepang menyerah di tahun
1945,negara ini kemudian diambil alih oleh Pemerintahan Militer Inggris,dan tetap dalam
kekuasaan Inggris hingga kemudian Negeri-Negeri Selat yang terdiri dari Penang,
Melaka,dan Singapura dibubarkan.Pada bulan Maret 1946,Singapura menjadi negara
Koloni Kerajaan Inggris.
Sejalan dengan tumbuhnya rasa nasionalisme,tahun 1959,berdirilah pemerintah
independen Singapura dengan dilakukannya pemilihan umum pertama di negeri
ini.People’s Action Party (PAP) memenangkan mayoritas 43 kursi dan Lee Kuan Yew
menjadi perdana menteri pertama Singapura.Di tahun 1961,Malaysia mengajukan usulan
untuk bergabung menjadi satu antara Singapura,Negera Federasi Malaya,Sarawak,Borneo
Utara dan Brunei.Pada sebuah referendum yang dilakukan di Singapura pada tahun 1962
menghasilkan mayoritas dukungan suara bergabung dengan Malaysia.Selanjutnya
Malaysia terbentuk di tahun 1963 yang terdiri dari Negara Federasi Malaya,Sarawak,
Singapura dan Borneo Utara (sekarang disebut Sabah).Namun,persatuan ini terbukti tidak
berhasil,dan kurang dari dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 9 Agustus
1965,Singapura berpisah dengan Malaysia untuk menjadi negara demokratis yang
merdeka dan berdaulat.

4
Letak Geografis
Singapura terletak dikawasan Asia Tenggara tepatya diantara Malaysia dan
Indonesia di selatan Semenanjung Malaka.Letak Singapura sangat strategis karena
terletak di jalur silang pelayaran Internasional.Letak geografis Singapura
1°22’N,103°48’E.

Gambar 2. Letak geografis Singapura


Singapura terdiri dari 63 pulau dan yang terbesar adalah pulau Ujong (biasanya
disebut 'pulau Singapura').Di sebelah utara Singapura terdapat dua jembatan menuju
Johor,Malaysia.Luas Singapura sekitar 697 km2 dan negara terluas ke-192 di dunia.Titik
tertinggi negara Singapura terletak di Bukit Timah Hill dengan ketinggian 166 m.Hampir
dua pertiga wilayah Singapura memiliki ketinggian kurang dari 15 meter di atas
permukaan laut.Singapura berbentuk sebuah ketupat.Tanahnya rendah dan
bergelombang,dengan beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa di sebelah
barat daya.Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke
pantai,kecuali di sebelah selatan. Di sebelah selatan,Singapura memiliki pelabuhan akan
yang terlindung oleh dua pulau lepas pantai.
Singapura terletak kira-kira 130 km di utara garis khatulistiwa.Suhu rata-rata tercatat
26°C,dengan pergeseran hanya sekitar 1,4°C meskipun demikian, negeri ini mengalami
tiga musim yang berbeda satu sama lain,musim hujan yang sejuk (November-Maret)
mempunyai hubungan dengan angin musim timur laut, musim kemarau yang panas
(April-September) mempunyai hubungan dengan angin musim barat daya musim
pancaroba (September-November) diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi secara
mendadak.Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun.
Penduduk
Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia.85% dari rakyat
Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan
Perumahan (HDB).Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa
(77,3%),etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%),dan etnis India (7,3%),dan
etnis lainnya (1,3% ).Singapura terdiri atas multietnis (Melayu,Cina,India,Arabian dan
Eropa).Tata kehidupan masyarakatnya merupakan perpaduan antara budaya Timur dan
budaya Barat.

Bahasa
Pemerintah Singapura mengakui memiliki empat bahasa resmi yaitu
Inggris,Melayu,Mandarin,danTamil.Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di
Singapura, tidak seperti tetangganya Malaysia dan Indonesia,tempat bahasa Melayu
menjadi bahasa dominan.Bentuk bahasa Inggris yang diperuntukan di Singapura beragam
mulai dari Inggris standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish.Di antara

5
warga Singapura,bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak.Jumlah ini diikuti
oleh bahasa Mandarin,Melayu dan Tamil. Pengejaan dan kosakata yang digunakan
berasal dari bahasa Inggris Britania,dengan beberapa pengecualian,misalnya “pants“
(Amerika Serikat) menggantikan “ trousers “ ( Britania Raya ).Penggunaan bahasa
Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama
dalam sistem pendidikan negara ini.Di sekolah, anak – anak diharuskan mempelajari
bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain seperti bahasa ibu.Pada tahun 1987,
bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan
Singapura.

Mata Uang
Mata uang Singapura adalah dolar Singapura yang ditandai dengan simbol S$ atau
singkatan ISO SGD. Bank sentralnya adalah Otoritas Moneter Singapura (Monetary
Authority of Singapore) yang bertugas mengeluarkan mata uang.Singapura mendirikan
Board of Commissioners of Currency pada tahun 1967 dan mengeluarkan uang logam
dan uang kertas pertamanya.Kesetaraan nilai tukar dengan dolar Brunei masih
dipertahankan.Tanggal 27 Juni 2007, untuk memperingati 40 tahun perjanjian mata uang
dengan Brunei,uang kertas S$20 diluncurkan,bagian belakangnya identik dengan uang
kertas $20 Brunei yang diluncurkan secara bersamaan.

Gambar 3. Mata uang Singapura

Agama
Buddha adalah agama yang mendominasi Singapura,dengan 33 % dari penduduk
negara ini menyatakan diri sebagai penganut agama pada sensus terakhir.Vihara dan
pusat Dharma dari tiga tradisi besar Budhha ( Therayada, Mahayana, Vajrayana ) dapat
ditemukan di Singapura.Kebanyakan penganut Budhha di Singapura beretnis Cina dan
menganut tradisi Mahayana.

Politik di Singapura
Singapura memiliki hukum dan penalti yang meliputi hukuman korporal
yudisial dalam bentuk pencambukan untuk pelanggaran seperti pemerkosaan, kekerasan,
kerusuhan,penggunaan obat-obatan terlarang,vandalisme properti, dan sejumlah
pelanggaran imigrasi.Singapura juga memiliki hukuman mati wajib untuk pembunuhan
tingkat pertama,penyelundupan obat-obatan terlarang, dan pelanggaran senjata
api.Pemerintah menyatakan bahwa Singapura memiliki hak berdaulat untuk
menentukan sistem yudisialnya dan memaksakan sesuatu yang dianggap sebagai
hukuman yang pantas. 
Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karena Singapura merupakan
bekas jajahan Inggris.Posisi Presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan
berada di tangan Perdana Menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki

6
kedudukan mayoritas di parlemen.Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP)
yang telah memerintah sejak Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan
memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi kesempatan tumbuhnya
penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif.Cara pemerintahan PAP dikatakan lebih
cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang sebenarnya.Namun,cara
pemerintahan tersebut berhasil menjadikan Singapura sebuah negara yang maju,bebas
daripada korupsi dan memiliki pasar ekonomi yang terbuka.Para ahli politik menganggap
Singapura sebuah negara yang berideologi 'Demokrasi Sosialis'.

Pemerintahan
Selama ini di Singapura,kabinet dibentuk berdasarkan pada kekuatan yang ada di
dalam parlemen.Sehingga para anggota kabinet secara keseluruhan mencerminkan
kekuatan yang ada di dalam parlemen.Parlemen di Sigapura bisa menjatuhkan kabinet
setiap saat,demikian juga sebaliknya,atas presiden Singapura juga bisa membubarkan
parlemen dan memerintahkan untuk diadakan pemilihan umum.Presiden melakukan itu
atas dasar saran dari perdana menteri.Karena kabinet merupakan cerimnan dari ekkuatan
parlemen,maka masa jabatan kabinet tidak bisa ditentukan dengan pasti.Selian
itu,kedudukan kepala negara di Singapura tidak dapat diganggu gugat namun kepala
negara tetap diminta pertanggungjawabannya atas pelaksanaan jalannya pemerintahan.
Selama ini pemerintah Singapura sangat concern terhadap kesejahteraan
warganya.Dengan pendapatan perkapita yang tinggi serta sistem pemerintahan yang
memihak kepada warga negaranya membuat Singapura menjadi negara favorit tujuan
para pekerja urban yang datang dari berbagai penjuru dunia sehingga saat ini penduduk
Singapura didominasi oleh kaum pendatang dengan berbagai latar belakang
pekerjaan.Apalagi sikap pemerintah Singapura yang tidak sembarangan melakukan
kerjasama ekstradisi dengan negara lain membuat negara ini layaknya surga bagi para
buron di banyak negara.

Ekonomi
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju,yang secara historis berputar di
sekitar perdagangan entrepôt. ersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan,Singapura
adalah satu dari Empat Macan Asia.Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan
pengolahan barang impor,khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB
Singapura tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik,pengolahan minyak Bumi,bahan
kimia,teknik mekanik dan ilmu biomedis.Singapura memiliki salah satu pelabuhan
tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di
dunia setelah London, New York dan Tokyo.
Sebagai akibat dari resesi global dan kemerosotan pada sektor teknologi,PDB negara
ini berkurang hingga 2.2% pada 2001.Economic Review Committee (ERC) didirikan
bulan Desember 2001 dan menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan
merevitalisasi perusahaan.Sejak itu, Singapura pulih dari resesi,terutama karena
banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia,ekonomi negara ini tumbuh 8,3% pada 2004
dan 6,4% pada 2005. Letak Singapura yang sangat strategis membuat sektor
perdagangan dan jasa berkembang sangat cepat,bahkan terbesar di Asia
Tenggara.Singapura menyediakan berbagai fasilitas penerbangan dan pelabuhan laut
dengan lengkap,sehingga menjadikannya sebagai tempat singgah sementara (transit)
kapal- kapal atau pesawat dari berbagai maskapai yang hendak melanjutkan
perjalanannya.Kondisi politik dan keamanan yang stabil menjadikan Singapura sebagai
tujuan investasi,khususnya bagi negara-negara Barat yang hendak memperluas pasarnya
di kawasan Asia.
Pariwisata
Singapura adalah kota tujuan perjalanan wisata yang terkenal.Jumlah kedatangan
total mencapai 10,2 juta orang tahun 2007.Untuk menarik lebih banyak wisatawan,

7
pemerintah memutuskan untuk mengizinkan perjudian dan dua resor kasino
(disebut Integrated Resorts) dibangun di Marina South dan Pulau Sentosa tahun
2005.Untuk bersaing dengan kota-kota regional sepertiBangkok,Hong Kong, Tokyo dan
Shanghai,pemerintah mengumumkan bahwa wilayah kota akan diubah menjadi kawasan
yang lebih menarik dengan menerangkan bangunan-bangunan sipil dan
komersial.Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada Singapore Food
Festival yang diadakan setiap Juli untuk merayakan masakan Singapura.Acara tahunan
lainnya di Singapura meliputi Singapore Sun Festival,Christmas Light Up,dan Singapore
Jewel Festival.
Di Singapura terdapat objek-objek pariwisata yang cukup sering dikunjungi oleh
para wisatawan baik tempat wisata, wisata sejarah dan wisata budaya serta wisata belanja.
Seperti cotoh tempat wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan sekaligus menjadi
ikon negara Singapura yaitu adalah Taman Merlion Park, kemudian ada juga Orchad
Road yang juga menjadi salah satu icon wisata di Singapura, khususnya wisata belanja.Di
sepanjang jalan di Orchard Road ini kita akan menemukan banyaknya bangunan mall
seperti Lucky Plaza,Tangs Plaza,Wisma Atriya dan lainnya yang berdiri dengan
megah,outlet-outlet atau butik yang menjual bermacam-macam produk dari merk-merk
terkenal seperti Gucci, Louis Vuitton,Dolce & Gabbana,Mango,Giorgio Armani dan yang
lainnya.
Selain Orchard Road,tempat lain yang dapat dikunjungi oleh wisatawan yang
berkunjung ke Singapura adalah Sentosa Island.Sentosa Island adalah sebuah pulau yang
merupakan tempat atau pusat hiburan di Singapura.Di Sentosa Island wisatawan dapat
menikmati pemandangan pantai,taman petualangan yang diberi nama Sentosa Adventure
Park dimana di taman ini, wisatawan bisa menikmati permainan flying fox dan permainan
treetop rope course atau jembatan yang terbuat dari tali untuk menghubungkan pohon
yang satu dengan pohon lainnya dan juga permainan rock climbing wall.
Di samping berbagai tempat wisata yang menarik dan terkenal di Singapura. Negara
Singapura sendiri banyak sekali menyimpan keragaman etnik budaya yang sangat kental
yang bersifat multikultural. Keragaman budaya ini dapat wisatawan nikmati di obyek
wisata Littel Indian, China Town, Arabian, Bugis Street. Pengunjung yang menikmati
obyek wisata tersebut sangat tidak hanya berbelanja tetapi juga dimajakan berbagai
tampilan budaya etnik masing-masing, pengunjung seakan-akan terhipnotis berada di
negara berbeda karena budaya yang mereka tampilkan sangatlah kental dan penuh makna
sehingga menjadi nilai daya tarik sendiri bagi wisatawan. Hal ini, menandakan bahwa
meskipun ditengah moderenisasi kemajuan zaman di Negara Singapura, namun
Singapura tetap selalu mempertahankan dan melestarikan kebudayaan yang telah lama
berkembang dinegaranya. Pelestarian budaya yang optimal dan dukungan berbagai pihak
tentunya merupakan hal yang sangat penting, sebab jika dikelola dengan baik maka akan
memberikan dampak yang positif baik dari segi daya tarik pariwisata dan ekonomi
negara.
Dalam hal ini yang menjadi acauan dan motivasi penulis dalam membuat jurnal ini
adalah untuk memberikan informasi dan rekomendasi kepada orang lain mengenai daya
tarik keragaman budaya Singapura yang tersaji di obyek wisata Littel Indian, China
Town, Bugis Street dan Arabian Street yang dapat dijadikan sebagai tempat tujuan utama
pengenalan wisata budaya masyarakat Singapura. Data yang diperoleh dalam jurnal ini
sebagian besar merupakan hasil pengamatan secara langsung melalui kegiatan FCS
( Foreign Case Study ) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2018 ,dengan tujuan
negara Thailand,Malaysia,Singapura selama 6 hari 5 malam dengan tujuan wisata seperti
Merlion park,Universal Studio,Sentosa Island,Orchard Road,China Town.Kegiatan FCS
ini bertujuan untuk mengetahui dan menambah pengetahuan tentang cara atau sistem
pengelolaan pariwisata di negara lain secara global yang nantinya mahasiswa diharapkan
mendapatkan gambaran dan pengalaman sehingga dapat memberikan komparasi terhadap
pengelolaan pariwisata di dalam negeri yaitu Indonesia [1].

8
Akar masalah
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis merumuskan permasalahan
yang di angkat dalam jurnal ini adalah : Apakah daya tarik kebudayaan multikultural
Singapura bagi wisatawan, bagaimanakah sistem pengolahan pariwisata di Singapura
dibandingkan dengan Indonesia?

2. PEMBAHASAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani
kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain.
Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang
diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan
wisatawan [4].
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya
dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah
menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi
mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata
sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang.
Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6].
Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau
lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah
karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah
pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional,
ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan
pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan
internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata
sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan
pengertian pariwisata menurut beberapa ahli :
1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau
berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah
perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah.
2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang
asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak
tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat
sementara itu.
Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan
[10].
Negara Singapura adalah negara yang sangat memperhatikan tata ruang dan fasilitas kota
sehingga dapat dilihat betapa bersihnya setiap sudut kota,tidak dijumpai sampah yang
berserakan,hal ini tentunya membuat wisatawan merasa nyaman untuk berada lama di
Singapura, dilengkapi dengan fasilitas transportasi umum yang mudah dan nyaman,yang
telah diatur sedemikian rupa.Singapura merupakan negara multiras dengan penduduk
kurang lebih 5 juta orang yang terdiri dari ras Melayu sebagai golongan utama,ras Cina

9
dan ras India dan ada juga orang-orang kebangsaan lain yang datang ke Singapura untuk
menuntut ilmu,bekerja dan berbisnis.
Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura dipergunakan secara luas
dalam berkomunikasi sehari hari.Sehingga banyak wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Singapura karena kemudahan dalam berkomunikasi,yaitu menggunakan
bahasa universal bahasa Inggris yang dapat dipahami masyarakat dunia.Singapura
mempunyai banyak kota dan tempat wisata menarik diantaranya adalah Bugis Street yang
merupakan pusat wisata belanja yang unik menarik ala jalanan yang menyediakan
berbagai aneka ragam barang kebutuhan yang lengkap dan murah.

Tata Cara Melakukan Perjalanan


Tata cara melalukan perjalanan ke luar negeri diantaranya,yang pertama sebelum
berangkat wajib mempersiapkan beberapa hal diantaranya persiapkan uang tunai di
dompet beberapa ratus dolar (sesuaikan dengan kurensi mata uang negara yang
dituju),tiket pesawat PP dan Voucher Hotel. Barang urgent seperti perlengkapan
mandi,pakaian dll tidak boleh melebihi 20 kg.Tidak lupa untuk membawa kamera untuk
dokumentasi pribadi.
Paling terpenting ketika melakukan kunjungan ke luar negeri kita diwajibkan untuk
membawa dan memiliki Visa dan Pasport Negara tujuan.Tidak lupa untuk membawa
ATM atau Credit Card untuk simpanan ketika ada pengeluaran tak terduga.Setelah
persiapan awal selesai kemudian masuk bandara atau airport,tentunya tidak boleh
membawa barang terlarang,juga cairan dan sejenisnya melebihi 100 cc .Dua jam sebelum
berangkat harus sudah cek in dikantor maskapai.Di Airport akan disambut form bagasi
cek in,membayar airpot tax dan serahkan koper bawaan.Kemudian masuk kantor pajak
untuk menyerahkan fotokopi npwp dan fotokopi passport.

Gambar 4. Paspor
Lalu mengisi form keluar Negeri dan kedatangan kembali menyesuaikan dengan cek
in yang sudah dibuat.Setelah selesai menunggu di ruang tunggu pesawat.Di pesawat akan
di beri form untuk diisi dengan nama negara tujuan. Setibanya di Bandara Negara tujuan
di Singapura Langsung masuk Imigrasi untuk menyerahkan form yang diisi tadi berikut
pasport.Setelah pengecekan pasport dan dokumen selesai,pasport langsung di stempel
untuk izin waktu berapa lama ingin di Negara Singapura.Kemudian keluar kebagian
bagasi untuk mengambil koper, dan memastikan kecocokan dengan nomer form
bagasinya.Setelah itu, kita dapat bebas berwisata di Singapura sesuai waktu yang telah
ditentukan.

Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya terkandung
pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat,dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.Negara Singapura

10
terdiri dari berbagai macam suku yaitu didominasi oleh 77% penduduk etnis
China,Melayu dan India serta Arab. Beraneka ragam macam suku ini menjadikan
Singapura sebagai negara yang multi etnis dan multikultural. Perpaduan etinis budaya
berbagai masyarakat yang menetap di Singapura,tentunya menjadi daya tarik yang
mungkin tidak dapat ada negara lain. Keharmonisan hidup rukun berdampingan antar
berbagai etnis budaya juga menjadi daya tarik yang membuat pengunjung merasa nyaman
dan aman ketika berkunjung ke Singapura, terutama obyek wisata yang syarat akan
beragam budaya seperti Littel Indian, China Town, Bugis Street dan Arabian Street.
Adat istiadat dan budaya Singapura sudah terbangun sejak tahun 1970 sebagai
negara yang disiplin dalam peraturan yang dapat dilihat dalam kebersihan,pelayanan
umum,budaya antri,memberikan kesempatan kepada yang lebih tua,orang
cacat,perempuan.Dalam aktivitas sehari-hari seperti terlihat antrian naik angkutan
umum,naik lift,pelayanan masyarakat,supermarket.Taat pada aturan lalu lintas seperti
marka jalan,parkir,angkutan umum,tanda khusus pada mobil pengendara yang baru
mendapat SIM,lampu pengatur lalu lintas dan sebagainya.
Masyarakat Melayu di Singapura mempunyai jumlah terbesar ke dua setelah
keturunan etnis China.Adat kebiasaan keturunan Melayu diantaranya Mayoritas
beragama Islam yang menganut budaya muslim, taat beragama Islam, berpakaian adat
Melayu baju kurung,celana panjang,blus lengan panjang,jilbab (wanita) dan celana dan
sarung (laki-laki),memasak masakan halal sesuai dengan ketentuan agama Islam seperti
masakan dari Sumatera,pedas,bersantan,bumbu dapur rempah-rempah,lebih senang
makan di rumah,sarapan pagi nasi atau roti, makan siang dan makan malam,pada bulan
ramadhan melakukan ibadah puasa sehingga kegiatan lebih banyak dilakukan pada sore
dan malam hari,bersikap menghormati orang yang lebih tua,ramah tamah dan sopan
santun,menghargai orang yang disiplin menjalankan agama.Hari Libur Nasional yang
berlaku di Singapura adalah tahun baru 1 Januari,tahun baru Imlek,Hari Buruh,Hari
Kemerdekaan 9 Agustus,Hari Raya Idul Fitri,Hari raya Idul Adha,Hari Natal 25
Desember.

Tingkah Laku
Pemerintah Singapura telah dan tetap melajukan tingkat kewaspadaannya untuk
menjamin bahwa Singapura dalam keadaan aman.Hal tersebut menambah tingkat
keamanan pada tempat hubungan yang utama dan tempat-tempat lain yang peka.Jaminan
kesehatan juga sangat diperhatikan oleh pemerintah Singapura contonya disediakannya
air minum langsung dari kran yang aman dan sehat di Singapura.Pemerintah Singapura
sangat memperhatikan kesehatan warga negaranya.Merokok dilarang hampir di semua
tempat-tempat umum kecuali di pub,diskotik,bar-karaoke dan tempat-tempat hiburan
malam lainnya.
Di Singapura,kedisiplinan dan budaya bersih ditanamkam sejak usia dini, perilaku
disiplin dan hidup bersih ditanamkan sewaktu mereka masih duduk di bangku
sekolah.Contohnya ketika berada di salah satu kawasan perdagangan, terlihat ada seorang
anak kecil yang sengaja turun dari mobilnya hanya “sekedar” membuang bungkus
permen ke tempat bak sampah.Hal tersebut membuktikan bahwa perilaku warga negara
yang sedemikan hebat ini tentu tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab lembaga
pendidikan saja.Pemerintah sebagai institusi yang diberi mandat oleh rakyat untuk
“Mengatur” juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap ketertiban
perilaku warganya.

Gaya Hidup
Gaya hidup metropolis di Singapura mendorong anak-anak muda di sana untuk
mengambil pekerjaan paruh waktu di masa libur sekolah.Kebanyakan dari mereka,uang
yang mereka hasilkan adalah untuk belanja keperluan pribadi mereka atau memuaskan
hasrat mereka pada produk bermerek.Bagi kalangan menengah ke bawah tentu saja lain

11
cerita,tapi begitulah kira-kira gambaran kehidupan anak muda perkotaan di sana.Di
negara yang luasnya nyaris menyamai luas Jakarta itu,memang mudah mencari pekerjaan
paruh waktu. Saya banyak mendapati,pemuda-pemudi yang usianya tidak jauh dari saya
bekerja sebagai pelayan di restoran atau membagikan brosur di pedestrian.
Lain kehidupan anak muda,lain pula kehidupan orang tua.Orang-orang tua di sana
yang bisa dibilang seumuran dengan kakek-nenek kita,masih bekerja dan sudah
lumrah.Ironisnya,pekerjaan yang mereka lakukan tergolong pekerjaan kasar,seperti
petugas kebersihan,menjajakan tisu,pelayan restoran,pengarah tamu.Malah ada seorang
kakek yang sudah  duduk di kursi roda,masih menjajakan tisu di pinggir
pedestrian.Konon katanya,orang tua yang masih bekerja itu dikarenakan pada saat mereka
muda,mereka sudah biasa bekerja dan daripada di hari tua berpangku tangan,lebih baik
mereka tetap bekerja.
Biaya hidup di Singapura tergolong tinggi.Kita mungkin tergiur mendengar
penghasilan rekan atau kerabat yang berhasil mendapat pekerjaan di sana, terutama ketika
kita menghitung dengan konversi rupiah,tapi pada kenyataannya pendapatan yang mereka
hasilkan setelah dikurangi biaya hidup,tidak begitu menyisakan banyak uang,jika
dihitung dengan standar gaji S$ 2,000.Sekarang ini juga,warga asing yang ingin mencari
pekerjaan di Singapura tidak mudah. Pelamar harus benar-benar berkompetensi agar
perusahaan mau mengupayakan pengurusan Employment Pass(ijin kerja).Syarat yang
berlaku sekarang ini adalah, pegawai harus digaji minimal S$ 2,000 untuk mendapatkan
S-Pass,dan seterusnya berjenjang.Diperketatnya prosedur ijin kerja ini tak lain untuk
melindungi warga lokal dari potensi pengangguran.

Tempat Wisata Budaya


Negara Singapura adalah salah satu negera maju di Asia yang banyak
mengandalakan berbagai potensi wisata untuk menarik wisatawan berkunjung ke
Singapura,sekedar berlibur dan berbelanja yang dapat menjadi sumber pendapatan negara
dari pemasukan devisa.Singapura terkenal banyak tujuan wisata menarik, diantaranya
tempat wisata belanja mulai dari barang kelas kaki lima hingga kelas atas kalangan super
jet yang menyediakan berbagai produk bermerk Internasional yang original dan
berkualitas tinggi. Namun, masih banyak wisatawan yang belum mengetahui bahwa
ditengah moderenisasi Singapura, ternyata negara Singapura juga menyimpan daya tarik
wisata budaya yang unik dan menarik untuk dikunjungi yaitu obyek wisata Littel Indian,
China Town, Bugis Street dan Arabian Street. Obyek wisata tersebut merupakan salah
satu wisata budaya yang ditawarkan oleh Negara Singapura. Pengunjung akan diajak
menelusuri beraneka ragam etnik budaya Singapura, sehingga pengunjung akan merasa
lebih dekat dan memahami kebudayaan masyarakat Singapura yang telah lama
berkembang dikehidupan masyarakat. Produk wisata yang dikemas di Negara Singapura
ditampilakn secara menarik dan menyenangkan dimana pengunjung yang datang ke
obyek wisata Littel Indian, China Town, Bugis Street dan Arabian Street tidak hanya
disuguhkan aneka macam ragam budaya, tetapi pengunjung juga dapat menikmati aneka
ragam kuliner makanan, dan belanja pernak-pernik khas masing-masing ragam budaya
yang dapat dijadikan oleh-oleh cendera mata.

Littel Indian
Sebuah kawasan yang dipenuhi oleh penduduk dari negara India, di obyek wisata ini
pengunjung dapat menemukan banyak pakaian adat India, atraksi budaya seperti tarian
India, serta aneka kuliner makanan india yang masih kental dengan kebudayaan India
dimana kebanyakan makanan India dimakan dengan menggunakan tangan. Ditengah
kemajuan fashion pakaian berbagai jenis model terbaru, namun di kawasan littel Indian
ini kebanyak penduduk Indian ini masih memegang teguh nilai adat dan budaya di
negaranya dengan tetap menggunakan pakaian khas India yang disebut Sari. Hal ini
menjadi daya tarik tersendiri ditambah ornamen pernak pernik yang menghiasi kawasan

12
ini yang sangat kental dengan kebudayaan India, sehingga pengunjung serasa berada di
negara India.

China Town
China Town adalah sebuha kawasan yang penduduknya dipenuhi oleh orang
keturunan china baik itu dari bentuk arsitektur rumah, bangunan, hiasan, perayaan dan
juga makanan khas china saat dan berkunjung ke tempat ini pengunjung akan disajikan
dengan adat budaya china yang masih kental seperti tarian, gaya bahasa, dan juga kuliner
masakan china yang begitu menarik. Sehingga wisatawan khususnya Indonesia tidak
perlu jauh-jauh pergi ke china untuk melihat keaneka ragaman budaya dan arsitektur
china, karena di area kawasan China Town sudah tersaji lengkap dari mulai budaya
hingga pernak pernik khas China.

Buggis Street
Buggis Street sering diumpamakan sebagai tempat orang-orang Indonesia yang
menetap hidup disana. Di area ini pengunjung disajikan beragam pernak pernik budaya
khas orang bugis, bagi wisatawan Indonesia hal tersebut mungkin sudah biasa, akan tetapi
hal ini menjadi menarik karena pengunjung seakan berada di Indonesia dengan rumpun
bahasa yang hampir sama. Selain itu, bagi wisatawan, yang sengaja berwisata ke
Singapura untuk melepas penat dari aktivitas sehari-hari dengan buget yang minim,
jangan khawatir karena Bugis Street adalah rekomendasi tempat yang favorit dan cocok
bagi para pelancong dengan buget wisata minim. Bugis Street selain menjadi daerah
obyek wisata yang mengenalkan budaya orang bugis, disamping itu juga adalah sebuah
tempat wisata belanja yang menyediakan berbagai barang kebutuhan, aneka ragam
sovenir, kuliner khas Singapura yang dijual dengan harga murah.Sehingga pengunjung
juga bisa membeli oleh-oleh khas Singapura dengan harga terjangkau.
Bugis Street merupakan sebuah kota di Singapura,yang telah terkenal secara
internasional dari tahun 1950 hingga 1980 karena kehidupan malam para gay nya.Sebuah
fenomena yang membuatnya menjadi salah satu tujuan wisata utama Singapura selama
periode tersebut sampai-sampai ada sebuah perusahaan film Hong Kong yang
mengangkat kehidupan di tempat ini dengan judul"Singapore gay films: Bugis Street".
Pada pertengahan 1980-an,Bugis Street mengalami pembangunan kembali perkotaan
menjadi kompleks ritel dan pusat perbelanjaan modern, restoran serta tempat hiburan
malam dengan diatur kembali nya gang pedagang pinggir jalan.Penggalian bawah tanah
pun dilakukan untuk membangun stasiun MRT Bugis.Sebelumnya juga telah terjadi
pergolakan dan pemutusan budaya bazar seks malam para gay,menandai akhir era warna-
warni unik dalam sejarah Singapura.Perubahan ini ternyata membantu meningkatkan citra
Singapura di mata Internasional yang mulai diakui secara global.
Saat ini,Jalan Bugis yang dulunya berbatu menjadi sedikit lebar dan berada di antara
bangunan komplek perbelanjaan Bugis Junction.Di sisi lain,jalan kecil itu sekarang
disebut-sebut sebagai "Bugis Street" oleh Singapore Tourist Promotion Board.Bugis
Street baru saat ini disebut-sebut sebagai "lokasi belanja-jalanan terbesar di
Singapura".Bugis Stret sering dikunjungi oleh banyak orang baik dari Singapura maupun
dari mancanegara.

Arabian Street
Kawasan Arabian street kental dengan budaya timur tengah, disini pengunjung akan
disuguhkan dengan alunan musik khas arabic, cara berpakaian ala muslim dengan
menutup aurat, menyakikan makanan khas timur tengah, disini pengunjung juga dapat
membeli aneka pernak pernik untuk oleh-oleh cenderamata khas budaya Arab atau Timur
Tengah yaitu sajadah, karpet dan berbagai jenis barang danganan yang berbagu islami.
Kawasan Arabian ini biasanya akan ramai pada siang hari dan juga malam hari, akan
tetapi kawasan ini cenderung lebih sepi dibandingkan dengan kawasan sebelumnya, dan

13
barang dagangan yang di jual pun terbilang cukup sulit laku karena kebanyakan dari
pengunjung mancanegara adalah orang eropa yang lebih tertarik untuk membeli barang-
barang terbilang modern.

3. PENUTUP
Daya tarik kebudayaan multikultural Singapura terletak pada keragaman etnis budaya
yang tercipta dari penduduk asing yang tinggal menetap lama di Singapura seperti
penduduk India, China, Bugis dan Arab atau Timur Tengah. Keragaman tersebut menjadi
menarik karea tersaji dengan mudah sebagai area obyek wisata untuk lebih mengenalkan
keragaman budaya yang ada di Singapura. Keharmonisan hidup berdampingan dengan
beraneka ragam budaya tanpa saling menjatuhkan sama lain menjadikan Singapura
sebagai tempat wisata budaya yang aman dan nyaman.
Beberapa perbedaan sistem pengelolaan wisata Indonesia dan Singapura jika dilihat dari
berbagai aspek diantaranya peran serta pemerintah dan masyarakat dalam usaha
pelestarian budaya Singapura. Pemerintah dan masyarakat Singapura memiliki kesadaran
yang tinggi akan pentingnya menjaga kelestarian aneka ragam budaya, karena banyak
dampak positif yang data diperoleh seperti keuntungan dalam bidang ekonomi dan
kemajuan perkembangan kebudayaan. Kemudia kedisiplinan dan ketertiban, di Singapura
sangat berbeda dengan di Indonesia. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi di Indonesia
yang masih kurang optimal dalam pengelolaan kelestarian budaya Indonesia yang
beraneka ragam, sehingga tidak jarang banyak kebudayan Indonesia yang hilang dan
terlupakan tergerus oleh kemajuan zaman. Selain itu, penyelenggaraan tata ruang dan
infrastuktur umum yang kurang memadai guna menunjang minat wisatawan untuk
berkunjung berwisata ke Indonesia. Oleh sebab itu, perlunya pengolahan dan
pengembangan sistem pariwisata yang baik dan sistematis terarah,didukung dengan
sumber daya manusia yang berkualitas, serta adanya kesadaran dan partisipasi aktif baik
masyarakat atau pemerintah untuk memelihara dan memanfaatkan kebudayaan sebagai
obyek wisata yang menarik sebagai salah satu sektor penggerak ekonomi nasional.

References
[1] Data Foreign Case Study/educational program Thailad, Malaysia, Singapura,
[2] Harahap, Ninda . 2014. Best of Singapura. PT Elex Media komputindo, Jakarta
[3] Lukas, Uki. 2014. Complete Guide Singapura. PT Elex Media komputindo, Jakarta
[4] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM
SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM
GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70.
[5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY
AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45.
[6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework
Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy
Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada
University.
[7] Wisnumurti, A. (2013). THE PRIVILEDGES OF YOGYAKARTA SPECIAL REGION
AND THE DEVELOPMENT OF THE LOCAL TOURISM POTENTIALS. Jurnal
Kepariwisataan, 7(2), 75-85.
[8] Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Yogyakarta Environmentally Friendly
Refers To The Tourism Behavior. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97.
[9] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan
Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International
Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1).
[10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of
Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan
Slamet Riyadi, Solo.

14
Dokumentasi

Foto 1. Kawasan Littel India Singapura

Foto 2. Kawasan China Town

15
Foto 3. Kawasan Bugis Street

Foto 4. Kawasan Arabian Street

16

Anda mungkin juga menyukai