Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiiin. Kita mengucap puji syukur kepada Allah ‫ﷻ‬
atas seluruh anugerah nikmat dan rahmat yang diberikan-Nya sehingga makalah ini
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam kita ucapkan kepada yakni Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬mudah-mudahan kita sebagai umatnya mendapat syafaat Beliau
dihari perhitungan nanti, Aamiin.
Makalah ini yang berjudul “Sejarah Islam di Singapura” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara guna untuk memenuhi kebutuhan bahan
bacaan yang diperlukan oleh para pembaca yang berkenaan tentang judul makalah
diatas.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritikan yang
bersifat konstruktif dan masukan guna kesempurnaan makalah ini, berkenaan dengan
itu kami menghaturkan banyak terima kasih.

Pekanbaru, 19 Maret 2019

Pemakalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
1. Profil Negara Singapura ................................................................................5
2. Islam pada awal sejarah Singapura................................................................6
3. Peradaban Islam di Singapura........................................................................7
4. Islam pada masa kolonialisasi........................................................................10
5. Islam di Negara Singapura kontempor……………………………………..12
6. Lembaga dan aktifitas keagamaan Islam di Singapura ……………………13
7. Posisi masyarakat Islam di Singapura saat ini …………………………….14

BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................…15
B. SARAN......................................................................................................…15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah sangat penting bagi kehidupan manusia,selain sebagai pengalaman masa


lalu juga sebagai pengalaman untuk bertindak di kehidupan selanjutnya. Tidak
banyak orang tau tentang perkembangan Islam di Asia Tenggara khususnya di Negara
Singapura. Jangankan sejarah Islam di bangsa atau Negara lain,perkembangan Islam
di Negara sendiripun masih banyak dari sebagian kita kurang mengetahuinya,bagi
mereka yang paling penting bukanlah sejarah,tapi ilmu pengetahuan.
Dengan mengetahui perkembangan Islam di Asia Tenggara, mendorong
munculnya wawasan sejarah yang luas, di mulai sejarah perkembangan Islam di kota-
kota kecil sampai perkembangan Islam ke kota-kota besar yang cukup membawa
pengaruh bagi Negara-negara lain yang menerima Islam dengan kehendak mereka
sendiri.
B. Rumusan Masalah
8. Bagaimana profil Negara Singapura ?
9. Bagaimana Islam pada awal sejarah Singapura ?
10. Bagaimana peradaban Islam di Singapura ?
11. Bagaimana Islam pada masa kolonialisasi ?
12. Bagaimana Islam di Negara Singapura kontemporer ?
13. Apa lembaga dan aktifitas keagamaan Islam di Singapura ?
14. Bagaimana posisi masyarakat Islam di Singapura saat ini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil Negara Singapura
2. Untuk mengetahui Islam pada awal sejarah Singapura
3. Untuk mengetahui peradaban Islam di Singapura

3
4. Untuk mengetahui Islam pada masa kolonialisasi
5. Untuk mengetahui Islam di Negara Singapura kontemporer
6. Untuk mengetahui lembaga dan aktifitas keagamaan Islam di Singapura
7. Untuk mengetahui posisi masyarakat Islam di Singapura saat ini

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Negara di Singapura
Singapura adalah salah satu Negara pendiri organisasi Asia Tenggara. Posisi
negaranya berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia) di sebelah barat dan utara,
sedangkan di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Selat Singapura dan

4
Indonesia. Singapura merupakan salah satu Negara kecil di Asia Tenggara yang
terdiri berbagai macam suku bangsa dan penganut berbagai macam agama.
Negara Singapura berbentuk sebuah ketupat. Tanahnya rendah dan bergelombang
dengan beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa-rawa di sebelah barat
daya. Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai,
kecuali di sebelah selatan.
Singapura merupakan sebuah pulau yang terletak di ujung semenanjung tanah
melayu. Singapura adalah sebuah republic dengan sistem pemerintahan parlementer.
Menurut Undang-Undang Dasarnya, Negara ini terdiri dari badan eksekutif,
legislative, dan yudikatif. Presiden adalah Kepala Negara sedangkan Perdana Menteri
memimpin cabinet dan administrasi pemerintahan. Presiden tidak memiliki kekuatan
politik tapi dipegang penuh oleh Perdana Menteri. Negara Singapura adalah Negara
kota yang berdiri pada tanggal 9 Agustus 1965 setelah keluar dari Negara federasi
Malaysia. Negara ini menganut paham “Secular Moderen” dimana pemerintah
bersikap netral terhadap semua agama dan ras. Singapura memperbolehkan
berkembangnya beberapa agama dengan baik. Adapun agama yang berkembang di
Negara ini adalah Agama Budha, Tao, Islam, Hindu dan Kristen.
Penduduk Singapura terdiri dari etnis Melayu berlatar belakang dari pesisir
Malaysia, Jawa, Bugis, dan Bawean. Selain itu ada juga dari muslim India, Cina,
Pakisten, dan Arab. Singapura mempunyai empat bahasa resmi yaitu Inggris,1
Singapura,dulu merupakan bagian dari Negara Muslim Johor ketika Inggris
menaklukkannya. Tekanan pada Sultan Johor pada 1819 memaksakan perjanjian
mengenai penyerahan pulau itu kepada Inggris tahun 1824 meskipun pulau itu hanya
berpenduduk sedikit akan tetapi semuanya muslim Melayu.
Kemudian Inggris membuka pintu seluas-luasnya kepada Imigrasi China sehingga
terjadi pengecilan kepada penduduk asli. Kemudian pada tahun 1963 Singapura
bergabung dengan Malaysia. Namun persatuan ini tidak berlangsung lama karena

1
Elya Roza, Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru:Publishing and Consulting
Company), 2017, hal. 150-151.

5
Singapura menandatangi perjanjian untuk melepaskan diri dari berdiri sebagai
republic yang merdeka. Perjanjian ini efektif pada 9 Agustus 1965 dan akibatnya
menciptakan suatu minoritas muslim baru.2
B. Islam Pada Awal Sejarah Singapura
Menurut Sejarahnya, nama Singapura baru diperkenalkan oleh Sang Nila Utama
yang bergelar Sri Tan Buana yang sedang berlayar dan terdampar di Tumasik. Di
tempat baru tersebut, Sri Tan Buana melihat seekor binatang aneh yang mirip dengan
singa. Hal ini diyakini sebagai tanda baik, sehingga Sri Tan Buana serta
rombongannya menetap dan membangun wilayah baru tersebut, dan menamai
wilayah Tumasik dengan Singapura. Istilah tersebut diambil dari bahasa Sansakerta :
Singa, berarti singa binatang buas, dan pura berarti kota. Dengan demikian, Singapura
berarti kota Singa.
Pada akhir abad ke-14 wilayah Singapura menjadi wilayah bagian kekuasaan
Malaka. Hal ini berawal ketika Singapura dikuasai oleh Raja Parameswara. Penguasa
baru Tumasik ini di kemudian hari diserang oleh armada Majapahait, dan terdesak ke
Malaka. Di wilayah yang disebut terakhir inilah Parameswara membangun kerajaan
Malaka, dan banyak berhubungan dan bergaul dengan para pedagang Muslim,
khususnya yang datang dari Bandar-bandar di Sumatera yang beragama Islam. Hal ini
pada gilirannya membuat Parameswara memeluk Agama Islam, dan bergelar Sultan
Iskandar Shah. Demikian juga dengan para penggantinya, juga memeluk Agama
Islam. Pada saat itu Malaka berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting di
kawasin ini, bahkan dapat disebut sebagai pusat perdagangan di Asia. Di kota ini
bertemu para pedagang dari tanah Arab,Gujarat,Parsi,Benggali,Pegu,Siam, negeri
Cina pada satu pihak, dan pedagang dari Sumatera, Jawa, Maluku dan kepulauan
kecil lainnya pada pihak lain. Oleh karenanya Malaka saat itu selain berfungsi
sebagai pusat perdagangan, juga berfungsi sebagai pusat penyebaran Islam di Asia
Tenggara. Sehingga dapat dikatakan, melalui Malaka ekspansi dan penyebaran Islam
di Asia Tenggara mengalami kemajuan yang sangat berarti.
2
Ibid, hal. 153.

6
Sejak abad ke-15, pedagang Muslim menjadi unsur penting dalam perniagaan
wilayah Timur, tidak terkecuali Singapura. Beberapa di antara para pedagang ada
yang menetap, dan menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk setempat. Lama
kelamaan mereka membentuk suatu komunitas tersendiri. Para pedagang ini tidak
jarang merangkap menjadi guru agama dan imam.3
Dalam komunitas Muslim ini juga sudah terdapat sistem pendidikan agama yang
bersifat tradisional. Pada umumnya mereka belajar agama di rumah-rumah, yang
kemudian dilanjutkan di surau-surau dan masjid. Pada tahun 1800-an kampung Glam
dan kawasan Rocor menjadi pusat pendidikan tradisional. Dalam hal ini guru-guru
dan imam mereka sangat berpengaruh, terutama dalam mempraktekkan agama dan
upacara-upacara sosial keagamaan. Dengan demikian, guru-guru dan imam sangat
penting peranannya dalam memupuk penghayatan keagamaan pada masyarakat
Muslim Singapura. Sama dengan Muslim di kawasan Asia Tenggara lainnya,Muslim
di Singapura pada masa awal menganut mazhab Syafi’I dan berfaham teologi
Asy’ariyah.4
C. Peradaban Islam di Singapura
Pada awalnya, Raffles yang ditemani Ferquhar mencari wilayah untuk pangkalan
laut bagi Inggris. Dalam pengembaraannya tersebut lalu mendarat di Singapura pada
28 Januari 1819. Ketika itu penguasa local adalah Datuk Tumenggung dan
menginformasikan kepada Raffles bahwa Belanda tidak ada di wilayahnya dan
Inggris dapat membeli tanah untuk mendirikan kantor perwakilannya di Singapura.
Kemudian pada 30 Januari 1819 ditandatangani perjanjian pendahuluan antara kedua
belah pihak.
Masuknya Sir Stamford Raffles ke Singapura pada tahun 1819 dapat dikatakan
sebagai sebuah perubahan bagi Singapura meskipun pada waktu itu Singapura hanya
didiami oleh lebih kurang 120 orang Melayu termasuk dari keturunan Bugis, Jawa
dan lainnya dan 30 orang Cina. Kemudian pada tahun 1901 jumlah orang Melayu di

3
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru:Suska Press), 2013, hal. 152-153.
4
Ibid, hal. 153.

7
pulau itu menjadi 23.060 orang yang terdiri dari 12.335 orang penduduk asli
Kepulauan Melayu, hampir 1000 orang keturunan Arab dan 600 orang keturunan
Jawa peranakan dan selebihnya Cina. Jumlah penduduk Singapura secara keseluruhan
ketika itu sekitar 228.555 orang yang terdiri dari 72% etnis Cina.
Muslim Singapura lebih cenderung disebut dengan istilah Melayu karena berasal
dari wilayah tetangganya seperti Jawa, Sumatera, Riau dan Sulawesi dan lainnya
yang cenderung membawa istri dan anak mereka. Kelompok ini biasanya mendiami
kampung-kampung yang ditata berdasarkan tempat asal dan ini berakibat pada
menguatnya bahasa-bahasa etnis dan adat istiadat. Sedangkan keturunan Arab adalah
para pedagang, pengusaha dan tuan tanah di Singapura. Meskipun jumlahnya tidak
besar, namun kekayaan dan status tinggi memasukkan mereka dalam elit sosial
komunitas Muslim.
Orang Melayu awalnya tinggal di kawasan Kampung Gelam yaitu suatu kawasan
di pesisir sungai. Di sekitar Kampung Gelam tersebut mereka hidup secara bersamaan
dengan orang-orang keturunan Bugis, Boyan, Jawa dan Arab. 5
Muslim di Singapura kurang maju dibandingkan dengan golongan penduduk lain
di semua bidang. Sementara itu dalam bidang pendidikan, Singapura menganut
sistem pendidikan Islam modern. Dari awal hingga sekarang merujuk pada sistem
Mesir dan Barat seperti Madrasah, sekolah Arab atau sekolah Agama akan tetapi
tidak mengenal pondok pesantren. Di antara madrasah yang terpenting adalah :
1. Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah
2. Madrasah Al-Maarif Al-Islamiah
3. Madrasah Alsagoff Al-Islamiah
4. Madrasah Aljunied Al-Islamiah
5. Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah
6. Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah

5
Elya Roza, Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru:Publishing and Consulting
Company), 2017, hal. 155-156.

8
Munculnya semangat keislaman di Singapura, tidak luput dari adanya gerakan
yang didirikan oleh umat Muslim dan peranan pemerintah Singapura. Hal itu
ditunjukkan dengan membentuk Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS). MUIS
merupakan badan resmi Islam di Singapura yang mengurus masalah keagamaan dan
masyarakat Islam. Tugasnya adalah pengumpulan zakat harta dari kaum Muslimin
Singapura dan administrasi wakaf. Sebelum MUIS didirikan, pada tahun 1932 umat
Muslim Singapura telah mendirikan sebuah organisasi yaitu Masyarakat Dakwah
Muslim. Selain itu, organisasi ini juga mengadakan klinik pengobatan dan pusat
hokum. Organisasi muslim penting lainnya adalah Masyarakat Muslim Mualaf (Dar
ul-Arqam) yang merupakan organisasi dakwah utama di Singapura dan mengurus
serta membawa Islam lebih dari 8000 orang sejak tahun 1982.
Umat Islam di Singapura masih merupakan etnis minoritas namun dengan
semangat dan perjuangannya mampu membangkitkan semangat keislaman mereka
dengan berbagai organisasi dan gerakan-gerakan yang mereka dirikan. Jumlah
jamaah haji meningkat setiap tahunnya, populasi umat bertambah, sarana dan
prasarana dibangun, sekolah-sekolah Islam atau madrasah ditingkatkan dan banyak
lagi yang lainnya. Semua ditujukan untuk kemajuan dan semangat Muslim di tengah-
tengah keminoritasan dalam berwarga Negara, meskipun masih kurang dalam
berbagai aspek dan digolongkan sebagai masyarakat kelas bawah. Semangat
kemauan, kegigihan dan perjuangan mereka sebagai yang minoritas ptut dicontoh.
Diperkirakan sampai tahun 1980, tercatat ada 155 masjid di Singapura. Masjid
yang paling tua adalah masjid Molaka yang didirikan pada tahun 1820. Sedangkan
masjid yang terbesar adalah Masjid Sultan dan Masjid Chulia. Salah satu masjid
terbersih dan terindah di Singapura yang dibangun oleh migran Arab adalah Masjid
Ba’alawi, yang terletak di Jalan Lewis, Bukit Timah.6
Masjid ini didirikan pada tahun 1947. Masjid ini telah memperkuat perannya
dalam proses pembangunan komunitas Muslim dan tuntutan bagi perluasan
masyarakat sipil di Singapura. Organisasi yang bernaung di masjid ini antara lain
6
Ibid, hal. 156-161.

9
Association for Muslim Professionals (AMP) dan Association of Women for Action
and Research (AWARE).
Setelah Singapura merdeka, tahun 1965, lembaga-lembaga Muslim yang dibentuk
oleh colonial Inggris diadaptasikan dengan kondisi Singapura merdeka. Di antara
lembaga-lembaga baru itu adalah AMLA (The Administration of Muslim Law Act).
Lembaga ini dimasukkan ke parlemen pada tanggal 13 Desember 1965, dan menjadi
undang-undang pada tanggal 25 Agustus 1966. Akta ini memberikan ruang yang
fleksibel bagi Dewan Agama Islam, Pengadilan Agama dan Pencatat Perkawinan
Islam dalam menetapkan hokum Syari’at.
Sebagai Muslim minoritas, Muslim Singapura menghadapi pilihan-pilihan ketika
berhadapan dengan pemerintahan Singapura atau penduduk mayoritas. Pilihan-
pilihan nyata bagi komunitas minoritas adalah melakukan berbagai sikap yang
adaptasionis, melakukan kerjasama dan berjuang untuk mempertahankan identitasnya
yang spesifik atau melepaskan dari dari ikatan nasional. Pengalaman sejumlah Negara
memperlihatkan adanya keinginan yang kuat lagi kelompok minoritas dengan
identitas tertentu untuk melepaskan dari menunjukkan adanya gejala yang cenderung
adaptasionis dan bekerjasama dalam satu ikatan nasional Singapura, dengan tetap
mempertahankan identitas kulturalnya sendiri, agama Islam dan kebudayaan Melayu.
D. Islam Masa Kolonisalisasi
Kejatuhan makala oleh serbuan portugis pada tahun 1511 yang disertai oleh
mundurnya para sulta malaka ke selatan johor- merupakan awal kemunduran wilayah
singapura.selama 130 tahun kolonialisasi portugis dimalaka yang tercatat sejak tahun
1511, kebijakan kolonial tampak cenderung mencegah penyebaran islam dan
menghabat perkembangan dagang muslim.
Singapura berada di bawah kekuasaan inggris. Penduduk inggris di singapura
tidak terlepas dari usaha Stamford Raffles, yang kemudian diangkat sebagai bapak
pendiri singapura. Raffles berhasil menjadi singapura sebagai pelabuhan bebas dan
pasar internasional di asia tergara. Kota ini juga menjelma sebagai kota transit jalur

10
perdagangan antara india dan cina, serta menjadi pintu masuk bagi kawasan asia
tenggara.
Dalam merebut singapura dan merawat daerah jajahan yang masih muda ini,
raffles banyak dibantu oleh kolonel william farquhar, yang menjadi sebagai residen
malaka sejak 1803-1818. Pada tanggal 29 januari 1819. 7

Misalnya raffales dan farquhar mendarat di mauara sungai singapura dan bertemu
dengan tumenggung abdurrahman, pemimpinan melayu saat itu, untuk memandatangi
sebauh perundingan.
Demikian penduduk inggris dimulai suatu penduduk yang berdampak sangat
besar bagi perkembangan singapura selanjutnya, terutam bagi perjalanan sejara islam
dalam masyarakat melayu.8 Imegrasi besar2an terutama keturunan cina yang di
dukung oleh inggris telah membantu expritasi ekonomi di negara singapur satu hal
yang perlu dicatat di sini selain etnis cina dan india pihak kolonial juga membawa
misiyonaris kristen dari inggris yang berupaya masuk kedalam agama kristen. Bangsa
melayu muslim mula nya menjadi mayoritas di singapur sekitas tahun 1830an akibat
imegrasi menjadi minoritas. Hal ini menyebabkan minimnya elit muslim yang
berkuasa tawar menawar kaum muslim terhatam pemerintah menjadi lemah abad ke-
19 komonitas muslim singapur terdapat kolompok pendatang yang berasal dari jawa,
sumatra, sulawesi, riau,dll . Abad ke-20 pada sensus tahun 1901 terdapat 919 orang
arab hadramaut disingapur mereka adalah pedagang muslim dan pemilik tanah
menempati posisi penting dikalangan para pedagang cina dan barat. Sebelum
kemerdekaan demografis sangat mudase kali terjadi perpindahan penduduk dari suatu
wilayah k wilayah lain nya. Singapur pada abad ke 19 menjadikan kota ini sebagai
sentra ekonomi dan singganya para sodagar terutama sodagang muslim.karena
pedangang juga sebagai pusat informasi daqwah islam.9
7
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru:Suska Press), 2011, hal. 198-199.

8
Ibid, hal.199.
9
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru:Suska Press), 2013, hal. 155-156.

11
Pada tahun 1889 pengikut tareqat ini berjumlah lebih dari 500 ( dari seluruh
muslim yang berjumlah 35.000 ). Kebanyakan dari mereka adalah melayu singapura
dan pendatang dari pulau jawa. Pengikut tareqat ini semakin menurun karena gejala
fenatisme dan memberitahukan gubernur singapura dan kemudian melakukan
penyelidikan tersebut dipahami oleh pengikut terikot sebagai pertanda akan dilakukan
pengusiran atau penindasan, sehingga mereka lebih suka tetap tidak menonjolkan diri
setengah tahun pengikut tarekat tersebut tidak lebih dari 30 orang meski begitu
singapur tetap memegang peranan penting sebegai pusat komunikasi
tarekatnaksabandia.
Singapur juga berperan sebagai tempat penerbitan buku keislaman yang lebih penting
lagi bahwa singapur juga berperan sebagai pusat informasi dan dakwah bagi kaum
reformis. Dalam perang dunia kedua, singapur tidak dipertahan kan maksimal oleh
inggris dan sekutu akhirnya jatuh ketangan jepang.
E. Islam di Negara Singapura Kontemporer
Tahun 1965 singapura memisahkan diri dari malaysia dan menjadi Negara
Republik yang merdeka dengan pemerintah parlementer seperti Inggris. Setelah
Singapura melepaskan diri dari federasi Malaysia, warga muslim negara itu berhasil
mendekati pemerintah agar mengesahkan suatu undang – undang yang mengatur
hukum fersonal dan keluarga Islam. Namun demikian, administrasi ini bukanlah
hukum islam sendiri. 10

F. Lembaga dan Aktivitas Keagmaan Islam di Singapura


Pembentukan kelembagaan keagamaan pertama bermula sejak 1880, ketika
dibentuk jabatan Qadi,(Hakim Agama), yang didasarkan pada Ordonansi perkawinan
Pengikut Muhammad. Selanjutnya masalah-masalah yang muncul dikalangan internal
umat islam atau dengan umat agama lain diurus oleh moeslems and hindu
Endowment Board, tahun 1906. Anehnya samoai dengan tahun 1948, tidak seorang
muslimpun yang bwekerja di lembaga ini. Sampai dibubarkan pada tahun 1968,

10
Ibid, hal. 157- 161.

12
dewan ini terdiri atas pengacara umum, tiga orang wakil umat islam, tiga wakil umat
hindu, satu persia, dan bendahara umum yang juga bertugas sebagai sekretaris dewan.
Singapura merupakan negara sebagai translit jama’ah haji diseluruh Nusantara,
mendorong pemerintah Inggris untk mengatur dan mengambil keuntungan ekonomi
dari pengaturan perjalanan haji sejak tahun 1889, dan pada tahun 1905 mengadakan
“Ordonasi” Pengawasan Agen Perantara Perjalanan Haji. Pada tahun 1915 untuk
mengurus masalah sosial keagamaan masyarakat muslim di Singapura, dibentuk
lembaga penasehat penasehat orang-oramg islam. Lembaga ini bertugas sebagai
mengurus masalah perkawinan, penentuan awal puasa dan hari raya,memberikan
pertimbangan pada pemerintah Inggris. Lembaga ini dipimpin oleh orang Inggris
dengan beberapa anggota orang Islam, tetapi secara bertahap, mulai tahun 1928,
lembaga ini di pimpin oleh seorang muslim, yaitu Hafizuddin S.Moonshi. penepatan
dan hak mengeluarkan fatwa pada mulanya haya oleh mufti besar kerajaan Johor dan
Qadi Singapura. Akan tetapi, untuk kemudian dipegan g sendiri oleh mufti Singapura
yang mengepalai komosi fatwa secara kolektif.11
Pada tahun 1968, pemerintahan Singapura membentuk lembaga Majlis Lembaga
Singapura (MUIS) yang dibentuk berdasarkan “ akta Pentadbiran Hukum Islam 1966
(AMLA) “ pada bulan agustus 1966. MUIS terdiri atas seorang ketua dan 7 orang
anggota, dengan tugas utama menasehati Presiden Singapura mengenai hal ikhwal
islam. Selain MUIS ada lembaga yang khusus bergerak dalam bidang pendidikan,
yaiti Majlis Pendididkan Anak-anak Muslim (MENDAKI). Ada pula DINAMIS,
yaitu Dana Perwalian Muslim yang bergerak dalam bidang pendanaan sosial
ekonomi umat, semacam koperasi umat, dan lembaga lainnya. Lembaga ini
berkeinginan mewujudkan masyarakat Singapura yang siap bersaing secara
terhormat untuk masa depan yang lebih baik.
G. Posisi Masyarakat Islam di Singapura Saat ini

11
Asep Ahmad Hidayat, Studi islam Asia Tenggara, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hal. hlm 67

13
Menyadari ketertinggalan masyarakat umum Singapura, pemerintah dan tokoh-
tokoh islam mengadakan berbagai upaya peningkatan dalam berbagai aspek,
misalnya pendirian kompleks perumahan baru dan sebagainya. Upaya pemerintah dan
tokoh muslim akhirnya berdampak positif bagi masyarakat muslim di Singapura yang
pada awalnya mengalami ketertinggalan. Misalnya pada tahun 1990 masyarakat
muslim di Singapura sudah bnyak yang berpendidikan formal seperti, SD,
SMP,SMA bahkan sudah ada yang mendapatkan gelar Ph.D.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedatangan Islam ke Singapura tidak lepas dari datangnya Islam ke Asia
Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Adapun Islam datang ke Singapura
mengatakan bahwa kaum Muslim datang ke Singapur sebagai pedagang. Akan tetapi,

14
warisan dan budaya dan agama mereka sama dengan wilayah Melayu lainnya. Maka
mereka dianggap sebagai pribumi atau setidaknya migran asli atau paling awal.
B. SARAN
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna. Akan
tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Semoga makalah ini dapat
mmeberikan manfaat dan bisa kita terapkan

DAFTAR PUSTAKA
Helmiati. 2011. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press.
Helmiati. 2013. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press
Hidayat, Asep Ahmad. 2014. Studi islam Asia Tenggara. Bandung : Pustaka Setia.
Roza, Elya . 2017. Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara. Pekanbaru : Publishing and
Consulting Company

15
16

Anda mungkin juga menyukai