Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENULISAN TAFSIR AYAT EKONOMI

RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM

Dosen Pengampu:
Ustadz. Selamet Hasanuddin, ST
DISUSUN OLEH :
1. Albi Mustaqim
2. Irfan Dhani
3. M Iqbal Dwi Agusty
4. Albi Mustaqim
5. Abdan Nafy
6. Cyndy Eka Dian Pertiwi
7. Laila Hafizah Salma
8. Ida Ayu Fitri
9. Naeni Masitoh
10. Tasya Siti Mardiani

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan skema ” Rancang Bangun Ekonomi Islam ” Salawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat
dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.

Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua
dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Tafsir Ayat Ekonomi dan semoga segala
yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus
dengan tujuan untu memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa
menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan danbelum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.


A. Pendahuluan
Sebelum mempelajari teori ekonomi ekonomi mikro Islam, diperlukan untuk
mengetahui rancang bangun ekonomi mikro Islam. Hal ini diperlukan agar mengetahui
gambaran tentang landasan-landasan pada ekonomi mikro Islam. sebab tauhid adalah kunci
keimanan dari seseorang. Dalam ekonomi Islam, setiap tindakan ekonomi pada manusia akan
didasari oleh prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu setiap tindakan
yang menyimpang dari syariat akan dilarang, karena bisa menyebabkan kemudharatan bagi
umat manusia.
Dengan mengetahui rancang bangun ekonomi Islam diharapkan dapat memperoleh
gambaran utuh dan menyeluruh secara singkat tentang ekonomi Islam yang tediri atas atap,
tiang, dan landasan. Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga
pengambilan keputusan yang mengimplementasikan keputusan terhadap produksi, distribusi
dan konsumsi dalam suatu daerah atau wilayah.
Terdapat banyak faktor yang membentuk suatu sistem ekonomi, seperti ideologi,
nilai-nilai yang dianut, kebudayaan, sistem politik, keadaan alam, sejarah dan lain-lain.
Sistem ekonomi juga didasarkan pada pemikiran, konsep, atau teori-teori ekonomi tertentu
yang diyakini kebenarannya.
Ekonomi Islam yang bersumber dari Al Qur‟an dan Hadits dan dikaji oleh para
cendekiawan memiliki karakteristik, rancang bangun dan tujuan yang berbeda dengan
ekonomi lainnya semisal ekonomi liberal atau sosial. Pengetahuan mengenai hal ini dirasa
penting agar masyarakat semakin mengenal ekonomi Islam sebagai alternatif untuk
memecahkan permasalahan ekonomi secara global dan untuk mencapai kebahagian spiritual
karena aktifitas ekonominya dapat sekaligus bernilai sebagai ibadah.
TEORI EKONOMI ISLAM

1) Tauhid (Keimanan).
Tauhid merupakan fondasi ajaran Islam. Dengan tauhid, manusia secara menyeluruh akan
menyerahkan segala aktifitasnya kepada Allah. Oleh karena itu, segala aktifitas akan selalu
dibingkai dalam kerangka hubungan kepada Allah.

2) ‘Adl (Keadilan).
Dalam Islam, adil didefinisikan sebagai tindakan tidak menzhalimi dan dizhalimi.
Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk
mengejarkan keuntungan pribadi, namun merugikan orang lain atau merusak alam.

3) Nubuwwah (Kenabian).
Salah satu fungsi dari Rasul adalah untuk menjadi model terbaik bagi manusia yang harus
diteladani untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
Nabi Muhammad adalah model terbaik yang utus Allah untuk dijadikan tauladan oleh seluruh
manusia. Keteladanan Nabi Muhammad mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk
teladan dalam bertransaksi ekonomi dan bisnis.
Empat sifat utama Nabi yang dapat dijadikan teladan adalah siddiq, amanah, fathanah, dan
tabligh.

4) Khalifah (Pemerintahan).
Dalam Al Quran, Allah menyebutkan bahwa manusia diciptakan adalah untuk menjadi
khalifah dibumi[1]. Peran khalifah adalah untuk menjadi pemimpin dan pemakmur bumi.

5) Ma’ad (Hasil).
Implikasi nilai ini adalah dalam perekonomian dan bisnis bahwa motivasi para pelaku bisnis
adalh untuk mendapatkan hasil di dunia (laba/profit) dan hasil di akhirat (pahala).
PRINSIP SISTEM EKONOMI ISLAM

1. Multitype ownership (Kepemilikan Multijenis)


Nilai tauhid dan keadilan melahirkan konsep Multitype ownership atau kepemilikan
multijenis.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, prinsip umum kepemilikan yang berlaku adalah kepemilikan
swasta atau pemodal, sedang dalam sistem ekonomi sosialis yang berlaku adalah kepemilikan
negara.
Dalam sistem ekonomi Islam, mengakui bermacam bentuk kepemilikan, baik oleh swasta,
negara, atau campuran.

2. Freedom to act (Kebebasan bertindak dan berusaha)


Keempat sifat utama Nabi jika digabungkan dengan nilai keadilan dan nilai khalifah akan
melahirkan prinsip freedom to act atau kebebasan bertindak dan berusaha bagi setiap muslim.
Islam memberikan kebebasan kepada setiap muslim dalam hal Muamalah, namun kebebasan
tersebut memiliki batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar.

3. Social justice (Keadilan Sosial)


Prinsip Social Justice lahir dari gabungan nilai khalifah dan nilai ma’ad. Semua sistem
ekonomi yang ada pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menciptakan sistem
perekonomian yang adil.
Keadilan dalam pendistribuasian kekayaan adalah bagian dari prinsip ekonomi Islam. Islam
melarang umatnya untuk menumpuk kekayaan pada satu kelompok, namun kekayaan
haruslah didistrbusikan secara merata.
Kewajiban Zakat, Infak, dan shadaqah bagi golongan yang mampu adalah bentuk
pendistribusian kekayaan dalam ekonomi Islam.

Di atas semua nilai dan prinsip tersebut, dibangunlah konsep yang memayungi
semuanya, yaitu konsep Akhlak. Akhlak menempati posisi puncak, karena inilah yang
menjadi tujuan Islam dan dakwah para Nabi. Akhlaq inilah yang menjadi panduan para
pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan aktivitasnya.
1. TAUHID
‫س ْبتُ ْم اَنَّ َما َخلَ ْق ٰن ُك ْم َعبَثًا َّواَنَّ ُك ْم اِلَ ْينَا اَل تُ ْر َج ُع ْو َن‬
ِ ‫اَفَ َح‬
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada
maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”.( QS. AL
MU’MINUN:115)
َ ‫و َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬.
‫س اِاَّل لِيَ ْعبُد ُْو ِن‬ َ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.
AZ ZARIYAT : 56)

2. “ADL
ْ‫اَل يَ ْن ٰهى ُك ُم هّٰللا ُ َع ِن الَّ ِذ ْي َن لَ ْم يُقَاتِلُ ْو ُك ْم فِى ال ِّد ْي ِن َولَ ْم يُ ْخ ِر ُج ْو ُك ْم ِّمنْ ِديَا ِر ُك ْم اَن‬
‫هّٰللا‬
8 ‫س ِط ْي َن‬ ِ ‫سطُ ْٓوا اِلَ ْي ِه ۗ ْم اِنَّ َ يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْق‬ِ ‫تَبَ ُّر ْو ُه ْم َوتُ ْق‬.
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.( QS AL MUMTAHANAH:8)

3. NUBUWWAH
‫ان يَ ْر ُجوا هّٰللا َ َوا ْليَ ْو َم ااْل ٰ ِخ َر‬
َ ‫سنَةٌ لِّ َمنْ َك‬ َ ‫س َوةٌ َح‬
‫هّٰللا‬
ُ ‫ان لَ ُك ْم فِ ْي َر‬
ْ ُ‫س ْو ِل ِ ا‬ َ ‫لَقَ ْد َك‬
‫و َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْي ًر ۗا‬.
َ
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.” (QS. AL AHZAB:21)

4. KHALIFAH
ٰۤ ْ
ْ‫ض َخلِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا اَت َْج َع ُل فِ ْي َها َمن‬
ِ ‫ر‬ ْ َ ‫اْل‬‫ا‬ ‫ى‬ ِ ‫ف‬ ‫ل‬
ٌ ‫اع‬
ِ ‫ج‬ َ ‫ي‬ ْ ِّ ‫ن‬‫ِا‬ ‫ة‬
ِ َ
‫ك‬ ِٕ ‫َواِ ْذ قَا َل َربُّكَ لِل َم‬
‫ى‬ ‫ل‬
‫ِّس لَكَ ۗ قَا َل اِنِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم‬ُ ‫سبِّ ُح ِب َح ْم ِد َك َونُقَد‬ َ ُ‫سفِ ُك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َونَ ْحنُ ن‬ ِ ‫يُّ ْف‬
ْ َ‫س ُد فِ ْي َها َوي‬
‫ َما اَل تَ ْعلَ ُم ْو َن‬.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.”(QS. AL BAQARAH:30)

‫ص ٰلوةَ َو ٰاتَ ُوا ال َّز ٰكوةَ َواَ َم ُر ْوا‬ َّ ‫ض اَقَا ُموا ال‬ ٰ
ِ ‫اَلَّ ِذ ْي َن اِنْ َّم َّكنّ ُه ْم فِى ااْل َ ْر‬
‫ف َونَ َه ْوا َع ِن ا ْل ُم ْن َك ۗ ِر َوهّٰلِل ِ َعاقِبَةُ ااْل ُ ُم ْو ِر‬
ِ ‫ بِا ْل َم ْع ُر ْو‬.
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat,
menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. AL HAJJ:41)

5. MA’AT

ۙ‫س ٰعى‬
َ ‫ان اِاَّل َما‬
ِ ‫س‬ َ ‫ َواَنْ لَّ ْي‬.
َ ‫س لِاْل ِ ْن‬
“dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” (QS.AN NAJM :
39)

Anda mungkin juga menyukai