Anda di halaman 1dari 8

KHUTBAH JUMAT

DMDI
DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA
https://seruanmasjid.com

STOP MEMPERSOALKAN ISLAM

‫ َقا َل هللاُ َت َعا َلى‬:

ٍ ‫َو َل ْو اَنَّ اَهْ َل ْالقُ ٰ ٓرى ٰا َم ُن ْوا َوا َّت َق ْوا َل َف َتحْ َنا َع َلي ِْه ْم َب َر ٰك‬
‫ت م َِّن ال َّس َم ۤا ِء‬

‫ض َو ٰل ِكنْ َك َّذب ُْوا َفا َ َخ ْذ ٰن ُه ْم ِب َما َكا ُن ْوا َي ْكسِ ب ُْو َن‬
ِ ْ‫َوااْل َر‬
(QS al-A’raf [7]: 96)

Alhamdulillah, segala nikmat hanya milik Allah,


Tuhan sekalian alam.
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, sang pemberi kekuasaan,
sekaligus pencabut kekuatan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan
alam Rasulullah SAW

Marilah kita terus berusaha menjadi hamba-Nya yang bertakwa.


Hamba yang tunduk dan patuh kepada aturan-Nya.
Hamba yang takut terhadap siksa di Akhirat kelak yang maha dahsyat.
Hamba yang rela dengan semua keputusan Allah dan Rasul-Nya.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Rasullullah SAW membawa agama ini bagi seluruh manusia. Bukan
hanya untuk orang Arab. Tapi petunjuk kehidupan bagi manusia akhir
zaman.
Tak perlu ada yang dipersoalkan.
Tak perlu disebut agama pendatang sehingga harus menyesuaikan
dengan kondisi budaya negeri ini.

Sejak awal, Islam didakwahkan untuk sebuah perubahan. Perubahan


menuju manusia berperadaban mulia, di bawah tuntunan Rasulullah
SAW.

Ingatlah, firman Allah SWT terkait tugas Rasulullah SAW:

‫اس َب ِشي ًْرا َّو َن ِذي ًْرا‬ِ ‫ن‬ َّ ‫ل‬ِّ ‫ل‬ ً


‫ة‬ َّ
‫ف‬ ۤ
‫ا‬ َ
‫ك‬ ‫اَّل‬‫ا‬ِ ‫ك‬َ ‫ن‬ٰ ْ
‫ل‬ ‫َو َمٓا اَرْ َس‬
‫اس اَل َيعْ َلم ُْو َن‬ ‫ن‬ َّ ‫ال‬ ‫ر‬
َ َ
‫ث‬ ْ
‫ك‬ َ ‫ا‬ َّ‫ن‬ ‫ك‬
ِ ‫ل‬ٰ ‫َّو‬
ِ
Tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk segenap
umat manusia, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. Akan
tetapi, kebanyakan manusia tidak tahu (TQS Saba’ [34]: 28).

Allah SWT pun telah mengajari Rasul-Nya metode (thariiqah) dalam


penyampaian dakwah Islam.
Allah SWT berfirman:

َ ‫ا ُ ْد ُع ِا ٰلى َس ِبي ِْل َرب‬


‫ِّك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع َظ ِة‬
َّ‫ْال َح َس َن ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم ِبالَّ ِتيْ ِه َي اَحْ َس ۗنُ ِان‬
‫ض َّل َعنْ َس ِب ْيلِهٖ َوه َُو‬ َ ْ‫ك ه َُو اَعْ َل ُم ِب َمن‬ َ ‫َر َّب‬
‫اَعْ َل ُم ِب ْال ُم ْه َت ِدي َْن‬

Serulah manusia menuju jalan Tuhanmu dengan hikmah (hujjah) dan


nasihat yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih
baik. Sungguh Tuhanmu lebih mengetahui siapa saja yang tersesat
dari jalan-Nya dan siapa saja yang mendapatkan petunjuk (TQS an-
Nahl [16]: 125).

Dengan metode penyampaian dakwah semacam ini, Islam


disampaikan kepada umat manusia benar-benar tanpa paksaan.
Mereka yang ikhlas dan mau berpikir akan mudah menerima dakwah
Islam.
Sebaliknya, mereka yang sombong atau di hati mereka ada penyakit
dan tidak mau berpikir, mereka akan menolak dakwah Islam ini.
Meski menolak, mereka tidak akan dipaksa untuk memeluk Islam.
Allah SWT berfirman:
‫ْن َق ْد َّت َبي ََّن الرُّ ْش ُد ِم َن‬ ِ ۗ ‫ٓاَل ِا ْك َرا َه ِفى ال ِّدي‬
‫الطا ُغ ْوت ويُْؤ م ۢنْ باهّٰلل‬ َّ ‫ْال َغيِّ ۚ َف َمنْ َّي ْكفُرْ ِب‬
ِ ِ ِ َ ِ
‫صا َم‬ َ ‫ك ِب ْالعُرْ َو ِة ْالوُ ْث ٰقى اَل ا ْن ِف‬ َ ‫َف َق ِد اسْ َت ْم َس‬
‫هّٰللا‬
‫َل َها َۗو ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬

Tidak ada paksaan untuk memeluk Islam. Sungguh telah jelas


perbedaan antara petunjuk (kebenaran) dan kesesatan. Karena itu
siapa saja yang mengingkari thaaghuut dan mengimani Allah,
sungguh dia telah berpegang teguh pada tali yang kokoh yang tidak
pernah putus. Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu (TQS al-
Baqarah [2]: 256).

Inilah yang juga terjadi pada bangsa ini sejak era Walisongo
berdakwah di negeri ini.
Mereka didakwahi agar masuk Islam secara sukarela. Tanpa paksaan
sedikit pun.
Mereka pun secara sukarela meninggalkan segala bentuk tradisi dan
budaya—yang bertentangan dengan Islam—tanpa ada paksaan
sedikitpun.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Islam telah terbukti berperan besar dalam melahirkan individu
maupun masyarakat yang baik.
Tentu selama dakwah—juga amar makruf nahi mungkar—tetap tegak
di tengah-tengah masyarakat.
Allah SWT berfirman:

‫اس َتْأ ُمر ُْو َن‬ ِ َّ


‫ن‬ ‫ل‬ِ ‫ل‬ ْ
‫ت‬ ‫ج‬
َ ‫ر‬ِ ْ
‫خ‬ ُ ‫ا‬ ٍ
‫ة‬ ‫م‬
َّ ُ ‫ا‬ ‫ْر‬
َ ‫ي‬ َ
‫خ‬ ‫م‬
ْ ُ
‫ت‬ ‫ن‬ْ ‫ك‬ُ
‫ف َو َت ْن َه ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َو ُتْؤ ِم ُن ْو َن‬ ِ ‫ِب ْال َمعْ ر ُْو‬
‫باهّٰلل‬
ِ ِ
Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
melakukan amar makruf nahi mungkar, dan mengimani Allah (TQS
Ali Imran [3]: 110).

Dakwah dan amar makruf nahi mungkar inilah yang sekaligus


menjadi salah satu faktor yang menjadikan individu dan masyarakat
selamat dari keburukan bahkan kebinasaan.
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda;
“Perumpamaan orang yang menegakkan hudud Allah dan orang
yang melanggarnya seperti satu kaum yang mengundi tempat di
perahu. Sebagian mereka di bagian atas dan sebagian lain di bagian
bawah. Orang-orang yang ada di bagian bawah perahu, jika
mengambil air, melewati orang-orang yang ada di bagian atas
mereka. Lalu mereka berkata, “Andai kami melubangi tempat kami
dan kami tidak perlu mengganggu orang-orang di atas kami.” Jika
mereka membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau,
niscaya mereka semua binasa, sebaliknya jika mereka menindak
mereka niscaya mereka selamat dan menyelamatkan semuanya.” (HR
al-Bukhari dan al-Baihaqi).

Karena itulah dakwah dan amar makruf nahi mungkar—termasuk


kepada penguasa yang menyimpang—tidak selayaknya dicurigai
apalagi dimusuhi atau selalu dikait-kaitkan dengan radikalisme
bahkan terorisme.
Sebab, dakwah dan amar makruf nahi mungkar diperlukan agar
masyarakat dan terutama para penguasa tetap di jalur yang benar,
sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Demikian pula dakwah yang mengajak umat dan terutama penguasa


untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah di negeri ini.
Tidak lain untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negeri ini. Allah
SWT berfirman:

َ ‫َو َمٓا اَرْ َس ْل ٰن‬


‫ك ِااَّل َرحْ َم ًة لِّ ْل ٰع َل ِمي َْن‬

Tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai


rahmat bagi seluruh alam (TQS al-Anbiya’ [21]: 107).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Puncak ketakwaan kita kepada Allah SWT adalah penerapan syariah
Islam secara kaffah.
Takwa inilah yang pasti akan mendatangkan keberkahan bagi bangsa
ini.
Allah SWT berfirman:

‫َو َل ْو اَنَّ اَهْ َل ْالقُ ٰ ٓرى ٰا َم ُن ْوا َوا َّت َق ْوا َل َف َتحْ َنا‬
ْ‫ض َو ٰل ِكن‬ ِ ْ‫ت م َِّن ال َّس َم ۤا ِء َوااْل َر‬ ٍ ‫َع َلي ِْه ْم َب َر ٰك‬
‫َك َّذب ُْوا َفا َ َخ ْذ ٰن ُه ْم ِب َما َكا ُن ْوا َي ْك ِسب ُْو َن‬
Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, Kami pasti akan
membukakan bagi mereka pintu-pintu keberkahan dari langit dan
bumi. Akan tetapi, mereka malah mendustakan (ayat-ayat Kami).
Karena itu Kami menyiksa mereka karena apa yang mereka lakukan
itu (TQS al-A’raf [7]: 96).

Inilah tugas kita, menerapkan syariah Islam secara kaffah.


Bukan malah mempersoalkan Islam. []

‫ك هللا‬
َ ‫ار‬
َ ‫ َب‬.........
‫‪KHUTBAH II‬‬

‫ان‬ ‫حْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْأ‬


‫هللا َي ِ َ ِ َ ِإل َ ِ‬
‫س‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫لع‬ ‫ا‬ ‫ُب‬
‫ر‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫ِع َبادَ ِ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬ ‫َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َي ِع ُ‬
‫ِ‬
‫لع ِظ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‬ ‫هللا ْا َ‬
‫َ‬ ‫ُوا‬ ‫ر‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ْ‬
‫اذ‬ ‫َو‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai