Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEBUDAYAAN ISLAM

Dosen : Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.S.

Disusun Oleh :

MUHAMMAD ATHOILLAH RAIS


(40011422650018)

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PRODI AKUNTANSI PERPAJAKAN

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudaayaan merupakan segala sesuatu yang diciptalan oleh umat
manusia yang merupakan gagasan dan karya manusia. Dalam
perkembanganya perlu dibimbing dan dibina dengan wahyu dan aturan-aturan
yang mengikat sehingga tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada
nafsu hewani.
Kedatangan islam di nusantara membawa beberapa aspek-asek peradaban
dalam dimensi yang sangat luas. Salah satunya adalah aspek kebudayan,
landasan peradaban islam adalah kebudayaan islam terutama wujud idealnya.
Sementara itu kebudayaan islam lahir dari realisasi semangat tauhid yang
bersumber pada al quran. Jadi peradaban islam tidak lain dari hasil
manifestasi nilai-nila al quran dalam seluruh bidang kehidpan umat islam.
Kebudayaan islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa dan
karya manusia yang berlandaskan pada nlai nilai tauhid. Disini agama
berfungsi untuk membimbing manusai dalam mengembangkan akal budinya
sehingga meghasilkan kebudayaan yang beradab atu beradaban isam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kebudayaan dalam islam?
2. Bagaimana sejarah intektual umat islam?
3. Mengapa masjid bisa menjadi pusat peradaban islam?
4. Bagaimana nilai-nilai islam dalam budaya Indonesia?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui konsep kebudayaan dalam islam
2. Mengetahui sejarah intelektual umat islam
3. Mengetahui alasan mengapa masjid menjadi pusat peradaban islam
4. Mengetahui nilai-nilai islam dalam kebudayaan Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

a) Konsep Kebudayaan Islam

Islam berkembang secara pesat sejak abad ke 7 ke seluruh dunia dari masa ke
masa. Pada saat agama islam disebar memiliki nilai–nilai kebudayaan yang
diciptakan oleh manusia. Kebudayaan ialah bentuk aktivitas manusia untuk
memenuhi keperluan hidup. Kebudayaan tidak akan berhenti selama adanya
kehidupan. Hasil kebudayaan yang tidak akan berhenti dilandasi nilai-nilai
ketuhanan disebut sebagai kebudayaan islam.

Menurut Edward Burnett Tylor (1832-19721) kebudayaan sistem kompleks


yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
kemampuan, serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Contoh kebudayaan yang bernafaskan islam semisal berpakaian yang
rapi, sopan dan menutup aurat, kegiatan tahlil, istighosah, maulidan, dan lain lain.

Kedatangan islam juga membawa pengaruh peradaban yang luas, Seperti


sistem politik, ekonomi, budaya, bahasa, aksara. Peradaban dapat dipergunakan
untuk menyebut suatu kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, sistem
ketenagaraan, seni bangunan, seni rupa, dan ilmu pengetahuan. Peradaban islam
ialah peradaban umat islam yang berasal dari ruh ajaran islam dalam berbagai
bentuk dan sangat terlihat jelas pada QS As Sajdah ayat 7-9.

)7( ‫سن الَّ ِذي‬


‫كل‬ ‫اإل سا خ وبَد خلَق „ء‬ ‫ط ين‬
‫أ َح‬ ‫ْن م ن ْلق أ ه شي‬
‫ْن‬

)8 ( ‫ْ سل ج ل ثُ َّم‬ ‫م ِهين „ ْ „ة‬


‫ن ه ع‬ َ‫ء ن سالل‬
‫َن‬ ‫ما‬
‫م‬ ‫م‬

)9 ( ‫واه ثُ َّم‬
ُ َّ ‫ِح ْ ِ وَنَفخ س‬ ‫صا َ ع ل َ ع‬ ‫ما واأل ْف ْب‬ ‫َتش ُك ُرون‬
‫ِه ن ه‬ ‫ل‬ ‫َر ال ُك ُم‬ ‫ِئَدة واأل‬ ‫ِليال‬
‫ي‬ ‫رو‬ ‫س ْم وج‬
‫م‬
“(Dia) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunanya
dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
(Q.S.al- Sajdah: 7-9)

Berilmu dan berkaya merupakan salah satu ajaran islam kepada umatnya. Dengan
begitu islam menjadi pendorong manusia untuk berbudaya. Dalam satu waktu
islam melekatkan kaidah, norma, dan pedoman.

b) Prinsip prinsip kebudayaan islam

Islam datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat. Dengan


demikian, islam menginginkan agar umat manusia terhindar dari hal-hal yang
tidak bermanfaat didalam hidupnya, sehingga islam perlu meluruskan dan
membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Kebudayaan islam
berasal dari ajaran-ajaran islam atau kebudayaan yang bersifat islami. Prinsip-
prinsip kebudayaan menurut islam, meliputi hal sebagai berikut :

1. Menghormati akal

‫ي‬ ‫ف وا ض ٰ م خ‬ ‫ِت‬ ‫ِ ب ٰ ت والَنّ َها ِر‬ ‫ا ْْلَ ْل َبا‬


‫ِان‬ ‫ال ٰوت ْلق‬ ‫ْْلَ ْر‬ ‫َال‬ ‫الَّ ْيل‬ ‫ِْلُو ِلى‬
‫س‬ ‫واخ‬ ‫ل‬
‫ٰي‬

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (QS.
Ali Imran:90)

‫ن الَّ ِذ‬
‫ْين‬ ‫وع وُقعُ ْوًدا قِ َيا ْ ذ ُك‬ ‫ي وَيتََف َّك ُر جُن ْو‬ ‫خلَ ْق ت ربَّن وا “ض ٰ م خ‬
َ ‫ًما ُر ْو ّل‬
‫ال‬ ‫ٰلى‬ ‫ْون ِب ِه ْم‬ ‫ما ا ْْلَ ْر ال ٰوت ْلق‬
‫ي‬ ‫س‬
َ
‫هذا‬ ‫النَّار ع ب ف س ْب ك ط‬
‫ذ ِقَنا ٰحن َبا ً “ال‬
‫ا‬

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia.
Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran:91)
Dari ayat ayat tersebut, kebudayaan harusnya dapat diterima oleh akal
manusia. Manusia harus terlebih dahulu berpikir sebelum mengikuti suatu
kebudayaan. Apabila kebudayaan tersebut sesuai dengan syari’at dan tidak
bertentangan dengan islam, maka kebudayaan tersebut dapat diikuti.

2. Memotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu

‫ٱنش ُزو ˚ا ِقيل و ِإذَا ۖ ل َي ْفس فَٱ ْف سحو ˚ا ٱ ْل َم ى تَفَ سحو ˚ا ل قيل ذَا ءا َمُن و ˚ا ن َيَٰٓأَ ُّي َها‬
َٰٓ
‫ٱلَّ ِذي‬ ‫ُك ْم‬ ‫َج ِلس‬ ‫ُّل‬ ‫ُك ْم ٱ‬
‫خ ِبي ˚ر تَ ْع َ وّٱللُ “ َد َر ت ٱ ْل ِع ْل َم وٱلَّ من ءا َمُنو ˚ا ٱل ّللُ ي َفٱن ش ُزو ˚ا‬
‫ِذين ٱ ْرف‬ ‫ُأ وتُو ˚ا ِذين ُك ْم‬ ‫َج‬ ‫َملُون م‬
‫ا‬

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah


dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al mujadalah:11)

Dari ayat tersebut ialah supaya diadakannya kegiatan di bidang ilmu


pengetahuan, seperti majelis ilmu. Dengan itu, kebudayaan juga dapat menjadi
sumber ilmu yang dapat memberi ilmu yang bermanfaat bagi orang-orang yang
melaksanakannya.

3. Menghindari taklid buta


)36 ( ‫َ ما َت ف و َْل‬
‫ل‬ ‫مسُـٔ ْو ًْل ع كا َ ن ك ك ْ ُلف َؤ َاد ْ ل ص س ْم ْ ل ˚م‬
ْ ٰۤ
‫ْي ق س‬ َ‫ه ل‬, ‫وا َب َر ال َع ِا َّ ِب‬ ‫ْنه ُا و ٰل ى ُّل‬
‫ك‬ ِٕ
‫ع‬ ‫ۗن‬ ‫وا‬

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra:36)

Hikmah dari ayat tersebut ialah janganlah kita mengikuti perkataan dan
perbuatan yang tidak kita ketahui ilmunya. Begitupula dengan kebudayaan,
suatu kebudayaan harus diketahui darimana asal budaya tersebut, apa saja
unsurnya, apa yang terlibat didalamnya, dan apa tujuannya. Oleh karena itu,
manusia sebagai makhluk yang berakal harus terlebih dahulu mencari tau
keseluruhan dari kebudayaan yang berlaku tersebut, apakah sudah sesuai
dengan syari’at islam atau malah menyesatkan manusia ke jalan yang dibenci
Allah SWT.

4. Tidak membuat kerusakan

‫ٰ ْ وا ْبَت‬
‫ّلالُ ا ي‬ ‫س و َْل ا ْ ْٰل ِخ‬ ‫و َْل ِال ّلالُ ا س ك وا س ْ ن م ْي َت‬ َ‫ِ فى ا ْلف ساد‬
َٰٓ
‫ٰتىك َما‬ ‫َرةَ الَدّا َر‬ ‫ْيك ْح َن َما ْح الُدّ ْن َيا َن ن َب ْن‬ ‫ت َ ْب‬
‫ص ك‬
‫ْ ل س ِد ْي ب َل ّال ِا َّ ۗن ا ْْلَ ْرض‬
‫ُم ْف َن ُي ِح ْل‬
‫ا‬

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan
berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash:77)

Dari ayat tersebut, dapat dinyatakan bahwa kebudayaan harus dilaksanakan


tanpa mengganggu kehidupan sekitar. Dan juga kebudayaan harus turut serta
dalam upaya dalam pelestarian alam di muka bumi ini. Sehingga melalui
kebudayaan, manusia tetap dapat menjaga kelestarian bumi ini.

c) Sejarah Intelektual Umat Islam

Dalam Sejarah Intelektual Umat Islam dapat dilihat bahwa peran dari para
intelektual Islam di Indonesia tidak bisa diabaikan jika ingin melihat
perkembangan Islam itu sendiri. Pada teori yang disampaikan oleh Harun
Nasution, Sejarah Intelektual Islam dapat dibagi kedalam tiga masa, antaranya
masa klasik (650-1250 M) yang merupakan kemunculan islam ada dipuncak
kejayaan. Selanjutnya masa pertengahan (1250-1800 M) merupakan masa
kemunduran keberadaban umat islam karena mereka dijauhkan dari filsafat dan
ijtihad, dan juga masa modern (1800-sekarang) Diketahui, bahwa abad ke-19
mulai muncul pemikiran modern Islam atau awal pembaruan Islam di Indonesia.
Sehingga pada masa ini intelektual islam berkembang lebih cepat.
Pada masa klasik muncul ulama-ulama seperti Imam Hanafi, Imam Hambali,
Imam Syafii dan lain lain. Pada tahun 801 M lahirlah para filosof muslim, seperti
Al-Kindi, seorang filosof pertama islam. Dari semua pemikirannya ia berpendapat
bahwa kaum muslimin harusnya menerima filsafat sebagai bagian dari
kebudayaan Islam. Lalu pada abad 865 M lahir para filosof besar seperti Al-Razi,
dan Al-Farabi yang lahir pada 870 M. Pada abad berikutnya lahir pula filosof
agung Ibnu Maskawaih pada tahun 930 M. Pemikirannya yang dikenal tentang
Pendidikan Akhlak. Kemudian Ibnu Sina pada tahun 1037 M. Ibnu Bajjah pada
tahun 1138 M. Ibnu Tufail pada tahun 1147 M. serta Ibnu Rusyd tahun 1126 M.

Sepanjang sejarah, kaum cendikiawan dan intelektual muslim berperan


sangat penting, sehingga muncullah masa intelektual islam modern seperti
sekarang ini.

d) Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam

Masjid ialah tempat beribadah umat muslim. Pendirian masjid memberikan


manfaat luas dalam menunjang kehidupan masyarakat. Masjid umumnya hanya
diketahui oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal
mestinya memiliki fungsi yang lebih luas.

Disamping tempat shalat, masjid pada zaman Nabi dijadikan sebagai pusat
peradaban islam. Masjid dijadikan simbol persatuan umat muslim. Dalam sejarah
islam kita dapat belajar bahwa seharusnya masjid saat ini harus bisa memberikan
makna terdalam sebagai pusat berbagi kegiatan sosial keagamaan. Supaya masjid
dapat berkembang mengikuti peradaban dunia islam yang lebih modern.

e) Nilai-nilai islam dalam budaya Indonesia

Dikarenakan islam berasal dari negara Arab, maka islam masuk ke Indonesia
tidak terlepas dari budaya arabnya. Masyarakat Indonesia menyamakan antara
perilaku orang Arab dengan perilaku ajaran islam, padahal tidak semua orang
Arab beragama islam. Karena kehebatan para da’i dalam mendakwahkan ajaran
islam
sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa islam telah menjadi kebudayaan
dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi Indonesia yang bernuansa islam, dilaksanakan untuk memperingati


hari besar islam, misalnya memperingati maulid nabi, perayaan tabuik di pariaman
untuk memperingati 10 muharam.
BAB III

KESIMPULAN

Allah SWT telah menurunkan agama islam dengan perantara wahyu yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Islam juga merupakan agama yang
tidak hanya mengajarkan umatnya tentang ilmu-ilmu agama, islam juga
mengajarkan kepada umatnya untuk berkarya. Melalui Islam Allah SWT
mendorong manusia agar berfikir untuk mengelola alam dunia ini agar menjadi
sesuatu yang bermanfaat. Dengan demikianlah islam telah berperan dalam
menciptakan budaya, yang dimana kebudayaan itu tidak lepas dari ciri khas
agama islam, dan tetap memegang nilai nilai agama islam.

Kebudayaan islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang


berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat islam yang didasarkan kepada sumber
nilai nilai islam. Tak hanya itu agama islam juga berfungsi untuk membimbing
manusia untuk menggunakan akal sehatnya sehingga dapat menciptakan agama
yang beradab sesuai dengan norma islam. Islam merupakan agama yang menjadi
sumber dari terciptanya kebudayaan dengan kata lain kebudayaan merupakan
bentuk nyata agama islam itu sendiri.

Dari penjelasan diatas, peradaban islam memang menginportradisi intelektual


dari peradaban yunani klasik. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan begitu saja
dengan pasif melainkan dilakukkan dengan cara menyesuaikan nilai nilai islam.
Dengan demikian peradaban islam mampu mengambil, mengolah, dan
memproduksi suatu sistem yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Budaya
yang diciptakan manusia dengan menggunakan dasar agama islam dan
mengerahkan segala potensi yang dimiliki untu menciptakan kebudayaan tersebut
maka kita dapat menciptakan suatu kebiasaan yang bemanfaat bagi manusia.
Daftar Pustaka

1. Dr. miftahuddin. 25 September 2017. Sejarah Perkembangan Intelektual


Islam di Indonesia. Staffnew.uny.ac.id
2. Ihsan SPd. 13 Juni 2016. Konsep Kebudayaan Islam, Sejarah Intelektual
Islam, Mesjid Sebagai Pusat Peradaban dan Nilai-Nilai Islam dalam Budaya
Islam. Simpulanilmu
3. 18 Januari 2017. Prinsip prinsip kebudayaan menurut islam.
Repository.umy.ac.id
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9114/BAB%20III.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
4. Lee Mizu.Blue. Makalah Pendidikan Agama Islam Kebudayaan Islam.
academia.edu
https://www.academia.edu/37791014/Makalah_Pendidikan_Agama_Islam_KE
BUDAYAAN_ISLAM

Anda mungkin juga menyukai