Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN

MODERNISASI

Adella Prameswari
A. MENGENAL MODERN
1. Pengertian
a. Modern b. Modernitas
Berasal dari bahasa Latin “modernus” yang artinya “yang Berasal dari “modernity” dalam KBBI menunjukkan
baru saja”. Modern adalah menjelaskan perubahan pada being atau proses dan kondisi menjadi modern.
manusia dalam cara berfikir dan bertindak yang Modernitas adalah suatu kondisi yang disematkan
baru,akibat meningkatnya peradaban dan kualitas pada sekelompok orang atau masyarakat dimana
kehidupan. mereka telah menunjukkan nilai-nilai kemodernan.

c. Modernisasi d. Modernisme
Trasformasi nilai-nilai modern dalam suatu Modernisme adalah pihak atau
masyarakat kenyataannya tidak serta merta dapat sekolompok orang yang mempercayai
diterima dan dipraktikkan. Modernisasi adalah kemodernan sebagai satu-satunya cara
Proses dan upaya pemoderan. menyelesaikan permasalahan manusia.
2. Sejarah dan Pemikiran Modern
 Kelahiran modernitas ditandai dengan munculnya kreativitas atau cara-cara baru manusia dalam
mengatasi kesulitannya. Dari Barat,modernisme dilandasi oleh suatu keyakinan yang optimistik bahwa
rasionalitas dapat menjadi jembatan dan jawaban kebutuhan manusia.
 Kelahiran modern diawali sejak filsafat rasionalitas,semacam Rene Descrate mengemukakan bahwa
yang eksis hanyalah yang dapat difikirkan atau dirasioalisasi.
 Bendix menyatakan bahwa istilah modern mencakup seluruh era sejak penemuan seperti mesin uap.
Dengan demikian,istilah modern merujuk kepada suatu kondisi sosial dan kultural masyarakat.
B. MODERNISME ISLAM
Islam mengenal modernisme sebagai tajdid atau kebaruan. Modernisme
01 Islam dikenal dengan Islam pembaharuan atau Islam reformis atau Tajdid
al-Islam. Semua sebutan golongan modernisme Islam mengandung
pengertian sebagai setiap pemikiran,aliran,gerakan,organisasi dan usaha
untuk mengubah paham-paham,adat istiadat,tradisi agar sejalan dengan
keaadan baru sebagai akibat dari pesatnya kemajuan IPTEK.

Secara umum ada faktor yang mendorong


02 munculnya gerakan modernisasi atau
pembaharuan Islam, yakni faktor internal dan
eksternal.

Pertama,faktor internal yaitu yang berupa ketertinggalan


umat Islam dan kebutuhan pragmatis terhadap suatu sistem
03
yang pasti dan menjamin keseluruhan Umat Islam di negara-
negara dimana mereka tinggal. Kedua,faktor eksternal yakni
timbulnya hubungan Islam dengan Barat. Adanya hubungan
ini paling tidak telah menggugah kesadaran umat Islam untuk
mengejar ketertinggalan.
C. ISLAM DAN MODERNISASI

Manusia modern bisa dimaknai sebagai individu yang Dalam kajian dakwah Islam,disebutkan bahwa manusia
hidup dalam cara terbaru dan siap menghadapi penemuan modern mengalami proses alienasi karena menanggung
dan pembaruan masa yang akan datang. Sikap universal semacam beban psikis untuk mengimbangi perubahan
masyarakat modern yaitu terbuka terhadap informasi ekstrim yang ditimbulkan. Bagi umat Islam,seperangkat
baru,kesiapan menghadapi perubahan,mengembangkan ajaran yang termaktub dalam kitab suci dan assuunnah,
pemikirannya,mencari informasi baru,disiplin,perencanaan menyiratkan peran moral pada abad modern. Nurcholish
yang matang,perhitungan,menghargai kemampuan Madjid menyebutkan bahwa modern sama dengan
teknik,kerja keras,bercita-cita,menghormati martabat,sadar rasionalisasi. Rasionalisasi merupakan perubahan dari
pentingnya produksi, dan pentingnya kebutuhan materi cara berpikir yang tidak aqliah (rasional) ke cara berpikir
yang aqliah.
Dasar-dasar dari Al-Qur’an tentang modernisasi menurut Nurcholish
Madjid sebagai berikut :
 Perintah menggunakan akal budi ; Alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai karunia Allah dan
dalam menggunakannya manusia harus menggunakan akal agar dapat optimal sekaligus tetap menjaga kelestariannya.
Tanpa menggunakan akal dengan baik, manusia akan sulit menciptakan kemakmuran di bumi. Allah berfirman dalam
Qur’an surat Ali-Imran (3): 190-191
ِ‫ب‬ِ ‫ت أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف اللَّي ِْل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ ِ ‫َّن فِي َخ ْل‬
‫ت ٰهَ َذا‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
َ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬ ِ ‫اوا‬َ ‫ق ال َّس َم‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬ َ ‫ين يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ُون هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُو ًدا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ارإ‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ َ‫اطاًل ُس ْب َحان‬
ِ َ‫ب‬
Artinya : ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali-Imran : 190-191).

 Keteraturan alam menurut ketentuan Ilahi (Sunatullah) ; Alam diciptakan dan berfungsi menurut suatu keteraturan
yang baik. Selain itu,berbagai mekanisme alam dapat dipelajari kerana hal itu terjadi melalui suatu sebab akibat. Inilah
sunnatullah suatu ketentuan yang mendekati pasti sehingga manusia dapat mengukurnya.

 Umat Islam dilarang hanya menjadi follower (Muqallid) ; Karena adanya perintah untuk mempergunakan akal
pikiran (rasio) dengan kata lain Allah melarang kita hanya menjadi user atau folower. Memaksimalkan akal sebagai
senjata dan perisai hidup umat Muslim,misalnya dengan melakukan kajian,riset dan eksperimentasi untuk memperoleh
cara baru.
D. ISLAM MENGHADAPI ERA MILENIAL
Islam memiliki seperangkat norma yang menjadi ajaran-ajaran umatnya. Ajaran yang bila dijalankan dengan
baik hal itu merupakan nasehat-nasehat yang sangat modern bahkan mendahului zamannya. Zaman modern
bukanlah akhir dari perkembangan peradaban manusia,ataupun klimaks dari segala pemanfaatan fungsi akal,karena
boleh jadi setelah zaman modern ini akan ada zaman lain yang otoritas pengetahuannya lebih tinggi dari yang kita
saksikan sekarang. Dalam Qur’an surat Yunus ayat 101 dijelaskan :

َ ُ‫ات َوال ُّن ُذ ُر َع ْن قَ ْو ٍم اَل ي ُْؤ ِمن‬


‫ون‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ُ َ‫ض ۚ َو َما تُ ْغنِي اآْل ي‬ ِ ‫قُ ِل ا ْنظُرُوا َما َذا فِي ال َّس َما َوا‬
Artinya : Katakanlah,”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah
dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS Yunus : 101).
Generasi milenial adalah mereka yang terlahir antara rentang waktu 80-an sampai 2000-an. Kaum milenial
sebagai aktor dan kelompok usia produktif memiliki beberapa ciri utama sebagai berikut :
• Mengaktulisasikan dan mengekspresikan eksistensinya melalui media sosial seperti facebook,twitter,wa,dll. Apa
yang disampaikan tentang dirinya haruslah menjadi kabar yang akan diketahui oleh semua orang.
• Distribusi informasi tidak lagi bersifat satu arah. Genereasi milenial adalah user generated content atau pengguna
informasi yang dibuat terbuka dan terbukti (faktual dan aktual). Lebih suka mendapat informasi dengan crosschek
melalui mesin pencari (search engine) semacam google.
Tantangan yang muncul pada saat ini,antara lain :

SEKULARISASI INTOLERANSI DAN REVOLUSI


DAN DIKOTOMI EKSKLUSIFITAS INDUSTRI 4.0
Dikotomi artinya membedakan,sedangkan Pluralisme adalah sikap menerima Salah satu tahapan zaman modern
sekularisasi berarti memisahkan urusan kemajemukan. Kemajemukan yang paling mutakhir mulai muncul
dunia dan agama. Nalar dikotomik disebut dalam semua hal termasuk agama satu penanda masa yang disebut
sebagai keadaan yang menghantui akan kian ramai dalam zaman yang revolusi Industri 4.0. Hal ini dapat
pemikiran sebagian besar umat Islam. semakin modern. Sikap merasa diidentifikasi dengan munculnya
paling benar dapat mempersempit segala macam digitalisasi,koneksi dan
dan mengucilkan diri di tengah arus otomatisasi serta secara tidak sadar
keterbukaan sekarang ini. menemapatkan peradaban manusia
telah melalui tiga masa industri
sebelumnya.
E. PERAN MAHASISWA ISLAM DI ERA
MODERN
1. Ijtihad dan Menjadi Inovator

Ijtihad berarti berupaya untuk menemukan sesuatu,


dalam arti khusus berarti berkreasi dan berinovasi.
Sedangkan talabul ilm berarti menuntut ilmu.

Mahasiswa Islam bisa mulai mengurangi konstruksi


ambiguitas keimanan dan intelektualitas yang telah
mengakar. Hanya dengan cara demikian dapat terbentuk
kelak generasi muslim yang tangguh mengarungi waktu.

Pada akhirnya jika seseorang muslim menghendaki kebahagiaan akhirat maka


dia harus menyelesaikan dan menaklukan amalan dan sunah keduniawian.
Bukan mengalah dan menghindarinya. Beriman dan berilmu sekaligus amal
perbuatan yang menjadi jaminan kebangkitan umat Islam. Keduanya tidak
dipisahkan,karena Islam kenyatannya keduanya ada,dan keduanya menjadi
tantangan dan ujian bagi setiap makhluk.
2. Sikap Optimistis 3. Peran Muta`alim

Sebagai generasi yang paling beragam,generasi a. Adab,akhlak,dan moral (karakter) ; Akhlak


Milenial cenderung toleran terhadap perbedaan, adalah perilaku yang harus diperhatikan bagi
dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang relatif penuntut ilmu. Adab secara sederhana dapat
tinggi. Mereka terlihat sedikit lebih optimis dimaknai sebagai cara baik perkataan,pemikiran,
tentang masa depan daripada generasi lain. sikap dan perilaku yang mengandung rasa
Manusia pada dasarnya adalah baik,suci dan cinta nyaman dan senang bagi orang lain dalam
kepada kebenaran atau kemajuan (manusia berhubungan satu sama lain.
diciptakan Allah dalam fitrah dan berwatak hanif). b. Kompetensi, kinerja (profesional) ; Adalah
Umat Islam harus yakin dan terbuka akan masa kemampuan atau kemumpunian. Mahasiswa
depan sejarahnya. Tidak perlu lagi ada rasa Islam yang mumpuni dapat dilihat secara
kekhawatiran terhadap perubahan-perubahan yang komperhensif dari sisi sikap, pengetahuan dan
selalu terjadi pada tata nilai duniawi. skillnya.
c. Al`ilm: literasi,wawasan,kreatifitas,inovasi ; Hasil
riset yang ditemukan harus mampu diserap dan
dimanfaatkan oleh umat Islam. Riset dan
eksperimen seperti memberi jaminan bahwa
penemuan-penemuan dan inovasi akan lahir
dalam jumlahnya yang tidak terbatas.
4. Humanis dan Egaliter
Relasi sosial dalam kemasyarakatan yang egaliter dan saling peduli menjadi nilai yang ditekankan
Islam. Sementara humanis yaitu mengabdi kepada Tuhan haruslah selaras kepada manusia. Dalam
konsepsi hukum Islam terdapat dua pembagian ibadah yaitu mahdoh (ibadah langsung yang
berhubungan dengan Allah semisal shalat) dan ghoiru mahdoh (ibadah lain seperti shodaqoh, zakat
dan qurban yang tidak berhubungan langsung dengan Allah melainkan memberi manfaat,namun juga
dijanjikan pahala yang besar bagi Allah.

5. Mewarnai Globalisasi
Jika peradaban global memunculkan satu dominasi atau hegemoni,bukan
semata keasalahan bangsa-bangsa besar yang lajunya telah mendahului,tetapi
mungkin saja disebabkan juga bangsa-bangsa yang tertinggal kurang mampu
merespon dan beradaptasi pada perubahan yang terjadi. Upaya menduniakan
ajaran Islam melalui media informasi dapat diperankan oleh mahasiswa Islam.

Anda mungkin juga menyukai