Anda di halaman 1dari 10

MASYARA

KAT
MADANI

OLEH:

1.AGUSTIANANDA (2107035470)

2.DZAKKI RABBANI ANNUR (2107035467)

3.EKO PERDANA (2107034694)

TEKNIK SIPIL D3

FAKULTAS TEKNI

UNIVERSITAS RIAU
1.KONSEP MASYARAKAT MADANI
A. PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI

Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab,menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan ,yang
maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pengertian masyarakat madani menurut para ahli

 Anwar ibrahim

masyarakat madani adalah suatu sitem social yang subur yang didasarkan pada prinsip moral
yang menjamin keseimbanagn antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat,
serta masyarakat mendorong daya usaha dan inisiatif indifidu, baik dari segi pemikiran seni,
ekonomi, maupun teknologi

 Komaruddin hidayat

bagi kalangan intelektual muslim kedua istilah antara masyarakat agama dan Madani memiliki
akar normative dan keagamaam sebagaimana yang diwujudkan oleh Muhammad SAW di
Madinah, yang berarti kota "peradaban", kota yang semula bernaba Yatrib ke Madinah
difahami oleh umat islam sebagai manifesto konsptual mengenai upaya Rasullah dengan
masyarakat Madawi dan Nomad

 Mufid

masyarakat madani terdiri dari berbagai warga yang beraneka "warna", bakat dan potensi.
Karena itulah masyarakat madani disebut sebagai masyarakat "multi-kuota" (a multi quata
society).

B. MASYARAKAT MADANI DALAM SEJARAH

1. MASYARAKAT SABAA

Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Nama Saba’ yang terdapat dalam Al
Qur’an itu bahkan dijadikan nama salah satu surat Al Qur’an, yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat
Saba’ yang dikisahkan dalam Al Qur’an itu mendiami negeri yang baik, yang subur dan nyaman. Di
tempat itu terdapat kebun dengan tanamannya yang subur, yang menyediakan rizki, memenuhi
kebutuhan hidup masyarakatnya. Negeri yang indah itu merupakan wujud dari kasih sayang Allah
yang disediakan bagi masyarakat Saba’. Allah juga Maha Pengampun apabila terjadi kealpaan pada
masyarakat tersebut. Karena itu, Allah memerintahkan masyarakat Saba’ untuk bersyukur kepada
Allah yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka. Kisah keadaan masyarakat Saba’ ini sangat
populer dengan ungkapan Al Qur’an Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafuur.

2. MASYARAKAT MADINAH SETELAH TRAKTAT


perjanjian Rasulullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan
beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Madinah adalah nama kota di Negara Arab Saudi ,
tempat yanag didiami Rasulullah SAW sampai akhir hayat beliau sesudah hijrah. Kota itu sangat
populer, karena menjadi pusat lahir dan berkembangnya agama Islam setelah Mekkah. Di kota itu
pertama kali Rasulullah SAW membangun masjid yang dikenal dengan nama masjid
Nabawi.Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ke tiga unsure masyarakat untuk saling tolong-
menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al Qur’an sebagai konstitusi,
menjadikan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-
keputusannya, dan memberikan kebebasan kepada penduduknya untuk memeluk agama serta
beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

C. KARAKTERISTIK MAYSARAKAT MADANI

1. BERTUHAN

artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan
dan menempatkan hokum Tuhan scbagai landasan yang mengatur kehidupan social

2. DAMAI

artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok
menghormatib pihak lain secara adil. Kelompok social mayoritas hidup berdampingan dengan
kelompok minoritas schingga tidak muncul kecemburuan social

3.TOLONG MENOLONG

Prinsip tolong menolong antar anggota masyarakat didasarkan pada aspek kemanusian serta
kesulitan hidup yang dihadapi oleh sebagian anggota masyarakat tertentu, sedangkan pihak lian
mempunyai kemampuan membantu untuk meringankan kesulitan hidup tersebuT

4.TOLERAN

artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah SWT sebagai
kebebasan manusia dan tidak merasa tergangu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut

5.BERPERADAPAN TINGGI

artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan hidup umat manusia

6. BERAKHLAK MULIA

Sekalipun pembentukan akhlak masyarakat dapat dilakukan berdasarkan nilai-nilai kemanusian


semata, tetapi relativitas manusia dapat menyebabkan terjebaknya konsep akhlak yang relative. Sifat
subyektif manusia sering sukar dihindarkan. Karena itu konsep akhlak tidak boleh dipisahkan dengan
nilai-nilai Ketuhanan, sehingga substansi dan aplikasinya tidak terjadinya penyimpangan.
HARUS ADA 3 KARAKTERISTIK DASAR YANG DI MILIKI MASYARAKAT MADANI :

1. PLURALISME
Artinya, pluralitas sudah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan sehingga
mau tidak mau telah menjadi suatu kaidah abadi didalam Al-Quran. Pluralitas juga pada
dasarnya ketentuan Allah SWT (sunnatullah), sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surat Al-
Hujarat (49) ayat 13, dengan kata lain pluralitas merupakan sesuatu yang kodrati (given)
dalam kehidupan
2. TASAMUH
Baik terhadap saudara sesama Muslim maupun terhadap non-Muslim. Secara sederhanan
toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar dan menghargai pendapat dan
pendirian orang lain. Senada dengan hal itu, Quraish Shihab (2000) menyatakan bahwa tujuan
Islam tidak semata-mata mempertahankan kelastariannya sebagai sebuah agama
3. DEMOKRASI
Terlepas dari perdebatan mengenai perbedaan konsep demokrasi dengan musyawarah, saya
memandang dalam arti membatasi hanya pada wilayah termonologi saja, tidak lebih.
Mengingat di dalam Al-Quran juga terdapat nilai-nilai demokrasi (surat As-Sura:38, surat Al-
Mujadilah: 11)

D. PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

‫هّٰلل‬
ِ ‫َر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ۗ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت‬
َ‫ب لَ َكانَ َخ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُوْ ن‬ ِ ْ‫اس تَْأ ُمرُوْ نَ ِب ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْنك‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
ُ ٰ ْ
َ‫َواكث ُرهُ ُم الف ِسقوْ ن‬َ ْ َ

ARTINYA: Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat adalah umat yang terbaik dari
semua kelompok manusia ynag Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan umat Islam atu adalah
keunggulan kualitas SDMnya disbanding non Islam. Keunggulan kualitas umat yang dimaksud dalam
Al-Quran itu sifatnya normative, potensial, bukan rill. SDM umat Islam saat ini belum mampu
menunjukkan kualitas yang unggul

2.EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


A.Sistem Ekonomi Islam

Islam sebagai suatu agama mempunyai caranya sendiri dalam mengorganisir berbagai kehidupan
penganutnya, baik individu maupun masyarakat. Tercatat dalam 140 sejarah bahwa negara-negara
Islam yang dimulai dari kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah, Khalifaurrasyidin dan sampai
negara-negara islam sesudahnya terlihat sekali adanya pencapaian-pencapaian peradaban besar
dimuka bumi yang manfaatnya dinikmati oleh segenap masyarakat. Pada saat sekarang ini, dapat
diketahui bahwa hampir semua negara Islam, ekonominya tidak dikelola secara islam. Pengelolaan
ekonomi cenderung memakai system ekonomi kapitalis dengan mengikuti pola pengembangan
ekonomi negara yang terlibat pada organisasi APEC, AFTA, NAFTA, IMF dan Bank dunia. Realitas ini
berakibat pada kesenjangan segi kemakmuran dan kedamaian karena hanya dinikmati oleh kelompok
minoritas saja sedangkan banyak rakyat miskin semakin sulit kondisi ekonomi mereka.

B.Prinsip Ekonomi Islam

Kamaruddin Hidayat, dkk (2000:26-34), menanamkan prinsip ekonomi Islam dengan prinsip ekonomi
laba versus zakat. Selain itu ekonomi Islam juga disebut ekonomi nur dalam system itu ada prinsip
ketuhanan secara fungsional. Maksut prinsip itu adalah kegiatan ekonomi ditetapkan berdasarkan
aturan Allah dalam AlQuran sebagaimana yang dicontohkan Rasullah SAW, diantara prinsip-prinsip
tersebut

adalah :

a. Alam mutlak milik Allah.

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Thaha (20:6) “kepunyaan Nya lah semua yang ada di
langit, semua yang dibumi, semua yang diantara keduanya dan emua yanga dibawah tanah” dalam
surat Al-Maidah (5:120) “kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
didalamnya dan dia Maha Kuasaatas segala sesuatu”

b. Alam merupakan karunia Allah SWT yang diperuntukkan bagi manusia. Berdasarkan firman Allah
SWT dalam surat Luqman (31:20) “ Tidaklah kamu perhatikan sesunggunya Allah SWT telah
menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi dan
menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah SWT tanpa ilmu pengetahuan datau petunjuk da n tanpa kitab yang memberi
penerangan”

c. Alam merupakan karunia Allah SWT untuk dinikmati dan dan dimanfaatkan manusia. Dalam surat
Al-A’raf (7;31) Allah SWT menjelaskan tentang pemanfaatan alam bagi manusia haruslah secara baik
serta tidak melampaui batabatas ketentuan “Hai anak Adam, kenakanlah pakaian kamu yan indah
disetiap (memasuki) masjid, serta makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

d. Hak milik perorangan diakui sebagi hasil jerih payah dengan usaha yang halal dan hanya boleh
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah (2;267) “Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebaagian dari hasil usaha mu yang baik-
baik dan sebagian dari apa yang

kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang burukburuk lalu kamu
nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah yang Maha Terpuji”
e. Alllah SWT melarang menimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi sesame manusia. Larangan
menimbulkan kekayaan sin dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2;200) “ Apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut nama Allah SWT
sebagaimana kamu menyebutmenyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau ada orang
yang mendoa”ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) didunia”.Dan tiadalah bgi bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.

f. Di dalam harta orang kaya itu terdapat hak orang misin, fakir dan lain sebagainya. Penjelasnya
tentang hal tersebut dikemukakan oleh Allah SWT dalam surat Al-Isra’ (17:26) “ Dan berikanlah
kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam
perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. Prinsip
ekonomilaba versus zakat/tauhid adalah berkorban secara hemat dan tidak boros rangka
mendapatkan keuntungkan yang layak. Artinya hindari hal-hal muubazir dan unsure-unsur lain yang
dilarang Allah SWT seperti dari unsure promosi yang tidak benar atau tidak memakai akhlak karimah.

C.PERDAGANGAN EKONOMI ISLAM

Pada sistem masyarakat yang sudah terbuka, apalagi pada masyarakat yang digolongkan masyarakat
modern kebutuhan akan barang dan jasa telah meningkat sedemikian rupa sehingga mereka tidak
mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Namun, bersamaan dengan itu, barang yang
mampu dihasilkan makin banyak, sebagai akibat kemajuan teknologi. Islam telah mendorong
masyarakat untuk

memanfaatkan berbagai fasilitas teknologi dalam praktik ekonomi. Hal ini secara umum dibolehkan
oleh agama, berdasarkan hadist Rasul SAW ; “ Kamu lebih mengetahui tentang (cara-cara) urusan
dirimu”. Kegiatan perdagangan akan sangat terpuji bila dilakukan dengan tidak mengandung unsure-
unsur yang dilarang dalam ajaran islam, sepertitenaga kerja dalam mengadakan akan menyerap
banyak tenaga kerja, seperti tenaga kerja dalam pengadaan dan pengolahan barang di berbagai sector
dasar, tenaga transportasi, tenaga dipabrik/pengolahan dan perdagangan itu sendiri. Abdul
MuhsinS.Th dalam Muslim Nurdin, dkk (1995:167), menjelaskan bahwa Sembilan sepersepuluh rizki
terdapat pada perdagangan.

Dalam perdagangan Islam terdapat hal-hal yang harus diperhatikan :

a. Didasari atas suka sama suka, dan tidak ada unsur paksaan.

b. Memberi peluang untuk meneruskan atau membatalkan transaksi.

c. Menyempurnakan takaran dan timabangan.

d. Tidak boleh menyembunyikan cacat barang.

e. Dilarang jual beli tipuan (jual beli gharar)

f. Dilarang menimbun barang.


g. Dilarang menjual barang yang haram

h. Dilarang menjual barang dengan dua aqad

i. Dilarang menjual barang dengan manipulasi kualitas/harga

j. Dilarang jual beli barang yang sedang proses aqad

k. Dianjurkan perikatan itu secara tertulis dab pakai saksi

Menurut Imam Al-Gazali yang dikuti Muslim Nurdin, dkk (1995:177), menjelaskan tentang beberapa
perilaku terpuji dalam perdagangan menurut Islam, yaitu

a. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang

b. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin, ini adalah amal yang baik dari pada
sedekah biasa

c. Memurahkan harga atau memberi korting kepada pembeli yang miskin, ini memiliki pahala berlipat
ganda

d. Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang telah ditentukan.

e. Menggunakan prinsip Khiyar, yaitu adanya peluang untuk melangsungkan atau membatalkan aqad
jual beli. Dalam ekonomi islam dikenal tiga jenis

khiyar, yaitu : 1) ikhiyar majlis (peluang untuk melangsungkan aqad atau mwmbatalkannya selama
dilokasi transaksi), 2) khiyar syarat (peluang untuk melangsungkan aqad atau membatalkannya yang
diawali dengan persyaratan atau kesepakatan antara penjual dan pembeli),3) khiyar’aib (peluar untuk
melangsung aqad membatalkannya disebabkan terdapat terdapatnya cacat pada benda yang dibeli).

3. Manajemen Pengelolaan Ekonomi Islam (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf


a.Zakat

Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT yang diserahkan
kepada orang- orang yang berhak.

Menurut BAZIS DKI Jakarta (1987:XIII), zakat adalah rukun islam yang merupakan
merupakan ibadah kepada Allah SWT dan amal social kemasyarakatan dalam wujud harta
perorangan atau badan hokum kepada yang berhak.
Tujuan zakat untuk mensucikan dan mengembangkan harta serta jiwa para wajib
harta, mengurangi penderitaan masyarakat, memelihara keamanan dan meningkatkan
pembangunan.

b. Infak

Infak adalah memebelanjakan atau mengeluarkan harta dengan suka rela pada saat ia
memperoleh rezeki dan sebanyak yang di kehendaki.

Menurut Cholid Faulah, infak adalah pengeluaran derma setiap kali seorang menerima
rezeki dari Allah SWT dengan jumlah yang dikehendaki dan direlakan oleh penerima rezeki.

c. Sedekah

Sedekah adalah derma atau pemberian yang di lakukan dengan harapan memperoleh
ridha Allah SWT .

Menurut M.Daud Ali (1988:23), sedekah adalah pemberian sukarela oleh seseorang
kepada orang lain, terutama kepada orang miskin, setiap kesempatan terbuka yang tidak
ditentukan oleh jenis, jumlah, maupun waktunya.

d.Wakaf

Wakaf adalah memberikan harta yang tahan lama serta dapat memberikan manfaat
untuk kepentingan umum. Harta wakaf tidak boleh dijual hanya boleh diambil manfaatnya,
karena umumnya harta wakaf dalam bentuk tanah, kebun, masjid/mushala, Pendidikan,
rumah, kendaraan dan lain lain.

Dari beberapa pengertian dapat di pahami pahwa zakat hukumnya wajib bagi yang
mempunyai harta yang sampai hisabnya, sedangkan infak, shadaqah dan waqaf hukumnya
sunnat.

2. Pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf


Zakat,Infak, Sedekah Dan Waqaf merupakan ibadah yang bernilai social dan juga
mengembangkan serta meningkatkan perekonomian umat Islam. Karena itu harus dikelola
dengan managmen yang baik dalam berbagai hal segi manapun.

Diantara firman Allah SWT yang mengisyaratkan pengelolaan yang dibahas terdapat
dalam surat At-Taubah (9;103) “Pungutlah zakat dari sebagaian mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dam berdo’a lah untuk mereka. Sesungguhnya
do’a kamu itu menjadiketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.

Undang-undang zakat nomor 38 tahun 1999 menjadi paying hokum untuk pengelolaan
zakat di Indonesia. Beberapa hal teknis diatur didalam UU tersebut antara lain:

1. Ruang lingkup kerja amil zakat juga meliputi infak, sedekah, wakaf, hibah dan kifarat.
2. Sanksi terhadap amil dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Struktur amil mulai tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan disemua
tingkatan memiliki hubungan kerja yang bersifat koordinatif, konsultatif dan
informative (pasal 6:3)
4. Pengurus amil zakat terdiri atas unsure masyarakat dan pemerintah yang memenuhi
persyaratan tertentu (pasal 6:4)
5. Struktur amil zakat terdiri atas pertimbangan, pengawas dan pelaksana (pasal 6:5)
6. Tugas-tugas amil zakat meliputi : mengumpulkan, mendistribusikan dan
memberdayagunakannya sesuai dengan ketentuan agama dan bertangung jawab
kepada pemerintah sesuai dengan tingkatannya (pasal 8 dan 9)
4.PERBEDAAN KONSEP EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS DENGAN
EKONOMI ISLAM
A.EKONOMI KAPITALIS

Ekonomi kapitalis merupakan system ekonomi yang memberikan keluasaan dan kebebasab
yang tidak terbatas kepada individu dan swasta untuk melaksanakandan mengelola sumber,
kegiatan dan hasil produksi ekonomi. Jadi, prinsip dasarsistem ekonomi kapitalis
menekankan kepada kebebasab pelaku ekonomi untuk melaksanakan praktik ekonomi
B.EKONOMI SOSIALIS
ekonomi sosisalis merupakan system ekonomi yang dalam prakteknya dikuasai serta diatur
olch pemerintah sedangkan masyarakat dan individu tunduk kepada aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah
Ekonomi Islam berada ditengah atau diantara ekonomi kapitalis dan sosialis. Ekonomi Islam
bertujuan mencapai capital, akan tetapi tidak kapitalis dan ekonomi Islam berfungsi sosisal
tapi bukan sosialis. Jadi, ekonomi Islam menegaskan pengakuan terhadap hak-hak individu
dan masyarakat atau pemerintah secara seimbang dan tidak terdapat dominasi yang
brlebihan dari masing-masingnya. Keistimewaan ekonomi Islam ini didasarkan kepada
sumber rujukannya yaitu wahtu dari Allah SWT dan Rasul yang sejalan dengan kebutuhan
fitrah manusia

Anda mungkin juga menyukai