DISUSUN OLEH :
AGUSTIANANDA
2107035470
KONSENTRASI BANGUNAN GEDUNG
Peta Lokasi:
Sumber: maps.google.com
Deskripsi:
Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar di Indonesia. Pelabuhan ini berfungsi
sebagai pintu gerbang arus keluar-masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau.
Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Priok melayani arus keluar masuk
barang baik berupa barang curah, konvensional maupun container.
LATAR BELAKANG (GENERAL)
Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki fasilitas serta peralatan
bongkar muat yang lengkap yang berada di area yang cukup luas di pesisir ibu kota Jakarta. Dengan throughput
bongkar muat peti kemas terbesar di Indonesia per tahunnya mencapai 6.500.000 TEUs serta tetap melayani
bongkar muat muatan lainnya seperti curah cair, curah kering, kendaraan, alat berat dll, maka diperlukan sarana
dan prasarana infrastruktur yang mumpuni serta prima yang dapat menunjang kelancaran kegiatan
kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok. Isu perubahan iklim dan pemanasan global yang dampaknya
adalah naiknya permukaan air laut serta fenomena land subsidence di kawasan utara Jakarta perlu diwaspadai.
Perlu adanya identifikasi dan pemetaan terhadap potensi banjir rob di area Pelabuhan Tanjung Priok, untuk
selanjutnya disusun konsep usulan penanganannya. Kegiatan tersebut bersinergi dengan program Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam Pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan drainase di kawasan pesisir
dan pelabuhan yang dituangkan dalam Kesepakatan Bersama antara Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT. Pelindo (Persero) tentang Sinergisitas
Pengembangan Kawasan Pesisir Dan Pelabuhan Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kementerian
Perhubungan, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan telah menyepakati program Quick Wins
StranasPK di Pelabuhan Tanjung Priok dengan melakukan pembenahan infrastruktur pelabuhan agar dapat
berstandar internasional sehingga dapat meningkatkan competitiveness Indonesia yang selaras dengan pilar
ke-4 National Logistic Ecosystem (NLE) terkait penataan tata ruang.
Diantara program yang dilaksanakan antara lain: a. Melakukan Clustering TPS FCL dan LCL; b.
Penyediaan buffer trucking di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok; c. Penyiapan Common Area dan buffer area
NPCT pada wilayah Marunda; d. Melakukan Standardisasi atas kebutuhan sarana dan prasarana penunjang
pemeriksaan fisik; e. Menyiapkan TPP (Tempat Penimbunan Pabean) di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok telah melaksanakan Deklarasi Penerapan Konsep Ecoport
di Pelabuhan Tanjung Priok yang telah disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung
Priok dimana beberapa aspek yang menjadi prioritas dalam rangka pencapaian ecoport adalah Pengelolaan
Kualitas air.
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok sebagai penyelenggara pelabuhan Tanjung Priok
bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran arus barang diantaranya dengan tersedianya sarana dan
prasarana infrastruktur Pelabuhan Tanjung Priok yang memadai dan terwujudnya program diantaranya Stranas
PK dan Ecoport. Dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Priok yang bebas dari banjir rob yang dapat menimbulkan
resiko terjadinya kecelakaan baik kecelakaan kendaraan maupun kecelakaan kerja. Namun sampai saat ini,
belum ada data serta evaluasi menyeluruh dan terperinci mengenai potensi banjir akibat rob di Pelabuhan
Tanjung Priok, sehingga diperlukan suatu kajian akademis mengenai hal tersebut. Untuk mendapatkan
referensi dan literatur dalam hal penyusunan studi potensi rob dimaksud diperlukan studi banding luar negeri
ke pelabuhan yang telah memiliki fasilitas dan teknologi dalam menangani banjir rob dimana Pelabuhan yang
akan dituju adalah Pelabuhan di negara Belanda.
Pelayanan peti kemas ekspor-impor di pelabuhan ini ada 5 terminal, yaitu:
1. Jakarta International Container Terminal I (JICT I)
2. Jakarta International Container Terminal II (JICT II)
3. Terminal Petikemas Koja (TPK Koja)
4. Mustika Alam Lestari (MAL)
5. Multi Terminal Indonesia (MTI)
Fasilitas Pelabuhan:
A. Luas Kolam Pelabuhan
Luas Kolam Pelabuhan : 422 Ha
1. Pelabuhan Nusantara I : 1.448,20 M : Kedalaman 5 M s/d 8M
2. Pelabuhan Nusantara II : 1.344.20 M : kedalaman 6 M s/d 8 M
3. Terminal operasi I : 3.077.20 M : kedalaman 5 M s/d 9 M
4. Terminal Operasi II : 1.983 M : Kedalaman 7 M s/d 10 M
5. Terminal Operasi III : 1.040,60 M : Kedalaman 9 M s/d 12 M
6. J I C T II : 516,60 M : Kedalaman 8 M S/D 11 M
7. J I C T I : 1.833,40 M : Kedalaman 8.5 M s/d 14 M
8. Terminal Petikemas Koja : 650 M : Kedalaman 14 M
9. Dermaga TPT Car Terminal : 308 M : Kedalaman 12 M
10. Dermaga Khusus Bogasari : 376,50 M : Kedalaman 9 M S/D 10 M
11. Dermaga Khusus Sarpindo : 277 M : Kedalaman 9 M s/d 12 M
12. Dermaga Khusus DKP : 204 M : Kedalaman 9 M
13. Dermaga Khusus Pertamina : 100 M : Kedalaman 9 M s/d 12 M
14. Total Panjang Dermaga Komersial : 13.636.30 M
15. Total Panjang Dermaga Non Komersia; : 4.548.45 M
E. Fasilitas Penumpukan
Nomor Jenis Fasilitas Jumlah Luas Kapasitas
101.972,27 M
1. Gudang Umum 21 Unit
2
2. Gudang Barang Berbahaya 6 Unit 10.260 M 2
3. Lapangan Umum 62 Unit 361.627,20 M2
4. Lapangan Petikemas 3 Unit 156,7 HA
lapangan penumpukan untuk
5. 1 unit 5Ha
mobil
Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber: tempo.co
Sumber: tempo.co.id
Sumber:bisnis.com
Sumber: beritatrans.com
Sumber:lensaindonesia.com
Ship Services
1. Delay Ship : 15 Unit
2. Guide Ship : 7 Unit
3. Tugboat : 6 Unit
4. Survey Ship : 1 Unit
5. Trailer Boat : 4 Unit
6. Tug Boat : 1 Unit
7. Reception Facilities : 2 Unit
8. Cleaner Service ship : 4 Unit
1. Menunjuk :
b. Surat Direktur Komersial PT. JICT Nomor : KU.301/3/2/JICT2012 tanggal 15 Mei 2012
perihal Pengenaan Tarif Petikemas Flatrack;
c. Notulen rapat pembahasan tarif petikemas flatrack dan pelayanan Hi Co Scan pada hari
Kamis 31 Mei 2012 bertempat di Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).
2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) tersebut diatas, kami sampaikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Pelayanan jasa bongkar muat petikemas berukuran standar yang memerlukan penanganan
khusus, dikenakan tarif pelayanan jasa bongkar muat petikemas overheight/ overwidth/
overlength;
b. Beberapa petikemas kosong tipe flatrack yang dibendel/diikat menjadi satu, dikenakan tarif
pelayanan jasa bongkar muat petikemas FCL;
c. Petikemas kosong tipe flatrack yang tidak dibendel/diikat menjadi satu atau dipisah-pisah,
dikenakan tarif pelayanan jasa bongkar muat petikemas kosong;
d. Pelayanan jasa penumpukan petikemas yang berukuran melebihi standar (High Cube)
sehingga apabila ditumpuk melebihi slot atau tier yang mengakibatkan berkurangnya
kapasitas lapangan penumpukan petikemas, dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan
petikemas overheight/overwidth/overlength;
e. Tarif pelayanan jasa penumpukan petikemas flatrack, dikenakan tambahan tarif sebesarv
100% (seratus prosen) dari tarif dasar pelayanan jasa petikemas flatrack;
g. Sebelum diberlakukan agar dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pengguna jasa;
h. Agar senantiasa meningkatkan kinerja pelayanan dan mengupayakan agar pelayanan yang
diberikan dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa.
Sumber: tempo.co
Sumber: tempo.co
Pelataran terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber: beritatrans.com